Novelku Menjadi Cendera Mata Reuni

Penulis: Casminih, S.Pd., M.Pd.

Dibaca: 51 kali

Novel “Putih Langitmu Biru Lautku"

Oleh Casminih, S.Pd., M.Pd.

 

 

Reuni atau pertemuan beberapa orang teman yang telah lama tidak bersua, adalah sesuatu yang memiliki nilai tersendiri. Kehadiran reuni atau ada yang menyebutnya dengan “Temu Kangen”, sangat ditunggu-tunggu oleh komunitas tertentu. Betapa tidak. Sekelompok orang yang dipisahkan oleh tempat dan waktu yang relatif lama, ternyata akan bertemu. Segudang rindu pun siap untuk dicurahkan pada acara pertemuan tersebut.


Guna memfasilitasi curahan rindu yang sudah tak terbendung lagi kepada para sahabat, temu kangen alumni SMPN 1 Karangampel tahun ’82, digelar. Tentu saja dengan sangat memperhatikan ketentuan penyelenggaraan acara di masa pandemi. Kami sepakat untuk bertemu di Rumah Makan Adem Ayem Jatibarang Indramayu. Panitia kecil pun dibentuk untuk mengendalikan agenda acara tersebut, pada hari Sabtu tanggal 26 Februari 2022.


Terdapat hal yang berbeda dari pelaksanaan temu kangen hari itu. Hal yang membedakan dari reuni-reuni yang lain yaitu, seluruh peserta mendapatkan cendera mata berupa novel karya salah seorang peserta temu kangen tersebut. Novel yang dijadikan kenang-kenangan itu merupakan karya Casminih Tapip. Tajuk novel adalah “Putih Langitmu Biru Lautku”. Novel yang berisi kisah anak-anak SMPN Karangampel pada tahun 1979 hingga 1982 tersebut, dipersembahkan pula kepada almamater tercinta sebagai bahan literasi.


Telah dijelaskan bahwa novel remaja itu berkisah tentang kehidupan anak SMP pada zaman para peserta reuni menjadi siswa. Kisah yang diangkat, 70% mengambil dari kejadian fakta dan 30% saja sebagai cerita fiktif. Menyajikan kehidupan nyata anak SMP pada tahun 1979, diharapkan akan menjadi sesuatu yang menarik untuk diketahui dan dipahami oleh anak-anak SMP era sekarang. Inilah yang menjadi daya dorong, mengapa novel “Putih Langitmu Biru Lautku”, ditulis.

Agak sulit bagi penulis untuk mengumpulkan potret masa sekolah di bangku menengah pertama sebagai modal cerita. Sudah terlalu lama terpendam dan menguap untuk dimunculkan kembali, serpihan-serpihan kisah itu. Untung saja, salah satu alumni tersebut memiliki memori yang mampu menyimpan kisah dan deskripsi tempat serta suasana dengan baik. Kerja sama yang solid antara penulis yang bertugas memadukan penggalan-penggalan kisah dan pemberi informasi berupa kejadian nyata, mewujudlah sebuah novel. Jalinan cerita masa SMP akhirnya tersaji menjadi sebuah dokumentasi fiksi. Sebuah kado terindah untuk alumni SMPN 1 Karangampel Indramayu pada acara “Temu Kangen”, dua hari yang lalu.

Tag:
Nalar Lainnya
...
Dadan Supardan

Semangat Revitalisasi di Mata Angkie

Nalar Lainnya
...
ENDANG KOMARA

INDEPENDENSI ASN

...
Asep S. Muhtadi

Komunikasi Pembelajaran di Masa Pandemi

...
Prof. Dr Cecep Darmawan, S.Pd., S.IP., S.H.,M.H.,M.Si.

EKSISTING DAN PROBLEMATIKA PENDIDIKAN DI JAWA BARAT

...
...
...