Penulis: Syah Ma'mur/Editor: Dadan Supardan
Arnhantyo D. Seto, S.S. dan keluarga
Hello Good day, how
are you all beritadisdik.com news readers, I pray to God you are all
healthy, successful, prosperous and happy with your loved one. Pembaca beritadisdik.com
di manapun Anda berada di setiap jengkal tanah NKRI…. Dalam membangun tatanan
dunia baru di Indonesia adalah satu perkara yang niscaya pola pendidikan yang
selama ini menggurui dan 'mendogma' harus dibuang jauh-jauh. Kutipan Hadits
Qudsi: Didiklah anak-anakmu sesuai dengan zamannya karena mereka hidup bukan di
zamanmu (H.R Ali Bin Abi Thalib).
Metode mengajak
dalam memberikan skema belajar bukan mengajari tapi mengajak sebagai pentutur
bahasa Inggris dengan aksen original. Skema metode pembelajarannya sangat
berbeda jauh dengan skema pembelajaran yang lain. Dalam praktikal kesehariannya
sebagai seorang pendidik guru bahasa Inggris beraksen, Seto memulai dengan
mengajak anaknya, Kinara bertutur dengan bahasa Inggris beraksen. Ini bukan
perkara mudah, kata Seto. Sebelum Kinara mahir bertutur bahasa Inggris dengan 3
aksen (British, Amerika, Australia), Seto mendapatkan tantangan selama 1 tahun
yaitu ketika Seto berbicara bahasa Inggris beraksen kepada Kinara, Kinara tidak
merespons apa pun. Keluguan seorang anak yaitu Kinara disampaikan kepada mommy-nya
dengan kalimat, “Mom, Daddy ngomong apa sih?” Proses dan tantangan ini terus
berlanjut seiring sehaluan berjalannya masa. Di tahun kemudian pada saat Kinara
berusia 4 tahun, Kinara 'mengejutkan' Seto (Daddy-nya Kinara) dengan kalimat, “Daddy
what are you doing?” Satu kalimat bahasa Inggris yang terdengar simple dan
mudah yang sangat mengesankan Seto sebagai orang tua Kinara.
Dalam pandangan
Seto, mengajak anak bertutur bahasa Inggris beraksen, orang tua sebaiknya
sebagai role model terlebih dahulu dalam bertutur bahasa Inggris beraksen. Karena
dengan proses ini akan menjadi 'atmosfer' kebiasaan dalam keluarga. Keunikan
dari skema metode Seto dalam mengajak berbahasa Inggris beraksen, Seto tidak
mengajari para orang tua murid cara baru dalam bertutur bahasa Inggris beraksen,
karena dalam bertutur bahasa Inggris walaupun anak bersekolah di sekolah
international yang 'atmosfer' pembelajaranya sangat mendukung untuk bertutur
bahasa Inggris, hal ini tidak menjadi jaminan anak bisa berbahasa Inggris. Apalagi
ditambah dengan aksen Inggris yang benar (Amerika, British, Australia), paswordnya
solusinya adalah para orang tua murid yang menyekolahkan anaknya di sekolah
nasional dan sekolah international mengikuti metode mengajak berbahasa Inggris
beraksen dengan Seto sebagai speaking patner para orang tua murid. Goals 'fasilitas'
dalam bentuk nyata yaitu orang tua yang sudah menjadikan bahasa Inggris beraksen
sebagai bahasa keseharian akan memberikan impact kepada anak-anaknya.
Asbab dari 'fasilitas'
orang tua yang sudah mahir bertutur bahasa Inggris beraksen secara prinsipal 'formula'
metode mengajak ini sangat berhasil. Karena Seto berhasil memberikan colour (warna)
pencerahan dalam role model membangun tatanan dunia baru Indonesia dari skema
mengajak bertutur berbahasa Inggris dengan 3 aksen original terbukti nyata dan
terang benderang kepada anaknya, Kinara yang mahir bertutur bahasa Inggris
dengan 3 aksen (logat) British, Amerika, Australia viral di media sosial tik
tok, instagram dengan ribuan pengikut. Selain itu, membawa Kinara ke kancah industri
pertelevisian Indonesia sebagai guess star berprestasi sangat baik dalam
memberikan edukasi mengajak anak-anak Indonesia agar percaya diri, berani, jago
bertutur bahasa Inggris dengan aksen original agar keniscayaan tatanan dunia
baru di Indonesia dimulai dari sekarang.
Closing statment
dari Seto, “Marilah bersama-sama dengan keyakinan keniscayaan membangun metode mengajak
bertutur bahasa Inggris beraksen dimulai dari orang tua, anak dan para pendidik.
Tinggalkan dan buang jauh-jauh DOGMA bahwa skema pendidikan dulu lebih
'baik' dibanding skema pendidikan zaman
now. Karena mengajak itu lebih baik daripada menggurui.
#ArhantyoDSeto//