Penulis: Irsan Sumarna, S.Pd.
Meme
Oleh Irsan
Sumarna, S.Pd.
(Guru Kimia SMAN 1 Cikembar)
APA ITU “MEME”?
Di era
perkembangan teknologi informasi ternyata memiliki dampak dalam kehidupan
manusia. Dengan adanya perkembangan teknologi informasi, semakin mempermudah
khalayak dalam mencari dan mendapatkan informasi menggunakan perangkat yang
dimiliki, seperti komputer ataupun mobile
phone.
Dalam perkembangan internet saat ini, banyak sekali istilah-istilah populer yang bermunculan. Salah satunya adalah istilah “meme” dibaca “mim”. Meme (internet meme) adalah kreasi gambar sederhana dengan menggabungkan foto, gambar, atau screenshot dengan teks yang menertawakan atau menyindir sesuatu yang sedang tren. Bentuk dan konten meme bisa bermacam-macam, tapi biasanya simple dengan kata-kata atau kalimat singkat yang lekas memicu rasa geli di orang yang mengetahui apa subyek sindirannya. Begitu diciptakan, meme bisa beredar dengan cepat di internet dan media sosial.Gambar 1. Contoh Meme (Sumber: kompasiana.com)
Dalam situs
merdeka.com, gambar yang disebut meme sebenarnya adalah bentuk ekspresi
seseorang yang ditumpahkan lewat gambar-gambar. Menurut Bauckhage (2011), meme
biasanya berkembang melalui komentar, imitasi, parodi atau bahkan hasil pemberitaan
di media. Sedangkan menurut Shifman (2013), frasa meme umumnya diterapkan untuk
menggambarkan propagasi pada konten seperti lelucon, rumor, video, atau situs
web dari satu orang ke orang lainnya melalui Internet. Meme bisa menyebar dalam
bentuk aslinya, tetapi sering juga memunculkan turunan atau pembaharuan yang
dibuat pengguna.
MENGAPA HARUS “MEME”?
Meme cenderung
digunakan oleh orang yang sudah memiliki pemahaman konsep yang tinggi pada
suatu persoalan. Meme bisa digunakan sebagai bahan candaan atau sindiran, tapi
sarat dengan makna. Jika suatu meme digunakan pada konsep kimia, maka hanya
akan dimengerti oleh orang yang paham dengan konsep kimia tersebut.
Orang yang sering
tertawa melihat meme, menandakan bahwa orang tersebut memiliki selera humor
yang tinggi. Albert Einsten yang adalah sosok yang tidak hanya dikenal karena
kecerdasannya, tetapi juga karena selera humornya yang tinggi. Dikutip dari
laman Theconversation.com, Jumat (20/7/2018), rupanya hal semacam ini
tidak mengherankan bagi para peneliti. Sebab mereka menemukan ada hubungan
antara rasa humor dengan tingkat kecerdasan seseorang. Para peneliti di Austria
menemukan bahwa orang-orang humoris lazimnya punya IQ yang lebih tinggi
dibanding mereka yang sebaliknya.
Berdasarkan hal itu, saya berinisiatif untuk memberikan meme tentang kimia kepada peserta didik , untuk menguji seberapa jauh pemahaman mereka tentang konsep kimia.
BEBERAPA CONTOH “MEME” TENTANG KONSEP KIMIA
Gambar 2. Contoh
Meme Kimia mengenai konsep pembakaran senyawa organik
(Sumber :
pinterest.com)
Pada gambar 2 di atas, mempunyai makna bahwa pembakaran senyawa organik akan menghasilkan senyawa CO2 (Karbon dioksida) dan H2O (Uap Air)
Gambar 3. Meme
Kimia mengenai konsep konfigurasi elektron berdasarkan teori mekanika kuantum
(Sumber :
pinterest.com)
Pada konfigurasi elektron model mekanika kuantum perlu
mengikuti aturan penentuan konfigurasi elektron berdasarkan orbital yang
meliputi asas Aufbau, Larangan Pauli, dan Kaidah Hund. Berdasarkan Asas
Aufbau, pengisian elektron dimulai dari tingkat energi terendah
ke tingkat energi yang lebih tinggi. Dengan urutan 1s 2s 2p 3s 3p 4s 3d 4p 5s
4d 5p 6s 4f 5d 7s 5f 6d 7p. Sehingga maksud dari “meme” tersebut adalah orbital
3d jangan mendahului orbital 4s untuk pengisian elektron.
Untuk memahami
jenis “meme” di atas tentunya kita harus mempunyai pemahaman tentang konsep
kimia yang matang terlebih dahulu karena tujuan “meme” dibuat memang untuk
humor atau candaan. Akan tetapi, candaan yang dimaksud adalah jenis candaan yang
berbobot dan bermakna.
BISAKAH “MEME” DIGUNAKAN SEBAGAI SARANA EVALUASI
PEMBELAJARAN?
Berdasarkan hasil
survei terhadap peserta didik di SMAN 1 Cikembar, mereka berpendapat bahwa
untuk menguji pemahaman konsep kimia melalui “meme” memang sesuatu yang baru.
Akan tetapi dibutuhkan waktu dan konsep yang jelas untuk memahami “meme” yang
digunakan. Jika tidak mempunyai konsep kimia maka akan sangat sulit untuk
memahami hal tersebut.
Evaluasi
pembelajaran memang harus dilakukan secara terstruktur, tetapi tidak ada
salahnya jika kita sebagai guru kimia menguji pemahaman peserta didik
menggunakan “meme”.