SELALU BELAJAR DAN MENCARI CELAH PEMASARAN: Kompetensi Menuju Manajer Kewirausahaan Sukses*)

Penulis Ahmad Rusdiana

Dibaca: 201 kali

Ahmad Rusdiana

Oleh Ahmad Rusdiana

 

Ketika seseorang telah mencapai sesuatu yang bernilai, maka banyak masyarakat atau lingkungan disekitarnya yang memberikan label bahwa hal tersebut bisa terjadi karena adanya bakat di dalam diri mereka. Mereka berpikir bahwa kesuksesan dan keberhasilan yang dimiliki seseorang berasal dari kemampuan yang dibawa dari lahir dan membuat orang tersebut berbeda dengan orang lain meskipun dilahirkan pada masa yang sama. Faktanya adalah kerja keras dan sikap pantang menyerah bisa mengalahkan bakat.

Ada banyak orang yang menjalani hidup dengan sukses dan hebat dengan mengandalkan sikap kerja keras untuk meraih apa yang mereka dapatkan saat ini. salah satunya Jeff Bezos menjadi “raja” pemasaran daring walau saat ini ada banyak saingan. Bezos terus berinovasi dengan Amazon, mencari cara untuk menyingkat waktu dan metode layanan pemesanan barang bagi pelanggan di seluruh dunia. Dia terus mencari celah dari bisnisnya atau potensi saingannya, lalu mencari jalan untuk meningkatkannya lewat layanan dan inovasi baru.

Jeff Bezos memulai bisnisnys nya pada tahun 1994 sebagai penjual buku online di garasi kecil di luar rumah. Sekarang, hampir tidak ada yang tidak dapat Anda beli di Amazon. Meski begitu timbul pertanyaan bagaimana Amazon menjadi toko segalanya alias serba ada? Pada tahun 1997, setelah Amazon membuat langkah besar dalam menjual CD dan DVD, Bezos ingin melihat bagaimana lagi dia dapat memperluas etalase online-nya. Setelah itu, Bezos berpikir bahwa dia bisa menjual apapun dengan cara ini. Akhirnya dia pun meluncurkan beberapa perlengkapan lainnya seperti elektronik, mainan dan banyak kategori lainnya dari waktu ke waktu. (Bezos dalam wawancara di Economic Club of Washington, 2018).

Lantas apa yang bisa dipelajari dari Bezos? Kekayaan Bezos saat ini diperkirakan bernilai $ 185 miliar, menurut Forbes, meskipun sangat sedikit orang yang akan mencapai kesuksesan serupa, kita semua dapat belajar dari cara berpikirnya, antara lain:

Pertama: Ide paling sederhana patut dicoba; Salah satu kesalahpahaman terbesar tentang inovasi adalah bahwa ide yang layak diuji harus selalu rumit atau terdengar gila bagi orang kebanyakan orang. Tapi, seperti yang ditunjukkan Bezos, Anda dapat mengambil ide sederhana (yaitu, toko yang menjual lebih dari sekadar buku) dan mengubahnya menjadi sesuatu yang lebih besar.

Kedua Berani melangkah; Jeff Bezos pernah berkata, “Jika Anda memutuskan bahwa hanya akan melakukan hal-hal yang Anda tahu akan berhasil, maka Anda akan meninggalkan begitu banyak kesempatan.” Ia tahu bahwa dirinya selalu yakin dan tidak pernah ragu dengan keputusan yang ia ambil. karena dirinya percaya kegagalan yang ia alami adalah modal untuk menjadi sukses.

Ketiga: Bersiap bahwa Anda bisa gagal; "Saya telah membuat miliaran dolar dari kegagalan. Salah satu pekerjaan saya adalah mendorong orang untuk menjadi berani. Ini sangat sulit. Eksperimen, pada dasarnya, cenderung gagal," kata Bezos pada konferensi IGNITION pada tahun 2014. Namun, mereka yang tidak menerima kegagalan, kata Bezos, pada akhirnya akan berada dalam posisi putus asa di mana satu-satunya hal yang dapat mereka lakukan adalah bertaruh di akhir dan menyerah.

Keempat: Amati, Tiru, dan Modifikasi; Jurus ini bukan hanya dipakai oleh kebanyakan orang Indonesia namun juga Jeff Bezos. Dia tak pernah malu untuk meniru hal-hal positif yang dilakukan para pesaingnya guna meningkatkan nilai tambah bagi toko online yang Ia bangun. Lihat saja perkembangannya dari mulai menjual buku hingga kini sampai bermacam-macam prduk.

Kelima: Bicaralah dengan orang-orang di luar lingkaran Anda; Meskipun kita semua hampir sama, kita semua memiliki kebutuhan yang berbeda. Dan mendengarkan kebutuhan tersebut (apakah Anda seorang pengusaha atau anggota tim yang mencoba memikirkan ide untuk perusahaan Anda) dapat membantu Anda membuat keputusan yang lebih cerdas dan lebih cepat. Untuk mengetahui bagaimana Amazon harus berkembang, Bezos tidak melihat dirinya sendiri atau karyawannya. Dia bertanya kepada pelanggan secara langsung, yang membantunya membangun bisnisnya.

Keenam: Lakukan dengan perlahan; Tidak ada yang menjadi kaya dalam semalam. Amazon membutuhkan 26 tahun untuk sampai ke posisi sekarang dan terus menentang gravitasi melalui peningkatan, eksperimen, dan inovasi yang konstan. "Pada dasarnya, Anda tidak bisa melewati beberapa langkah. Anda harus meletakkan satu kaki di depan yang lain. Hal-hal membutuhkan waktu. Tidak ada jalan pintas,"

Ketujuh: Utamakan konsumen; Jeff bezos sadar bahwa konsumen adalah raja dari bisnis. Tanpa dukungan konsumen, apa artinya sebuah produk. Dia menyadari ini dan kemudian selalu fokus, fokus, dan fokus memberikan pelayanan terbaik bagi para konsumennya. Sebab, modal inilah yang bakal Ia gunakan untuk meningkatkan loyalitas konsumen hingga akhirnya para pelanggan setianya yang akan menjadi agen promosi bagi perusahaannya, dengan memanfaatkan strategi pemasaran word of mouth (dari mulut ke mulut).

Ketujuh hal di atas, berlaku untuk apapun bidang yang sedang seseorang tekuni, ketika seseorang sudah belajar, bekerja keras dan pantang menyerah maka akhirnya dirinya juga yang akan memetik hasil kerja kerasnya. Begitu juga dengan Jeff Bezos, berkat kerja keras dan kegigihannya untuk membuat sebuah sejarah, dirinya mampu mengatasi permasalahan tersebut dan berhasil mengantarkan Amazon.com sebagai situs toko online terbesar. Rahasianya adalah kemauan untuk tetap belajar dan mencari tahu persaingan macam apa yang dihadapinya.

Wallahu A'lam Bishowab

______________________

*) Tulisan ini merupakan Pengembangan ke-6 dari "Ingin Jadi Manajer Kewirausahaan  Sukses?" yang sempat terpotong oleh "Tenacity: Karakteristik Motivasi Wirausaha yang Terlupakan".

Penulis:

Ahmad Rusdiana, Pegiat Rumah Baca Tresna Bhakti, Pengampu mata kuliah manajemen Kewirausahaan pendidikan; Penulis buku: Kewirausahaan Teori dan Praktek; Manajemen. Manajemen Kewirausahaan Pendidikan; Guru Besar Manajemen Pendidikan UIN Sunan Gunung Djati Bandung. Pendidik, Peneliti, dan Pengabdi; Pendiri dan Pembina Yayasan Sosial Dana Pendidikan Al Misbah Cipadung Bandung yang mengembangkan pendidikan Diniah, RA, MI, dan MTs, sejak tahun 1984, serta garapan khusus Bina Desa, melalui Yayasan Pengembangan Swadaya Masyarakat Tresna Bhakti, yang didirikannya sejak tahun 1994 dan sekaligus sebagai Pendiri Yayasan, kegiatannya pembinaan dan pengembangan asrama mahasiswa pada setiap tahunnya tidak kurang dari 70 mahasiswa di Asrama Tresna Bhakti Cibiru Bandung. Membina dan mengembangkan Pusat Kegiatan Belajar Masyarakat (PKBM) TK TPA Paket A B C. Pegiat Rumah Baca Tresna Bhakti sejak tahun 2007 di Desa Cinyasag Kecamatan. Panawangan Kabupaten. Ciamis Jawa Barat. Karya Lengkap sd. Tahun 2022 dapat di akses melalui: (1) http://digilib.uinsgd.ac.id/view/creators. (2) https://www.google.com/search? q=buku+a. rusdiana+shopee&source (3) https://play. google.com/store/books/author?id.

Rahasianya adalah kemauan untuk tetap belajar dan mencari tahu persaingan macam apa yang dihadapinya.

Tag:
Nalar Lainnya
...
Dadan Supardan

Semangat Revitalisasi di Mata Angkie

Nalar Lainnya
...
ENDANG KOMARA

INDEPENDENSI ASN

...
Asep S. Muhtadi

Komunikasi Pembelajaran di Masa Pandemi

...
Prof. Dr Cecep Darmawan, S.Pd., S.IP., S.H.,M.H.,M.Si.

EKSISTING DAN PROBLEMATIKA PENDIDIKAN DI JAWA BARAT

...
...
...