Anjing Berkaki Dua

Penulis: Dudung Nurullah Koswara

Dibaca: 87 kali

Dudung Nurullah Koswara

Oleh Dudung Nurullah Koswara

(Praktisi Pendidikan)

 

Dalam media tiktok selalu ada narasi-narasi mencubit yang edukatif dengan cara dan gaya penyampaian ragam. Ada yang soft dan ada pupa yang semi hard. Netizen maha merdeka dalam menarasikan sebuah pesan.

Kok ada anjing berkaki dua? Namanya juga dunia netizen. Mereka bebas membuat diksi dan narasi, mencuri perhatian. Anjing berkaki dua versi mereka adalah kita, karena hati, kata, dan tindakan buruk dan negatif.

Sang Tiktoker mau menyampaikan bahwa kita (kaum muslim) sangat anti dan menghindari jilatan anjing. Mengapa? Karena najis dan menjijikan. Namun kita lupa bahwa jilatan dan air liur narasi kita bisa jauh lebih menjijikan.

Bila ucapan, tindakan kita menyakiti orang lain, fitnah, gosip dan iri dengki maka jauh lebih najis dari jilatan anjing. Anjing dalam kisah ashabul kahfi bisa masuk Surga. Kita orang beragama belum tentu masuk Surga.

Anjing berkaki dua contohnya adalah orang yang suka menjilat dan memuja atasan. Namun di sisi lain rekan sejawat diinjak dan dihinakan. Intinya menyakiti orang lain adalah najis, versi Sang Tiktoker.

Kalau tubuh kita (muslim) tersentuh jilatan anjing masih bisa dicuci. Namun kalau tubuh dan hati kita dilukai dengan terlalu, mau dicuci pakai apa? Susah mencucinya, bahkan bisa terluka seumur hidup.

Semoga kita semua bukan bagian dari dog doble kaki. Semoga kita pun (muslim) sangat menjaga diri dari khianat, bohong dan melukai sesama. Semoga kita konsisten dalam tindak baik,  sekonsisten menghindari jilatan anjing.

Tag:
Nalar Lainnya
...
Dadan Supardan

Semangat Revitalisasi di Mata Angkie

Nalar Lainnya
...
ENDANG KOMARA

INDEPENDENSI ASN

...
Asep S. Muhtadi

Komunikasi Pembelajaran di Masa Pandemi

...
Prof. Dr Cecep Darmawan, S.Pd., S.IP., S.H.,M.H.,M.Si.

EKSISTING DAN PROBLEMATIKA PENDIDIKAN DI JAWA BARAT

...
...
...