ATASI VOLATILITY (KETIDAKPASTIAN) DENGAN VISI

Penuliss A. Rusdiana

Dibaca: 122 kali

A. Rusdiana

Oleh A. Rusdiana

 

Volatility atau ketidakpastian adalah sebuah tantangan yang dihadapi oleh kepemimpinan pendidikan saat ini. Hal ini disebabkan oleh perubahan yang sangat cepat dan tidak terduga di lingkungan pendidikan. Perubahan teknologi dan inovasi pendidikan yang semakin berkembang membuat kepemimpinan pendidikan harus mampu mengambil keputusan yang tepat dan efektif dalam waktu yang singkat. Johansen menyarankan bahwa‘volatility’dapat diatasi dengan ‘Vision’ yang kuat dari pimpinan organisasi/ lembaga pendidikan sehingga pimpinan tersebut dapat menyediakan dan sekaligus menguatkan organisasi untuk dapat memberikan navigasi sedemikian rupa sehingga organisasi tetap dapat melangkah ke depan walau terjadi turbulensi.

Ada lima indikator penting untuk penguatan Visim, diantaranya:

Pertama: Kejelasan tujuan organisasi: Lebih jelasnya, organisasi harus memiliki tujuan yang jelas, terukur, dan spesifik yang dapat diukur dengan kriteria sukses yang konkret dan diukur.

Kedua: Keselarasan strategi: Pimpinan organisasi/lembaga pendidikan harus memastikan bahwa strategi dan taktik yang diterapkan sesuai dengan visi dan tujuan organisasi, dan bahwa semua anggota organisasi memahami dan mendukung strategi ini.

Ketiaga: Keterlibatan anggota organisasi: Keterlibatan anggota organisasi merupakan indikator kunci untuk menilai kesuksesan visi yang kuat. Keterlibatan ini mencakup komitmen dari seluruh anggota organisasi/lembaga pendidikan dalam mendukung dan menerapkan visi dan strategi organisasi.

Keempat: Kemampuan beradaptasi: Organisasi harus dapat beradaptasi dengan perubahan lingkungan yang terus berubah, termasuk teknologi, lingkungan sosial, dan pasar. Kemampuan ini juga melibatkan kemampuan untuk berinovasi dan menciptakan solusi baru untuk mengatasi tantangan yang muncul.

Kelima: Kinerja organisasi: Pimpinan organisasi/lembaga pendidikan harus memantau dan mengevaluasi kinerja organisasi secara teratur untuk mengidentifikasi area yang perlu ditingkatkan atau diperbaiki. Evaluasi ini juga harus dilakukan secara berkelanjutan dan berorientasi pada hasil.

Namun, tidak cukup hanya memiliki visi yang kuat; visi tersebut juga harus disertai dengan kemampuan untuk mengimplementasikannya secara efektif. Pimpinan organisasi/lembaga pendidikan harus memiliki keterampilan dan pengetahuan yang diperlukan untuk mengarahkan organisasi mereka dalam menghadapi perubahan. Pimpinan organisasi/lembaga pendidikan harus mampu merancang strategi yang efektif untuk mengatasi volatilitas, mengidentifikasi peluang baru, dan mengambil keputusan yang tepat dalam situasi yang sulit.

Selain itu, visi yang kuat dari pimpinan organisasi/lembaga pendidikan juga harus disertai dengan komitmen yang kuat dari seluruh anggota organisasi/lembaga pendidikan. Semua orang dalam organisasi harus memahami visi dan strategi organisasi, dan bekerja bersama-sama untuk mencapai tujuan bersama. Pendidikan harus menjadi tanggung jawab bersama, bukan hanya tugas individu atau kelompok kecil.

Berbicara misi pendidikan tidak lepas dari peran Nabi Muhammad SAW, yang mana beliau merupakan profil pendidik yang sempurna. Salah satu misi sentral Nabi Muhammad SAW adalah  peningkatan kualitas sumber daya manusia, yang benar-benar utuh, tidak hanya secara jasmaniah, tetapi juga secara batiniah. Peningkatan kualitas sumber daya manusia itu dilakukan dalam keselarasan dengan tujuan misi  profetis Nabi, yakni untuk mendidik manusia, memimpin mereka ke jalan Allah SWT, dan mengajar mereka untuk menegakkan masyarakat yang adil, sehat, harmonis, sejahtera secara material maupun spiritual. Nabi Muhammad diutus untuk mengembangkan kualitas kehidupan manusia, mensucikan moral mereka, dan membekali mereka dengan bekal-bekal yang diperlukan untuk menghadapi kehidupan di dunia dan di akhirat kelak.

 

Wallahu A'alam Bishowab

Penulis:

Ahmad Rusdiana, Founder tresnabhakti.org, pegiat Rumah Baca Tresna Bhakti, Pengampu mata kuliah manajemen pendidikan; Penulis buku: Manajemen Risiko, Manajemen Kewirausahaan Teori dan Praktek; Manajemen Kewirausahaan Pendidikan; Guru Besar Manajemen Pendidikan UIN Sunan Gunung Djati Bandung. Pendidik, Peneliti, dan Pengabdi; Pendiri dan Pembina Yayasan Sosial Dana Pendidikan Al Misbah Cipadung Bandung yang mengembangkan pendidikan Diniah, RA, MI, dan MTs, sejak tahun 1984, serta garapan khusus Bina Desa, melalui Yayasan Pengembangan Swadaya Masyarakat Tresna Bhakti, yang didirikannya sejak tahun 1994 dan sekaligus sebagai Pendiri Yayasan, kegiatannya pembinaan dan pengembangan asrama mahasiswa pada setiap tahunnya tidak kurang dari 70 mahasiswa di Asrama Tresna Bhakti Cibiru Bandung. Membina dan mengembangkan Pusat Kegiatan Belajar Masyarakat (PKBM) TK TPA Paket A B C. Rumah Baca Tresna Bhakti sejak tahun 2007 di Desa Cinyasag Kec.n. Panawangan Kab.Ciamis Jabar. Karya lengkap dapat diakses melalui: https:(1)//a.rusdiana.id(2)http://tresnabhakti.org/webprofil

(3)http://digilib.uinsgd.ac.id/view/creators (4) https://www.google.com/search?q=buku+ a.rusdiana +shopee&source (5) https://play.google.com/store/books/author?id.

 

 

 

 

Tag:
Nalar Lainnya
...
Dadan Supardan

Semangat Revitalisasi di Mata Angkie

Nalar Lainnya
...
ENDANG KOMARA

INDEPENDENSI ASN

...
Asep S. Muhtadi

Komunikasi Pembelajaran di Masa Pandemi

...
Prof. Dr Cecep Darmawan, S.Pd., S.IP., S.H.,M.H.,M.Si.

EKSISTING DAN PROBLEMATIKA PENDIDIKAN DI JAWA BARAT

...
...
...