BBGP JABAR METAMORPOSIS PEMBERDAYAAN GURU

Penulis: Tatang Sunendar

Dibaca: 380 kali

Tatang Sunendar

Oleh Tatang Sunendar

(Widyaiswara BBGP Jabar/anggota KACI)

 

Stigma ganti menteri ganti kurilukum ternyata terjadi di era mas Menteri Nadiem Makarim sebagai Mendikbudristekdikti. Hal ini dibuktikan dengan mulai diberlakukannya kurikulum merdeka yang sebelumnya disebut kurikulum prototipe. Lebih hebat lagi di era Mas Menteri ini juga terjadi perubahan organisasi lembaga Pusat Pengembangan Pemberdayaan Pendididik dan Tenaga Kependidikan (PPPPTK) seperti ditunjukkan dengan terbitnya Permendikbud Nomor 14 Tahun 2022 tentang Struktur Organisasi Balai Besar Guru Genggerak (BBGP) dan Balai Guru Penggerak (BGP). BBGP berada di enam provinsi sedang Balai Guru Penggerak berada di 28  provinsi di Indonesia dan diberi nama sesuai dengan  provinsi masing-masing. Oleh karena   PPPPTK IPA berada  di Provinsi Jawa Barat maka diberi nama BBGP Jawa Barat.

Balai Besar Guru Penggerak yang selanjutnya disingkat BBGP adalah unit pelaksana teknis setingkat eselon dua. Mempunyai tugas bidang pengembangan dan pemberdayaan guru, pendidik lainnya, tenaga kependidikan, calon kepala sekolah, kepala sekolah, calon pengawas sekolah, dan pengawas sekolah sedangkan fungsinya adalah pelaksanaan pemetaan kompetensi; pengembangan model peningkatan kompetensi; pengembangan media pembelajaran, pelaksanaan peningkatan kompetensi; pelaksanaan fasilitasi peningkatan kompetensi; pelaksanaan supervisi peningkatan kompetensi; pelaksanaan pemantauan dan evaluasi pengembangan dan pemberdayaan; pelaksanaan kemitraan di bidang pengembangan dan pemberdayaan.

Salah satu alasan berdirinya BBGP dan BGP sebagaimana diuraikan Dirjen GTK Iwan Syahril adalah untuk mendekatkan pelayanan pemderdayaan guru sesuai dengan karakteritik daerah. "Kita ingin pembelajaran guru relevan. Semisal guru di Kupang berbeda tantangannya kalau misalkan di Bandung, artinya kami ingin ada ownership, bukan hanya konteks apa yang bisa dilatih, tapi juga apa yang dilatih," ujarnya.

Bulan Mei ini merupakan bulan yang sangat istimewa bagi keluarga besar Pusat Pemberdayaan  Pendidik dan Tenaga Kependidikan (PPPP TK) termasuk PPPPTK IPA karena di bulan ini mulai dilaksanakannya perubahan tugas dan fungsi baru BBGP menggantikan tugas dan fungsi PPPPTK IPA, sehingga seorang teman berseloroh di bulan ini terjadi metamorposis PPPPTK IPA menjadi BBGP Jawa Barat. 

Proses perubahan tugas dan fungsi diikuti dengan perubahan papan nama dari PPPPTK IPA menjadi BBGP Jabar. Hal ini merupakan suatu momen yang sangat istimewa dan mengharukan bagi seluruh komponen PPPPTK IPA. Selain itu juga dirasakan bagi pendidik dan tenaga kependidikan maupun stakeholder yang sering berinterkasi serta pernah mengikuti program diklat di PPPPTK IPA, terutama pendidik dan tenaga kependidikan yang berada di luar Jawa Barat. Saat hari pergantian papan lembaga tidak sedikit kami berfoto bersama di spot-spot yang dirasakan penuh kenangan dan istimewa terkhusus spot yang ada papan nama PPPPTK IPA.

Proses pergantian tugas dan fungsi lembaga kediklatan sudah beberapa kali terjadi namun berdirinya BBGP Jawa Barat dengan payung Permendikbud Nomor 14 Tahun 2022 berlokasi PPPPTK IPA dirasakan sungguh berbeda di antaranya karena;

Pertama BBGP Jawa Barat merupakan gabungan dari PPPTK IPA, PPPPTK LB, dan PPPPTK Penjas BK. Ini terjadi karena ketiga lembaga tersebut berada di provinsi Jawa Barat namun tugas, fungsinya berbeda satu sama lain. Untuk PPPPPTK IPA perubahan tugas dan fungsi dan nama lembaga sebelumnya telah terjadi seperti 2002-2007 PPPG IPA, 2007-2022 PPPPTK IPA dan 2022- BBGP. Namun tidak sampai dilakukan penggabungan. Proses penggabungan ini mengakibatkan sumber daya manusia di BBGP berasal dari ketiga lembaga PPPPTK IPA, PPPPTK LB, dan PPPPTK penjas BK.

Kedua BBGP Jawa Barat terjadi perubahan sasaran pendidik dan tenaga kependidikan yang dilayani sebelumnya PPPPTK melayani pendidik dan tenaga pendidikan yang dilayani adalah berlevel nasional, sehingga dalam proses pengembangan programnya lintas provinsi dan pulau dan hal ini membawa sensasi tersendiri namun sekarang yang dilayani PTK  di provinsi Jawa Barat saja.

Ketiga BBGP Jawa Barat membuat hilangnya pengelolaan konten materi pelajaran tertentu   seperti sebelumnya PPPPTK IPA khusus menanganii guru-guru IPA, PPPPTK TK LB guru TK dan PLB dan penjas penjas BK. Dengan berubahnya menjadi BBGP tugas yang dilaksanakan  semua mata pelajaran dan sekarang yang menjadi fokus adalah program pelaksanaan guru penggerak, pelaksanaan program sekolah penggerak serta implementasi kurikulum Merdeka.

Keempat dengan berdirinya BBGP serta BGP di tingkat provinsi menjadikan forum yang bisa menghadirkan, guru, kepala sekolah maupun pengawas nampaknya akan langsung ditangani oleh Dirjen GTK.

Dibentuknya BBGP merupakan suatu keniscayaan sejalan dengan program sekolah penggerak, guru penggerak yang sudah dikembangkan, berdasarkan survei menunjukkan hasil program Guru Penggerak Kemendikbudristek dinilai berdampak baik bagi para guru. Hal ini tercermin dari hasil survei Indikator Politik Indonesia pada akhir 2021 kepada 983 responden yang menyambut Program Guru Penggerak (PGP) dengan positif. Sebanyak 99,9 persen guru (68,5 persen sangat setuju dan 31,4 persen setuju) menilai PGP berhasil meningkatkan kemampuan guru berinovasi. Dengan hadirnya BBGP akan menjadikan program PSP dan PGP mempunyai wadah yang permanen untuk mengawal kesinambungan program PSP, PGP, dan IKM.

Proses metamorposis BBGP merupakan legacy dari Mas Menteri Nadiem Makarim, sebagai  upaya peningkatan mutu pendidikan  Indonesia, saya meyakini langkah yang dilakukan oleh Mas Menteri telah memperhitungkan berbagai aspek karena sebagaimana beliau sampaikan sesaat dipanggil presiden Jokowi sebelum dilantik beliau mengatakan bahwa saya pemilik dan yang tahu masa depan. Sebagai orang termasuk katagori kolonial saya meyakini apa yang diucapkannya akan membuahkan hasil yang baik, walau terbersit sebuah tanya di dalam hati apakah lembaga ini akan bertahan mengingat masa kerjanya tinggal satu setengah tahun lagi. Kekhawatiran ini muncul mengingat fenomena ganti menteri ganti kebijakan masih belaku di negara kita. Kita harus meyakini segala sesuatu dalam hidup adalah sementara. Jika semuanya berjalan baik, nikmatilah karena itu tidak akan bertahan selamanya. Jika keadaan menjadi buruk, jangan khawatir karena itu juga tidak akan bertahan selamanya.

Sekali layar terkembang surut kita berpantang. Kapal BBGP akan mengarungi bahtera Pendidikan menuju merdeka belajar. Hal yang lazim suatu kendaraan akan lincah dan melaju dengan kecepatan tinggi jika ditumpangi dengan jumlah penumpang yang proposional. Nah BBGP Jabar yang notabene gabungan dari tiga lembaga berpenumpang besar kurang lebih 400 orang akankah menjadi lembaga yang lincah dan gesit? Mungkin di sini dibutuhkan langkah arif  dan bijak, bagaimana menciptakan sebuah kapal yang gesit dan lincah tanpa ada yang merasa dirugikan merujuk pada peribasa Sunda caina herang laukna beunang. Hal ini penting karena nampaknya semua SDM BBGP Jabar sudah merasa nyaman dengan tugas dan fungsinya.

Proses metamorposis perberdayaan guru telah dilakukan suatu langkah bijak akan ditempuh oleh para pemangku kepentingan, dalam upaya menciptakan sebuah lembaga yang mampu mengungkit mutu pendidikan yang menghasilkan siswa cerdas, kreatif serta bersikap sesuai dengan profil pelajar Pancasila. Dengan memperhatikan potensi SDM yang ada, kapal BBGP Jabar akan melaju dengan gesit dan lincah tanpa ada yang harus turun dari kapal tersebut…. Semoga.

Tag:
Nalar Lainnya
...
Dadan Supardan

Semangat Revitalisasi di Mata Angkie

Nalar Lainnya
...
ENDANG KOMARA

INDEPENDENSI ASN

...
Asep S. Muhtadi

Komunikasi Pembelajaran di Masa Pandemi

...
Prof. Dr Cecep Darmawan, S.Pd., S.IP., S.H.,M.H.,M.Si.

EKSISTING DAN PROBLEMATIKA PENDIDIKAN DI JAWA BARAT

...
...
...