Penulis: Ade Fathurahman
Ade Fathurahman
Oleh Ade Fathurahman
(SMA Negeri 1 Kota Sukabumi)
Tukar-menukar
pengalaman dalam KBM (Kegiatan Belajar-Mengajar) bagi kami beberapa guru sudah
menjadi habit. Obrolan yang biasanya
setengah formal dan cukup fokus itu kadang menjadi bagian refleksi atas KBM
yang baru saja atau telah lama berselang untuk dijadikan acuan bagi pelaksanaan
KBM selanjutnya. Salah saju jenis obrolan yang lebih tepat disebut refleksi itu
adalah penyajian metode kolaborasi antara ceramah dan tanya jawab yang harus
menghadirkan proses pembelajaran yang menarik dan menyenangkan bagi peserta
didik.
Menarik, karena
konteksnya memancing kepenasranan peserta didik (sesuai dengan perkembangan usia
mereka) serta menyenangkan, karena harus menghadirkan pembelajaran yang
diselingi canda-tawa. Sebuah Proses KBM yang akan melahirkan ingatan jangka
panjang yang salah satunya biasa kami lakukan dengan analogi-analogi yang apple to apple antara teori-teori atau konsep
sains yang baku yang sedang dikaji dengan kehidupan keseharian mereka.
Saya sering
mencuri ilmu dari beberapa guru mata pelajaran lain, mulai dari yang serumpun,
maupun yang lintas minat seperti halnya yang sering dilakukan pada 12 tahun
yang lalu dengan Senior saya yang sekarang menjadi Kadis P dan K Kota Sukabumi,
Bapak Moh. Hasan Asari, M.Pd. Yang sekarang kebiasaan mencuri ilmu saya lakukan
pada guru kimia yang lain, yakni Bapak Tantan Hadian, M.Pkim, (DR. Cand.). Tapi
pada kesempatan ini saya akan menyampaikan serapan ilmu dari Senior saya, Guru
Biologi, yakni Drs. H. U. Kosasih, M.Pd.
Beliau pernah
berbagi pengalamannya dalam KBM Biologi pada Sub Pokok Bahasan reproduksi,
memberikan stimulant pada peserta
didiknya dengan menganalogikan karakteristik spermatazone dan karakteristik ovum
dengan karakter pria dan wanita. Sebuah pengalaman yang nyaris sama dengan saya
lakukan dalam KBM Geografi.
Ada beberapa
materi pembelajaran Geografi yang sangat mengesankan, ketika dijelaskan pada
peserta didik. Salah satu pokok bahsan
yang menarik dijelaskan dengan metode kolaborasi antara ceramah dengan
tanya-jawab pada KBM Mata Pelajaran Geografi adalah Sub Pokok Bahasan Unsur-Unsur
Cuaca dan Iklim. Pada sub pokok baha san ini unsur angin menjadi suatu hal yang
cukup kompleks, karena kita harus membagi angin itu menjadi dua jenis, yakni
angin tetap dan angin lokal. Selanjutnya angin tetap pun terbagi lagi menjadi
beberapa macam, demikian pula dengan angin lokal, dimana salah satu angin
lokal, yakni angin darat dan angin laut.
Biasanya,
berdasarkan pengalaman pribadi saya sebagai Guru Geografi SMA, ketika akan menjelasan penyebab terjadinya kedua angin
tersebut, peserta didik diarahkan pada perbedaan mendasar antara antara karakteristik
daratan dan dengan karakteristik lautan tatkala menerima panas matahari.
Saya biasanya
membuat analogi perbedaan sifat darat-laut itu dengan analogi pria-wanita. Saya
suruh mereka mengingat bahwa sifat daratan itu cepat menerima dan mengeluarkan
panas. Sebaliknya, laut bersifat lambat menerima dan mengeluarkan panas.
Keadaan yang
hampir umum bahwa kebanyakan pria, ketika bujangan, lebih cepat mencintai dan
melupakan pasangannya. Sebaliknya para gadis cenderung lebih lambat/sulit mencintai
dan melupakan pasangannya (setia).
Maka pesan saya
pada para siswi: "Jangan terlalu percaya pada cinta seorang lelaki,
kecuali yang datang meminang pada orang tua untuk menikahi mereka."
Joke-nya di close statement... : "Makanya,
alasan itulah yang menyebabkan saya dari
dulu tak pernah suka pada sesama
pria.” Sambil setengan berbisik dengan wajah tanpa dosa saya lanjutkan: “karena
mereka adalah kompetitor saya."
Sukabumi, 2017