EVALUSI PROGRAM KEBERAGAMAN: Peluang Alternatif Menuju Keunggulan Kompetitif di Era yang penuh tantangan dan ketidakpastian*)

Penulis Ahmad Rusdiana

Dibaca: 139 kali

Ahmad Rusdiana

Oleh Ahmad Rusdiana

 

Melakukan evalusi program keberagaman (Evaluate the Diversity Management Program): merupakan proses terakir dari lima program manajemen keberagaman yang ditawarkan Mondy, 2008. Evaluasi ini sebagai bagian proses mengidentifikasi dan mengumpulkan pembelajaran kolektif yang melibatkan mitra, penerima manfaat dan aktor lain yang terlibat dalam program, proses identifikasi tersebut. Untuk hal itu, Rick Davies&Jess (2005) menawarkan metode Most Significant Change(MSC) dalam buku The ‘Most Significant Change’ (MSC) Technique: A Guide to Its Use. Menggunakan pendekatan MSC: Relevansi Efektivitas, Efisiensi, berdampak pada Keberlanjutan&Gender-Lingkungan sehingga mitra, dan penerima manfaat dapat lebih mengidentifikasi perubahan secara mendalam. Ada 10 langkah untuk melakukan evalusi program keberagaman, sebagai berikut:

Langkah 1: Bagaimana memulai dan menumbuhkan minat; Memulai mungkin langkah yang paling menakutkan. Orang mungkin skeptis tentang validitas teknik MSC dan takut bahwa hal itu akan menyita terlalu banyak waktu. Dapat berupa upaya mengunjungi orang-orang kunci dan kelompok dan menunjukkan mereka mengenai metodologi MSC. Dalam kesempatan tersebut dapat disajikan cerita mengenai pengalaman penggunaan MSC maupun untuk menunjukkan contoh laporan pada program lain. Pesan yang ingin disampaikan adalah bahwa MSC merupakan teknik yang sederhana dan mudah untuk diterapkan.

Langkah 2: Mendefinisikan domain perubahan; Domain adalah kategori besar dan sering kabur dari cerita-cerita mengenai kondisi yang dianggap sebagai perubahan yang signifikan. peserta diminta untuk melihat perubahan yang signifikan dalam empat domain: (1) perubahan kualitas kehidupan; (2) perubahan sifat partisipasi masyarakat dalam kegiatan pembangunan; (3) perubahan keberlanjutan organisasi dan kegiatan masyarakat; (4) perubahan lainnya.

Langkah 3: Menentukan periode pelaporan;  aplikasi MSC berupa monitoring melibatkan pengumpulan informasi secara periodik: (1) Frekuensi pengumpulan cerita tentang perubahan yang signifikan bervariasi antara dua mingguan hingga tahunan. (2) Frekuensi yang paling umum mungkin sekitar tiga bulanan, bertepatan dengan prevalensi pelaporan triwulanan di banyak organisasi.

Langkah 4: Mengumpulkan cerita tentang perubahan yang signifikan; dengan memunculkan cerita perubahan yang signifikan. dengan mengajukan pertanyaan terbuka kepada peserta, seperti: 'Melihat kembali apa yang terjadi selama satu bulan terakhir, apa yang menurut Anda merupakan perubahan paling signifikan terkait kualitas kehidupan masyarakat di komunitas Anda ini?' Contoh ini diambil dari CCDB, yang merupakan organisasi pertama yang menggunakan teknik monitoring MSC, di Rajshahi, Bangladesh, pada tahun 1994. Pertanyaannya memiliki enam bagian: 1. 'Melihat kembali selama satu bulan terakhir ....  "- Hal ini mengacu pada periode waktu tertentu. 2. '... bagaimana menurut Anda mengenai  ...' - Ini meminta responden untuk memberikan penilaian mereka sendiri. 3. ' ...  perubahan  ...' - Ini meminta responden untuk lebih selektif, melaporkan perubahan mengenai aspek statis situasi atau sesuatu yang hadir pada periode pelaporan sebelumnya, dst.

Langkah 5: Meninjau cerita dalam hirarki organisasi; memilih yang paling signifikan dari seluruh cerita tentang perubahan yang signifikan dengan menggunakan hirarki proses seleksi. Orang membahas cerita tentang perubahan di area mereka dan menyerahkan cerita yang dianggap paling signifikan dari seluruh cerita tadi ke tingkat atas. Kemudian memilih cerita yang paling signifikan dari semua cerita tentang perubahan yang disampaikan oleh tingkat yang lebih rendah, dan begitu selanjutnya ke tingkat berikutnya.

Langkah 6: Memberikan umpan balik reguler kepada stakeholder  mengenai proses peninjauan; Umpan balik penting dalam semua monitoring, evaluasi dan sistem yang berorientasi pembelajaran dan MSC. Hasil dari proses seleksi harus menjadi umpan balik ke orang-orang yang memberikan cerita tentang perubahan yang signifikan. Setidaknya, umpan balik ini harus menjelaskan cerita tentang perubahan yang signifikan yang terpilih sebagai yang paling signifikan.

Langkah 7:  Mengatur proses untuk memverifikasi cerita, jika perlu; Verifikasi akan sangat berguna. Namun selalu ada risiko, terutama dalam organisasi yang lebih besar, bahwa perubahan yang dilaporkan mungkin tidak mencerminkan apa yang sebenarnya terjadi, tetapi sebaliknya:-menjadi isu fiktif yang disengaja, yang dirancang untuk menghemat waktu atau mendapatkan pengakuan;-menggambarkan peristiwa nyata yang telah disalahpahami;-membesar-besarkan signifikansi peristiwa.

Langkah 8: Kuantifikasi; MSC memberikan penekanan yang kuat pada laporan mengenai perubahan dalam bentuk laporan kualitatif, dengan menggunakan cerita dibandingkan angka untuk mengkomuni-kasikan tentang apa yang terjadi. Meskipun demikin, tetap ada ruang untuk melakukan kuantifikasi terhadap perubahan tersebut.

Langkah 9. Melakukan analisis sekunder dari cerita secara massal; Analisis sekunder melibatkan pemeriksaan, klasifikasi dan analisis isi di satu set cerita tentang perubahan yang signifikan, sedangkan meta-monitoring akan lebih fokus pada atribut cerita, contohnya berkenaan dengan asal-usul dan perjalanan cerita tersebut, termasuk siapa yang mengidentifikasi mereka, siapa yang memilih mereka, dll.

Langkah 10. Merevisi proses MSC; melakukan revisi/modifikasi dalam beberapa cara, baik selama dan setelah fase perkenalan. Ini adalah pertanda baik, menunjukkan bahwa beberapa proses belajar dalam organisasi tengah berlangsung. Jika tidak ada modifikasi sama sekali justru akan lebih mengkhawatirkan, karena menunjukkan bahwa MSC sedang digunakan hanya sebagai ritual dan tidak reflektif.

Proses pengawasan, pengendalian dan evaluasi, merupakan kewajiban yang terus menerus harus dilaksanakan, guna menghindari kegagalan atau akibat yang lebih buruk. Pengendalian menjadi salah satu perhatian Islam, sejalan dengan firman Allah SWT. "....Sesungguhnya Allah Maha mengetahui apa yang kamu kerjakan" (QS.Al-Hasyr [59]:18), dalam (QS. Al-Ankabut:2-3).

Rasulullah SAW. telalah mengingatkan kepada kita: "Periksalah dirimu sebelum memeriksa orang lain. Lihatlah terlebih dahulu atas kerjamu sebelum melihat kerja orang lain. (HR. Tirmidzi: 2383).  Peringtan menjadi jalan terbaik sebagai rujukan supaya semua umat manusia dapat muhasabah diri bahwa penilaian itu memang ada dari Allah.

Wallahu A'lam Bishowab.

_______________

*) Tulisan ini merupakan Penguatan wawasan Kewirausahaan dalam mendukung "Ingin Jadi Manajer Kewirausahaan  Sukses?"

Penulis:

Ahmad Rusdiana, Pegiat Rumah Baca Tresna Bhakti, Pengampu mata kuliah Manajemen Pedidikan; Penulis buku: Manajemen Perubahan; Manajemen Risiko; Manajemen Kewirausahaan pendidikan; Manajemen Strategis; Manajemen Kewirausahaan Teori dan Praktek. Guru Besar Manajemen Pendidikan UIN Sunan Gunung Djati Bandung. Pendidik, Peneliti, dan Pengabdi; Pendiri dan Pembina Yayasan Sosial Dana Pendidikan Al Misbah Cipadung Bandung yang mengembangkan pendidikan Diniah, RA, MI, dan MTs, sejak tahun 1984, serta garapan khusus Bina Desa, melalui Yayasan Pengembangan Swadaya Masyarakat Tresna Bhakti, yang didirikannya sejak tahun 1994 dan sekaligus sebagai Pendiri Yayasan, kegiatannya pembinaan dan pengembangan asrama mahasiswa pada setiap tahunnya tidak kurang dari 70 mahasiswa di Asrama Tresna Bhakti Cibiru Bandung. Membina dan mengembangkan Pusat Kegiatan Belajar Masyarakat (PKBM) TK TPA Paket A B C. Pegiat Rumah Baca Tresna Bhakti sejak tahun 2007 di Desa Cinyasag Kecamatan. Panawangan Kabupaten. Ciamis Jawa Barat. Karya Lengkap sd. Tahun 2022 dapat di akses melalui: (1) http://digilib.uinsgd.ac.id/view/creators. (2) https://www.google. com/search? q=buku+ a.rusdiana+shopee&source (3) https://play.google.com/store/ books/ author?id.

Tag:
Nalar Lainnya
...
Dadan Supardan

Semangat Revitalisasi di Mata Angkie

Nalar Lainnya
...
ENDANG KOMARA

INDEPENDENSI ASN

...
Asep S. Muhtadi

Komunikasi Pembelajaran di Masa Pandemi

...
Prof. Dr Cecep Darmawan, S.Pd., S.IP., S.H.,M.H.,M.Si.

EKSISTING DAN PROBLEMATIKA PENDIDIKAN DI JAWA BARAT

...
...
...