Guru Penggerak Antara Idealisme dan Pragmatisme

Penulis: Sutisna

Dibaca: 514 kali

Sutisna

Oleh Sutisna

(Guru Informatika SMA Negeri 1 Kota Sukabumi)

 

Pada periode kedua Jokowi memimpin pemerintahan ini, publik dihebohkan dengan banyak wajah-wajah baru di kabinet Indonesia bersatu Jilid II ini, tidak terkecuali dunia pendidikan juga dihebohkan dengan dipilihnya Nadiem Makarim sebagai pembantu presiden yang membidangi seluk beluk tentang pendidikan. Bagaimana publik tidak bertanya-tanya, pasalnya Mas Menteri begitulah sapaan akbar Mendikbudristek ini merupakan mantan bos dari salah satu perusahaan transportasi online terbesar Indonesia yaitu go-jek.

Mas Menteri Nadiem Makarim di awal kepemimpinanya di dunia pendidikan membuat gebrakan yang cukup signifikan dengan meluncurkan sebuah program yang diberi nama Merdeka Belajar Kampus Merdeka (MBKM), tak cukup sampai di situ Mas Menteri juga meluncurkan kembali sebuah program dengan nama Guru Penggerak. Inilah tema yang akan penulis bahas pada tulisan kali ini.

Sebelum kita bahas lebih jauh mengenai Idealisme dan Pragmatisme pada Program Guru Penggerak ini. Mari kita tengok sejenak arti dari Idealisme dan Pragmatisme ini menurut KBBI versi dikbudristek. Idealisme menurut KBBI adalah aliran ilmu filsafat yang menganggap pikiran atau cita-cita sebagai satu-satunya hal yang benar yang dapat dicamkan dan dipahami, arti lain juga masih menurut kbbi mendikbudristek adalah hidup atau berusaha hidup menurut cita-cita, menurut patokan yang dianggap sempurna. Atau arti yang lain adalah aliran yang mementingkan khayal atau fantasi untuk menunjukkan keindahan dan kesempurnaan meskipun tidak sesuai dengan kenyataan, itulah beberapa arti dari idealisme menurut KBBI.

Sedangkan pragmatisme menurut KBBI adalah kepercayaan bahwa kebenaran atau nilai suatu ajaran (paham, doktrin, gagasan, pernyataan, ucapan, dan sebagainya), bergantung pada penerapannya bagi kepentingan manusia, arti lain adalah paham yang menyatakan bahwa segala sesuatu tidak tetap, melainkan tumbuh dan berubah terus, pengertian lain juga sebagai pandangan yang memberi penjelasan yang berguna tentang suatu permasalahan dengan melihat sebab akibat berdasarkan kenyataan untuk tujuan praktis.

Jika memang esensi guru penggerak dilihat dari idealisme merupakan sesuatu yang diharapkan oleh semua pihak, termasuk harapan yang disampaikan oleh mas menteri dimana diawal peluncuran program ini dimana beliau menyampaikan bahwa guru penggerak merupakan  pemimpin pembelajaran yang mendorong tumbuh kembang murid secara holistik, aktif dan proaktif dalam mengembangkan pendidik lainnya untuk mengimplementasikan pembelajaran yang berpusat kepada murid, serta menjadi teladan dan agen transformasi ekosistem pendidikan untuk mewujudkan Profil Pelajar Pancasila.

Pada awal bulan September tahun lalu penulis dan beberapa rekan guru dari satuan pendidikan tempat penulis megabdi mengikuti program dari Kemendikbud ristek, yaitu ikut serta dalam seleksi Guru Penggerak. Program ini digagas langsung oleh Mas Menteri Nadiem Makarim, pada seleksi tahun ini kami tergabung dalam gelombang ke delapan.

Jadwal runut seleksi resmi yang didapat dari panitia penyelenggara sudah dipublish di laman resmi dari kementerian, tahap demi tahap keikutsertaan didalam seleksi sebagai calon guru penggerak sudah dilalui mulai dari pengisian curriculum vitae yang isian didalamnya meliputi pengisian biodata pribadi dasar, riwayat pendidikan, riwayat keikutsertaan dalam organisasi, riwayat satuan pendidikan tempat mengabdi, dan seterusnya.

Selanjutnya isian yang harus diselesaikan sebagai peserta untuk dapat submit dan mengirimkan dokumen adalah pengisian essay, yang beberapa pertanyaan diantaranya menanyakan tentang pengalaman dan keikutsertaan calon guru penggerak dilingkungan tempat bekerja dan dilingkungan masyarakat umum, dimana beberapa perntanyaan mengarah pada bagaimana calon guru penggerak tersebut dapat menggerakan sebuah komunitas yang tujuannya dapat bermanfaat untuk masyarakat yang lebih luas lagi.

Dalam jalannya seleksi tahap ke satu  calon guru penggerak gelombang ke delapan ini sempat jadwalnya tidak sesuai dengan yang sudah diberikan dari panitia seleksi ,  memang sungguh disayangkan dan ironis yang seharusnya pemilihan calon guru penggerak ini cepat dan sesuai jadwal, ternyata ini diluar dugaan sempat tidak sesuai jadwal yang sudah di tentukan oleh kementerian, semoga ini jadi bahan evaluasi untuk kementerian dalam penyelenggaraan seleksi tahap  berikutnya, saat ini tahapan yang sudah berjalan yaitu tes simulasi mengajar dan dilanjutkan tahap wawancara secara daring, untuk kemudian jika sudah loloh dari tahapan tersebut calon guru penggerak akan mendapatkan pendidikan selama kurang lebih enam bulan lamanya.

Dari program seleksi guru penggerak ini  selanjutnya penulis berharap dari lulusannya nanti tidak hanya sebatas pragmatisme belaka yang dikejar  demi mendapatkan kepuasan secara pribadi pendidik tersebut, tetapi hasilnya sesuai dengan idealisme sebagaimana yang diharapkan oleh mas menteri yang merintis program ini, dan tentunya juga menghasilkan pendidik-pendidik yang berkarakter yang dapat membantu mensukseskan program pemerintah dalam upaya mencerdaskan kehidupan bangsa, Aamiin...

Tag:
Nalar Lainnya
...
Dadan Supardan

Semangat Revitalisasi di Mata Angkie

Nalar Lainnya
...
ENDANG KOMARA

INDEPENDENSI ASN

...
Asep S. Muhtadi

Komunikasi Pembelajaran di Masa Pandemi

...
Prof. Dr Cecep Darmawan, S.Pd., S.IP., S.H.,M.H.,M.Si.

EKSISTING DAN PROBLEMATIKA PENDIDIKAN DI JAWA BARAT

...
...
...