Penulis Ahmad Rusdiana
Ahmad Rusdiana
Oleh Ahmad Rusdiana
Kredibilitas, atau sifat dapat dipercaya,
jauh melebihi rasa suka atau persahabatan. Kredibilitas membuat yang dipimpin rela
meletakan nasib mereka pada pemimpin. Kredibilitas akan menimbulkan hubungan
kerja yang efisien antara pemimpin dan yang di pimpin, meningkatkan keeratan
hubungan dan meningkatkan produktivitas. Begitu pentingnya Credibility. Dakam Konteks 5K Lima pilar
kepemimpinan Abad 21, Johanes Djohan, (2016),
menempatkan Credibility pada urutan ketiga setelah Kekuasaan, dan Kompetensi, selanjunta Kredibilitas
disebut (K-3).
Teori Credibility dalam konteks
kepemimpinan merupakan gagasan yang diperkenalkan oleh James Kouzes dan Barry
Posner pertama kali menerbitkan buku The Leadership Challenge pada tahun
1987. Buku tersebut kemudian menjadi sangat terkenal di bidang kepemimpinan dan
telah diterbitkan dalam beberapa edisi, termasuk edisi terbaru pada tahun 2017.
Teori ini membahas pentingnya kredibilitas dalam membangun hubungan kerja yang
efektif dan produktif antara pemimpin dan bawahannya. Menurut Kouzes dan
Posner, "kredibilitas adalah fondasi dari kepemimpinan yang baik".
Kredibilitas tidak dapat dibeli, namun harus diperoleh melalui tindakan dan
perilaku pemimpin. Dalam konteks ini, kredibilitas dapat diartikan sebagai
kepercayaan yang diberikan oleh bawahan kepada pemimpin, yang muncul dari
kesesuaian antara apa yang diucapkan dan apa yang dilakukan oleh pemimpin. Indikator
kredibilitas yang diusulkan oleh Kouzes dan Posner terdiri dari lima aspek,
yaitu:
Pertama: Honest (jujur): Pemimpin harus
dapat berbicara dengan jujur tentang apa yang terjadi dalam organisasi dan
mengakui kesalahannya jika terjadi kesalahan. Jujur ??juga mencakup kemampuan
untuk memberikan umpan balik yang jujur ??dan terbuka kepada bawahan.
Kedua: Competent (kompeten): Pemimpin harus memiliki pengetahuan dan
keterampilan yang diperlukan untuk melakukan tugasnya dengan baik. Kompetensi
juga meliputi kemampuan untuk memecahkan masalah dan membuat keputusan yang
tepat.
Ketiga: Inspiring (menginspirasi):
Pemimpin harus dapat memotivasi dan menginspirasi bawahannya untuk bekerja
dengan maksimal dan mencapai tujuan organisasi. Hal ini dapat dilakukan dengan
memberikan arah yang jelas dan memberikan dukungan yang dibutuhkan oleh
bawahannya.
Ketiga Forward-looking (berpandangan maju): Pemimpin harus
memiliki pandangan jangka panjang dan visi yang jelas tentang masa depan
organisasi. Pemimpin harus dapat memberikan arah yang tepat dan memimpin
organisasi dalam mencapai tujuan jangka panjang.
Keempat: Trustworthy (dapat dipercaya): Pemimpin harus dapat diandalkan oleh
bawahannya dan memenuhi janji-janjinya. Hal ini meliputi kemampuan untuk
memegang janji, menjaga rahasia organisasi, dan menjaga kepercayaan bawahan.
Dalam konteks abad 21, kredibilitas
menjadi semakin penting karena perkembangan teknologi dan kecepatan informasi
yang semakin tinggi. Bawahan memiliki akses lebih besar ke informasi dan dapat dengan
mudah mengevaluasi tindakan dan perilaku pemimpin. Oleh karena itu, pemimpin
harus menjadi kredibel dan dapat dipercaya agar dapat mempertahankan hubungan
yang baik dengan bawahan. Namun, terdapat pula beberapa tantangan dalam
membangun kredibilitas di era modern. Pemimpin harus mampu menyesuaikan diri
dengan perubahan dan menerapkan nilai-nilai organisasi yang relevan dengan
kondisi masa kini. Pemimpin juga harus dapat mengelola berbagai konflik yang
muncul di lingkungan kerja dan tetap berpegang pada prinsip-prinsip integritas, transparansi, dan akuntabilitas. Pemimpin juga
harus memiliki kemampuan untuk berkomunikasi dengan efektif dan memberikan
umpan balik yang jujur dan konstruktif kepada bawahan.
Selain itu, kredibilitas juga dapat
dipengaruhi oleh faktor-faktor eksternal seperti reputasi organisasi,
lingkungan kerja yang kondusif, dan dukungan dari para pemangku kepentingan.
Oleh karena itu, pemimpin juga harus mampu membangun hubungan yang baik dengan
para pemangku kepentingan dan menjaga reputasi organisasi dengan baik.
Pada akhirnya, kredibilitas menjadi faktor
yang sangat penting dalam membangun hubungan kerja yang efektif dan produktif
antara pemimpin dan bawahannya. Indikator kredibilitas yang diusulkan
oleh Kouzes dan Posner terdiri dari lima aspek, yaitu honest, competent,
inspiring, forward-looking, dan trustworthy. Pemimpin harus mampu
memenuhi indikator-indikator tersebut dan menerapkan prinsip-prinsip
integritas, transparansi, dan akuntabilitas dalam menjalankan tugasnya. Dalam
era modern, pemimpin juga harus dapat beradaptasi dengan perubahan dan
mengelola konflik dengan baik untuk mempertahankan kredibilitasnya.
Wallahu A'lam
Bishowab
Penulis:
Ahmad Rusdiana, Founder tresnabhakti.org, pegiat Rumah
Baca Tresna Bhakti, Pengampu mata kuliah manajemen pendidikan; Penulis buku:
Kepemimpinan Pendidikan; Kebijakan Pendidikan; Etika Komunikasi Organisasi;
Manajemen Risiko, Kewirausahaan Teori dan Praktek; Manajemen Kewirausahaan
Pendidikan; Guru Besar Manajemen Pendidikan UIN Sunan Gunung Djati Bandung.
Pendidik, Peneliti, dan Pengabdi; Pendiri dan Pembina Yayasan Sosial Dana
Pendidikan Al Misbah Cipadung Bandung yang mengembangkan pendidikan Diniah, RA,
MI, dan MTs, sejak tahun 1984, serta garapan khusus Bina Desa, melalui Yayasan
Pengembangan Swadaya Masyarakat Tresna Bhakti, yang didirikannya sejak tahun
1994 dan sekaligus sebagai Pendiri Yayasan, kegiatannya pembinaan dan
pengembangan asrama mahasiswa pada setiap tahunnya tidak kurang dari 70
mahasiswa di Asrama Tresna Bhakti Cibiru Bandung. Membina dan mengembangkan
Pusat Kegiatan Belajar Masyarakat (PKBM) TK TPA Paket A B C. Rumah Baca Tresna
Bhakti sejak tahun 2007 di Desa Cinyasag Kecamatan Panawangan Kab. Ciamis Jawa Barat.
Korespondensi :(1) http://a.rusdiana.id (2)
http://tresnabhakti.org/webprofil; (3)
http://digilib.uinsgd.ac.id/view/creators (4)
https://www.google.com/search?q=buku+ a.rusdiana +shopee&source (5)
https://play.google.com/store/books/author?id.