KURSUS DAPAT CEGAH LULUSAN MENGANGGUR

Penulis: KAMAJAYA, M.Pd

Dibaca: 280 kali

KAMAJAYA, M.Pd

Oleh KAMAJAYA, M.Pd

 

Disadari bahwa dengan adanya pandemi covid-19 seluruh sektor kehidupan menjadi terganggu tidak terkecuali bidang pendidikan dan ketenagakerjaan, melalui sistem pembelajaran daring tanpa perencanaan untuk meningkakan kualitas pendidikan dan lebih bersifat isidental dalam upaya menyelamatkan warga sekolah dari kemungkinan terpaparnya coronavirus telah membawa dampak adanya penurunan mutu pendidikan. Sebagian pakar mengkhawatirkan akan adanya loss generation. Demikian pula yang terjadi di dunia kerja, banyak industri gulung tikar yang merumahkan karyawannya karena mengalami masalah likuiditas.

Jadi dengan melihat fenomena tersebut, Dirjen Vokasi Kemdikbudristek sangat beralasan kalau beliau menghimbau bagi lulusan yang belum bekerja untuk melakukan upscalling keterampilan dan kompetensi melalui kegiatan kursus yang diselenggarakan oleh DUDIKA dan atau LKP (Lembaga Kursus dan Pelatihan) harus dapat dimanfaatkan oleh sekolah.

Pada Rabu, 22 September 2021 saat Dirjen Vokasi Kemdikbudristek, Wikan Sakarinto meninjau penyelenggaraan kursus bahasa Jerman di SMK Negeri 2 Depok kerja sama dengan Bright Education Indonesia dalam usaha menempatkan lulusan ke Negara Jerman, beliau sampaikan: “Saat nanti mengikuti program Ausbildung (Pendidikan dan Pelatihan Keprofesian selama 3 tahun) di Jerman jangan mengejar duitnya, tapi yang harus dikejar adalah ilmunya.

Penyelenggaraan kursus sesuai dengan UU No. 20 Tahun 2003 Tentang Sistem Pendidikan Nasional, Pasal 26 ayat (5) Kursus dan pelatihan diselenggarakan bagi masyarakat yang memerlukan bekal pengetahuan, keterampilan, kecakapan hidup, dan sikap untuk mengembangkan diri, mengembangkan profesi, bekerja, usaha mandiri, dan/atau melanjutkan pendidikan ke jenjang yang lebih tinggi.

Sedangkan menurut pasal 103 ayat (1) PP No.17 Tahun 2010 tentang Pengelolaan dan Penyelenggaraan Pendidikan, kursus dan pelatihan diselenggarakan agar masyarakat dapat mengembangkan kepribadian profesional dan meningkatkan kompetensi vokasional dari peserta didik kursus supaya mereka bisa berusaha secara mandiri dan atau melanjutkan ke pendidikan yang lebih tinggi.

Agar tujuan LKP dapat berjalan optimal, ada beberapa upaya yang harus dilakukan menurut Direktorat Pembinaan Kursus dan Pelatihan (https://kursus.kemdikbud.go.id/v3/ ), yaitu:

·       Ketersediaan program layanan pendidikan.

·       Biaya pendidikan yang terjangkau untuk masyarakat.

·       Jenis dan jenjang pendidikan semakin berkualitas.

·       Tidak ada perbedaan layanan pendidikan.

·       Ada jaminan bagi lulusan di dunia kerja.

Oleh karena itu, LKP menjadi lembaga yang akan mewadahi kebutuhan masyarakat dalam mengembangkan keahlian khusus agar dapat bersaing di era globalisasi industri, terutama buat mereka yang ingin melanjutkan studi dan atau bekerja di luar negeri.

Dengan begitu, kehadiran LKP yang menjadi mitra pemerintah diharapkan dapat mencetak sumber daya manusia (SDM) yang lebih kompeten, multitalenta dan kreatif sehingga dapat menekan angka pengangguran di Indonesia dan tentu saja dapat meningkatkan produktivitas masyarakat.

Semoga dengan adanya pemahaman tentang pentingnya lembaga kursus mitra pemerintah dalam meningkatkan mutu SDM atas pengawasan Direktorat Pembinaan Kursus dan Pelatihan dapat memberikan ruang bagi para lulusan yang belum mendapatkan kerja dan atau calon freshgraduate dapat melakukan upscalling  keterampilan sejak dini agar bisa memperoleh kompetensi yang benar-benar kompeten, sehingga peluang untuk mendapatkan kerja jauh lebih besar, baik di dalam dan atau di luar negeri.

Tag:
Nalar Lainnya
...
Dadan Supardan

Semangat Revitalisasi di Mata Angkie

Nalar Lainnya
...
ENDANG KOMARA

INDEPENDENSI ASN

...
Asep S. Muhtadi

Komunikasi Pembelajaran di Masa Pandemi

...
Prof. Dr Cecep Darmawan, S.Pd., S.IP., S.H.,M.H.,M.Si.

EKSISTING DAN PROBLEMATIKA PENDIDIKAN DI JAWA BARAT

...
...
...