Penulis Ahmad Rusdiana
Ahmad Rusdiana
Ada sebuah ungkapan yang
populer dikalang wirausaha "Hindari terjun ke dunia bisnis jika Anda belum paham produkmu sendiri!" Bill
Campbell, wirausahwan Silicon Valley
sukses, menjelaskan bahwa setiap pengusaha sukses mengetahui dengan jelas nilai
produk mereka, siapa yang membutuhkan, serta hal apa yang mereka bisa tawarkan.
Menamang Manajer/Pengusaha ideal juga membuka ruang untuk mengembangkan produknya,
dan selalu berusaha meningkatkan kualitasnya untuk memuaskan pelanggan
sasarannya. Untuk merespon hal itu, ada tiga persolan yang perlu dijelaskan
Yakni:
Nilai produk atau product
value adalah seberapa besar manfaat yang bisa pelanggan dapatkan dari hasil
menggunakan suatu produk. Tolak ukur ini dapat dihitung dengan menganalisis
bagaimana produk dapat memenuhi kebutuhan pelanggan secara khusus.
(Mardiastuti, 2022).
Product value dapat dimanfaatkan dalam kebutuhan bahan marketing
dan advertising untuk menjelaskan mengapa pelanggan harus membeli suatu
produk. Untuk mengidentifinisi nilai produk, tergantung pada jenis produk dan
apakah itu dijual kepada konsumen (B2C) atau bisnis (B2B) lain. Ada banyak cara
yang bisa dilakukan: (1) Menjejelaskan dengan tepat fitur yang
mendorong customer value berdasarkan produk yang akan ditawarkan; (2)
Menyusun daftar kebutuhan pelanggan terkait dengan produk yang akan ditawarkan;
(3) Pastikan untuk mencocokkan kebutuhan pelanggan dengan kualitas produk.
Pertanyan Kedua Apa Itu Sasaran Pasar?
Sasaran pasar merupakan langkah awal dalam proses segmentasi pasar.
Segmentasi pasar di sini didefinisikan sebagai tindakan untuk membagi sebuah
pasar keseluruhan suatu produk atau jasa yang bersifat heterogen ke
dalam beberapa segmen, dimana masing-masing segmennya cenderung bersifat
homogen dalam segala aspek dan dapat dipilih sebagai target pasar untuk dicapai
perusahaan dengan strategi pemasarannya". (Kotler 1982). Salah satu alasan
membuat sasaran pasar atau target pasar adalah untuk memetakan calon pelanggan
atau konsumen potensial. Dengan mengetahui karakteristik calon pelanggan para
pebisnis diharapkan bisa menyusun strategi untuk mengembangkan produk maupun
jasa yang ditawarkan. Mengutip OCBC, berikut alasan dan tujuan membuat sasaran
pasar:
1.
Mengenali
Kompetitor Bisnis; Salah satu tujuan membuat sasaran pasar adalah untuk
mengenali berbagai kompetitor bisnis. Ketika kamu sudah mengidentifikasi target
pasar yang ingin digeluti, tentunya kamu akan melihat siapa dan berapa
kompetitor di dalamnya.
2.
Meningkatkan
Pelayanan Menjadi Lebih Baik; Tujuan lain dari membuat sasaran pasar ini adalah
untuk meningkatkan pelayanan menjadi lebih baik. Ketika kamu sudah memahami
karakteristik pelangganmu, kamu akan lebih memahami apa yang dibutuhkan
pelanggan dan bisa memberikan pelayanan yang lebih baik.
3.
Bahan
Evaluasi dan Perencanaan Bisnis; Menyusun sasaran pasar juga berguna untuk
merancang evaluasi dan perencanaan bisnis di kemudian hari. Semakin kamu
memahami karakteristik pasarmu, kamu bisa mempelajari setiap strategi pemasaran
yang telah dilakukan dan menyusun rencana bisnis yang lebih baik dan efektif di
kemudian hari.
4.
Meningkatkan
Efektivitas Strategi Pemasaran; Tujuan lain dari menentukan sasaran pasar
adalah untuk meningkatkan efektivitas strategi pemasaran produk atau jasa yang
ditawarkan.
Pertanyan Ketiga Apa Saja yang Termasuk Segmentasi
Sasaran Pasar?
Mengutip Podomoro University, ada 4 segmentasi pasar yaitu berdasarkan
demografi, psychographic, behavioral atau gaya hidup, dan geographic
atau lokasi.
1.
Segmentasi
Demografi; merupakan
sebuah pembagian pasar yang dibedakan berdasarkan demografi atau ciri spesifik
manusia secara umum. Contoh demografi yang paling banyak digunakan untuk
menentukan target pasar adalah: Usia-Jenis Kelamin-Edukasi-Status
Perkawinan-Agama-Ras-Tingkat Pendidikan. Dengan mengetahui segmentasi demografi
ini kamu bisa memetakan keinginan konsumen.
2.
Psychographic Segmentation; adalah sebuah segmentasi pasar yang berhubungan dengan psikis alias
pikiran atau cara pikir masyarakat dalam melihat suatu hal. Umumnya,
psychographic segmentation ini terdiri dari: Kepercayaan-Kesukaan atau hobi-Gaya
hidup-Karakteristik atau personality.
3.
Psychographic
segmentation tergolong
sebagai segmentasi pasar spesifik alias niche. Umumnya produk yang membutuhkan
segmentasi ini adalah produk-produk yang dibuat untuk penghobi benda tertentu
atau produk yang ditargetkan untuk komunitas tertentu.
4.
Behavioral
segmentation adalah
segmentasi pasar yang dilihat dari perilaku atau kebiasaan masyarakat.
Sebenarnya, segmentasi pasar yang satu ini termasuk jenis segmentasi pasar yang
general. Behavioral segmentation biasanya terdiri dari beberapa kebiasaan
misalnya: (1) Kebiasaan berbelanja atau spending habit; (2) Kebiasaan konsumen
berinteraksi dengan sebuah brand; (3) Status seseorang Customer loyalty.
Dari kebiasaan-kebiasaan di atas, kamu bisa menentukan target pasar mana yang
akan dipilih.
5.
Geographic
Segmentation; atau
segmentasi yang dilihat dari wilayah geografi atau tempat tinggal masyarakat. Segmentasi
yang termasuk geographic segmentation: Negara Kota atau
kabupaten-Lingkungan tempat tinggal-Iklim dan suhu tempat tinggal. Misalnya
saja masyarakat di daerah pegunungan tentu akan lebih jarang membeli baju tipis
dan berlengan pendek, sedangkan masyarakat di perkotaan tidak akan membeli
hoodie atau sweater hangat. Itulah salah satu alasan geographic segmentation
perlu menjadi hal yang dipertimbangkan dalam bisnis.
Manajer yang sekses ketika sebelum
memulai usaha, sangat penting untuk mengenali secara jelas potensi, segmentasi
dan target pasar yang akan menjadi sasaran utama. Hal ini bertujuan sebagai
fondasi dasar membangun sebuah bisnis. Tentunya, strategi pemasaran yang baik
dapat dilakukan dengan menentukan target pemasaran.
Islam memandang sektor pemasaran merupakan suatu sektor pemenuhan kebutuhan hidup yang dibolehkan, asalkan dilakukan dengan cara yang benar yang jauh dari unsur kebatilan. Firman Allah SWT., dalam surah
An-Nisa 29: Artinya: “Wahai orang-orang yang beriman!
janganlah kamu saling memakan harta sesamamu
dengan jalan yang batil (tidak benar), kecuali
dalam perdagangan yang berlaku atas dasar suka
sama suka di antara kamu....."
(QS.An-Nisa[4]:29). Makna ayat tersebut, menunjukkan
bahwa segala kegiatan ekonomi, dapat dijalankan dengan upaya pemasaran/perdagangan yang benar dan jauh dari unsur kebatilan.
Wallahu A'lam Bishowab.
______
*) Tulisan ini merupakan
Pengembangan ke-3 dari judul "Ingin Jadi Manajer Kewirausahaan Sukses?" yang sempat terpotong oleh
"Tenacity: Karakteristik Motivasi Wirausaha yang Terlupakan".
Penulis:
Ahmad Rusdiana, Pegiat Rumah Baca Tresna Bhakti,
Pengampu mata kuliah manajemen Kewirausahaan pendidikan; Penulis buku:
Kewirausahaan Teori dan Praktek; Manajemen. Manajemen Kewirausahaan Pendidikan;
Guru Besar Manajemen Pendidikan UIN Sunan Gunung Djati Bandung. Pendidik,
Peneliti, dan Pengabdi; Pendiri dan Pembina Yayasan Sosial Dana Pendidikan Al
Misbah Cipadung Bandung yang mengembangkan pendidikan Diniah, RA, MI, dan MTs,
sejak tahun 1984, serta garapan khusus Bina Desa, melalui Yayasan Pengembangan
Swadaya Masyarakat Tresna Bhakti, yang didirikannya sejak tahun 1994 dan
sekaligus sebagai Pendiri Yayasan, kegiatannya pembinaan dan pengembangan
asrama mahasiswa pada setiap tahunnya tidak kurang dari 70 mahasiswa di Asrama
Tresna Bhakti Cibiru Bandung. Membina dan mengembangkan Pusat Kegiatan Belajar
Masyarakat (PKBM) TK TPA Paket A B C. Pegiat Rumah Baca Tresna Bhakti sejak
tahun 2007 di Desa Cinyasag Kecamatan. Panawangan Kabupaten. Ciamis Jawa Barat.
Karya Lengkap sd. Tahun 2022 dapat di akses melalui: (1)
http://digilib.uinsgd.ac.id/view/creators. (2) https://www.google.com/search?
q=buku+a. rusdiana+shopee&source (3) https://play. google.com/store/books/author?id.