MEMAHAMI PRODUK SERTA SASARANNYA: Kompetensi Menuju Manajer Kewirausahaan Sukses*)

Penulis Ahmad Rusdiana

Dibaca: 91 kali

Ahmad Rusdiana

Oleh Ahmad Rusdiana

 

Ada sebuah ungkapan yang populer dikalang wirausaha "Hindari terjun ke dunia bisnis jika Anda  belum paham produkmu sendiri!" Bill Campbell, wirausahwan  Silicon Valley sukses, menjelaskan bahwa setiap pengusaha sukses mengetahui dengan jelas nilai produk mereka, siapa yang membutuhkan, serta hal apa yang mereka bisa tawarkan. Menamang Manajer/Pengusaha ideal juga membuka ruang untuk mengembangkan produknya, dan selalu berusaha meningkatkan kualitasnya untuk memuaskan pelanggan sasarannya. Untuk merespon hal itu, ada tiga persolan yang perlu dijelaskan Yakni:

Pertanyan Pertama Apa Itu Product Value?

Nilai produk atau product value adalah seberapa besar manfaat yang bisa pelanggan dapatkan dari hasil menggunakan suatu produk. Tolak ukur ini dapat dihitung dengan menganalisis bagaimana produk dapat memenuhi kebutuhan pelanggan secara khusus. (Mardiastuti, 2022).

Product value dapat dimanfaatkan dalam kebutuhan bahan marketing dan advertising untuk menjelaskan mengapa pelanggan harus membeli suatu produk. Untuk mengidentifinisi nilai produk, tergantung pada jenis produk dan apakah itu dijual kepada konsumen (B2C) atau bisnis (B2B) lain. Ada banyak cara yang bisa dilakukan: (1) Menjejelaskan dengan tepat fitur yang mendorong customer value berdasarkan produk yang akan ditawarkan; (2) Menyusun daftar kebutuhan pelanggan terkait dengan produk yang akan ditawarkan; (3) Pastikan untuk mencocokkan kebutuhan pelanggan dengan kualitas produk.

Pertanyan Kedua Apa Itu Sasaran Pasar?

Sasaran pasar merupakan langkah awal dalam proses segmentasi pasar. Segmentasi pasar di sini didefinisikan sebagai tindakan untuk membagi sebuah pasar keseluruhan suatu produk atau jasa yang bersifat heterogen ke dalam beberapa segmen, dimana masing-masing segmennya cenderung bersifat homogen dalam segala aspek dan dapat dipilih sebagai target pasar untuk dicapai perusahaan dengan strategi pemasarannya". (Kotler 1982). Salah satu alasan membuat sasaran pasar atau target pasar adalah untuk memetakan calon pelanggan atau konsumen potensial. Dengan mengetahui karakteristik calon pelanggan para pebisnis diharapkan bisa menyusun strategi untuk mengembangkan produk maupun jasa yang ditawarkan. Mengutip OCBC, berikut alasan dan tujuan membuat sasaran pasar:

1.     Mengenali Kompetitor Bisnis; Salah satu tujuan membuat sasaran pasar adalah untuk mengenali berbagai kompetitor bisnis. Ketika kamu sudah mengidentifikasi target pasar yang ingin digeluti, tentunya kamu akan melihat siapa dan berapa kompetitor di dalamnya.

2.     Meningkatkan Pelayanan Menjadi Lebih Baik; Tujuan lain dari membuat sasaran pasar ini adalah untuk meningkatkan pelayanan menjadi lebih baik. Ketika kamu sudah memahami karakteristik pelangganmu, kamu akan lebih memahami apa yang dibutuhkan pelanggan dan bisa memberikan pelayanan yang lebih baik.

3.     Bahan Evaluasi dan Perencanaan Bisnis; Menyusun sasaran pasar juga berguna untuk merancang evaluasi dan perencanaan bisnis di kemudian hari. Semakin kamu memahami karakteristik pasarmu, kamu bisa mempelajari setiap strategi pemasaran yang telah dilakukan dan menyusun rencana bisnis yang lebih baik dan efektif di kemudian hari.

4.     Meningkatkan Efektivitas Strategi Pemasaran; Tujuan lain dari menentukan sasaran pasar adalah untuk meningkatkan efektivitas strategi pemasaran produk atau jasa yang ditawarkan.

Pertanyan Ketiga Apa Saja yang Termasuk Segmentasi Sasaran Pasar?

Mengutip Podomoro University, ada 4 segmentasi pasar yaitu berdasarkan demografi, psychographic, behavioral atau gaya hidup, dan geographic atau lokasi.

1.     Segmentasi Demografi; merupakan sebuah pembagian pasar yang dibedakan berdasarkan demografi atau ciri spesifik manusia secara umum. Contoh demografi yang paling banyak digunakan untuk menentukan target pasar adalah: Usia-Jenis Kelamin-Edukasi-Status Perkawinan-Agama-Ras-Tingkat Pendidikan. Dengan mengetahui segmentasi demografi ini kamu bisa memetakan keinginan konsumen.

2.     Psychographic Segmentation; adalah sebuah segmentasi pasar yang berhubungan dengan psikis alias pikiran atau cara pikir masyarakat dalam melihat suatu hal. Umumnya, psychographic segmentation ini terdiri dari: Kepercayaan-Kesukaan atau hobi-Gaya hidup-Karakteristik atau personality.

3.     Psychographic segmentation tergolong sebagai segmentasi pasar spesifik alias niche. Umumnya produk yang membutuhkan segmentasi ini adalah produk-produk yang dibuat untuk penghobi benda tertentu atau produk yang ditargetkan untuk komunitas tertentu.

4.     Behavioral segmentation adalah segmentasi pasar yang dilihat dari perilaku atau kebiasaan masyarakat. Sebenarnya, segmentasi pasar yang satu ini termasuk jenis segmentasi pasar yang general. Behavioral segmentation biasanya terdiri dari beberapa kebiasaan misalnya: (1) Kebiasaan berbelanja atau spending habit; (2) Kebiasaan konsumen berinteraksi dengan sebuah brand; (3) Status seseorang Customer loyalty. Dari kebiasaan-kebiasaan di atas, kamu bisa menentukan target pasar mana yang akan dipilih.

5.     Geographic Segmentation; atau segmentasi yang dilihat dari wilayah geografi atau tempat tinggal masyarakat. Segmentasi yang termasuk geographic segmentation: Negara Kota atau kabupaten-Lingkungan tempat tinggal-Iklim dan suhu tempat tinggal. Misalnya saja masyarakat di daerah pegunungan tentu akan lebih jarang membeli baju tipis dan berlengan pendek, sedangkan masyarakat di perkotaan tidak akan membeli hoodie atau sweater hangat. Itulah salah satu alasan geographic segmentation perlu menjadi hal yang dipertimbangkan dalam bisnis.

Manajer yang sekses ketika sebelum memulai usaha, sangat penting untuk mengenali secara jelas potensi, segmentasi dan target pasar yang akan menjadi sasaran utama. Hal ini bertujuan sebagai fondasi dasar membangun sebuah bisnis. Tentunya, strategi pemasaran yang baik dapat dilakukan dengan menentukan target pemasaran.

Islam memandang sektor pemasaran merupakan suatu sektor pemenuhan kebutuhan hidup yang dibolehkan, asalkan dilakukan dengan cara yang benar yang jauh dari unsur kebatilan. Firman Allah SWT., dalam surah An-Nisa 29: Artinya: “Wahai orang-orang yang beriman! janganlah kamu saling memakan harta sesamamu dengan jalan yang batil (tidak benar), kecuali dalam perdagangan yang berlaku atas dasar suka sama suka di antara kamu....." (QS.An-Nisa[4]:29). Makna ayat tersebut, menunjukkan bahwa segala kegiatan ekonomi, dapat dijalankan dengan upaya pemasaran/perdagangan yang benar dan jauh dari unsur kebatilan.

Wallahu A'lam Bishowab. 

______

*) Tulisan ini merupakan Pengembangan ke-3 dari judul "Ingin Jadi Manajer Kewirausahaan  Sukses?" yang sempat terpotong oleh "Tenacity: Karakteristik Motivasi Wirausaha yang Terlupakan".

Penulis:

Ahmad Rusdiana, Pegiat Rumah Baca Tresna Bhakti, Pengampu mata kuliah manajemen Kewirausahaan pendidikan; Penulis buku: Kewirausahaan Teori dan Praktek; Manajemen. Manajemen Kewirausahaan Pendidikan; Guru Besar Manajemen Pendidikan UIN Sunan Gunung Djati Bandung. Pendidik, Peneliti, dan Pengabdi; Pendiri dan Pembina Yayasan Sosial Dana Pendidikan Al Misbah Cipadung Bandung yang mengembangkan pendidikan Diniah, RA, MI, dan MTs, sejak tahun 1984, serta garapan khusus Bina Desa, melalui Yayasan Pengembangan Swadaya Masyarakat Tresna Bhakti, yang didirikannya sejak tahun 1994 dan sekaligus sebagai Pendiri Yayasan, kegiatannya pembinaan dan pengembangan asrama mahasiswa pada setiap tahunnya tidak kurang dari 70 mahasiswa di Asrama Tresna Bhakti Cibiru Bandung. Membina dan mengembangkan Pusat Kegiatan Belajar Masyarakat (PKBM) TK TPA Paket A B C. Pegiat Rumah Baca Tresna Bhakti sejak tahun 2007 di Desa Cinyasag Kecamatan. Panawangan Kabupaten. Ciamis Jawa Barat. Karya Lengkap sd. Tahun 2022 dapat di akses melalui: (1) http://digilib.uinsgd.ac.id/view/creators. (2) https://www.google.com/search? q=buku+a. rusdiana+shopee&source (3) https://play. google.com/store/books/author?id.

 

Tag:
Nalar Lainnya
...
Dadan Supardan

Semangat Revitalisasi di Mata Angkie

Nalar Lainnya
...
ENDANG KOMARA

INDEPENDENSI ASN

...
Asep S. Muhtadi

Komunikasi Pembelajaran di Masa Pandemi

...
Prof. Dr Cecep Darmawan, S.Pd., S.IP., S.H.,M.H.,M.Si.

EKSISTING DAN PROBLEMATIKA PENDIDIKAN DI JAWA BARAT

...
...
...