MENANGKAL VUCA DENGAN VUCA!: Ide peluang untuk beradaptasi di tengah badai VUCA yang menerjang situasi sekarang*)

Penulis Ahmad Rusdiana

Dibaca: 297 kali

Ahmad Rusdiana

Oleh Ahmad Rusdiana

 

Tidak dapat dipungkiri lagi, selama ini banyak hal yang dapat berubah dengan tanpa diduga. Semisal perubahan kebijakan pemerintah, serta jumlah kasus yang yang bisa naik secara drastis dapat mempengaruhi berbagai aspek kehidupan kita sehari-hari. Situasi seperti ini biasanya digambarkan dengan akronim VUCA yang telah digunakan sejak tahun 1978. Akronim ini disingkat dari empat kata dalam bahasa inggris yaitu: Volatility yang artinya perubahan yang tidak menentu, Uncertainty yang artinya ketidakpastian, Complexity yang berarti rumit, dan Ambiguity yang artinya ambigu. (baca: http://beritadisdik.com/news/kaji/mengenal-dunia-volatility).

Dalam buku Leaders Make the Future: Ten New Leadership Skills for Uncertain World, Robert Johansen (Manders, Kenneth, 2014), mengusulkan bahwa dalam situasi seperti ini, seorang pemimpin bisa menangkal VUCA dengan VUCA. Namun VUCA yang kedua ini berasal dari Vision, Understanding, Clarity, Agility; ditunjukan pada karakteristik pemimpin: Vision: untuk menghadapi situasi yang tidak menentu, seorang pemimpin perlu memiliki vision atau visi. Dengan memiliki visi, akan memproyeksikan diri ke masa depan sehingga tidak terperangkap dalam kekhawatiran saat ini; Understanding atau dapat mengatasi sebuah ketidakpastian. Perlu memahami masalah yang dihadapi untuk mencari solusi terhadap masalah tersebut. Selain itu, juga perlu mengerti kemampuan diri untuk mengetahui cara yang sesuai dengan dirimu dalam menyelesaikan masalah. Clarity; dalam menghadapi kerumitan, seorang pemimpin perlu memiliki clarity atau kejelasan. Dalam hal ini,  perlu mencari langkah yang jelas untuk mencapai visi mu sehingga tidak kewalahan saat mulai berjalan. Agility; ketika terjadi sebuah keraguan, seorang pemimpin perlu agility atau ketangkasan. Banyak hal yang berjalan tidak sesuai dengan rencana. Namun jika tangkas dan mampu membangkitkan semangat, akan tetap tetap membuat kemajuan saat mencapai tujuan.

Berikut adalah beberapa ide yang dapat membantu untuk beradaptasi di tengah badai VUCA yang menerjang situasi sekarang, antara lain: 

Pertama: Hadapi Volatility (Pergejolakan) dengan Fleksibilitas: Kita semua tahu apa rasanya memiliki pasar saham yang fluktuatif. Kita mengalami penurunan yang tak terduga dan ekonomi yang tidak stabil. Ini sangat meresahkan. Cara yang tepat untuk beradaptasi dengan pergejolakan ini adalah dengan fleksibilitas. Harus memiliki dan mengasah kemampuan agar menjadi seorang yang fleksibel dan mudah beradaptasi dengan situasi yang berbeda. Ketika menjadi seorang yang fleksibel, tidak kaku, mengikuti pergejolakan yang terjadi saat ini bukanlah hal sulit. Jangan lagi mempertahankan pendirian dan menerapkan konsep lama, jadilah fleksibel.  

Kedua: Beralih dari Uncertainty (Ketidakpastian) ke Memahami; Reaksi umum terhadap ketidakpastian adalah ketakutan, yang biasanya mengarah pada perlawanan. Di era digital saat ini, teknologi adalah pertahanan utama untuk meningkatkan pemahaman dan kesadaran. Ini dapat dilakukan dalam banyak cara termasuk melalui dasbor bersama, alat kolaborasi online, pesan instan sederhana, komunikasi SMS atau aplikasi lainnya. Cobalah untuk membuat komunitas pembelajaran online sebagai forum bagi karyawan untuk saling belajar. Ini dapat meningkatkan kesadaran karyawan tentang hal yang sedang menjadi tren dan hal yang tidak diketahui yang dapat membantu mengurangi rasa takut dan bahkan stres. Jadikan teknologi menjadi sebuah sarana yang justru membantu untuk menambah wawasan dan pikiran yang terbuka tentang keadaan di jaman sekarang. Jangan menolak perkembangan teknologi. Dengan teknologi, bisa mencari tahu dan menggali hal-hal yang Anda perlukan. 

Ketiga:  Atasi Complexity (Kompleksitas) dengan Membangun Koneksi;  Buat koneksi langsung dengan setiap orang di seluruh organisasi untuk menghindari protokol hierarki yang rumit. Hapus hambatan dan buat koneksi untuk membina lebih banyak koneksi langsung dan instan. Dengan cara ini, setiap kita menjadi lebih mudah untuk berbagi informasi berharga, menemukan jawaban, dan mendapatkan bantuan dan saran dari orang-orang yang mampu memberikan jawaban. Apalagi di dunia kerja, setiap orang memiliki peluang untuk menemukan hal baru dari bidangnya sendiri bahkan dari bidang lainnya. Ketika sistem ini diterapkan, secara tidak langsung sedang membangun kompetensi organisasi yang dibutuhkan dalam mengatasi masalah yang kompleks.

Keempat: Atasi  Ambiguity (Ambiguitas) dengan Agility (Kelincahan); Ambiguitas adalah keadaan yang didalamnya tergantung penafsiran yang berbeda. Setiap orang memiliki penafsiran yang berbeda tentang suatu hal. Perbedaan penafsiran ini sering kali menimbulkan kekacauan. Bagaimana kekacauan ini dapat diatasi? Jika seorang sedang pemimpin, tetaplah fokus dan menjadi teladan bagi karyawan dalam memimpin dan menavigasi. Bangun perubahan dengan menyadari kondisi kesiapan organisasi setiap saat. Gunakan survei untuk menilai kesiapan perubahan dan belajar bagaimana itu akan berdampak pada karyawan. Letakkan sasaran yang melebar, buat itu menyenangkan, dan beri penghargaan kepada karyawan yang telah mengerjakannya.

Itulah 4 cara untuk beradaptasi dengan VUCA. VUCA memang terlihat seperti roller coaster yang dapat membawa yang lainnya berputar di atas dan di bawah. Pastikan bahwa tetap menjadi fleksibel, memahami keadaan, membangun koneksi serta memiliki kelincahan. 

Keterampilan kepemimpinan tidak boleh dilihat sebagai karakteristik atau atribut pemimpin atau kepribadian pemimpin, tetapi sebagai karakteristik atau atribut kepemimpinan dilihat dari proses itu sendiri. Keterampilan kepemimpinan tidak dapat dilihat sepenuhnya secara absolut. Mereka harus dianalisis dalam kerangka acuan relatif dari hubungan pemimpin-pengikut.” Aturan kepemimpinan yang bekerja dengan baik di masa lalu tidak dapat diekstrapolasi hingga saat ini. Jenis pemimpin 'direktif' yang mengharapkan perintah mereka dipatuhi tanpa kata perbedaan pendapat tidak dapat berfungsi di dunia VUCA. Bukankah? Di antara tugas pokok manusia di bumi adalah sebagai khalifah. Hal ini secara tegas disebutkan dalam firman Allah: “....Apakah Engkau hendak menjadikan orang yang merusak dan menumpahkan darah di sana, sedangkan kami bertasbih memuji-Mu dan menyucikan nama-Mu?...” Dia berfirman, “Sungguh, Aku mengetahui apa yang tidak kamu ketahui.” (QS. Al-Baqarah: [2]:30).

Untuk bertahan dan berkembang dalam peran kepemimpinan, dan untuk berhasil muncul sebagai pemenang di era kekacauan dan kompleksitas ini, para pemimpin tidak hanya harus berkomitmen pada toleransi terhadap kekacauan dan tetapi juga terus menyesuaikan diri, yang menjadi semakin tak terelakkan dalam etos kerja dunia pada umumnya.

Wallahu'Alam Bishowab.

__________________

*) Tulisan ini merupakan Penguatan wawasan kepemimpinan dalam mendukung "Ingin Jadi Manajer Kewirausahaan  Sukses?"

Penulis:

Ahmad Rusdiana, Pegiat Rumah Baca Tresna Bhakti, Pengampu mata kuliah Manajemen Strategis Penulis buku: Manajemen Risiko; Manajemen Kewirausahaan pendidikan; Manajemen Strategis; Manajemen Kewirausahaan Teori dan Praktek; Manajemen Kewirausahaan Pendidikan; Guru Besar Manajemen Pendidikan UIN Sunan Gunung Djati Bandung. Pendidik, Peneliti, dan Pengabdi; Pendiri dan Pembina Yayasan Sosial Dana Pendidikan Al Misbah Cipadung Bandung yang mengembangkan pendidikan Diniah, RA, MI, dan MTs, sejak tahun 1984, serta garapan khusus Bina Desa, melalui Yayasan Pengembangan Swadaya Masyarakat Tresna Bhakti, yang didirikannya sejak tahun 1994 dan sekaligus sebagai Pendiri Yayasan, kegiatannya pembinaan dan pengembangan asrama mahasiswa pada setiap tahunnya tidak kurang dari 70 mahasiswa di Asrama Tresna Bhakti Cibiru Bandung. Membina dan mengembangkan Pusat Kegiatan Belajar Masyarakat (PKBM) TK TPA Paket A B C. Pegiat Rumah Baca Tresna Bhakti sejak tahun 2007 di Desa Cinyasag Kecamatan. Panawangan Kabupaten. Ciamis Jawa Barat. Karya Lengkap sd. Tahun 2022 dapat di akses melalui: (1) http://digilib.uinsgd.ac.id/view/creators. (2) https://www.google.com/search? q=buku+ a.rusdiana+shopee&source (3) https://play.google.com/store/ books/ author?id.

 

Tag:
Nalar Lainnya
...
Dadan Supardan

Semangat Revitalisasi di Mata Angkie

Nalar Lainnya
...
ENDANG KOMARA

INDEPENDENSI ASN

...
Asep S. Muhtadi

Komunikasi Pembelajaran di Masa Pandemi

...
Prof. Dr Cecep Darmawan, S.Pd., S.IP., S.H.,M.H.,M.Si.

EKSISTING DAN PROBLEMATIKA PENDIDIKAN DI JAWA BARAT

...
...
...