MENDEKAT DENGAN KURIKULUM OPERASIONAL DI SATUAN PENDIDIKAN*)

Penulis: A. Rusdiana

Dibaca: 132 kali

A. Rusdiana

Oleh A. Rusdiana

 

Pemerintah melalui Kemdikbudristek terus mengembangkan transformasi pendidikan dalam rangka mewujudkan Sumber Daya Manusia (SDM) yang memiliki profil pelajar Pancasila. Salah satunya melalui Kurikulum Merdeka dan Platform Merdeka Mengajar. Satuan pendidikan di semua jenjang mulai dari Sekolah Dasar (SD) hingga Sekolah Menengah Atas (SMA), diperlukan untuk menyusun Kurikulum Operasional Satuan Pendidikan (KOSP). Dilingkungan Madrasah Kemenag, dikenal dengan Kurikulum Operasional Madrasah (KOM).

Kurikulum operasional di satuan pendidikan memuat seluruh rencana proses belajar yang diselenggarakan di satuan pendidikan, sebagai pedoman seluruh penyelenggaraan pembelajaran. Pemerintah pusat menetapkan kerangka dasar dan struktur kurikulum yang menjadi acuan untuk pengembangan KOSP. Untuk hal itu, para Peserta PPG (tidak menutup kemungkinan bagi alumni PPG tahun 2000 kebelankang), sebelum lebih jauh harus mengenal lebih dengan konsep prinsip Kurikulum Operasional Satuan Pendidikan (KOSP), atau KOM., sebagai berikut:

Pertama: Apa itu Kurikulum Operasional Satuan Pendidikan? Tim Penyusun Panduan Pengembangan KOSP, Ari Dwi Kristiani (2022) menjelaskan bahwa, KOSP adalah dokumen yang memuat seluruh rencana proses belajar yang diselenggarakan di satuan pendidikan, sebagai pedoman seluruh penyelenggaraan pembelajaran. Dalam proses penerapannya, sekolah perlu menyelaraskan dengan prinsip yang ada. Terutama terkait pembelajaran yang berpusat pada peserta didik. "Untuk membuat dokumen itu lebih bermakna, ada prinsip yang diusung.

Kedua Pinsip-pinsip Pengembangan KOSP? ditagaskan pula oleh Ari Dwi Kristiani, (2022) sebagai Berikut:

1.     Berpusat pada Peserta Didik; Pembelajaran harus memenuhi potensi, kebutuhan perkembangan dan tahapan belajar, serta kepentingan peserta didik. Profil Pelajar Pancasila selalu menjadi rujukan pada semua tahapan dalam penyusunan kurikulum operasional sekolah.

2.     Kontekstual; Menunjukkan kekhasan dan sesuai dengan karakteristik satuan pendidikan, konteks sosial budaya dan lingkungan, serta  dunia kerja dan industri.

3.     Esensial; Semua unsur informasi penting/utama yang dibutuhkan oleh para pemegang kepentingan tentang kurikulum yang digunakan di satuan pendidikan dapat diperoleh di dokumen tersebut. Bahasanya lugas dan mudah dipahami, tidak mengulang naskah/kutipan yang sudah ada di naskah lain. Dokumen tidak perlu memuat kembali misalnya lampiran Kepmendikbud seperti CP, struktur, dll., dalam dokumen kurikulum operasional;

4.     Akuntabel; Dapat dipertanggungjawabkan karena berbasis data dan aktual

5.     Melibatkan berbagai pemangku kepentingan; Pengembangan kurikulum satuan pendidikan melibatkan komite satuan pendidikan dan berbagai pemangku kepentingan antara lain orang tua, organisasi, berbagai sentra, serta industri dan dunia kerja untuk SMK, di bawah koordinasi dan supervisi dinas Pendidikan atau kantor kementerian yang menyelenggarakan urusan pemerintahan di bidang agama sesuai dengan kewenangannya.

Ketiga: Bagaiamana Tujuan KOSP: 1). tujuan akhir dari kurikulum sekolah yang berdampak kepada peserta didik; 2). tujuan menggambarkan patok-patok (milestone) penting dan selaras dengan misi; 3). strategi sekolah untuk mencapai tujuan pendidikannya; 4.) Kompetensi/karakteristik yang menjadi kekhasan lulusan sekolah tersebut  dan selaras dengan profil Pelajar Pancasila. (Komponen ini menjadi komponen utama yang ditinjau setiap tahun).

Keempat: Komponen dalam KOSP  ini, disusun untuk membantu proses berpikir dan mengembangkan  satuan pendidikan. Dalam pengembangannya, dokumen ini juga merupakan hasil refleksi semua unsur pendidik di satuan pendidikan yang kemudian ditinjau secara berkala guna disesuaikan dengan dinamika perubahan dan kebutuhan peserta didik. Komponen kurikulum operasional di satuan pendidikan (Komponen ini menjadi komponen utama yang ditinjau setiap 4-5 tahun):

1.     KarakteristikSatuan Pendidikan Dari analisis konteks, dirumuskan karakteristik sekolah yang menggambarkan keunikan sekolah dalam hal peserta didik,  sosial, budaya, guru, dan tenaga kependidikan.

2.     Visi, Misi, dan Tujuan  Visi: 1) menggambarkan bagaimana peserta didik menjadi subjek dalam tujuan jangka panjang sekolah dan nilai-nilai yang dituju; 2) nilai-nilai yang mendasari penyelenggaraan pembelajaran agar peserta didik dapat mencapai Profil Pelajar Pancasila

3.     Misi: 1) misi menjawab bagaimana sekolah mencapai visi; 2). nilai-nilai yang penting untuk dipegang selama menjalankan misi

Kelima Bagaimana Pengorganisasian Pembelajaran? Cara sekolah mengatur muatan kurikulum dalam satu rentang waktu, dan beban belajar,  cara sekolah mengelola pembelajarannya untuk mendukung pencapaian CP dan Profil Pelajar Pancasila (misi: mingguan, sistem blok, atau cara pengorganisasian lainnya).

1.     Intrakurikuler, berisi  muatan/mata pelajaran dan muatan tambahan lainnya jika ada (mulok);

2.     Projek penguatan Profil Pelajar Pancasila, menjelaskan pengelolaan projek yang mengacu pada profil Pelajar Pancasila pada tahun ajaran tersebut; di lingukngan madrasah dikembangkan jadi Projek Penguatan Profil Pelajar Pancasila dan Profil Pelajar Rahmatan lil Alamin (P5-PPRA) Berdasakan KMA No. 347 Tahun 2022.

3.     Ekstrakurikuler. Gambaran ekskul dalam bentuk matriks/tabel (pada Modul).

Keenam Rencana Pembelajaran; untuk ruang lingkup sekolah:menggambarkan rencana pembelajaran selama setahun ajaran. Berisi alur pembelajaran/unit mapping (untuk sekolah-sekolah yang sudah menjalankan pembelajaran secara integrasi), program prioritas satuan pendidikan

Ketujuh; Pendampingan, evaluasi, dan pengembangan profesional; Kerangka bentuk pendampingan, evaluasi, dan pengembangan profesional yang dilakukan untuk peningkatan kualitas pembelajaran secara berkelanjutan di satuan pendidikan. Pelaksanaan ini dilakukan oleh para pemimpin satuan pendidikan secara internal dan bertahap sesuai dengan kemampuan satuan pendidikan. Pola tersedia pada Lampiran: tersedia pada modul. (1) Contoh-contoh rencana pembelajaran ruang lingkup kelas: menggambarkan rencana pembelajaran per tujuan pembelajaran dan/atau per tema (untuk sekolah-sekolah yang sudah menjalankan pembelajaran secara integrasi) (2) Contoh penguatan Profil Pelajar Pancasila penjabaran pilihan tema dan isu spesifik yang menjadi projek pada tahun ajaran tersebut (deskripsi singkat tentang projek yang sudah dikontekstualisasikan dengan kondisi lingkungan sekolah dan kebutuhan peserta didik, tidak perlu sampai rincian pembelajarannya) (3) Referensi landasan hukum atau landasan lain yang kontekstual dengan karakteristik sekolah.

Pada akhirnya, untuk menjadikannya bermakna, kurikulum operasional satuan pendidikan dikembangkan sesuai dengan konteks dan kebutuhan peserta didik dan satuan pendidikan. Kurikulum adalah seperangkat rencana dan pengaturan mengenai tujuan, isi dan bahan pelajaran serta cara yang digunakan sebagai pedoman penyelenggaraan kegiatan pembelajaran untuk mencapai tujuan pendidikan tertentu (UU Sisdiknas/ 2003). 

Wallahu A'alam Bishowab.

________________

*) Tulisan ini, semula dijadikan Bahan Materi Penguatan Pada Perkuliahan Lokakarya Review Perangkat Pembelajaran dan PTK- PPG dalam jabatan bagi Guru Madrasah dan PAI-LPTK Fakultas Tarbiyah Dan Keguruan UIN Sunan Gunung Djati Bandung. Tahun 2023. Kalau memungkinkan dapat di publis di MO-beritadissdik.

Penulis:

Ahmad Rusdiana, dalam 3 Minggu ini, 22 Juni sd. 17 Bertugas sebagai Dosen/Tutor pada Perkuliahan Lokakarya Review Perangkat Pembelajaran dan PTK-PPG dalam jabatan bagi Guru Madrasah dan PAI-LPTK Fakultas Tarbiyah Dan Keguruan UIN Sunan Gunung Djati Bandung. Tahun 2023. Salah seorang Dewan pakar PERMAPENDIS Provinsi Jawa Barat Periode 2023-2007. Pemerhati Pendidikan, Pegiat Rumah Baca Tresna Bhakti, Penulis buku: Manajemen Pengembangan Kurikulum, Kebijakan Pendidikan; Pendidikan Profesi Keguruaan, Manajemen Penilaian Autententik; Manajemen Pelatihan; Inovasi Pendidikan, Manajemen, Manajemen Pendidikan Karakter, Manajemen Pendidikan nilai, Manajemen pendidikan Multikultural; Inovasi Pendidikan, Kepenpemim-pinan Pendidikan; Manjemen Perencanaan Pendidikan; Pengelolaan Pendidikan, Kewirausahaan Teori dan Praktek; Manajemen Evaluasi Program Pendidikan; Guru Besar Manajemen Pendidikan UIN Sunan Gunung Djati Bandung. Pendidik, Peneliti, dan Pengabdi; Pendiri dan Pembina Yayasan Sosial Dana Pendidikan Al Mishbah Cipadung Bandung yang mengembangkan pendidikan Diniah, RA, MI, dan MTs, sejak tahun 1984, serta garapan khusus Bina Desa, melalui Yayasan Pengembangan Swadaya Masyarakat Tresna Bhakti, yang didirikannya sejak tahun 1994 dan sekaligus sebagai Pendiri Yayasan, kegiatannya pembinaan dan pengembangan asrama mahasiswa pada setiap tahunnya tidak kurang dari 70 mahasiswa di Asrama Tresna Bhakti Cibiru Bandung. Membina dan mengembangkan Pusat Kegiatan Belajar Masyarakat (PKBM) TK TPA Paket A B C. Pegiat Rumah Baca Tresna Bhakti sejak tahun 2007 di Desa Cinyasag Kecamatan. Panawangan Kabupaten. Ciamis Jawa Barat. Karya Lengkap sd. Tahun 2022 dapat di akses melalui: (1) http://digilib.uinsgd.ac.id/view/creators. (2) https://www.google.com/ search? q=buku+a. rusdiana+shopee&source (3) https://play. google.com/ store/ books/author?id.

Tag:
Nalar Lainnya
...
Dadan Supardan

Semangat Revitalisasi di Mata Angkie

Nalar Lainnya
...
ENDANG KOMARA

INDEPENDENSI ASN

...
Asep S. Muhtadi

Komunikasi Pembelajaran di Masa Pandemi

...
Prof. Dr Cecep Darmawan, S.Pd., S.IP., S.H.,M.H.,M.Si.

EKSISTING DAN PROBLEMATIKA PENDIDIKAN DI JAWA BARAT

...
...
...