MENDEKAT DENGAN QUOTE WILLIAM ARTHUR WARD: Tentang Pembagian Jenis Guru

Penulis: A. Rusdiana

Dibaca: 213 kali

A. Rusdiana

“The mediocre teacher tells. The good teacher explains. The superior teacher demonstrates. The great teacher inspires”  (William Arthur Ward)

 

Oleh A. Rusdiana

 

Profesioalisme Guru atau Pendidik merupakan sosok penting dalam dunia pendidikan sehingga perlu adanya usaha peningkatan kualitas guru, baik di negara maju maupun berkembang sehingga menjadi guru yang profesional. Mengapa tidak? Hilangnya motivasi belajar siswa menjadi titik awal peran guru ini dibutuhkan dalam membangun pembelajaran menggunakan kebijakan kurikulum baru. Motivasi dapat menjadi salah satu faktor yang berpengaruh terhadap ketercapaiannya tujuan pendidikan dari proses pembelajaran yang dilaksanakan. (Nurdyansyah&Fahyuni, 2016).

Jika kita melihat dari sisi guru, masalah utama bagi guru dalam dunia pendidikan bukan lagi tertumpu pada kesejahteraan guru. Dulu, memang perlu diakui bahwa pendapatan seorang guru yang relatif kecil bisa menjadi serangan psikologis bagi profesi seorang guru. Walaupun bisa dibilang saat ini masih ada banyak guru yang masih merasakan hal itu, namun kita perlu melihat juga  adanya tunjangan sertifikasi guru adalah upaya pemerintah menutup celah bobroknya sistem pendidikan. Selain itu, dengan kemajuan tingkat teknologi yang semakin pesat, bisa dimanfaatkan guru untuk mengasah kreatifitas mereka untuk menambah pundi-pundi. Akan tetapi, tunjangan sertifikasi guru dan perkembangan teknologi nampaknya belum merubah guru menjadi good teacher, superior teacher apalagi great teacher.

Untuk itu, William Arthur Ward, salah satu pakar dan praktisi dunia pendidikan yang terkemuka. Dengan quote nya yang sangat terkenal, yaitu" “The mediocre teacher tells. The good teacher explains. The superior teacher demonstrates. The great teacher inspires” (William Arthur Ward). Ikram Benzouine, (2012) mendeskrikan sebagai berikut:

Pertama: Mediocre Teacher (Tells).  Guru medioker ini terkesan pergi ke sekolah hanya untuk menggugurkan kewajibannya sebagai seorang guru. Bayangkan saja selama 2 x 45 menit jam belajar, siswa hanya mendengar suara guru dan pemandangan kelas yang sangat amat monoton. Guru medioker pun biasanya susah menerima hal baru dan sulit untuk menerima kritik. Mereka berpendapat apa yang mereka lakukan sudah benar dan menutup diri mereka untuk berkembang.

Kedua: Good Teacher (Explains). Good teacher, merupakan kategori dimana guru satu langkah lebih baik dibanding guru medioker. Guru pada tahap ini selain mampu berceramah berdasarkan buku, mereka juga bisa menjelaskan materi dengan analisa yang baik dari latar belakang ilmu yang dimilikinya. Selain itu, gaya mengajarnya juga masih bersifat teacher center. Nah, teacher center ,kondisi dimana kesan diskriminasi terhadap pendapat siswa terjadi di dalam ruang kelas. Menurut Pakar NLP Anthony Robbins, “tragedi terbesar dalam dunia pendidikan adalah, sebagian besar guru kita memahami mata pelajaran, namun tidak memahami murid-murid mereka”. Bila guru hanya mampu menerangkan dan terampil daam men-transfer pengetahuan,  maka suatu saat guru pada tahap ini dapat digantikan dengan media teknologi modern. Saya selalu beranggapan bahwa cara mengajar guru pada tahap ini bak memasukan cairan apapun ke dalam gelas, yang belum tentu gelas itu mampu menampung cairan tersebut.

Ketiga: Superior Teacher (Demonstrates). Kebalikan dari good teacher yang teacher centered , superior teacher telah membuat suasana kelas menjadi lebih interaktif dan kreatif. Tidak ada lagi yang namanya diskriminasi pendapat dari para peserta didik, semua siswa berhak menyatakan pendapat, sanggahan, kritik dan saran baik kepada materi, guru mapun siswa lain. Guru yang superior malakukan cara atau mendemonstrasikan dengan dasar materi pembelajaran kepada siswa.  Guru pada jenis ini sudah jauh lebih baik dibanding 2 jenis sebelumnya. Dalam proses pembelajaran guru superior selalu membawa alat-alat pembelajaran untuk disajikan kepada siswa. Alat-alat demonstrasi pada jaman sekarang sangat penting sekali keberadaannya, baik itu yang bersifat teknologi ataupun konvensional (sederhana). Siswa pun lebih mampu mengingat jika materi-materinya diwakili oleh suatu peragaan yang unik, sehingga siswa tidak hanya mampu menyebutkan materinya tapi juga sudah mampu mengetahui seperti apa bentuk secara visual materi yang mereka pelajari.

Keempat: Great Teacher (Inspires). Jenis guru ini lah yang sangat dibutuhkan bangsa ini maupun dibelahan dunia manapun. Jenis guru yang selalu diharapkan oleh semua peserta didik. Guru yang mempunyai x-factor dalam setiap proses pembelajarannya, guru yang menjadikan pekerjaannya adalah ibadah, dan guru yang merasa berdosa jika tidak bisa menginspirasi peserta didiknya. Great Teacher mampu menentukan dan menemukan arah dan masa depan peserta didik yang dampaknya  otomatis guru itu akan menjadi teladan siswa dalam menjalani kehidupannya baik di sekolah, rumah, lingkungan, dan masa depannya kelak. Untuk itu, kehadiran great teacher sangatlah penting untuk melahirkan siswa yang berkarakter mulia.

William Arthur Ward merekomendasikan bahwa Guru terbaik (great teacher) adalah guru yang mampu menemukan dan melejitkan potensi anak didiknya sehingga potensi anak didik tersebut bisa menjadi profesinya dikemudian hari. Setidaknya, untuk menjadi  guru terbaik diperlukan tiga hal penting yang harus dipersiapkan guru, yaitu: 1. Motivasi, 2. Pengetahuan dan 3. Keterampilan. Perlu diakui, selama ini sekolah-sekolah telah terjebak dalam materialisme kurikulum pendidikan.

Kebanyakan guru hanya berorientasi pada aspek kognitif dari proses belajar mengajar. Guru hanya sebagai agen pendidikan yang bertugas meyuapi pengetahuan pada anak-anak, tanpa berpikir potensi apa saja kah yang terdapat pada anak didiknya. Mereka tidak bisa berkembang sesuai dengan minat dan potensinya karena terperangkap oleh orientasi kognitif. Menurut saya, hal ini turut menjadi salah satu faktor utama yang membuat siswa mencari kegiatan negative di luar sekolah. Mereka telah merasa jenuh dan bosan hanya duduk mendengarkan dan membaca buku.

Wallahu A'alam Bishowab.

_______________

*) Tulisan ini, semula dijadikan penguatan Materi Keprofesian PPG dalam jabatan bagi Guru PAI-LPTK Fakultas Tarbiyah Dan Keguruan UIN Sunan Gunung Djati Bandung. Batch II Tahun 2023. mulai 24 Agustus sd. 26 September 2023. Kalau memungkinkan dapat di publis di MO-beritadissdik.

Penulis:

Ahmad Rusdiana, Dosen/Tutor pada Perkuliahan Pendalaman Materi keprofesian PPG dalam jabatan bagi Guru Madrasah dan PAI-LPTK Fakultas Tarbiyah Dan Keguruan UIN Sunan Gunung Djati Bandung. Tahun 2021-2022. Salah seorang Dewan pakar PERMAPENDIS Provinsi Jawa Barat Periode 2023-2007. Pemerhati Pendidikan, Pegiat Rumah Baca Tresna Bhakti, Penulis buku: Manajemen Pengembangan Kurikulum, Kebijakan Pendidikan; Pendidikan Profesi Keguruaan, Manajemen Penilaian Autententik; Manajemen Pelatihan; Inovasi Pendidikan, Manajemen, Manajemen Pendidikan Karakter, Manajemen Pendidikan nilai, Manajemen pendidikan Multikultural; Inovasi Pendidikan, Kepenpemim-pinan Pendidikan; Manjemen Perencanaan Pendidikan; Pengelolaan Pendidikan, Kewirausahaan Teori dan Praktek; Manajemen Evaluasi Program Pendidikan; Guru Besar Manajemen Pendidikan UIN Sunan Gunung Djati Bandung. Pendidik, Peneliti, dan Pengabdi; Pendiri dan Pembina Yayasan Sosial Dana Pendidikan Al Mishbah Cipadung Bandung yang mengembangkan pendidikan Diniah, RA, MI, dan MTs, sejak tahun 1984, serta garapan khusus Bina Desa, melalui Yayasan Pengembangan Swadaya Masyarakat Tresna Bhakti, yang didirikannya sejak tahun 1994 dan sekaligus sebagai Pendiri Yayasan, kegiatannya pembinaan dan pengembangan asrama mahasiswa pada setiap tahunnya tidak kurang dari 70 mahasiswa di Asrama Tresna Bhakti Cibiru Bandung. Membina dan mengembangkan Pusat Kegiatan Belajar Masyarakat (PKBM) TK TPA Paket A B C. Pegiat Rumah Baca Tresna Bhakti sejak tahun 2007 di Desa Cinyasag Kecamatan. Panawangan Kabupaten. Ciamis Jawa Barat. Karya Lengkap sd. Tahun 2022 dapat di akses melalui: (1) http://digilib.uinsgd.ac.id/view/creators. (2) https://www.google.com/ search? q=buku+a. rusdiana+shopee&source (3) https://play. google.com/ store/ books/author?id.

 

 

Tag:
Nalar Lainnya
...
Dadan Supardan

Semangat Revitalisasi di Mata Angkie

Nalar Lainnya
...
ENDANG KOMARA

INDEPENDENSI ASN

...
Asep S. Muhtadi

Komunikasi Pembelajaran di Masa Pandemi

...
Prof. Dr Cecep Darmawan, S.Pd., S.IP., S.H.,M.H.,M.Si.

EKSISTING DAN PROBLEMATIKA PENDIDIKAN DI JAWA BARAT

...
...
...