Penulis Ahmad Rusdiana
Ahmad Rusdiana
Mengelola
perbedaan/keragaman pada kondisi yang penuh tantangan, kontradiksi dan ketidakpastian,
menjadi suatu keniscayaan. Dari segi keharusan atau regulasai organisasi/perusahan
dan tuntuhan kebutuhan Karyawan. Dari segi regulasi, jika organisasi-organisasi
ingin tetap berdaya saing. Driri segi tuntutan kebutuhan karyawan ksesejahteraan
menjadi pendorong motivasi keterampilan dan pengalaman yang dimilikinya.
Organisasi dapat meningkatkan keefektifan ketika para manajer mengelola dengan
efektif, maka perbedaan tersebut merupakan sumber daya yang sangat penting
dapat menolong organisasi memperoleh keuntungan dan mampu menghadapi berbagai
persaingan.
Berdasarkan pada riset (Mondy, 2008), ada lima aktivitas sukarela
organisasi yang menjadi inti dari program manajemen keragaman, salah satunya
dengan Menilai situasi (Assess the Situation). Analisis situasi merupakan tahap
pengumpulan data yang ditempuh manajen sebelum merancang dan
merencanakan program usaha. Bertujuan untuk mengumpulkan informasi mencakup jenis dan bentuk kegiatan, pihak atau publik yang terlibat, tindakan dan strategi yang akan diambil, taktik, serta anggaran biaya yang diperlukan dalam melaksanakan program. (Cutlip Center, & Broom. 1985). Untuk itulah maka etiap
Organisasi/perusahaan dalam situasi tertentu harus menilai keadaan
dengan memperhatikan manajemen keragaman. Satu studi perangkat yang paling umum
digunakan untuk mengukur keragaman kesempatan yang setara dalam mendapatkan
pekerjaan dan matriks, retensi, survei perilaku karyawan.
Untuk melakukan supvey perilaku karyawan yang efektif North, Matthew
(2012), menwarkan metode data maining. Data mining adalah adalah proses
menemukan pola yang menarik dan pengetahuan dari sejumlah besar data atau data
mining adalah istilah yang mengacu pada penggunaan algoritma dan komputer
untuk menemukan novelty dan pola menarik dalam data (Han Jiawei et. al. (2012).
Tahapan dalam data mining terbagi dalam beberapa langkah yang disebut CRISP-DM
(CRoss-Industry Standard Process for Data Mining), langkah-langkah tarsebut
antara lain sebagai berikut:
Pertama: Business Understanding/Organizational Understanding (Pemahaman bis nis/organisasi): Tahap
pemahaman sistem yang berjalan dan kebutuhan apa yang dibutuhkan dalam
menyelesaikan masalah yang timbul didalamnya. inti kegiatannya Menjelaskan bagaimana bisnis atau sistem yang sedang
berjalan yang berkaitan dengan penelitian yang
dilakukan. Tahapan business understanding dilakukan sebagai berikut: (a)
determining business objectives (menentukan tujuan bisnis); (b) assess
situation (menilai situasi); (c) determining data mining goals
(menentukan tujuan penambangan data); (d) produce project plan (membuat
rencana proyek).
Kedua: Data Understanding (Pemahamandata): Tahap pemahaman dan pengumpulan data yang
dibutuhkan untuk sebelum dilakukan persiapan untuk analisa. Pada tahap ini data
yang dikumpulkan harus merupakan data yang tepat digunakan untuk proses penelitian
dan mewakili masalah yang akan dipecahkan serta sesuai dengan kebutuhan dan
kepentingan. Secara operasionan tahapan data
yang dibutuhkan dilakukan melalui kegiatan: (a) collect initial data
(mengumpulkan data utama); (b) describe data (mendeskripsikan data); (c)
explore data (menjelajah data). dan (d) verfiy data quality
(verifikasi kualitas data).
Ketiga: Data Preparation (Persiapan data): Tahap persiapan dan seleksi data yang telah dikumpulkan
dan diubah menjadi bentuk yang dapat diolah dalam model yang ditentukan
selanjutnya. Secara operasionan tahapan dilakukan
melalui kegiatan: (a) select data (memilih data); (b) clean data
(pembersihan data); (c) construct data (membang- un/membentuk data); (d)
intergrate data (menggabungkan data) dan (e) format data
(memformat data).
Keempat: Modeling (Pemodelan): Proses analisa dan pemodelan data yang telah disiapkan dimana dalam ini
dilakukan penerapan atau penghitungan berdasarkan algoritma atau metode yang ditentukan
untuk mendapatkan hasil yang diinginkan sesuai dengan kebutuhan pengguna dan
melakukan representasi pemecahan masalah. Secara operasional dapat dilakukan
melalui kegiatan: (a) select model techniques (memilih teknik pemodelan
data); (b) generate test design (menghasilkan uji desain); (c) build
model (membangun model) dan (d) assess model (evaluasi/penilaian model).
Kelima: Evaluation (Evaluasi): Melakukan analisa dan evaluasi dari hasil model yang telah dibuat apakah
sudah sesuai standar dan telah memecahkan masalah atau memenuhi kebutuhan dari
pengguna. Kegiatannya dapat dilakukan melalui: (a) evaluate results
(evaluasi hasil); (b) review process (tinjauan ulang proses) dan (c) determine
next steps (penentuan langkah selanjutnya).
Keenam: Deployment (Penerapan): Tahap penerapan hasil dari model yang telah
dievaluasi dan dianalisa untuk kemudian dijadikan bentuk yang dapat diolah
kembali. Kegiatannya dapat dilakukan melalui: (a) deployment plan
(penerapan rencana); (b) plan monitoring and maintenance (pemantauan dan pemeliharaan
rencana); (c) produce final report (menghasilkan laporan akhir). dan (d) review project (tinjauan ulang proyek).
Efektifitas menilai situasi, dapat mengantrakan organisasi/perusahaan
mencapai keunggulan kompetitif di Era
yang penuh tantangan, kontradiksi dan ketidakpastian.
Bukankah? al-Qur’an menganjurkan manusia untuk meneliti alam semesta,
mengkaji realitas yang ada di dalamnya. Di antara ayat-ayat yang menyuruh untuk
meneliti alam semesta ini adalah firman Allah SWT: “Katakanlah,
‘Perhatikanlah apa yang ada di langit dan di bumi. Tidaklah bermanfaat tanda
kekuasaan Allah dan Rasul-rasul yang memberi peringatan bagi orang-orang yang
tidak beriman. (QS.
Yunus [10]: 101).
Kandungan ayat tersebut dapat menguatkan Iman dan yakin bahwa Allah swt
Maha Kuasa menciptakan alam semesta ini, dan Dia pula yang mengatur seluruh
kehidupan di bumi. Memacu umat manusia untuk berlomba dalam menemukan dan
mengembangkan IPTEK. Sebagai sumber motivasi dan semangat dalam mencari ilmu
pengetahuan sebanyak-banyaknya. Semakin giat dan bekerja keras untuk memahami
dan mengembangkan ilmu pengetahuan dan teknologi. Insya Allah competitive
advantage dapat tercapai.
Wallahu
A'lam Bhisowab.
__________________
*) Tulisan ini
merupakan Penguatan wawasan kepemimpinan dalam mendukung "Ingin Jadi
Manajer Kewirausahaan Sukses?"
Penulis:
Ahmad
Rusdiana, Pegiat
Rumah Baca Tresna Bhakti, Pengampu mata kuliah Manajemen Strategis Penulis
buku: Manajemen Risiko; Manajemen Kewirausahaan pendidikan; Manajemen
Strategis; Manajemen Kewirausahaan Teori dan Praktek; Manajemen Kewirausahaan
Pendidikan; Guru Besar Manajemen Pendidikan UIN Sunan Gunung Djati Bandung.
Pendidik, Peneliti, dan Pengabdi; Pendiri dan Pembina Yayasan Sosial Dana
Pendidikan Al Misbah Cipadung Bandung yang mengembangkan pendidikan Diniah, RA,
MI, dan MTs, sejak tahun 1984, serta garapan khusus Bina Desa, melalui Yayasan
Pengembangan Swadaya Masyarakat Tresna Bhakti, yang didirikannya sejak tahun
1994 dan sekaligus sebagai Pendiri Yayasan, kegiatannya pembinaan dan
pengembangan asrama mahasiswa pada setiap tahunnya tidak kurang dari 70
mahasiswa di Asrama Tresna Bhakti Cibiru Bandung. Membina dan mengembangkan
Pusat Kegiatan Belajar Masyarakat (PKBM) TK TPA Paket A B C. Pegiat Rumah Baca
Tresna Bhakti sejak tahun 2007 di Desa Cinyasag Kecamatan. Panawangan
Kabupaten. Ciamis Jawa Barat. Karya Lengkap sd. Tahun 2022 dapat di akses
melalui: (1) http://digilib.uinsgd.ac.id/view/creators. (2)
https://www.google.com/search? q=buku+ a.rusdiana+shopee&source (3)
https://play.google.com/store/ books/ author?id.