MENILAI SITUASI (Assess the Situation): Peluang Alternatif Menuju Keunggulan Kompetitif di Era yang penuh tantangan, kontradiksi dan ketidakpastian*)

Penulis Ahmad Rusdiana

Dibaca: 257 kali

Ahmad Rusdiana

Oleh Ahmad Rusdiana

 

Mengelola perbedaan/keragaman pada kondisi yang penuh tantangan, kontradiksi dan ketidakpastian, menjadi suatu keniscayaan. Dari segi keharusan atau regulasai organisasi/perusahan dan tuntuhan kebutuhan Karyawan. Dari segi regulasi, jika organisasi-organisasi ingin tetap berdaya saing. Driri segi tuntutan kebutuhan karyawan ksesejahteraan menjadi pendorong motivasi keterampilan dan pengalaman yang dimilikinya. Organisasi dapat meningkatkan keefektifan ketika para manajer mengelola dengan efektif, maka perbedaan tersebut merupakan sumber daya yang sangat penting dapat menolong organisasi memperoleh keuntungan dan mampu menghadapi berbagai persaingan.

Berdasarkan pada riset (Mondy, 2008), ada lima aktivitas sukarela organisasi yang menjadi inti dari program manajemen keragaman, salah satunya dengan Menilai situasi (Assess the Situation). Analisis situasi merupakan tahap pengumpulan data yang ditempuh manajen sebelum merancang dan merencanakan program usaha. Bertujuan untuk mengumpulkan informasi mencakup jenis dan bentuk kegiatan, pihak atau publik yang terlibat, tindakan dan strategi yang akan diambil, taktik, serta anggaran biaya yang diperlukan dalam melaksanakan program. (Cutlip Center, & Broom. 1985). Untuk itulah maka etiap Organisasi/perusahaan dalam situasi tertentu harus menilai keadaan dengan memperhatikan manajemen keragaman. Satu studi perangkat yang paling umum digunakan untuk mengukur keragaman kesempatan yang setara dalam mendapatkan pekerjaan dan matriks, retensi, survei perilaku karyawan.

Untuk melakukan supvey perilaku karyawan yang efektif North, Matthew (2012), menwarkan metode data maining. Data mining adalah adalah proses menemukan pola yang menarik dan pengetahuan dari sejumlah besar data atau data mining adalah istilah yang mengacu pada penggunaan algoritma dan komputer untuk menemukan novelty dan pola menarik dalam data (Han Jiawei et. al. (2012). Tahapan dalam data mining terbagi dalam beberapa langkah yang disebut CRISP-DM (CRoss-Industry Standard Process for Data Mining), langkah-langkah tarsebut antara lain sebagai berikut:

Pertama: Business Understanding/Organizational Understanding (Pemahaman bis nis/organisasi): Tahap pemahaman sistem yang berjalan dan kebutuhan apa yang dibutuhkan dalam menyelesaikan masalah yang timbul didalamnya. inti kegiatannya Menjelaskan bagaimana bisnis atau sistem yang sedang berjalan yang berkaitan dengan penelitian yang dilakukan. Tahapan business understanding dilakukan sebagai berikut: (a) determining business objectives (menentukan tujuan bisnis); (b) assess situation (menilai situasi); (c) determining data mining goals (menentukan tujuan penambangan data); (d) produce project plan (membuat rencana proyek).

Kedua: Data Understanding (Pemahamandata): Tahap pemahaman dan pengumpulan data yang dibutuhkan untuk sebelum dilakukan persiapan untuk analisa. Pada tahap ini data yang dikumpulkan harus merupakan data yang tepat digunakan untuk proses penelitian dan mewakili masalah yang akan dipecahkan serta sesuai dengan kebutuhan dan kepentingan. Secara operasionan tahapan data yang dibutuhkan dilakukan melalui kegiatan: (a) collect initial data (mengumpulkan data utama); (b) describe data (mendeskripsikan data); (c) explore data (menjelajah data). dan (d) verfiy data quality (verifikasi kualitas data).

Ketiga: Data Preparation (Persiapan data): Tahap persiapan dan seleksi data yang telah dikumpulkan dan diubah menjadi bentuk yang dapat diolah dalam model yang ditentukan selanjutnya. Secara operasionan tahapan dilakukan melalui kegiatan: (a) select data (memilih data); (b) clean data (pembersihan data); (c) construct data (membang- un/membentuk data); (d) intergrate data (menggabungkan data) dan (e) format data (memformat data).

Keempat: Modeling (Pemodelan): Proses analisa dan pemodelan data yang telah disiapkan dimana dalam ini dilakukan penerapan atau penghitungan berdasarkan algoritma atau metode yang ditentukan untuk mendapatkan hasil yang diinginkan sesuai dengan kebutuhan pengguna dan melakukan representasi pemecahan masalah. Secara operasional dapat dilakukan melalui kegiatan: (a) select model techniques (memilih teknik pemodelan data); (b) generate test design (menghasilkan uji desain); (c) build model (membangun model) dan (d) assess model (evaluasi/penilaian model).

Kelima: Evaluation (Evaluasi): Melakukan analisa dan evaluasi dari hasil model yang telah dibuat apakah sudah sesuai standar dan telah memecahkan masalah atau memenuhi kebutuhan dari pengguna. Kegiatannya dapat dilakukan melalui: (a) evaluate results (evaluasi hasil); (b) review process (tinjauan ulang proses) dan (c) determine next steps (penentuan langkah selanjutnya).

Keenam: Deployment (Penerapan): Tahap penerapan hasil dari model yang telah
dievaluasi dan dianalisa untuk kemudian dijadikan bentuk yang dapat diolah kembali. Kegiatannya dapat dilakukan melalui: (a) deployment plan (penerapan rencana); (b) plan monitoring and maintenance (pemantauan dan pemeliharaan rencana); (c) produce final report (menghasilkan laporan akhir). dan (d)  review project (tinjauan ulang proyek).

Efektifitas menilai situasi, dapat mengantrakan organisasi/perusahaan mencapai keunggulan kompetitif  di Era yang penuh tantangan, kontradiksi dan ketidakpastian.

Bukankah? al-Qur’an menganjurkan manusia untuk meneliti alam semesta, mengkaji realitas yang ada di dalamnya. Di antara ayat-ayat yang menyuruh untuk meneliti alam semesta ini adalah firman Allah SWT: “Katakanlah, ‘Perhatikanlah apa yang ada di langit dan di bumi. Tidaklah bermanfaat tanda kekuasaan Allah dan Rasul-rasul yang memberi peringatan bagi orang-orang yang tidak beriman. (QS. Yunus [10]: 101).

Kandungan ayat tersebut dapat menguatkan Iman dan yakin bahwa Allah swt Maha Kuasa menciptakan alam semesta ini, dan Dia pula yang mengatur seluruh kehidupan di bumi. Memacu umat manusia untuk berlomba dalam menemukan dan mengembangkan IPTEK. Sebagai sumber motivasi dan semangat dalam mencari ilmu pengetahuan sebanyak-banyaknya. Semakin giat dan bekerja keras untuk memahami dan mengembangkan ilmu pengetahuan dan teknologi. Insya Allah competitive advantage dapat tercapai.

Wallahu A'lam Bhisowab.

__________________

*) Tulisan ini merupakan Penguatan wawasan kepemimpinan dalam mendukung "Ingin Jadi Manajer Kewirausahaan  Sukses?"

Penulis:

Ahmad Rusdiana, Pegiat Rumah Baca Tresna Bhakti, Pengampu mata kuliah Manajemen Strategis Penulis buku: Manajemen Risiko; Manajemen Kewirausahaan pendidikan; Manajemen Strategis; Manajemen Kewirausahaan Teori dan Praktek; Manajemen Kewirausahaan Pendidikan; Guru Besar Manajemen Pendidikan UIN Sunan Gunung Djati Bandung. Pendidik, Peneliti, dan Pengabdi; Pendiri dan Pembina Yayasan Sosial Dana Pendidikan Al Misbah Cipadung Bandung yang mengembangkan pendidikan Diniah, RA, MI, dan MTs, sejak tahun 1984, serta garapan khusus Bina Desa, melalui Yayasan Pengembangan Swadaya Masyarakat Tresna Bhakti, yang didirikannya sejak tahun 1994 dan sekaligus sebagai Pendiri Yayasan, kegiatannya pembinaan dan pengembangan asrama mahasiswa pada setiap tahunnya tidak kurang dari 70 mahasiswa di Asrama Tresna Bhakti Cibiru Bandung. Membina dan mengembangkan Pusat Kegiatan Belajar Masyarakat (PKBM) TK TPA Paket A B C. Pegiat Rumah Baca Tresna Bhakti sejak tahun 2007 di Desa Cinyasag Kecamatan. Panawangan Kabupaten. Ciamis Jawa Barat. Karya Lengkap sd. Tahun 2022 dapat di akses melalui: (1) http://digilib.uinsgd.ac.id/view/creators. (2) https://www.google.com/search? q=buku+ a.rusdiana+shopee&source (3) https://play.google.com/store/ books/ author?id.

 

 

 

Tag:
Nalar Lainnya
...
Dadan Supardan

Semangat Revitalisasi di Mata Angkie

Nalar Lainnya
...
ENDANG KOMARA

INDEPENDENSI ASN

...
Asep S. Muhtadi

Komunikasi Pembelajaran di Masa Pandemi

...
Prof. Dr Cecep Darmawan, S.Pd., S.IP., S.H.,M.H.,M.Si.

EKSISTING DAN PROBLEMATIKA PENDIDIKAN DI JAWA BARAT

...
...
...