PENDIDIKAN MULTIBAHASA: Peluang Alternatif Menuju Keunggulan Kompetetitif di Era penuh tantangan dan ketidak pastian

Penulis Ahmad Rusdiana

Dibaca: 120 kali

Ahmad Rusdiana

Oleh Ahmad Rusdiana


Pada setiap tanggal 21 Februari di seluruh dunia diperingati sebagai Hari Bahasa Ibu Internasional atau International Mother Language Day. Peringatan yang dilakukan setiap tahunnya ini merupakan salah satu langkah dalam mempertahankan keragaman bahasa di seluruh dunia yang kian hari kian diambang kepunahan. Melansir dari situs National Today, Hari Bahasa Ibu Sedunia mulai diresmikan oleh PBB pada tahun 2002 dan dipilih tanggal 21 Februari sebagai Hari Bahasa Ibu Sedunia, meskipun secara umum peringatan Hari Bahasa Ibu Sedunia telah dilakukan sejak tahun 2000.

Tema Hari Bahasa Ibu Internasional tahun 2023 dari UNESCO: "1. Meningkatkan pendidikan multibahasa sebagai kebutuhan untuk mengubah pendidikan dalam konteks multibahasa dari pendidikan anak usia dini dan seterusnya. 2. Mendukung pembelajaran melalui pendidikan multibahasa dan multibahasa dalam konteks global yang cepat berubah dan dalam situasi krisis".

Tema tersebut, mengisyaratkan kepada kita atas pentingya Pendidikan Multibahasa  sebagai Kebutuhan Untuk Pendidikan Dalam Konteks Multibahasa. Terlebih jika dihapkan pada era yang penuh tantangan dan ketidak pastian.

Lantas kalau memang demikian, bagaimana alasanya?

Pertama: Pendidikan multibahasa menjadi semakin penting di era globalisasi dan interaksi lintas budaya yang semakin meningkat. Dalam konteks global yang cepat berubah dan situasi krisis, pendidikan multibahasa dapat menjadi solusi yang efektif untuk memastikan kesetaraan dan keadilan dalam sistem pendidikan.

Kedua: Pendidikan multibahasa mencakup pengajaran dan pembelajaran dalam beberapa bahasa, atau lebih tepatnya, penggunaan bahasa ibu atau bahasa kedua dalam mengajar dan belajar. Pendidikan multibahasa memungkinkan siswa untuk belajar dalam bahasa yang mereka pahami dengan baik, sambil tetap mempertahankan identitas dan budaya mereka sendiri.

Ketiga: Pendidikan multibahasa menjadi kebutuhan yang semakin penting di dunia modern, di mana banyak orang menetap di negara yang bukan negara asal mereka dan harus berinteraksi dengan budaya dan bahasa yang berbeda. Pendidikan multibahasa memungkinkan orang untuk berkomunikasi dan berintegrasi dengan masyarakat yang berbeda dengan lebih efektif, sambil mempertahankan bahasa dan budaya mereka sendiri.

Pendidikan multibahasa juga memainkan peran penting dalam mengubah pendidikan dalam konteks multibahasa, mulai dari pendidikan anak usia dini hingga pendidikan tinggi. (1) Di tingkat pendidikan anak usia dini, pendidikan multibahasa dapat membantu anak-anak belajar dengan lebih efektif dan meningkatkan kecerdasan kognitif mereka. (2) Di sekolah menengah, pendidikan multibahasa dapat membantu siswa memperoleh keterampilan bahasa yang lebih baik dan mempersiapkan mereka untuk studi lebih lanjut di perguruan tinggi. (3) Di perguruan tinggi, pendidikan multibahasa dapat membantu siswa memperoleh keterampilan yang dibutuhkan untuk berinteraksi dengan orang dari berbagai latar belakang budaya dan bahasa.

Namun, implementasi pendidikan multibahasa masih menghadapi banyak tantangan, terutama dalam konteks global yang cepat berubah dan situasi krisis. Salah satu tantangan utama adalah kekurangan guru yang memiliki keterampilan bahasa dan budaya yang memadai. Keterbatasan sumber daya dan fasilitas juga dapat membatasi akses siswa terhadap pendidikan multibahasa yang berkualitas.

Oleh karena itu, dukungan dari pemerintah, masyarakat, dan lembaga pendidikan sangat penting untuk memastikan keberhasilan implementasi pendidikan multibahasa.

Pertama: Pemerintah harus menyediakan sumber daya yang cukup untuk pendidikan multibahasa, termasuk pendanaan, pelatihan guru, dan fasilitas pendidikan yang memadai. Kedua: Masyarakat juga harus mendukung pendidikan multibahasa dengan memahami pentingnya bahasa dan budaya dalam kehidupan sehari-hari.

Ketiga: Lembaga pendidikan juga harus memperluas akses pendidikan multibahasa ke seluruh siswa, termasuk siswa yang berasal dari keluarga dengan bahasa dan budaya yang berbeda. Ini dapat dilakukan dengan menawarkan program bimbingan bahasa, pelatihan guru multibahasa, dan mendukung program pertukaran siswa internasional.

Dalam konteks global yang cepat berubah dan situasi krisis, (1) pendidikan multibahasa juga dapat menjadi solusi yang efektif untuk memastikan kesetaraan dan keadilan dalam sistem pendidikan. Ini karena pendidikan multibahasa memungkinkan siswa yang berasal dari keluarga dengan bahasa dan budaya yang berbeda untuk belajar dalam bahasa yang mereka pahami dengan baik, sehingga dapat memastikan akses yang sama untuk pendidikan yang berkualitas; (2) Pendidikan multibahasa juga dapat membantu meningkatkan pemahaman dan penghargaan terhadap keberagaman budaya dan bahasa. Ini akan membantu mengurangi diskriminasi dan meningkatkan toleransi dalam masyarakat. Oleh karena itu, pendidikan multibahasa tidak hanya penting untuk pendidikan, tetapi juga untuk mempromosikan perdamaian dan harmoni di seluruh dunia.

Lantas apa saja yang harus dilakukan? Dalam rangka untuk mencapai tujuan tersebut, perlu ada upaya kolaboratif dan terus-menerus dari semua pihak, termasuk pemerintah, masyarakat, dan lembaga pendidikan. Ini akan memastikan bahwa pendidikan multibahasa dapat diterapkan secara efektif dan memberikan manfaat yang maksimal bagi siswa dan masyarakat secara keseluruhan.

Dengan demikian, pendidikan multibahasa menjadi semakin penting dalam konteks global yang cepat berubah dan situasi krisis. Pendekatan ini dapat membantu memastikan akses yang sama untuk pendidikan yang berkualitas dan meningkatkan pemahaman dan penghargaan terhadap keberagaman budaya dan bahasa. Oleh karena itu, dukungan dan upaya kolaboratif dari semua pihak diperlukan untuk memastikan keberhasilan implementasi pendidikan multibahasa di semua tingkatan pendidikan.

Wallahu A'lam Bishowab

Penulis:

Ahmad Rusdiana, Pegiat Rumah Baca Tresna Bhakti, Pengampu mata kuliah manajemen Kewirausahaan pendidikan; Penulis buku: Kewirausahaan Teori dan Praktek; Manajemen. Manajemen Kewirausahaan Pendidikan; Guru Besar Manajemen Pendidikan UIN Sunan Gunung Djati Bandung. Pendidik, Peneliti, dan Pengabdi; Pendiri dan Pembina Yayasan Sosial Dana Pendidikan Al Misbah Cipadung Bandung yang mengembangkan pendidikan Diniah, RA, MI, dan MTs, sejak tahun 1984, serta garapan khusus Bina Desa, melalui Yayasan Pengembangan Swadaya Masyarakat Tresna Bhakti, yang didirikannya sejak tahun 1994 dan sekaligus sebagai Pendiri Yayasan, kegiatannya pembinaan dan pengembangan asrama mahasiswa pada setiap tahunnya tidak kurang dari 70 mahasiswa di Asrama Tresna Bhakti Cibiru Bandung. Membina dan mengembangkan Pusat Kegiatan Belajar Masyarakat (PKBM) TK TPA Paket A B C. Rumah Baca Tresna Bhakti sejak tahun 2007 di Desa Cinyasag Kec.n. Panawangan Kab.Ciamis Jabar. Karya lengkap dapat diakses melalui: https:(1)//a.rusdiana.id(2)http://tresnabhakti.org/webprofil

(3)http://digilib.uinsgd.ac.id/view/creators (4) https://www.google.com/search?q=buku+ a.rusdiana +shopee&source (5) https://play.google.com/store/books/author?id.

 

Tag:
Nalar Lainnya
...
Dadan Supardan

Semangat Revitalisasi di Mata Angkie

Nalar Lainnya
...
ENDANG KOMARA

INDEPENDENSI ASN

...
Asep S. Muhtadi

Komunikasi Pembelajaran di Masa Pandemi

...
Prof. Dr Cecep Darmawan, S.Pd., S.IP., S.H.,M.H.,M.Si.

EKSISTING DAN PROBLEMATIKA PENDIDIKAN DI JAWA BARAT

...
...
...