Penulis A. Rusdiana
A. Rusdiana
RAMADHAN, selain sebagai syahru al-maghfirah
(bulan ampunan), juga disebut dengan syahru al-tarbiyah (bulan
pendidikan dan latihan) bagi manusia. Pada bulan ramadhan, manusia
dididik agar menjadi orang yang bertaqwa. Firman Allah SWT; "Wahai
orang-orang yang beriman! Diwajibkan atas kamu berpuasa sebagaimana diwajibkan
atas orang sebelum kamu agar kamu bertakwa.” (QS.Al-Baqarah [2]: 183).
Setidaknya ada
empat nilai pendidikan yang terkandung dalam puasa ramadhan di lihat dalam
beberapa hal:
Pertama,
perintah berpuasa mendidik manusia agar menjadi orang yang jujur; Puasa sendiri, mendidik manusia agar menjadi
orang yang jujur. Meskipun
tidak ada orang yang tahu, seseorang yang berpuasa tetap tidak boleh makan,
minum, dan melakukan hal-hal yang dilarang dalam berpuasa. Pada dasarnya
seseorang berpuasa atau tidak yang mengetahui hanyalah dirinya sendiri dan
Allah swt. Sehingga digambarkan puasa hanya untuk Allah, maka Allah sendiri
yang akan memberikan pahalanya. Harapannya, kejujuran orang yang berpuasa tidak
hanya pada saat puasa saja, tetapi dalam kehidupan sehari-hari. Selain mendidik
menjadi manusia jujur, puasa mendidik manusia agar tidak menuruti hawa nafsu.
Hawa nafsu yang dimiliki manusia cenderung bersifat negatif. Dalam bahasa
Sigmund Freud, hawa nafsu (id) manusia lebih mengedepankan prinsip keinginan
semata (pleasure principle). Tidak sedikit manusia yang sebelumnya terhormat,
jatuh hanya dikarenakan tidak bisa mengendalikan dan menahan nafsu. Orang yang
seperti ini digambarkan allah swt dalam Al-Quran tergolong derajat yang paling
rendah. ”Kemudian kami kembalikan manusia dalam keadaan yang
serendah-rendahnya. (QS.At-Tin [95]: 5).
Kedua,
mendidik manusia agar selalu meningkatkan ilmu pengetahuan; Peristiwa nuzulul
quran (turunnya al-Quran), dimana QS. Al-Alaq:1-5 menjadi ayat yang pertama kali diterima Nabi Muhammad Saw
menjadi bukti agar manusia mau belajar. Perintah belajar, yang terkandung dalam
kalimah iqra (bacalah) mengandung makna yang sangat mendalam. Melalui membaca,
manusia akan memperkaya ilmu pengetahuan yang dimiliki. Dari yang belum tahu
menjadi tahu. Dari tidak bisa menjadi bisa. Oleh karena tadarus Al Quran yang
kita lakukan saat puasa ini, hendaknya setelah puasa selesai dapat kita
lanjutkan sebagaimana mestinya.
Ketiga,
Mendidik Manusia untuk meningkatkan amal Ibadah; Janji Allah, pada bulan
ramadhan, amal ibadah seseorang akan dilipat gandakan. Siapa yang tidak mau.
Ibarat patokan orang dagang, sedikit modalnya, tetapi untungnya besar.
Mengerjakan sholat sunah pada bulan ramadhan dihitung sama dengan shalat
fardhu. Orang yang memberikan makan berbuka untuk orang yang berpuasa,
pahalanya sama dengan orang yang berpuasa. Orang yang shalat shubuh berjamah
nilai pahalanya sama dengan pahala shalat sunat satu malam suntuk, itu bukan di
bulan ramadhan, bagaimana kalau ini kita lakukan dibulan ramadhan tentu
pahalanya berlipat ganda. Demikian, semoga bermanfaat buat kita bersama.
Di akhir tulisan ini, penulis mengajak
kepada kita semua. marilah bersungguh dalam menapaki bulan Ramadhan tahun ini.
Berikan yang terbaik, karena belum tentu kita dipertemukan Kembali dengan Ramadhan
tahun depan. Bulan Ramadhan mendidik, dimana tujuan Pendidikan yang tertuang
dalam undang-undang sisdiknas dapat tercapai melalui kegiatan di bulan Ramadhan
bahkan lebih dari pada itu. Namun, kita tetap terus berharap dan berdoa semoga
kita dipertemukan Kembali dengan bulan Ramadhan tahun depan. Amin.
Walahu A'lam Bishowab.
Penulis:
Ahmad
Rusdiana, Founder
tresnabhakti.org, pegiat Rumah Baca Tresna Bhakti, Pengampu mata kuliah
manajemen pendidikan; Penulis buku: Risalah Ramadhan,
https://etheses.uinsgd.ac.id/29428/1/BKKPengaRisalahRamadhan-TnpaISBN.pdf.
Kepemimpinan Pendidikan; Kebijakan Pendidikan; Etika Komunikasi Organisasi;
Manajemen Risiko, Kewirausahaan Teori dan Praktek; Manajemen Kewirausahaan
Pendidikan dll. (tidak kurang dari 60 buku, 18 Penelitian dan 40 Jurnal). Guru
Besar Manajemen Pendidikan UIN Sunan Gunung Djati Bandung. Pendidik, Peneliti,
dan Pengabdi; Pendiri dan Pembina Yayasan Sosial Dana Pendidikan Al Misbah
Cipadung Bandung yang mengembangkan pendidikan Diniah, RA, MI, dan MTs, sejak
tahun 1984, serta garapan khusus Bina Desa, melalui Yayasan Pengembangan
Swadaya Masyarakat Tresna Bhakti, yang didirikannya sejak tahun 1994 dan
sekaligus sebagai Pendiri Yayasan, kegiatannya pembinaan dan pengembangan
asrama mahasiswa pada setiap tahunnya tidak kurang dari 70 mahasiswa di Asrama
Tresna Bhakti Cibiru Bandung. Membina dan mengembangkan Pusat Kegiatan Belajar
Masyarakat (PKBM) TK TPA Paket A B C. Rumah Baca Tresna Bhakti sejak tahun 2007
di Desa Cinyasag Kecamatan Panawangan
Kab. Ciamis Jawa Barat. Korespondensi: (1) http://a.rusdiana.id (2)
http://tresnabhakti.org/webprofil; (3)
http://digilib.uinsgd.ac.id/view/creators (4) https://www.google.com/search?
q=buku+a.rusdiana+shopee&source (5) https://play.google.com/store/books/
author?id. Curiculum Vitae lenkap dalam laman
https://a.rusdiana.id/2022/11/16/profil-prof-dr-h-ahmad-rusdiana-drs-mm-27-september-2022.