Penulis A. Rusdiana
A. Rusdiana
Oleh A. Rusdiana
TAMU AGUNG bulan Ramadhan yang sedang menghampiri
kita, di samping dikenal sebagai Syahrul Ijabah, Syahrul Ibadah, Syahrul Maghfirah,
juga dikenal sebagai Syahrut tarbiyah (Bulan pendidikan). Sudah
barang tentu, pendidikan yang dimaksud adalah pendidikan yang sesuai dengan arahan dari Sang Pencipta Allah
SWT, dan Nabi Yang Mulia Muhammad SAW.
Bulan Ramadhan Allah SWT mendidik
setiap muslim dan umat Islam untuk menjadi pribadi yang tangguh dan handal
secara langsung melalui ibadah puasa. Pada bulan Ramadhan itu pula untuk
yang pertama kali Al-Qur’an diturunkan sebagaimana firman-Nya: “Bulan Ramadhan
adalah bulan diturunkannya Kitab Suci Al-Qur’an, petunjuk bagi manusia dan
penjelasan-penjelasan mengenai petunjuk itu dan pembeda (antara yang hak dan
yang bathil)” (QS. Al Baqarah; [2]:185).
Ramadhan memang bulan yang sangat kondusif dan mendukung
aktivitas umat Islam untuk mengkaji ilmu agama dan meningkatkan berbagai kecerdasan
pada dirinya, sebab pada bulan ini syetan yang biasa menggoda manusia serta
menghembuskan kemalasan kita dalam menuntut ilmu tengah dibelenggu oleh Allah
Subhanahu wa Ta’ala.
Ilmu merupakan jalan menuju syurga-Nya.
Dengan ilmu seseorang bisa mengetahui mana yang haq dan mana yang bathil.
Dengan ilmu, seseorang bisa memahami mana yang halal dan mana yang haram. Dengan ilmu, seseorang mengerti perintah
dan larangan dari Tuhan-nya. Dengan ilmu juga, seseorang memahami hak-hak
Allah, bahkan rahasia-rahasia syariat-Nya. Maka, seseorang yang menuntut ilmu, Allah
Subhanahu wa Ta’ala akan memudahkannya menuju syurga. Kecerdasan dalam perspektif psikologi pendidikan,
dianggap sebagai kemampuan mental terhadap suatu persoalan. Terdapat
tiga faktor penting yang berhubungan dengan kecerdasan seseorang, yaitu
penilaian seseorang (judgment), pengertian (comprehension), dan penalaran
(reasoning).
Secara umum ada empat kecerdasan yang
dididik, dibimbing, dibina, dan dilatihkan melalui puasa Ramadhan, diantaranya:
Pertama, kecerdasan intelektual. Dalam Ramadhan ini, kita biasanya melakukan kegiatan atau
mendengar ceramah, kajian-kajian tentang ilmu agama, training (pelatihan) guna
meningkatkan khazanah pengetahuan Islam yang semua ini merupakan satu aspek
pembentukan kecerdasan intelektual. Keutamaan thalabul ‘ilmi (menuntut ilmu),
khususnya ilmu-ilmu agama dalam bulan Ramadhan yang
merupakan syahrut tarbiyah ini, di antaranya: Allah SWT akan meninggikan
derajat orang yang berilmu sebagaimana firman-Nya. “Niscaya Allah akan
meninggikan orang-orang yang beriman di antaramu dan orang-orang yang diberi
ilmu pengetahuan beberapa derajat.” (QS.Al-Mujadilah; [58]:11), dan menuntut
ilmu memudahkan masuk surga.
Sabda Rasulullah SAW; “Barangsiapa
menempuh jalan untuk menuntut ilmu, maka Allah akan memudahkan jalannya ke
surga.” (HR. Muslim).
Kedua, kecerdasan emosional. Puasa di Bulan Suci Ramadhan ini merupakan momentum istimewa untuk
mengembangkan kesadaran hati sebagai kesadaran tertinggi, seperti halnya
menahan amarah, mengurangi fitnah, tidak munafik, dengki, khianat, iri hati,
sombong, angkuh, dan begitu banyak sikap lain yang dilatih untuk membentuk
kecerdasan emosional melalui Ramadhan ini.
Akhlak tercela sebagaimana di atas harus
ditinggalkan sejauh-jauhnya karena merupakan suatu perbuatan yang dapat
menghilanhkan pahala puasa kita. Membangun dan menumbuhsuburkan akhlak yang
mulia merupakan hikmah puasa kita yang sekaligus sebagai suatu usaha untuk
meningkatkan kecerdasan emosional.
Ketiga, kecerdasan sosial. Dalam bulan puasa kita dilatih untuk
merasakan penderitaan lapar dan dahaga yang lazimnya dialami oleh kaum fakir
dan miskin. Dengan upaya ini diharapkan tumbuh empati terhadap penderitaan kaum
fakir dan miskin tersebut dan mendorong kita memberikan infak,
sedekah, dan menunaikan zakat, baik zakat
mal maupun zakat fitrah. Itu semua menuntun agar terbentuk kecerdasan sosail
pada pribadi kita sebagai hamba Allah yang taat dan beriman.
Terlebih pada situasi Pandemi Covid-19
saat ini, terlalu banyak orang yang menghaapkan uluran tangan kita untuk
sekadar bisa bertahan hidup dengan segenap keterbatasannya.
Keempat, kecerdasan spiritual yaitu kecerdasaan dan kemampuan seseorang
menyerap inspirasi, ide, taufik, hidayah, simbol-simbol, dan memunculkannya
dalam bentuk penemuan-penemuan baru.
Lazimnya dalam bulan Ramadhan kita selalu berupaya meningkatkan ketaatan dan ketakwaan kepada Allah,
yaitu dengan memperbanyak dzikir, melakukan shalat Tarawih dan Witir selain
shalat wajib, membaca Al-Quran dan kegiatan lainnya yang substansinya adalah
mendidik agar terbentuk kecerdasan spiritual.
Oleh karena itu, ibadah Ramadhan yang akan kita laksanakan harus dipahami sebagai suatu rangkaian ibadah
untuk meningkatkan empat aspek kecerdasan manusia yang tujuannya adalah untuk
meningkatkan iman dan ketakwaan kepada Allah SWT.
Keempat aspek kecerdasan manusia ini, yang
dimiliki oleh para Nabi, Rasul, Ulama, Syuhada, dan para ilmuwan, serta penemu
di masa-masa keemasan Islam saat itu. Dan kita semua sebagai insan terpilih dituntut
untuk meraihnya di bulan Ramadhan yang penuh dengan rahmah, keberkahan dan magfirah Allah SWT. Allahummagfirli dzunuubi ya robbal
‘alamiin.
Wallahu 'Alam Bishowab.
Penulis:
Ahmad
Rusdiana, Founder
tresnabhakti.org, pegiat Rumah Baca Tresna Bhakti, Pengampu mata kuliah
manajemen pendidikan; Penulis buku: Risalah Ramadhan, https://etheses.
uinsgd.ac.id/ 29428/1/BKKPengaRisalahRamadhan-TnpaISBN.pdf. Kepemimpinan
Pendidikan; Kebijakan Pendidikan; Etika Komunikasi Organisasi; Manajemen
Risiko, Kewirausahaan Teori dan Praktek; Manajemen Kewirausahaan Pendidikan
dll. (tidak kurang dari 60 buku, 18 Penelitian dan 40 Jurnal). Guru Besar
Manajemen Pendidikan UIN Sunan Gunung Djati Bandung. Pendidik, Peneliti, dan
Pengabdi; Pendiri dan Pembina Yayasan Sosial Dana Pendidikan Al Misbah Cipadung
Bandung yang mengembangkan pendidikan Diniah, RA, MI, dan MTs, sejak tahun
1984, serta garapan khusus Bina Desa, melalui Yayasan Pengembangan Swadaya
Masyarakat Tresna Bhakti, yang didirikannya sejak tahun 1994 dan sekaligus
sebagai Pendiri Yayasan, kegiatannya pembinaan dan pengembangan asrama
mahasiswa pada setiap tahunnya tidak kurang dari 70 mahasiswa di Asrama Tresna
Bhakti Cibiru Bandung. Membina dan mengembangkan Pusat Kegiatan Belajar
Masyarakat (PKBM) TK TPA Paket A B C. Rumah Baca Tresna Bhakti sejak tahun 2007
di Desa Cinyasag Kecamatan Panawangan
Kab. Ciamis Jawa Barat. Korespondensi: (1) http://a.rusdiana.id (2)
http://tresnabhakti.org/webprofil; (3)
http://digilib.uinsgd.ac.id/ view/creators (4) https://www. google.com/search?
q=buku +a.rusdiana+shopee&source (5) https://play.
google.com/store/books/author?id. Curiculum Vitae lenkap dalam laman
https://a.rusdiana.id/2022/11/16/profil-prof-dr-h-ahmad-rusdiana-drs-mm-27-september-2022.