Penulis A. Rusdiana
A. Rusdiana
Hampir tak terasa kita sudah
berada dipenghujung bulan Syaban, dua hari lagi insya Allah Umat Islam mulai
melaksanakan ibadah pusa berdasarkan Kalender Kementerian Agama RI tahun 2023.
RAMADHAN, selain sebagai syahru al-maghfirah (bulan ampunan), juga
disebut dengan syahru al-tarbiyah (bulan pendidikan/diklat) bagi
manusia.Pada bulan ramadhan, manusia dididik agar menjadi orang yang
bertaqwa. (QS.Al-Baqarah: 183).
Untuk mengetahui bagaimana sukses
dalam peningkatan kualitas diri itu tidak lepas dari tiga bulan sebelumnya,
yakni Rajab, Sya’ban dan Ramadhan. Rasulullah bersabda; "Rajab
bulan Allah, Sya’ban bulanku dan Ramadhan bulan ummatku,”.Dalam
hadis lain dijelaskan pula bahwa: Rajab bulan menanam, Sya’ban bulan
menyiram, Ramadhan bulan memanen. Kiai Asnawi memaknai, orang itu
apabila pada bulan Rajab semangat ibadah, pasti Sya’ban tambah
semangat, Ramadhan semakin tambah semangat. Untuk menyambut Ramadhan,
bulan yang dipenuhi dengan rahmat dan karunia Allah, kita harus mengadakan
persiapan-persiapan yang dianggap perlu dan bermanfaat, terutama dalam
meningkatkan takwa kepada Allah.
Pertanyaannya apakakah Kita sudah mempersiapkannya?. Dalam konteks manajemen persiapan masuk pada area
perencanaan. Benjamin Franklin pernah mengatakan“Jika Anda
gagal merencanakan, maka Anda sedang merencanakan kegagalan”. Ada dua
kepentingan pada kegiatan Persiapan menyambut Bulan Ramadhan ini, yakni
Pesiapan yang sifatnya individu dan persiapan yang sifatnya umum/kelompok.
Pertama; Persiapan secara Individu; dalam sebuah hadis disebut Telah datang
kepada kalian bulan Ramadhan, bulan penuh keberkahan. “Allah telah
mewajibkan kepada kalian berpuasa didalamnya, di bulan itu pintu-pintu langit
akan dibuka dan pintu-pintu neraka akan ditutup, di bulan itu setan-setan akan
diikat, di bulan itu ada malam yang lebih baik daripada seribu bulan,
barangsiapa terhalang mendapatkan kebaikannya maka sungguh ia telah
terhalang.” (HR.An-Nasa'i). Maka karena itu, agar Ramadhan tahun ini lebih
baik dari tahun sebelumnya, tentu ada persiapan matang yang mesti kita lakukan
secara individu, diantaranya:
1. Persiapan fisik dan mental. Seperti senantiasa menjaga kesehatan dan
serta memulaikan diri dengan berpuasa sunnah. Tujuannya adalah agar kita tidak
canggung ketikan ramadhan datan.
2. Persiapan ilmu pengetahuan kita, terutama ilmu agama dan khususnya adalah
ilmu yang berkaitan dengan puasa. Karena didalamnya ada rambu-rambu yang mesti
dijalanni. Jika rambu-rambu ini tidak dijalani maka puasa tersebut bakal batal,
jangankan pahala yang didapat malahan dosa yang didapat. Diantara rambu-rambu
yang mesti kita ketahui setidaknya: Rukun Puasa diantaranya: (1) Niat berpuasa;
(2) Imsak yaitu menahan diri dari perbuatan yang membatalkan ibadah puasa. Yang
membatalkan puasa.
3. Menjalin silaturahmi. Alangkah nikmatnya ketika Ramadan datang
kita hidup saling berdampingan dan penuh rasa cinta dan persaudaraan dengan
sesame kita. Jika selama ini ada diantara kita saling gesek, bertengkar dan
sebagainya, mari kita saling maaf memafkan.
Persiapan Kedua: Secara kelompok; Tidak Kalah Pentingnya lagi. Selain dari tiga
persiapan individu di atas, jugaga persiapan umum/kelompok. Dikerenakan Ibadah
puasa Ramadhan merupakan amal yang istimewa, karena ibadah yang lain adalah
untuk dirinya sendiri, sedangkan ibadah
puasa adalah milik Allah. Dalam
berpuasa, muslim dibentuk agar dapat meningkatkan kesabaran, ketabahan,
peningkatan daya tahan mental dan fisik. Rasa haus dan lapar dikala berpuasa,
dapat meningkatkan solidaritas sosial terhadap orang-orang miskin yang ditimpa
kesulitan, dan anak-anak yatim yang terlunta-lunta. Maka dari itu, mempersipakan Secara kelompok, menjadi
penting, diantaranya:
1. Hendaknya kita mengadakan atau
memprakarsai kegiatan ceramah di akhir bulan Sya’ban untuk menyambut bulan
Ramadhan. Ceramah itu bisa dilakukan di majelis ta’lim dan tempat-tempat
pengajian, atau pengarahan-pengarahan singkat untuk keluarga kita
masing-masing. Dalam ceramah itu dijelaskan berbagai bimbingan bagi jamaah atau
keluarga kita, agar dapat mengisi bulan yang penuh berkah itu dengan amal
ibadah yang diridhai oleh Allah. Jangan sampai terjadi, bulan yang teramat
agung itu berlalu begitu saja, tanpa meninggalkan kesan yang mendalam yang
dapat meningkatkan ibadah dan amal shaleh kita kepada Allah.
2. Persiapan
yang kedua adalah dengan memperbanyak puasa sunnah di bulan Sya’ban, yaitu bagi
mereka yang sebelum datangnya bulan itu telah membiasakan puasa sunnah. Namun
demikian satu atau dua hari menjelang masuknya bulan Ramadhan dilarang
melakukan puasa sunnah, kecuali bagi mereka yang sudah membiasakannya. (Hadits
Shahih, riwayat Bukhari:1781 dan Muslim:1812).
3. Persiapan
selanjutnya adalah menyambut bulan Ramadhan dengan “tahni’ah”, Cara
menyambut bulan ramadhan dengan tahni’ah, yaitu menggembirakan umat
Islam dengan kedatangan bulan tersebut. Tahni’ah atau tahniah
dalam KBBI berarti ucapan selamat. dengan kedatangan bulan penuh rahmat.
Rasulullah bertahni’ah menyambut bulan Ramadhan dengan sabdanya tertuang
dalam (Hadits Shahih, Riwayat al-Nasa`i:2079 dan Ahmad:8631)
Beberapa persiapan yang mesti kita siapkan memjelang datangnya ramadhan
agar Ramadhan ditahun ini lebih baik dari tahun kemarin. Dan masih
banyak lagi yang lain sesuai dengan kondisi dan kemampuan seseorang atau sekelompok
orang yang bertanggungjawab atas berjalannya aktifitas di masjid, di kantor
instansi pemerintah maupun swasta, sudah barang tentu diprakarsai oleh para
pemiminnya yang gandung akan maghfirah Allah SWT.
Wallah A'lam BiShowab.
Penulis:
Ahmad Rusdiana, Founder tresnabhakti.org, pegiat Rumah
Baca Tresna Bhakti, Pengampu mata kuliah manajemen pendidikan; Penulis buku: Risalah
Ramadhan, Kepemimpinan Pendidikan; Kebijakan Pendidikan; Etika Komunikasi
Organisasi; Manajemen Risiko, Kewirausahaan Teori dan Praktek; Manajemen
Kewirausahaan Pendidikan dll. (tidak kurang dari 50 buku& 30 Jurnal). Guru
Besar Manajemen Pendidikan UIN Sunan Gunung Djati Bandung. Pendidik, Peneliti,
dan Pengabdi; Pendiri dan Pembina Yayasan Sosial Dana Pendidikan Al Misbah
Cipadung Bandung yang mengembangkan pendidikan Diniah, RA, MI, dan MTs, sejak
tahun 1984, serta garapan khusus Bina Desa, melalui Yayasan Pengembangan
Swadaya Masyarakat Tresna Bhakti, yang didirikannya sejak tahun 1994 dan
sekaligus sebagai Pendiri Yayasan, kegiatannya pembinaan dan pengembangan
asrama mahasiswa pada setiap tahunnya tidak kurang dari 70 mahasiswa di Asrama
Tresna Bhakti Cibiru Bandung. Membina dan mengembangkan Pusat Kegiatan Belajar
Masyarakat (PKBM) TK TPA Paket A B C. Rumah Baca Tresna Bhakti sejak tahun 2007
di Desa Cinyasag Kecamatan Panawangan
Kab. Ciamis Jawa Barat. Korespondensi :(1) http://a.rusdiana.id (2)
http://tresnabhakti.org/webprofil; (3)
http://digilib.uinsgd.ac.id/view/creators (4)
https://www.google.com/search?q=buku+ a.rusdiana +shopee&source (5)
https://play.google.com/store/books/author?id.