Penulis Ahmad Rusdiana
Ahmad Rusdiana
Pemerintah melalui Kementerian
Agama (Kemenag) menetapkan 1 Ramadan 1444 H atau awal puasa Ramadhan 2023 jatuh
pada Kamis (23/3/2023). Menteri Agama (Menag) Yaqut Cholil Qoumas mengatakan, penetapan
awal Ramadhan 2023 ini telah ditetapkan secara bersama dalam Sidang Isbat. Bulan
Ramadhan adalah bulan istimewa dengan berbagai keutamaan-keutamaan yang
terdapat di dalamnya, di lain sisi semua keutamaan itu tidak mustahil
terlewatkan oleh seorang muslim jika ia tidak memanajemen waktunya bersama
bulan ramadhan dengan baik.
Pelajaran di kelas, dan di buku mengatakan bahwa karena ada tujuan yang
ingin dicapai dengan batasan sumberdaya tertentu. Puasa, sangat kental
mengajarkan itu. Semua orang yang berpuasa pasti punya tujuan yang jelas, ingin
mencapai derajat taqwa. Ibadah puasa sebagaimana dijelaskan pada surat
Al-Baqarah ayat 183, bertujuan mencapai derajat takwa, yakni lahirnya kesadaran
diri bahwa Allah selalu hadir bersama kita, mengawasi dan melihat semua
perbuatan kita. Dan kondisi seperti
itu pula membuat kita merasa dekat dengan Allah. Hal ini karena bulan ramadan
selalu dianjurkan untuk mengisi dengan zikir, qiyamul lain dan I’tikaf. Pertanyaannya “Mengapa perlu ada Manajemen?”
Pertama Bagaimana ukuran KPI
(Key Performance Indicator) dari puasa? Secara fisik ukurannya adalah tidak makan, minum,
dan berhubungan badan dengan pasangan resmi mulai fajar sampai Magrib. Secara
non fisik juga ada ukurannya. Dengan tujuan dan batasan itulah maka kita perlu
siap-siap, perlu rencana yang matang. Makanya, ada kegiatan-kegiatan yang harus
dilakukan. Misalnya puasa dimulai dengan niat. Niat sangat penting. Bisa
dirasakan, diluar Bulan Ramadhan. Pada siang hari, bila terlambat makan, maka
tubuh akan langsung bereaksi lapar luar biasa, bahkan bisa jatuh sakit.
Anehnya, pada saat berpuasa, hal seperti itu tidak terjadi.
Kedua Kenapa? Karena kekuatan niat.
Dengan niat tadi, pikiran dan seluruh anggota tubuh segera melakukan
penyesuaian. Dalam ilmu Manajemen juga terjadi seperti itu. Ketika suatu
organisasi menetapkan sasaran atau rencana secara eksplisit kepada semua orang
dan semua orang sudah komitmen untuk melakukannya, maka seluruh organisasi
beserta perangkat sistem dan prosedurnya pun akan menyesuaikan. Ini akan memudahkan tercapainya sasaran,
karena hambatan-hambatan procedural akan semakin kecil.
Ketiga Apa arti sahur dalam
ilmu Manajemen? Sahur
adalah kegiatan memasukkan energi dalam tubuh sebelum berpuasa. Ini adalah
simbol bahwa sebelum bekerja perlu persiapan. Sumber daya harus siap. Baik dari
segi jumlah maupun mutu. Dalam hal ini, SDM harus dilatih, bahan baku harus
disediakan, peralatan harus lengkap, mesin sudah siap jalan, dsb.
Keempat Bagaimana dengan
sistem pengendalian?
Pengendalian terbaik menurut ilmu puasa adalah pengendalian sendiri (self-control).
Berbeda dengan ibadah lainnya, puasa paling sulit diketahui. Sulit membedakan
orang berpuasa atau tidak. Mudah sekali melanggar aturan puasa, tanpa ada yang
tahu. Tapi, orang yang melanggar aturan puasa, akan merasa tidak berguna
melakukannya, karena hanya akan menipu diri sendiri. Dalam bekerja, kalau
sistem pengendalian sudah dibuat melekat dalam organisasi secara internal yang
dulu disebut waskat (pengawasan melekat), maka pengendalian akan menjadi mudah
dan efisien. Dengan begitu tidak dibutuhkan lagi unit khusus yang namanya
Pengendalian Mutu, Pengawasan Keuangan, dsb.
Kelima Apa arti berbuka? Dalam puasa, berbuka adalah tanda
mengakhiri kegiatan berpuasa. Kegiatannya adalah makan dan minum yang tadinya
dilarang. Ini akan memberikan rasa bahagia yang menyenangkan. Dalam ilmu
Manajemen, ini yang dinamakan Reward System. Meskipun reward
yang hakiki nanti dihadapan Allah SWT, namun sebagai manusia hasil kerja yang
langsung terasa ini akan memberi rasa bahagia yang luar biasa, yang tidak akan
dirasakan oleh orang yang tidak berpuasa, meskipun makan pada saat yang sama.
Dalam ilmu Manajemen Perubahan
ini juga sering disebut Quick Win. Perlu ada selebrasi segera terhadap semua
hasil capaian. Hasil sebenarnya nanti akan ada lagi yang lebih besar. Ini juga
memberi isyarat bahwa ketika seorang pemberi kerja memberi imbalan kepada
karyawannya maka hendaklah ditunaikan sesegera mungkin. Apa yang disampaikan
ini hanyalah sebagian kecil dari hikmah puasa. Masih banyak, ilmu Manajemen
yang bisa dipelajari dari Ibadah Puasa.
Walalhu A'lam Bishowab
Penulis:
Ahmad Rusdiana, Founder tresnabhakti.org, pegiat Rumah
Baca Tresna Bhakti, Pengampu mata kuliah manajemen pendidikan; Penulis buku: Risalah
Ramadhan, Kepemimpinan Pendidikan; Kebijakan Pendidikan; Etika Komunikasi
Organisasi; Manajemen Risiko, Kewirausahaan Teori dan Praktek; Manajemen
Kewirausahaan Pendidikan dll. (tidak kurang dari 50 buku& 30 Jurnal). Guru
Besar Manajemen Pendidikan UIN Sunan Gunung Djati Bandung. Pendidik, Peneliti,
dan Pengabdi; Pendiri dan Pembina Yayasan Sosial Dana Pendidikan Al Misbah
Cipadung Bandung yang mengembangkan pendidikan Diniah, RA, MI, dan MTs, sejak
tahun 1984, serta garapan khusus Bina Desa, melalui Yayasan Pengembangan
Swadaya Masyarakat Tresna Bhakti, yang didirikannya sejak tahun 1994 dan
sekaligus sebagai Pendiri Yayasan, kegiatannya pembinaan dan pengembangan
asrama mahasiswa pada setiap tahunnya tidak kurang dari 70 mahasiswa di Asrama
Tresna Bhakti Cibiru Bandung. Membina dan mengembangkan Pusat Kegiatan Belajar
Masyarakat (PKBM) TK TPA Paket A B C. Rumah Baca Tresna Bhakti sejak tahun 2007
di Desa Cinyasag Kecamatan Panawangan
Kab. Ciamis Jawa Barat. Korespondensi :(1) http://a.rusdiana.id (2)
http://tresnabhakti.org/webprofil; (3)
http://digilib.uinsgd.ac.id/view/creators (4)
https://www.google.com/search?q=buku+ a.rusdiana +shopee&source (5)
https://play.google.com/store/books/author?id.