Penulis: A. Rusdiana
A. Rusdiana
Oleh A. Rusdiana
BULAN SYAWAL merupakan salah
satu bulan baik dalam Islam setelah Bulan Ramadhan. Setiap tahunnya, umat
muslim di seluruh dunia merayakan keistimewaan Hari Raya Idul Fitri setelah
menjalankan ibadah puasa di bulan Ramadan.
Ironisnya masyarakat awam/kebanyakan menganggap persoalan ibadah selesai,
pada akhir Ramadhan. Sehingga penyabutannya kadang berlebihan dengan hura-hura
dan brpoya-poya.
Padahal di bulan Syawal ini, Muslim dianjurkan untuk semakin meningkatkan
ibadah serta amalan kepada Allah SWT setelah selama sebulan digembleng
menjalankan puasa dan sholat malam. Karena itu, di Bulan Syawal ini
Muslim dituntut istikamah atas apa yang telah dilakoni selama Ramadhan.
Disiplin waktu baik saat imsak maupun berbuka puasa di Bulan Ramadhan harus
terus ditularkan di bulan ini dan bulan berikutnya. Bulan Syawal juga menjadi
tolok ukur tanda ketakwaan dan meningkatnya iman seseorang. Sebab, biasanya
selepas puasa Ramadhan, ibadah dan ketakwaan seseorang kendur.
Pertanyaannya mengapa bulan
syawal dikenal sebagai bulan yang penuh keceriaan?. Pasalnya, pada bulan tersebut banyak
keistimewaan yang hanya terjadi di bulan syawal
saja. Adapun salah satu ibadah yang dianjurkan dilaksanakan oleh umat muslim
adalah puasa syawal. Meski begitu, puasa syawal sendiri masih tergolong sunnah.
Dalam sebuah hadis, "Siapa saja yang puasa Ramadan, kemudian dia
melanjutkan dengan enam hari pada bulan Syawal, maka jadilah puasanya seperti
satu tahun”.
Keistimewaan lain di bulan syawal adalah bulan penuh keceriaan.
Di bulan Syawal, seluruh umat Islam harus merasa bahagia. Sehingga, bagi
masyarakat yang tergolong miskin mendapatkan zakat fitrah dari para Muzakki.
Bulan Syawal dapat dijadikan sebagai bulan peningkatan amal ibadah. Sebab, di
bulan suci Ramadan, umat Islam menjalankan ibadah puasa dan melakukan ibadah
sunnah seperti Tadarus Al-Qur'an, salat sunah, zikir, Iktikaf, dan
bersedekah.Maka pada bulan syawal, semangat untuk melakukan amal
ibadah tersebut hendaknya dapat dipertahankan, bahkan lebih ditingkatkan. Ada
beberapa keutamaan puasa Syawal yang sebaiknya harus Anda ketahui:
Pertama. Melatih diri mengelola
hawa nafsu; Sehari setelah lebaran, di saar kebanyakan orang-orang
menikmati hidangan lebaran. Namun karena berpuasa Anda kembali mengelola hawa
nafsu. Dengan berpuasa syawal ini seorang muslim dapat mengelola hawa nafsu
buka justru membebaskan hawa nafsu, sehingga berujung pada ketamakan atau
berlebihan.
Kedua. Fokus pada Ibadah;
Berpuasa kembali ternyata bisa menjaga ketentraman. Dalam hal ini ibadah yang
telah baik dilakukan selama Ramadhan dahulu bisa terjaga dan fokus pada ibadah.
Ketiga. Pahala 1 Tahun; Adapun
keutamaan yang patut diketahui juga adalah bahwa mengerjakan puasa sunah ini
bernilai pahala setahun penuh. Hal ini didasarkan pada hadis Ibnu Majah yang
menyatakan bahwa Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam, pernah
bersabda, “Barangsiapa berpuasa enam
hari di bulan Syawal setelah Idul Fitri, maka ia telah menyempurnakan puasa
setahun penuh. Karena siapa saja yang melakukan kebaikan, maka akan dibalas sepuluh
kebaikan semisal.” (HR. Ibnu Majah no. 1715. Al Hafizh Abu Thohir mengatakan
bahwa hadits ini shahih).
Disebutkan bahwa setiap kebaikan akan dibalas minimal dengan sepuluh
kebaikan yang semisal. Ini menunjukkan bahwa puasa Ramadhan sebulan penuh akan
dibalas dengan 10 bulan kebaikan puasa. Sedangkan puasa enam hari di bulan
Syawal akan dibalas minimal dengan 60 hari (2 bulan) kebaikan puasa. Jika
dijumlah, seseorang sama saja melaksanakan puasa 10 bulan + 2 bulan sama dengan
12 bulan.
Melansir Pustaka Sunni Salafiyah KTB, isi hadist Muslim sebagai berikut:
"Nabi Muhammad SAW bersabda "Barangsiapa berpuasa penuh di bulan
Ramadan lalu menyambungnya dengan (puasa) enam hari di bulan Syawal, maka
Pahalanya seperti berpuasa selama satu tahun" (HR. Muslim). Dalil ini jadi
pijakan kuat Mazhab Syafii, Ahmad bin Hanbal dan Abu Daud tentang kesunahan
menjalankan puasa enam hari di bulan Syawal. Sedangkan Abu Hanifah memakruhkan
menjalaninya dengan pendapat agar tidak memberi prasangka akan wajibnya puasa
tersebut.
Bulan Syawal merupakan momen untuk bulan yang penuh keceriaan meningkatkan amal ibadah. Oleh karena
itu, seluruh umat Islam diharapkan untuk lebih meningkatkan kualitas ibadah,
kendati bulan Ramadan telah berakhir. Dan itulah keutamaan bulan Syawal yang
terakhir, Demikian inilah mengapa orang yang melakukan puasa Syawal bisa
mendapatkan ganjaran puasa setahun penuh. Semoga dapat menambah keberkahan
Allah SWT..
Wallahu A’lam Bissowab
Penulis:
Ahmad Rusdiana, Lahir di Ciamis, 21 April 1961. Guru Besar Manajemen Pendidikan UIN Sunan
Gunung Djati Bandung. Peneliti Perguruan Tinggi Keagamaan Islam Swasta (PTKIS)
sejak tahun 2010 sampai sekarang. Pendiri dan Pembina Yayasan Sosial Dana
Pendidikan Al-Misbah Cipadung-Bandung yang mengembangkan pendidikan Diniah, RA,
MI, dan MTs, sejak tahun 1984, serta garapan khusus Bina Desa, melalui Yayasan
Pengembangan Swadaya Masyarakat Tresna Bhakti, yang didirikannya sejak tahun
1994 dan sekaligus sebagai Pendiri Yayasan, kegiatannya pembinaan dan
pengembangan asrama mahasiswa pada setiap tahunnya tidak kurang dari 50
mahasiswa di Asrama Tresna Bhakti Cibiru Bandung. Membina dan mengembangkan
Pusat Kegiatan Belajar Masyarakat (PKBM) TK-TPA-Paket A-B-C. Pegiat Rumah Baca
Masyarakat Tresna Bhakti sejak tahun 2007 di Desa Cinyasag Kecamatan.
Panawangan Kabupaten. Ciamis Jawa Barat. Karya Lengkap sd. Tahun 2022 dapat di
akses melalui:(1)http://digilib.uinsgd.ac.id/view/creators. (2)https://www.google.com/search?q=buku+a.rusdiana+shopee&source(3)https://play.google.com/store/books/author?id=Prof.+DR.+H.+A.+Rusdiana,+M.M.