SYAWAL BULAN PENUH KECERIAAN BAGI UMAT MUSLIM

Penulis: A. Rusdiana

Dibaca: 209 kali

A. Rusdiana

Oleh A. Rusdiana

 

BULAN SYAWAL merupakan salah satu bulan baik dalam Islam setelah Bulan Ramadhan. Setiap tahunnya, umat muslim di seluruh dunia merayakan keistimewaan Hari Raya Idul Fitri setelah menjalankan ibadah puasa di bulan Ramadan.

Ironisnya masyarakat awam/kebanyakan menganggap persoalan ibadah selesai, pada akhir Ramadhan. Sehingga penyabutannya kadang berlebihan dengan hura-hura dan brpoya-poya.

Padahal di bulan Syawal ini, Muslim dianjurkan untuk semakin meningkatkan ibadah serta amalan kepada Allah SWT setelah selama sebulan digembleng menjalankan puasa dan sholat malam.  Karena itu, di Bulan Syawal ini Muslim dituntut istikamah atas apa yang telah dilakoni selama Ramadhan. Disiplin waktu baik saat imsak maupun berbuka puasa di Bulan Ramadhan harus terus ditularkan di bulan ini dan bulan berikutnya. Bulan Syawal juga menjadi tolok ukur tanda ketakwaan dan meningkatnya iman seseorang. Sebab, biasanya selepas puasa Ramadhan, ibadah dan ketakwaan seseorang kendur.

Pertanyaannya mengapa bulan syawal dikenal sebagai bulan yang penuh keceriaan?. Pasalnya, pada bulan tersebut banyak keistimewaan yang hanya terjadi di bulan syawal saja. Adapun salah satu ibadah yang dianjurkan dilaksanakan oleh umat muslim adalah puasa syawal. Meski begitu, puasa syawal sendiri masih tergolong sunnah. Dalam sebuah hadis, "Siapa saja yang puasa Ramadan, kemudian dia melanjutkan dengan enam hari pada bulan Syawal, maka jadilah puasanya seperti satu tahun”.

Keistimewaan lain di bulan syawal adalah bulan penuh keceriaan. Di bulan Syawal, seluruh umat Islam harus merasa bahagia. Sehingga, bagi masyarakat yang tergolong miskin mendapatkan zakat fitrah dari para Muzakki. Bulan Syawal dapat dijadikan sebagai bulan peningkatan amal ibadah. Sebab, di bulan suci Ramadan, umat Islam menjalankan ibadah puasa dan melakukan ibadah sunnah seperti Tadarus Al-Qur'an, salat sunah, zikir, Iktikaf, dan bersedekah.Maka pada bulan syawal, semangat untuk melakukan amal ibadah tersebut hendaknya dapat dipertahankan, bahkan lebih ditingkatkan. Ada beberapa keutamaan puasa Syawal yang sebaiknya harus Anda ketahui:

Pertama. Melatih diri mengelola hawa nafsu; Sehari setelah lebaran, di saar kebanyakan orang-orang menikmati hidangan lebaran. Namun karena berpuasa Anda kembali mengelola hawa nafsu. Dengan berpuasa syawal ini seorang muslim dapat mengelola hawa nafsu buka justru membebaskan hawa nafsu, sehingga berujung pada ketamakan atau berlebihan.

Kedua. Fokus pada Ibadah; Berpuasa kembali ternyata bisa menjaga ketentraman. Dalam hal ini ibadah yang telah baik dilakukan selama Ramadhan dahulu bisa terjaga dan fokus pada ibadah.

Ketiga. Pahala 1 Tahun; Adapun keutamaan yang patut diketahui juga adalah bahwa mengerjakan puasa sunah ini bernilai pahala setahun penuh. Hal ini didasarkan pada hadis Ibnu Majah yang menyatakan bahwa Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam, pernah bersabda,  “Barangsiapa berpuasa enam hari di bulan Syawal setelah Idul Fitri, maka ia telah menyempurnakan puasa setahun penuh. Karena siapa saja yang melakukan kebaikan, maka akan dibalas sepuluh kebaikan semisal.” (HR. Ibnu Majah no. 1715. Al Hafizh Abu Thohir mengatakan bahwa hadits ini shahih).

Disebutkan bahwa setiap kebaikan akan dibalas minimal dengan sepuluh kebaikan yang semisal. Ini menunjukkan bahwa puasa Ramadhan sebulan penuh akan dibalas dengan 10 bulan kebaikan puasa. Sedangkan puasa enam hari di bulan Syawal akan dibalas minimal dengan 60 hari (2 bulan) kebaikan puasa. Jika dijumlah, seseorang sama saja melaksanakan puasa 10 bulan + 2 bulan sama dengan 12 bulan.

Melansir Pustaka Sunni Salafiyah KTB, isi hadist Muslim sebagai berikut: "Nabi Muhammad SAW bersabda "Barangsiapa berpuasa penuh di bulan Ramadan lalu menyambungnya dengan (puasa) enam hari di bulan Syawal, maka Pahalanya seperti berpuasa selama satu tahun" (HR. Muslim). Dalil ini jadi pijakan kuat Mazhab Syafii, Ahmad bin Hanbal dan Abu Daud tentang kesunahan menjalankan puasa enam hari di bulan Syawal. Sedangkan Abu Hanifah memakruhkan menjalaninya dengan pendapat agar tidak memberi prasangka akan wajibnya puasa tersebut.

Bulan Syawal merupakan momen untuk bulan yang penuh keceriaan meningkatkan amal ibadah. Oleh karena itu, seluruh umat Islam diharapkan untuk lebih meningkatkan kualitas ibadah, kendati bulan Ramadan telah berakhir. Dan itulah keutamaan bulan Syawal yang terakhir, Demikian inilah mengapa orang yang melakukan puasa Syawal bisa mendapatkan ganjaran puasa setahun penuh. Semoga dapat menambah keberkahan Allah SWT..

Wallahu A’lam Bissowab 

Penulis:

Ahmad Rusdiana, Lahir di Ciamis, 21 April 1961. Guru Besar Manajemen Pendidikan UIN Sunan Gunung Djati Bandung. Peneliti Perguruan Tinggi Keagamaan Islam Swasta (PTKIS) sejak tahun 2010 sampai sekarang. Pendiri dan Pembina Yayasan Sosial Dana Pendidikan Al-Misbah Cipadung-Bandung yang mengembangkan pendidikan Diniah, RA, MI, dan MTs, sejak tahun 1984, serta garapan khusus Bina Desa, melalui Yayasan Pengembangan Swadaya Masyarakat Tresna Bhakti, yang didirikannya sejak tahun 1994 dan sekaligus sebagai Pendiri Yayasan, kegiatannya pembinaan dan pengembangan asrama mahasiswa pada setiap tahunnya tidak kurang dari 50 mahasiswa di Asrama Tresna Bhakti Cibiru Bandung. Membina dan mengembangkan Pusat Kegiatan Belajar Masyarakat (PKBM) TK-TPA-Paket A-B-C. Pegiat Rumah Baca Masyarakat Tresna Bhakti sejak tahun 2007 di Desa Cinyasag Kecamatan. Panawangan Kabupaten. Ciamis Jawa Barat. Karya Lengkap sd. Tahun 2022 dapat di akses melalui:(1)http://digilib.uinsgd.ac.id/view/creators. (2)https://www.google.com/search?q=buku+a.rusdiana+shopee&source(3)https://play.google.com/store/books/author?id=Prof.+DR.+H.+A.+Rusdiana,+M.M.

Tag:
Nalar Lainnya
...
Dadan Supardan

Semangat Revitalisasi di Mata Angkie

Nalar Lainnya
...
ENDANG KOMARA

INDEPENDENSI ASN

...
Asep S. Muhtadi

Komunikasi Pembelajaran di Masa Pandemi

...
Prof. Dr Cecep Darmawan, S.Pd., S.IP., S.H.,M.H.,M.Si.

EKSISTING DAN PROBLEMATIKA PENDIDIKAN DI JAWA BARAT

...
...
...