TANTANGAN DAN RISIKO MENGAHADAPI VUCA: Yang bergejolak, tidak pasti, kompleks, dan ambigu*)

Penulis Ahmad Rusdiana

Dibaca: 224 kali

Ahmad Rusdiana

Oleh Ahmad Rusdiana

 

Seiring dengan hadirnya konteks risiko yang lahir dari gejolak fenomena dunia VUCA: Volatility, Uncertainty, Complexity, Ambiguity, timbul pertanyaan apa yang dapat atau apa yang sebaiknya dilakukan oleh organisasi untuk menghadapi fenomena VUCA tersebut? Volatility’ berarti dinamika perubahan yang sangat cepat dalam berbagai hal seperti teknologi, ekonomi, politik, sosial, dan gaya hidup. ‘Uncertainty’ berarti sulitnya memperkirakan suatu isu atau peristiwa akan terjadi, atau sulitnya memperkirakan implikasi dari suatu isu atau peristiwa yang terjadi saat ini. ‘Complexity’ berarti tingkat kerumitan di mana organisasi beroperasi, yang dapat menimbulkan gangguan atau kekacauan bagi organisasi tersebut. ‘Ambiguity’ berarti realitas yang berbaur dari berbagai kondisi yang ada yang membuat makna dari realitas tersebut terasa mengambang, dan penuh dengan ketidakjelasan. (baca: http://beritadisdik.com/news/kaji/mengenal-dunia-volatility)

Hal itu mengingatkan kita, apa yang dikatakan Alvin Toffler: “Masyarakat sedang mengalami perubahan struktural yang sangat besar, sebuah revolusi dari "masyarakat industri' menjadi 'masyarakat super-industri'. Perubahan ini membuat orang kewalahan. Tingkat percepatan perubahan teknologi dan sosial telah membuat orang terputus dan menderita stres dan disorientasi yang menghancurkan masa depan yang mengejutkan. Sebagian besar masalah sosial adalah gejala guncangan di masa depan.” Beberapa tahun lalu, Bob Johansen, peneliti ternama dari ‘The Insitute for the Future’ mengembangkan kerangka kerja kepemimpinan efektif sebagai ‘VUCA Counterweight’, yang kemudian dinamai VUCA PRIME. Melalui konsep dan kerangka kerja VUCA Prime (VP), Bob Johansen menggugah para pimpinan elit ngeri para perusaha besar untuk fokus membangun VUCA Prime mereka. Itulah menjadi tantangan dan risiko tersendiri bagi para pemangku kepentingan dan kaum elit di negeri ini.

Lantas apa yang menjadi tantangan dalam Dunia VUCA saat ini?  Saat-saat di mana organisasi saat ini mencoba berjalan di atas tali untuk bertahan hidup dan sukses dihadapkan pada tantangan yang sifatnya bervariasi. Ada arus lintas perubahan sosial di sekitar organisasi dan memengaruhi pemikiran dan cara kerjanya dengan berbagai cara. Tatanan masyarakat sedang mengalami semacam metamorfosis. Keanekaragaman tenaga kerja berada pada puncaknya dan begitu juga gesekan lintas budaya. Adat istiadat dan norma sosial juga berada dalam pergolakan bencana. Semua ini secara alami menular pada pemikiran manajemen dan perilaku kepemimpinan dalam organisasi. Juga, ada angin perubahan ekonomi dan teknologi yang menyapu batas-batas organisasi dari semua sisi. Tabel 1 berikut merangkum tantangan dan risiko yang melekat pada dunia yang bergejolak, tidak pasti, kompleks, dan ambigu VUCA. 


Karena volatilitas lingkungan, tantangan yang kita hadapi termasuk informasi yang sudah ketinggalan zaman, tingkat respons yang lebih lambat, dan kecenderungan untuk menghindari risiko. Karena ketidakpastian yang ada di lingkungan, kita mungkin memiliki akses ke informasi yang tidak lengkap dan kita mungkin merasakan dorongan kuat untuk kembali ke cara kerja lama. Kompleksitas dapat menyebabkan kelumpuhan analisis dan perusahaan dapat menggunakan solusi jangka pendek. Dan, akhirnya, ambiguitas yang tertanam dalam dunia VUCA dapat mengakibatkan kegagalan kita untuk memahami pentingnya suatu peristiwa dan ketidakmampuan kita untuk mengambil tindakan yang tepat. Untuk hal itu ada beberapa Tantangan dan risiko kedepan Untuk Para pimpinan/Manager:

Pertama: Para pemimpin hari ini dan masa depan harus beroperasi dalam keadaan yang oleh futuris Alvin Toffler disebut 'kejutan masa depan' dalam bukunya dengan nama yang sama yang diterbitkan jauh di tahun 1970. “Dengan kata yang sangat sederhana, konsep itu adalah petunjuk untuk sebuah keadaan yang akan dialami oleh masyarakat manusia pada pergantian abad di mana perubahan akan melanda masyarakat manusia dengan kecepatan yang sangat tinggi sehingga tidak dapat memahaminya. Guncangan masa depan sudah banyak di sekitar kita, dan kepemimpinan, seperti fenomena manusia lainnya, harus bertahan dalam keadaan yang sangat 'terkejut di masa depan' ini” (Sinha & Sinha, 2015).

Kedua: Kepemimpinan yang dibutuhkan pada hari ini harus berbeda dari kepemimpinan kemarin. Para pemimpin harus selalu berubah selaras dengan demografi dan psikografi murid yang terus berubah. Persamaan pemimpin-pengikut tidak lagi linier, melainkan beberapa variabel telah masuk ke dalamnya, sehingga sangat kompleks dan sulit untuk ditafsirkan.

Ketiga: Tugas kepemimpinan sekarang lebih berkisar pada mengelola ketidakpastian, menangani risiko dan ambiguitas, dan mengikuti aturan permainan tidak tertulis karena hampir tidak ada preseden yang tersisa. Pimplapure (2018), juga menekankan bagaimana kepemimpinan yang efektif dapat menyelaraskan diri dengan faktor VUCA kritis untuk membuat organisasi memperoleh pertumbuhan yang berkelanjutan. Balasubramanian(2018) telah memberikan kredit karena inovasi proses, strategi tangkas, dan kepemimpinan yang bertanggung jawab sebagai solusi untuk mengatasi tantangan yang ditawarkan oleh VUCA.

Satu keyakinan yang dapat dipegang setiap kesulitan pasti ada jalan keluarnya: Allah selalu memberikan kemudahan dari setiap kesulitan. Firman-Nya dalam QS. Al-Insyirah[94]:5-6, Dia telah menegaskan, “.....Karena sesungguhnya sesudah kesulitan ada kemudahan, sesungguhnya sesudah kesulitan ada kemudahan. Kemudahan ini Allah berikan untuk hamba-Nya sebagai rahmat yang tidak terhingga nilainya."

Wallahu'Alam Bishowab.

__________________

*) Tulisan ini merupakan Penguatan wawasan kepemimpinan dalam mendukung "Ingin Jadi Manajer Kewirausahaan  Sukses?"

Penulis:

Ahmad Rusdiana, Pegiat Rumah Baca Tresna Bhakti, Pengampu mata kuliah Manajemen Strategis Penulis buku: Manajemen Risiko; Manajemen Kewirausahaan pendidikan; Manajemen Strategis; Manajemen Kewirausahaan Teori dan Praktek; Manajemen Kewirausahaan Pendidikan; Guru Besar Manajemen Pendidikan UIN Sunan Gunung Djati Bandung. Pendidik, Peneliti, dan Pengabdi; Pendiri dan Pembina Yayasan Sosial Dana Pendidikan Al Misbah Cipadung Bandung yang mengembangkan pendidikan Diniah, RA, MI, dan MTs, sejak tahun 1984, serta garapan khusus Bina Desa, melalui Yayasan Pengembangan Swadaya Masyarakat Tresna Bhakti, yang didirikannya sejak tahun 1994 dan sekaligus sebagai Pendiri Yayasan, kegiatannya pembinaan dan pengembangan asrama mahasiswa pada setiap tahunnya tidak kurang dari 70 mahasiswa di Asrama Tresna Bhakti Cibiru Bandung. Membina dan mengembangkan Pusat Kegiatan Belajar Masyarakat (PKBM) TK TPA Paket A B C. Pegiat Rumah Baca Tresna Bhakti sejak tahun 2007 di Desa Cinyasag Kecamatan. Panawangan Kabupaten. Ciamis Jawa Barat. Karya Lengkap sd. Tahun 2022 dapat di akses melalui: (1) http://digilib.uinsgd.ac.id/view/creators. (2) https://www.google.com/search? q=buku+ a.rusdiana+shopee&source (3) https://play.google.com/store/ books/ author?id.

 

 

 

 

Tag:
Nalar Lainnya
...
Dadan Supardan

Semangat Revitalisasi di Mata Angkie

Nalar Lainnya
...
ENDANG KOMARA

INDEPENDENSI ASN

...
Asep S. Muhtadi

Komunikasi Pembelajaran di Masa Pandemi

...
Prof. Dr Cecep Darmawan, S.Pd., S.IP., S.H.,M.H.,M.Si.

EKSISTING DAN PROBLEMATIKA PENDIDIKAN DI JAWA BARAT

...
...
...