TENTANG ADANYA ISTANA GHAIB DI PAJARATAN

Dr. H. Dedi Nurhadiat, M.Pd.

Dibaca: 2456 kali

Dr. H. Dedi Nurhadiat, M.Pd.

(Perolehan Harta Karun) 

Oleh Dr. H. Dedi Nurhadiat, M.Pd.

(Komunitas Cinta Indonesia)

 

Tak sengaja penulis menelusuri google dan youtube dengan menuliskan kalimat Pajaratan, Cisalak, Subang. Munculah dua video di youtube. Video pertama isinya sekelompok remaja berkumpul di samping bangunan situs Eyang Rangga Marta Yudha. Waktu itu adalah hari Kamis malam Jumat. Pada waktu tengah malam itulah, para remaja melakukan mediasi (mereka menyebutnya penarikan).

Penarikan itu maksudnya memasukkan Jin penghuni lokasi itu ke dalam tubuh manusia (media) untuk bisa diajak berkomunikasi. Mencari informasi lewat makhluk ghaib. Ternyata tidak semua makhluk di lokasi itu kooperatif, bahkan di antaranya ada yang ngamuk dan menyerang. Begitulah yang terekam di video youtube itu.

Terlepas dari benar dan tidaknya adegan di video youtube tersebut. Tapi kemungkinannya sangat tipis jika video itu dianggap sebagai skenario hiburan belaka. Di video yang kedua, mereka menunjukkan sebuah prosesi mendapatkan gelang emas dengan corak hiasan menyerupai permata warna hijau.

Gelang itu tampak jelas diperoleh melalui ritual sederhana, tanpa media berupa ritual sesajen yang rumit. Mereka tampak hanya menggunakan doa-doa di depan gerbang Istana Ghaib (begitu katanya di video itu). Padahal Pintu Gerbang istana Ghaib di Pajaratan yang mereka tunjukan, hanya berupa semak belukar. Ritual peragaan upaya mendapatkan barang ghaib itu tampak sangat dramatis. Boleh dikatakan cukup menegangkan.

Sayangnya adegan di kedua video ini, tidak memiliki nilai-nilai pesan moral yang positif. Sangat berbeda dengan pertunjukan mediasi di acara TV yang dipantau badan penyiaran KPHI. Di video ini tidak ada kesimpulan dan pandangan pemuka masyarakat. Hanya tampak seperti adegan adu kekuatan dengan makhluk supra natural, dibarengi gelak tawa peserta yang hadir. Mungkin seiring waktu akan mempertimbangkan banyak hal. Maklum ini karya remaja, yang diduga remaja Kampung Pasir Bungkil dekat Gardu Sayang, Cisalak.

Setelah dikonfirmasi lewat WA ternyata ada titik terang sbb: “Ma'af Kami dari PAMATIH SPIRITUAL TO THE CREATOR CISALAK, SUBANG kalo mau diterbitkan mohon cantumkan nama itu maaf ya pa sebelum nya...”

Setelah dicari di facebook dan IG, tampaklah beberapa gambar kegiatan mereka, lengkap dengan logo dan beberapa spanduk yang dibentangkan di berbagai lokasi berbeda. Tampaknya itulah lokasi tempat mereka berkarya.

A. Video Pencerahan

Sebaiknya jika membuat video di tempat keramat Eyang Rangga harus menjunjung tinggi harkat dan martabat leluhur Sunda. Apalagi Eyang Rangga yang telah menorehkan sertifikat sebagai aset sejarah nasional. Dan kini situs tersebut sudah resmi diakui pemerintah sebagai aset sejarah NKRI. Sayangnya warga sekitar telah merusak plang yang pernah dibuat. Atau mungkin bahannya mudah lapuk.

Sehingga wajar saja jika para remaja team youtuber itu tidak mengungkapkan latar sejarah lokasi. Karena diduga mereka itu hanya pendatang dari daerah lain.

Penulis belum sempat wawancara lisan, hanya menelusuri jejak digital (dari penelusuran digital muncul tulisan alamat, Pasirbungkil). Namun dari WA yang bisa dihubungi, mereka menulis alamatnya dari RT 03 RW 03 Desa Cisalak. Kecamatan Cisalak Kabupaten Subang.

Karena minimnya informasi berupa tulisan yang ada di Pajaratan, juga informasi dari pemerintah setempat. Bahkan banyak pejabat yang buta sejarah tentang situs di Pajaratan. Maka team dari Pematih mengalami kendala informasi.

Atas dasar itulah, dari mediasi pun pertanyaannya sangat standar dan umum. Hanya bertanya siapa kamu? Kamu sudah lama ada di sini? Dan seterusnya.

Padahal jika team youtuber ini berkarya dihubungkan dengan program Bupati mungkin sangat produktif. Karena Bupati Subang Pak Ruhimat telah menanggapi usulan penulis untuk meningkatkan pariwisata.

Respons Bupati Subang terhadap usulan penulis. Terbukti dengan pelebaran Jalan Bukanagara. Jika team youtuber Pematih mengangkat kisah tentang latar sejarah dibangunnya jalan oleh Tuan Hopland bersama Eyang Rangga Marta Yudha. Mungkin saat mediasi akan memperoleh informasi ghaib yang lebih lengkap. Informasi yang mengedukasi masyarakat.

Diperlukan juga pandangan budayawan dan agamawan tentang kekuatan ghaib. Sebab sering sekali Jin itu mengaku sebagai arwah nenek moyang. Dengan gaya bicara dan bukti-bukti tentang kemampuannya menerangkan silsilah dst. Karena Jin itu usianya sangat panjang. Sehingga tahu silsilah masa lampau. Bahkan bisa menerangkan peristiwa sekian abad yang lampau.

Dengan mengutip pandangan para tokoh agama dan tokoh masyarakat. Maka informasi dari dunia ghaib menjadi lengkap dan terfilter oleh informasi dari dunia nyata. Sebab Jin sering berbohong dan memberi informasi sesat.

Dengan menghadirlan narasumber lain, maka bisa mencerdaskan anak bangsa. Lewat edukasi diharapkan masyarakat akan mendukung progran pemerintah yang sekarang ini berjalan. Seperti pelebaran Jalan Bukanagara.

Sebab terbukti memperlebar Jalan Bukanagara yang semula hanya bisa dilewati satu kendaraan kecil, kini bisa dilewati bus, bahkan dua kendaraan bus sekaligus jika berpapasan. Walau pembuatan jalan itu, baru dibangun ulang sekitar 8 s.d. 10 km saja. Lokasi tepatnya di sekitar pemakaman keramat Eyang Ilat (makam keramat di Jalan Pedati, Bukanagara).

Terlepas dari nilai edukasi, video youtube, karya remaja yang tidak memperkenalkan diri tentang identitasnya itu dinilai cukup menghibur dan dapat membuka mata pemerintah setempat. Tampaknya pemerintah setempat belum menonton video itu. Semoga dengan tulisan ini, dapat menggiring dan memotivasi pengembangan wilayah Pajaratan.

Jika keluarga besar Eyang Rangga terbukti sudah mengupayakan situs itu hingga kini telah diakui di tingkat Nasional, maka saatnya pemerintah daerah turun tangan. Membangkitkan citra daerah sesuai porsinya.

Padahal pemerintah kecamatan dan kelurahan Cisalak, Subang, sedang gigih membangun wisata desa. Sayang Pajaratan terabaikan dan luput dari bidikan. Berkat video karya remaja milineal yang diuraikan di atas, semoga Pajaratan jadi prioritas.

Karena pengembangan wisata di lokasi lain hanya membuat lokasi wisata tanpa nilai sejarah yang melegenda (biaya promosinya sangat mahal). Sedangkan Pajaratan tempat dimakamkannya Eyang Rangga Marta Yudha. Tak membutuhkan biaya mahal untuk mempopulerkannya. Lokasi ini sudah populer sejak lama. Karena nilai sejarahnya cukup nyata. Bahkan mendunia. Karena tuan Hofland itu orang Belanda yang sukses menjual hasil bumi ke Eropa. (Bisa dibuka di sejarah Perdagangan Eropah). Dan Jasa Eyang Rangga Martayuda sangat tidak terhingga.

Lupakan dulu respons pemerintah daerah. Kita kembali ke karya team youtuber. Para remaja lewat video youtube, telah menunjukkan karya nyata. Berupa publikasi lokasi keramat di situs bersejarah. Yaitu tentang adanya Gerbang Istana Ghaib di lokasi itu, dilengkapi dengan perolehan harta karun berupa gelang emas bermata mutiara warna hijau.

Bahkan konon di lokasi tebing sekitar Waglo ada yang melihat harta karun dalam jumlah tak terhingga. Sebaiknya ditelusuri nilai sejarahnya dari harta yang tertimbun itu. Mungkin team youtuber bisa mengkaji tulisan ini. Dan kelak membuat karya yang lebih baik, dan maslahat dunia akhirat.

B. Amalan Akhirat

Banyak jalan untuk mendapatkan amalan yang berpaedah di dunia dan akhirat, seperti: pembuatan konten youtube, pengerasan jalan utama, pembuatan jalan tembus, publikasi media ekektronik, publikasi media cetak, media online. Semuanya bisa jadi jalan ibadah. Suatu amalan yang tak terhingga nilai pahalanya.

Terdapat tujuh amalan yang jika dilakukan maka pahalanya tidak terputus hingga akhirat. Ketujuh itu di antaranya ilmu yang bermanfaat, anak yang saleh, sedekah jariyah, membuat sungai mengalir dengan lancar, membangun jalan, mewariskan mushaf Alquran, dan terakhir adalah menanam pohon.

Tampaknya membuat konten youtube, membuat berita di medsos seperti FB, IG dan youtube merupakan ladang amal terbaru, dan menginspirasi banyak orang.

Mungkin pahalanya berlipat ganda, jika niatnya baik. Dan justru bisa menjadi dosa berlipat, jika itu berupa hoax dan menjerumuskan. Audzubillah.

Ketua Ikatan Dai Indonesia (Ikadi), Prof Ahmad Satori Ismail, mengatakan secara spesifik Rasulullah SAW memerintahkan seluruh umat Muslim untuk menanam tanaman yang bermanfaat. Hal ini sangat cocok dilakukan di musim penghujan saat ini. Untuk menghindari longsor, dan banjir. Walau tulisan di Republika itu dibuat sudah lama. Yaitu senin, 29 Jul 2019, 19:15 WIB. Terbukti saat ini awal Januari, tahun 2021, tulisan itu masih bermanfaat.

Itulah pentingnya membuat karya nyata. Walau berupa tulisan atau konten youtube. Seperti karya remaja milenial di atas. Mengapa demikian? Jika seseorang meninggal dunia, maka terputuslah amalannya kecuali tiga perkara yaitu: sedekah jariyah, ilmu yang dimanfaatkan, atau doa anak yang sholeh" (HR. Muslim no. 1631).

Banyak alternatif amalan yang bermanfaat. Menurut Imam al-Suyuti (911 H) ada 10 amal yang pahalanya terus menerus mengalir, yaitu: 1) ilmu yang bermanfaat, 2) doa anak sholeh, 3) sedekah jariyah (wakaf), 4) menanam pohon kurma atau pohon-pohon yang buahnya bisa dimanfaatkan, 5) mewakafkan buku, kitab atau Al Quran, 6) berjuang dan membela tanah air, 7) membuat sumur, 8) membuat irigasi, 9) membangun tempat penginapan bagi para musafir, 10) membangun tempat ibadah dan belajar.

Hampir semua karya tulis yang ada, kebanyakan hanya mengutif tulisan lama dan didaur ulang, kurang futuristik. Padahal yang digandrungi remaja milenial di antaranya berhubungan dengan ICT. Perlu kita pahami bermuamalah lewat dunia maya belum banyak dituliskan. Belum banyak pula di videokan. Seperti karya remaja di atas.

Hadits riwayat Usman bin Affan ra: "Barang siapa yang membangun sebuah masjid karena mengharapkan keridhaan Allah SWT, maka Allah akan membangun untuknya sebuah rumah di surga. (H.R Bukhari dan Muslim). Apakah mesjid itu? Tentu jawabnya tempat beribadah. Walau ada juga yang ke mesjid untuk tujuan lain seperti mencari jodoh, dan tak jarang pula yang berniat untuk menukarkan sandal.

Sesungguhnya ladang untuk menanamkan kebaikan itu, bukan hanya membangun mesjid saja. Seperti firman Allah

"Dan tolong-menolonglah kamu dalam (mengerjakan) kebajikan dan takwa, dan jangan tolong-menolong dalam berbuat dosa dan pelanggaran. Dan bertakwalah kamu kepada Allah, sesungguhnya Allah amat berat siksa-Nya." [Al Maa-idah 2]

Mari kita tonton dulu video di youtube di bawah ini

https://youtu.be/jnBUmRxgREQ https://youtu.be/3F7ataCskv4 https://youtu.be/_FtM1t2w2g0

Setelah menonton Video di youtube di atas. Bukalah google maps tentang Situs Eyang

Rangga, Jawa Barat. https://vymaps.com/ID/Situs-Eyang-Rangga-3586850/

Coba cermati dan ambil khikmah. Kita bisa membubuhkan komentar di kolom komentar. Atau kita share ke media sosial milik kita. Ajak teman FB atau IG berkomentar bahkan untuk mengunjunginya. Tentu dengan niat ibadah di jalan Allah.

Jika hal di atas belum juga meningkatkan nilai spiritual kita. Mungkin video di bawah ini yang bisa menyentuh nurani, untuk berkarya nyata. Jadi hanya dengan menonton video di youtube dan berkomentar saja sudah merupakan jalan ibadah, apalagi jika kita membangun jalan yang dungguhan. Semakin nyata bahwa semua perilaku kita bisa jadi jalan ibadah.

https://youtu.be/MIkgtIsrAY4

Semakin kita yakini bahwa, para remaja milenial dewasa ini, lebih banyak komunikasi lewat telefon genggam. Bahkan mencari ilmu di era covid-19 termasuk sekolah formal, banyak mentransfer ilmu lewat virtual, yang serba online.

Tulisan dan video di naskah ini, mungkin bisa bermanfaat. Terutama jika ada tugas sekolah, bisa saja video dan tulisan ini, dijadikan sebagai sumber acuan.

Biarkan saja orang lain mengkritik sepedas apapun terhadap karya remaja milenial di atas ini. Sebab hanya karya yang akan menjawabnya. Karya berikutnya mungkin saja lebih baik.

Mengkritik itu sangat mudah. Tapi membuat karya sering takut di kritik. Jika hal itu terjadi tidak akan membuahkan hasil. Maka semua remaja patut kita dorong.

Ayo viralkan tulisan ini, lewat medsos, maka akan banyak orang yang membacanya, berkat jari yang kita miliki. Urusan pahala hanya ada di Allah taala. Kita hanya punya niat baik dan perbuatan saja sudah cukup. Wallahualam (DN)


Tag:
Nalar Lainnya
...
Dadan Supardan

Semangat Revitalisasi di Mata Angkie

Nalar Lainnya
...
ENDANG KOMARA

INDEPENDENSI ASN

...
Asep S. Muhtadi

Komunikasi Pembelajaran di Masa Pandemi

...
Prof. Dr Cecep Darmawan, S.Pd., S.IP., S.H.,M.H.,M.Si.

EKSISTING DAN PROBLEMATIKA PENDIDIKAN DI JAWA BARAT

...
...
...