Penulis H. Ujang Supriyatna, M.Pd.
Pembinaan keagamaan remaja
Oleh
H. Ujang Supriyatna, M.Pd.
(Praktisi
Pendidikan)
Kita
ketahui bersama bahwa remaja adalah seorang anak berusia antara 13-17 tahun
yang berkembang menuju kedewasaan dengan ciri-ciri tertentu.
Dalam
Q.S. An-Nisa' [4]: 6 dijelaskan bahwa perkembangan seseorang sepenuhnya menjadi
tanggung jawab orang tua di awal awal kehidupan mereka, maka dari itu orang tua
memiliki peran yang terkait dengan perkembangan seseorang ketika mereka masih
berada pada masa anak-anak.
Dari
anak-anak menuju fase remaja merupakan fase tumbuh kembang dengan karakteristik
terdapat perubahan penting dalam fungsi kognitif, perilaku, sosial, dan
emosional sesuai perkembangan biologis, serta adanya fungsi dan tuntutan baru
dalam lingkungan keluarga maupun sosial (Mindell JA & Owens JA, 2003).
Allah
Swt menciptakan anak dengan kemampuan berbeda-beda sehingga mereka bisa
berkembang dengan kelebihan yang Allah Swt anugerahkan berupa kesalihan
/kemampuan spiritual, kesehatan fisik/jasmani, kecerdasan intelektual,
ketrampilan, softkill dan kemampuan emosional.
Dalam
perkembangannya banyak faktor yang mempengaruhi tugas perkembangan remaja,
antara lain kemampuan berinteraksi dalam lingkungan sosial, gambaran citra
tubuh, motivasi intrinsik maupun ekstrinsik, pengetahuan dan keilmuan,
kepribadian dan kesalihan diri, kesempatan untuk melaksanakan tugas dalam
perkembangan, bimbingan untuk mempelajari tugas perkembangan, kreativitas,
inovasi, pemenuhan tugas perkembangan tahap sebelumnya, dan dukungan keluarga
yang positif.
Permasalahan
remaja sesungguhnya sangat banyak dan membutuhkan pengendalian diri yang kuat
untuk terhindar dari perbuatan tidak bermanfaat.
Masalah
kenakalan remaja, tawuran, perundungan, pergaulan bebas, minuman keras, narkoba
dan lain sebagainya sangat mempengaruhi kejiwaan dan tumbuh kembang ke arah
pribadi yang negatif, fisik dan psikis yang rusak.
Remaja
seharusnya dapat mengembangkan diri sebaik-baiknya, menggali potensi, belajar
giat, berkarya dan berprestasi. Harus sibuk dalam berkegiatan positif, tidak
punya waktu luang dan dapat memanfaatkan waktu sebaik-baiknya, karena yang
sudah terlewat tidak bisa kembali lagi dan jangan sampai menyesali waktu yang
terbuang begitu saja dengan sia-sia.
Karena
sesungguhnya kehidupan dunia merupakan permainan dan senda gurau belaka, oleh
karenanya jangan terlena dengan kehidupan dunia. Remaja harus serius dan
khusyu' mencari bekal sebanyak-banyaknya untuk akhirat, karena kampung akhirat
adalah kekal selamanya tempat kita berpulang.
Firman
Allah Subhanahu wa Ta'ala: “Sesungguhnya kehidupan dunia itu hanyalah
permainan dan senda gurau. Jika kamu beriman serta bertakwa, Allah akan
memberikan pahala kepadamu, dan Dia tidak akan meminta hartamu.” (QS.
Muhammad: 36).
Jadilah
remaja yang berdaya guna dan mengisi hari-hari dengan kegiatan amal yang baik,
semakin meningkatkan keimanan dan ketakwaan kepada Allah Swt. Dan di bulan
Ramadan ini tetap terus bersemangat karena puasa itu tidak menghalangi kita
berkarya dan berprestasi.
Fastabiqul
khoeraat, berlomba-lombalah dalam kebaikan dan takwa.
Bogor,
12 Ramadan 1444 H.