Tumbuh Kembang Remaja dan Problematikanya

Penulis H. Ujang Supriyatna, M.Pd.

Dibaca: 99 kali

Pembinaan keagamaan remaja

Oleh H. Ujang Supriyatna, M.Pd.

(Praktisi Pendidikan)

 

Kita ketahui bersama bahwa remaja adalah seorang anak berusia antara 13-17 tahun yang berkembang menuju kedewasaan dengan ciri-ciri tertentu.

Dalam Q.S. An-Nisa' [4]: 6 dijelaskan bahwa perkembangan seseorang sepenuhnya menjadi tanggung jawab orang tua di awal awal kehidupan mereka, maka dari itu orang tua memiliki peran yang terkait dengan perkembangan seseorang ketika mereka masih berada pada masa anak-anak.

Dari anak-anak menuju fase remaja merupakan fase tumbuh kembang dengan karakteristik terdapat perubahan penting dalam fungsi kognitif, perilaku, sosial, dan emosional sesuai perkembangan biologis, serta adanya fungsi dan tuntutan baru dalam lingkungan keluarga maupun sosial (Mindell JA & Owens JA, 2003).

Allah Swt menciptakan anak dengan kemampuan berbeda-beda sehingga mereka bisa berkembang dengan kelebihan yang Allah Swt anugerahkan berupa kesalihan /kemampuan spiritual, kesehatan fisik/jasmani, kecerdasan intelektual, ketrampilan, softkill dan kemampuan emosional.

Dalam perkembangannya banyak faktor yang mempengaruhi tugas perkembangan remaja, antara lain kemampuan berinteraksi dalam lingkungan sosial, gambaran citra tubuh, motivasi intrinsik maupun ekstrinsik, pengetahuan dan keilmuan, kepribadian dan kesalihan diri, kesempatan untuk melaksanakan tugas dalam perkembangan, bimbingan untuk mempelajari tugas perkembangan, kreativitas, inovasi, pemenuhan tugas perkembangan tahap sebelumnya, dan dukungan keluarga yang positif.

Permasalahan remaja sesungguhnya sangat banyak dan membutuhkan pengendalian diri yang kuat untuk terhindar dari perbuatan tidak bermanfaat.

Masalah kenakalan remaja, tawuran, perundungan, pergaulan bebas, minuman keras, narkoba dan lain sebagainya sangat mempengaruhi kejiwaan dan tumbuh kembang ke arah pribadi yang negatif, fisik dan psikis yang rusak.

Remaja seharusnya dapat mengembangkan diri sebaik-baiknya, menggali potensi, belajar giat, berkarya dan berprestasi. Harus sibuk dalam berkegiatan positif, tidak punya waktu luang dan dapat memanfaatkan waktu sebaik-baiknya, karena yang sudah terlewat tidak bisa kembali lagi dan jangan sampai menyesali waktu yang terbuang begitu saja dengan sia-sia.

Karena sesungguhnya kehidupan dunia merupakan permainan dan senda gurau belaka, oleh karenanya jangan terlena dengan kehidupan dunia. Remaja harus serius dan khusyu' mencari bekal sebanyak-banyaknya untuk akhirat, karena kampung akhirat adalah kekal selamanya tempat kita berpulang.

Firman Allah Subhanahu wa Ta'ala: “Sesungguhnya kehidupan dunia itu hanyalah permainan dan senda gurau. Jika kamu beriman serta bertakwa, Allah akan memberikan pahala kepadamu, dan Dia tidak akan meminta hartamu.” (QS. Muhammad: 36).

Jadilah remaja yang berdaya guna dan mengisi hari-hari dengan kegiatan amal yang baik, semakin meningkatkan keimanan dan ketakwaan kepada Allah Swt. Dan di bulan Ramadan ini tetap terus bersemangat karena puasa itu tidak menghalangi kita berkarya dan berprestasi.

Fastabiqul khoeraat, berlomba-lombalah dalam kebaikan dan takwa.

Bogor, 12 Ramadan 1444 H.

Tag:
Nalar Lainnya
...
Dadan Supardan

Semangat Revitalisasi di Mata Angkie

Nalar Lainnya
...
ENDANG KOMARA

INDEPENDENSI ASN

...
Asep S. Muhtadi

Komunikasi Pembelajaran di Masa Pandemi

...
Prof. Dr Cecep Darmawan, S.Pd., S.IP., S.H.,M.H.,M.Si.

EKSISTING DAN PROBLEMATIKA PENDIDIKAN DI JAWA BARAT

...
...
...