Penulis: Farica Gania Lestari
Farica Gania Lestari
Oleh Farica Gania Lestari
(Kelas X.5
SMAN 1 KOTA SUKABUMI)
Tentu saja manusia dan lingkungan tidak dapat dipisahkan sebab lingkungan
adalah wadah dan tempat bernaung manusia untuk hidup. Manusia adalah spesies
primata yang berasal dan tinggal di bumi dengan populasi terbesar, persebaran
yang paling luas, serta otak yang kompleks yang mampu membuat peralatan,
budaya, dan bahasa yang rumit. Sedangkan, lingkungan adalah kesatuan ruang
dengan semua benda, sumber daya, energi, keadaan, dan makhluk hidup termasuk
juga manusia dan perilakunya yang memengaruhi alam itu sendiri. Lingkungan di sini mencangkup alam semesta, masyarakat, pemukiman, tempat tinggal, pasar,
rumah, dan lain sebagainya yang tentu saja berpusat di suatu planet yaitu bumi.
Di bumi terdapat berbagai ekosistem, ekosistem dapat berjalan dengan baik di
daerah hutan hujan tropis, hutan gugur, hutan sabana, padang rumput, dan lain
sebagainya. Ekosistem sendiri yaitu suatu sistem ekologi yang terbentuk dari
proses reaksi timbal balik antara makhluk hidup dengan lingkungannya.
Manusia berinteraksi dengan komponen lingkungan yaitu komponen biotik
(hewan dan tumbuhan) maupun dengan komponen abiotik (tanah, air, batuan dan
lain-lain). Manusia dan alam tentu saja memiliki hubungan timbal balik yang
menguntungkan dan merugikan. Manusia memanfaatkan sumber daya alam untuk dapat
memenuhi kebutuhan hidupnya. Jika manusia memanfaatkan alam tanpa memperhatikan
kepentingan makhluk hidup lain, maka dapat berakibat buruk pada manusia dan
makhluk hidup lainnya.
· Contoh dari timbal balik manusia dan alam yang menguntungkan yaitu: Alam
yang memberikan air di sebuah sungai dan manusia yang merawat sungai lalu
menjaga kebersihan tersebut, manusia menanam pohon sebagai bentuk cinta kepada
lingkungan, membersihkan lingkungan sekitar agar alam sekitar bersih, dan lain
sebagainya.
· Sementara contoh dari timbal balik manusia dan alam yang merugikan yaitu:
Alam yang menyediakan lingkungan hutan sebagai sumber sayuran dan buah buahan
tetapi manusia malah membakarnya atau mengotorinya. Dan alam yang semula bersih
tetapi dirusak oleh tangan jahil para manusia, manusia yang membuang sampah ke
pantai terutama sampah deterjen dan sampah tersebut hanyut ke laut menjadikan
laut tersebut penuh sampah dan itu akan mengakibatkan ekosistem ikan menjadi
terganggu, ikan ikan akan keracunan dan membuat manusia yang memakan ikan
tersebut menjadi ikut keracunan disebabkan racun yang dimakan oleh ikan yang
disebabkan oleh sampah deterjen dari manusia.
Kerusakan yang terjadi di alam seperti bencana alam, penyakit, dan lain
lain sebagian besar merupakan ulah dari perbuatan manusia. Seiring berjalannya
waktu dan berkembangnya teknologi, menyebabkan meningkatnya kebutuhan manusia
dan manusia cenderung mengeksploitasi atau mengambil sumber daya alam secara
berlebihan, sehingga dari waktu ke waktu alam menjadi semakin buruk jika
manusia masih banyak yang belum sadar kepada menjaga lingkungan.
Contoh yang marak terjadi akibat ulah manusia terhadap lingkungan yaitu
banjir, seperti yang kita ketahui banjir adalah fenomena yang sangat sering
terjadi di Indonesia, terutama di DKI Jakarta. Baru baru ini dikabarkan ada
tiga orang siswa MTSN 19 Jakarta yang meninggal akibat terkena dinding sekolah
disebabkan oleh banjir yang deras. Semua hal di dunia yang terjadi pasti ada
sebab akibat begitu juga dengan banjir, banyak faktor yang mempengaruhi banjir
yaitu: Penyebab banjir mencakup curah hujan yang tinggi, permukaan tanah lebih
rendah dibandingkan sungai, wilayah terletak pada suatu cekungan yang
dikelilingi perbukitan dengan sedikit resapan air, pendirian bangunan
disepanjang bantaran sungai, aliran sungai tidak lancar akibat terhambat oleh
sampah, serta kurangnya tutupan lahan di hulu sungai.
Terdapat juga dua paham geografi yang membahas tentang hubungan antara
manusia dan lingkungannya, yaitu paham determinisme dan possibilisme.
Determinisme adalah kehidupan manusia yang ditentukan oleh kondisi alam.
Contohnya, Manusia yang hidup di daerah dingin akan mengenakan pakaian tebal
agar bisa bertahan hidup, Kemudian manusia yang tinggal di daerah panas atau
tropis akan mengenakan pakaian tipis karena cuaca yang panas. Sedangkan paham
possibilisme yaitu alam memberikan alternatif atau pilihan. Contohnya yaitu,
manusia akan berinovasi membuat sengkedan di daerah pegunungan untuk
menghindari longsor. Selain itu, manusia juga bisa membuat Pembangkit Listrik
Tenaga Air (PLTA) di daerah yang dilalui sungai.
Dapat disimpulkan dari bacaan diatas yaitu hubungan antar manusia dan
lingkungan atau alam sangatlah erat, sehingga Kita sebagai manusia harus terus
dan tetap menjaga dan merawat kebersihan lingkungan. Supaya kita tetap bisa
hidup damai, makmur, dan tentram di bumi tercinta ini. Mohon maaf bila ada
kekurangan dan salah kata.