Penulis: Drs. KAMAJAYA, M.Pd.
Drs. KAMAJAYA, M.Pd.
Oleh Drs.
KAMAJAYA, M.Pd.
(Guru SMKN 1 Losarang Indramayu/Komunitas Cinta Indonesia/KACI #PASTI
BISA#)
Adanya keinginan
kuat dari Dirjen Vokasi agar pendidikan vokasi dapat bermitra dengan industri,
supaya terjalain hubungan yang harmonis, karena bila membicarakan masalah
vokasi pada akhirnya akan memerlukan industri sebagi user untuk menyerap lulusan. Jadi bermitra dengan industri merupakan
suatu keharusan. Direktur SMK pernah menyampaikan bahwa SMK (pendidikan vokasi)
bila tidak bermitra dengan industri sebenarnya bukan SMK.
Mengapa begitu
kuatnya pendidikan vokasi didorong untuk bermitra dengan industri? Pemerintah
melalui Dirjen Vokasi berharap akan
terjadi Link and Match yang harmonis
dari keduanya. Dengan adanya hubungan yang harmonis yang diikat dengan MoU, diharapkan akan dapat membahas
segala persoalan baik yang dialami oleh pendidikan vokasi maupun persoalan yang
dialami oleh pihak industri terkait dengan masalah sumber daya manusia (SDM). Adanya
pembahasan dari keduanya dalam upaya meningkatkan mutu pendidikan vokasi yang
bisa menghasilkan lulusan sesuai/match dengan kebutuhan industri. Industri berharap
dapat memperoleh SDM hasil rekrutmen yang berkualitas dan tidak lagi memerlukan
on the job training di industri
secara khusus, cukup dengan pengarahan singkat saja dalam mempekerjakannya.
Banyak hal yang
dapat dibahas antara pendidikan vokasi dan pihak industri, seperti misalnya: bagaimana mensinkronisasikan kurikulum di
pendidikan vokasi yang disesuaikan dengan kebutuhan kompetensi industri ? Bagimana cara
melakukan up skilling terhadap tenaga pengajar yang dikemas dalam program
magang industri? Bagaimana mengatur program praktek kerja lapangan (PKL) yang
dapat dilakukan oleh semua siswa/mahasiswa secara terus menerus dan
berkelanjutan? Bagaimana cara melakukan usaha penempatan para lulusan di dunia
usaha dan industri? Bagaimana cara mengatasi masalah kekurangan sapras
pendukung bagi penguasaan kompetensi siswa/mahasiswa? Bagaimana menciptakan
school habbit budaya industri di pendidikan vokasi? Dll.
Intinya bila
pendidikan vokasi dapat melakukan hubungan kerja sama yang harmonis atau
bermitra dengan pihak industri akan banyak manfaat yang dapat diperoleh bagi
perkembangan dan kemajuan di masa depan untuk dapat menghasilkan lulusan yang
sesuai dengan kebutuhan industri. Jadi pendidikan vokasi harus melakukan
hubungan kemitraan dengan industri sebanyak-banyaknya yang relevan dengan
program studi (prodi) yang ada di pendidikan vokasi.
Bagaimana agar dapat memperoleh mitra industri?
Cukup banyak
industri di Indonesia yang tersebar di berbagai tempat, tinggal dengan industri
mana kita akan bermitra. Namun pastikan sebelumnya bahwa profile pendidikan vokasi yang akan disampaikan nanti sudah cukup
bagus dan menarik untuk didiskusikan saat melakukan kunjungan ke industri yang diawali
melalui surat/by phone. Sebaiknya
pihak pimpinan pendidikan vokasi membentuk tim khusus untuk melakukan usaha
kerja sama dengan pihak industri yang ditugasi untuk menyasar semua industri
yang relevan dengan prodi yang ada di pendidikan vokasi. Kegiatan usaha kerja sama
dengan menyasar ke seluruh industri yang relevan ini disebut dengan Jurus Sapu Jagad.
Mengapa Jurus Sapu Jagad ini Penting?
Seperti kita
ketahui bahwa dengan banyaknya industri yang ada dan relevan dengan prodi yang
dimiliki bukan berarti mereka akan dengan mudah diajak bermitra. Dengan alasan
kesibukan dan lain-lainnya bisa saja mereka menolak. Penolakan yang
disampaikannya akan sangat santun terdengar di telinga sehingga tanpa disadari
oleh tim mereka menolak untuk bermitra. Maka bila ini terjadi, anggap saja
sesuatu hal yang biasa namanya juga usulan, jawabannya pasti ada dua diterima/ditolak.
Bila industri yang dikunjungi menolak untuk bermitra, cari industri lainnya. Pepatahnya
mengatakan dunia tidak selebar daun kelor.
Pepatah ini sebagai penyemangat pada tim bahwa masih banyak industri lainnya
yang mungkin bisa diajak bermitra. Di sinilah pentingnya menggunakan jurus sapu
jagad agar dapat menyisir semua industri yang relevan dan mau diajak untuk bermitra.
Jangan patah
semangat hanya karena ditolak oleh satu atau dua industri saja. Terus berupaya
untuk mencari industri yang bisa diajak bermitra demi kemajuan pendidikan
vokasi yang dapat menghasilkan lulusan yang sesuai kebutuhan dunia usaha dan
industri.
#VokasiKuatMenguatkanIndonesia