Penulis: Suherman Komara, S.Pd.
Giat literasi
(Guru SDN 1
Ciraja, Penulis dan Founder Komunitas Guru Penulis (TARULIS)
Kec. Cipeundeuy Kab. Bandung Barat)
Pemerintah
dalam hal ini Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan telah menggiatkan Gerakan
Literasi Nasional sejak tahun 2016, sebagai
bentuk implementasi dari Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 23
tahun 2015 tentang penumbuhan budi pekerti.
Dikutif
dari https://gln.kemdikbud.go.id/glnsite/tentang-gln/ , bahwa Gerakan Literasi Nasional (GLN)
adalah sebuah upaya untuk memperkuat sinergi antar unit utama pelaku gerakan
literasi dengan menghimpun semua potensi dan memperluas keterlibatan publik
dalam menumbuhkembangkan dan membudayakan literasi di Indonesia.
Kemudian
pada tahun 2017, Direktorat Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan
(Ditjen GTK),menggagas sebuah gerakan dalam upaya meningkatkan kompetensi dan
kinerja guru dalam pembelajaran baca dan tulis,yaitu gerakan Satu Guru Satu
Buku atau disingkat SAGUSABU.
Antusiame
semua elemen, sangat luar biasa dalam menyambut gerakan
Satu Guru Satu Buku ini.Dengan gerakan SAGUSABU,sudah banyak melahirkan bapak
dan ibu guru penulis,baik secara mandiri maupun melalui bimbingan para
penggerak literasi serta instansi yang peduli dengan gerakan ini.
Gerakan
menulis buku ini adalah gerakan yang positif dan berdampak sangat luar biasa
bagi pengembangan kompetensi guru.Dengan menulis,bapak dan ibu guru memperoleh
manfaat sebagai berikut:
1.
Meningkatkan
Kompetensi
Dengan
menulis,kompetensi seorang penulis inshaallah akan meningkat.Kenapa
demikian,karena seorang penulis adalah seorang pembelajar.Semakin banyak
belajar akan semakin banyak juga kompetensi yang diperoleh.Bagaimanakah seorang
penulis belajar?Seorang penulis akan belajar dengan beberapa cara,diantaranya
adalah sebagai berikut:
a.
Sering
membaca
Dengan seringnya
seorang penulis membaca karya penulis lain,atau sering membaca buku-buku lain
sebagai referensi,seorang penulis akan menemukan kosa kata baru yang sebelumnya
belum pernah ditemukan.
Dengan
sering membaca,apalagi buku yang dibaca adalah buku-buku yang berkwalitas,maka
sang penulis akan termotivasi untuk menghasilkan buku yang berkwalitas juga.Tujuan
akhirnya,kompetensinya semakin meningkat.
b.
Sering
menulis
Dengan
sering menulis,seorang penulis akan:
a)
Banyak belajar dalam menuangkan ide dan
gagasan
b)
Memperkuat daya ingat
c)
Hidupnya menjadi lebih produktif
d)
Meningkatkan kemampuan linguistik
c.
Sering
mengikuti event-event lomba
Event-event
lomba menulis saat ini banyak sekali ditemukan,baik lomba menulis gratisan
maupun lomba menulis yang berbayar.Event-event tersebut bisa ditemukan di
berbagai platform media sosial seperti di instagram maupun platform media
sosial lainnya.
Manfaatkan
event lomba menulis tersebut,sebagai media untuk meningkatkan kompetensi.Dengan
banyak mengikuti lomba,imajinasi kita akan terasah,keterampilan menulis pun
semakin meningkat.
2.
Meningkatkan
Kecerdasan Intelektual
Kecerdasan
intelektual atau intelligence quotient (IQ) seering digunakan untuk
mengukur kemampuan seseorang dalam memecahkan masalah,memahami suatu hal,serta
mempelajari sesuatu.
Nah,menulis
adalah sebuah media untuk meningkatkan kecerdasan intelektual.Karena dengan
sering menulis:
a)
Kemampuan belajar seseorang akan meningkat
b)
Mempertajam pikiran
c)
Mengingat apa saja yang ditulisnya
d)
Menambah wawasan
3.
Menunjang
Jenjang Karier
Bagi
seorang PNS,menulis adalah salah satu instrumen yang dapat dipergunakan dalam
usulan pengajuan kenaikan pangkat.Dengan mempublikasikan karyanya,baik berupa
buku,Jurnal,Prosiding,atau menulis di media masa bisa diajukan untuk
mendapatkan angka kredit.Dari angka kredit tersebut,dapat dijadikan penunjang
usulan kenaikan pangkat atau jabatan.
4.
Membangun
Personal Branding
Personal
Branding adalah upaya untuk membangun bagaimana diri dilihat oleh orang lain
atau upaya membangun citra atau pencitraan.Jangan dulu menjudge kata pencitraan
dengan sesuatu yang negatif,karena tidak semua orang atau lembaga yang membuat
pencitraan itu untuk hal-hal yang dianggap sebagian orang sebagai sebuah
pencitraan yang negatif.
Personal
branding ada dan perlu bagi semua profesi,begitu pun dengan seorang
penulis.Pentingnya Personal branding bagi seorang penulis adalah untuk:
a)
Identitas sang penulis
b)
Ciri khas yang dimiliki sang penulis
c)
Meningkatkan rasa percaya diri penulis
d)
Memperluas jaringan atau networking sang
penulis
Mari kita bumikan literasi di tanah
sang juara literat.
Jabar juara literat!
Salam literasi!