Penulis: Ninik Solihat
Ninik Solihat
Oleh
Ninik Solihat
(Guru SMAN I Cikembar)
Puji
dan syukur kita panjatkan hanya kepada Allah SWT, karena berkat rahmat-Nya,
kita masih diberi kesempatan menunaikan ibadah puasa dalam keadaan sehat wal
afiat.
Bulan
Ramadan adalah bulan yang penuh, ampunan, penuh mulia dan penuh dengan
keberkahan. Bulan ini selalu dirindukan oleh umat muslim yang beriman. Suatu
hal yang wajar orang yang beriman merindukan bulan Ramadhan ini. Sebab Allah
Swt tidak hanya menjadikan bulan ini sebagai bulan pengampunan dosa, tetapi
Allah juga telah menyediakan bonus pahala berlipat-lipat kepada siapapun yang
berbuat baik pada bulan mulia ini.
Bahkan
amalan-amalan sunnah yang dikerjakan pada Ramadan, pahalanya dianggap sama
dengan mengerjakana amalan wajib (HR. Bahaiqi dan Ibnu Khuzaimah). Tak
terkecuali dengan sedekah yang merupakan ibadah yang sunah. Bersedekah dibulan
Ramadhan lebih utama dan bermanfaat daripada di luar Ramadhan
Di
antara keutamaan sedekah di bulan Ramadan adalah puasa digabungkan dengan
sedekah dan shalat malam sama dengan jaminan surga, mendapatkan tambahan pahala
puasa dari orang lain, bersedekah di bulan Ramadan lebih dimudahkan. Menurut
hadist Nabi sebagai berikut:
“Sebaik-baiknya sedekah yaitu sedekah di bulan Ramadhan” (HR
Al Baihaqi, Al Khatib dan At-Turmudzi).
Berdasarkan
hadist tersebut menjadikan sedekah di bulan Ramadan menjadi sedekah yang lebih
utama dibandingkan dengan waktu-waktu lainnya.
Sedekah
berasal dari bahasa Arab “shadaqoh” yang berarti sebuah pemberian yang
bertujuan untuk mencari ridha Allah (Jurjani, At-Ta?rifaat, 1/43, https://muslim.okezone.com/alquran)
Pengertian
sedekah sesungguhnya memiliki ruang lingkup yang sangat luas, karena seperti
disimpulkan dalam Hadits Rasulullah saw. Setiap aktivitas yang mengandung nilai
positif dalam pandangan Islam dapat disebut sebagai sedekah. Dalam riwayat lain
disebutkan juga bahwa, senyum itu adalah sedekah.
Termasuk
dalam pengertian sedekah ialah membaca tasbih, membaca takbir, beramar ma’ruf
dan nahi munkar. Kesimpulan sebagian ulama, ialah setiap amal perbuatan yang
baik-apakah itu berlaku atau tidak dalam adat kebiasaan-dapat digolongkan ke
dalam kriteria ma’ruf di atas, dapat disebut sebagai sedekah.
Sedangkan
pengertian dahsyat dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia adalah hebat; amat sangat
(adjektiva). Jadi dahsyatnya sedekah di bulan Ramadan merupakan sedekah yang
sangat hebat karena pahalanya dilipatgandakan.
Dalam
Alquran banyak firman Allah yang memerintahkan kita untuk bersedekah dan
membelajakan sebagian harta kita dijalan kebaikan. Namun sayang kebanyakan kita
tidak menghiraukan perintah tersebut. Kita kuatir kalau bersedekah akan
mengurangi jumlah harta kita. Sifat kikir dan tamak mendorong kita untuk enggan
membayar zakat, infak dan sedekah. Padahal manfaat sedekah itu sebenarnya akan
kembali kepada diri kita juga. Allah melipat gandakan pahala sedekah sampai 700
kali lipat, sebagaimana disebutkan dalam Alquran surat al Baqarah ayat 261:
Perumpamaan
(nafkah yang dikeluarkan oleh) orang-orang yang menafkahkan hartanya di jalan
Allahadalah serupa dengan sebutir benih yang menumbuhkan tujuh bulir, pada
tiap-tiap bulir seratus biji. Allah melipat gandakan (ganjaran) bagi siapa yang
Dia kehendaki. Dan Allah Maha Luas (karunia-Nya) lagi Maha Mengetahui. (Al
Baqarah 261.
Bulan
Ramadan tahun ini, kita masih berada dalam situasi yang sangat penting bagi
kita untuk menggiatkan momen berbagi. Apalagi, bulan puasa tahun ini di tengah
situasi pandemi. Tentunya, sedekah berapa pun itu pasti akan sangat bermanfaat.
Ketika kita harus tinggal di dalam rumah, maka akan berdampak pada persoalan
lainnya. Efeknya tidak hanya pada persoalan ibadah atau keagamaan, sosial,
serta budaya, melainkan juga ekonomi. Sebab, tidak semua orang memiliki
tabungan. Banyak masyarakat bekerja dalam sehari, untuk kemudian penghasilannya
itu habis dalam waktu sehari untuk makan. Terlebih hari-hari ini mereka tidak
bisa bekerja.
Alhasil, bulan Ramadan di tengah (pandemi) Covid-19 ini
menjadi momentum yang sangat bagus bagi orang yang diberi kelebihan rezeki oleh
Allah SWT, untuk berbagi kepada orang-orang yang kesusahan ataupun kekurangan.
Di
antara keutamaan sedekah di bulan Ramadan adalah puasa digabungkan dengan
sedekah dan shalat malam sama dengan jaminan surga, mendapatkan tambahan pahala
puasa dari orang lain, bersedekah di bulan Ramadan lebih dimudahkan. Menurut
hadist Nabi sebagai berikut: ”Sebaik-baiknya sedekah yaitu sedekah di bulan
Ramadhan ” (HR Al Baihaqi, Al Khatib dan At-Turmudzi).
Firman
Allah dalam QS Ali Imran, kita diperintahkan untuk bersegera memohon ampunan
melaui sedekah.
“Dan
bersegeralah kamu kepada ampunan dari Tuhanmu dan kepada surga yang luasnya seluas
langit dan bumi yang disediakan untuk orang-orang yang bertakwa, (yaitu)
orang-orang yang menafkahkan (hartanya), baik di waktu lapang maupun sempit.”(QS Ali Imran ayat 133-134)
Sedekah
sebaiknya memang diupayakan dari harta terbaik yang dimiliki. "Jangan
sedekah dengan harta yang kita sendiri pun jika diberi tidak mau menerimanya.
Sedekah juga merupakan bukti keimana bagi kaum muslimin, Allah SWT dalam surah
Ali Imran ayat 92 berfirman, "Kamu sekali-kali tidak sampai kepada
kebajikan (yang sempurna) sebelum kamu menafkahkan sebagian harta yang kamu
cintai."
Prioritas
utama dalam memberikan sedekah adalah keluarga terdekat, karena akan lebih
mempererat kekeluargaan, Karena masih ada oaring yang bersedekah bukan
diberikan terlebih dahulu kepada kaum kerabat terdekat tetapi malah kepada yang
lain, hal ini tentu tidak sesuai dengan perintah Allah SWT
Orang
yang membutuhkan tentu bisa beragam. Namun, alangkah lebih utama disalurkan ke
orang-orang terdekat terlebih dahulu.Sebagaimana Allah SWT berfirman, "Mereka
bertanya kepadamu tentang apa yang mereka nafkahkan. Jawablah, „Apa saja harta
yang kamu nafkahkan hendaklah diberikan kepada bapak ibu, kaum kerabat,
anak-anak yatim, orang miskin, dan orang yang sedang dalam perjalanan?."(QS
al-Baqarah [2]: 215).
Sedekah
sebaiknya dilakukan setiap hari. Pasalnya, setiap pagi dan petang ada malaikat
yang mencatat amal orang-orang yang bersedekah.
Rasulullah
SAW bersabda, "Tidak ada satu Subuh pun yang dialami hamba-hamba Allah
kecuali turun kepada mereka dua malaikat. Salah satu di antara keduanya berdoa,
„Ya Allah, berilah ganti bagi orang yang berinfak?, sedangkan yang satu lagi
berdoa, „Ya Allah, berilah kerusakan/kebinasaan bagi orang yang menahan
(hartanya) atau kikir?." (HR Bukhari).
Bersedekah
bisa dilakukan secara sembunyi-sembunyi atau terang-terangan. Jika dilakukan secara terang-terangan, harus diniatkan sebagai syiar. Bukan
untuk riya atau pamer, melainkan niatkan untuk mendapatkan kuantum pahala.
Kuantum
pahala di sini jika seseorang bersedekah dengan mengajak satu orang lain
bersedekah, ia akan mendapat dua pahala. Yang pertama pahala sedekah Anda
sendiri dan yang kedua pahala sedekah orang yang Anda ajak bersedekah tanpa
mengurangi pahala mereka,
Salah
satu pintu yang dibuka oleh Allah untuk meraih keuntungan besar dari bulan
Ramadhan adalah melalui sedekah. Islam sanagat menganjurkan umatnya untuk
banyak bersedekah. Bulan Ramadhan, amalan ini menjadi lebih dianjurkan lagi.
Dan demikianlah sepatutnya akhlak seorang mukmin, yaitu dermawan. Allah dan
RasulNya memerintahkan, bahkan memberi contoh kepada umat Islam untuk menjadi
orang yang dermawan serta pemurah. Ketahuilah bahwa kedermawanan adalah salah
satu sifat Allah swt, sebagaimana hadits, “Sesungguhnya Allah Ta?ala itu Maha
Memberi, Ia mencintai kedermawanan serta akhlak yang mulia, Ia membenci akhlak
yang buruk.” (HR. Al Baihaqi, di shahihkan Al Albani dalam Shahihul Jami?,
1744)
Dari
hadits ini, dapat diambil kesimpulan bahwa pelit dan bakhil adalah akhlak yang
buruk dan bukanlah akhlak seorang mukmin sejati. Begitu juga, sifat suka
meminta-minta, bukanlah ciri seorang mukmin. Bahkan sebaliknya seorang mukmin
itu banyak memberi. Sebagaimana sabda Rasulullah SAW, “Tangan yang di atas
lebih baik dari tangan yang di bawah. Tangan di atas adalah orang yang memberi
dan tangan yang dibawah adalah orang yang meminta.” (HR. Bukhari no.1429,
Muslim no.1033)
Sedekah menjadi salah satu sifat yang sangat disenangi oleh Allah SWT. Bahkan, dalam hadits riwayat Bukhari dan Muslim, Rasulullah bersabda mengenai keutamaan sedekah bisa menjaga diri dari api neraka.
"Jagalah
diri kailan dari neraka sekalipun hanya sedekah setengah biji kurma.
Barangsiapa yang tak mendapatkannya, maka ucapkan lah perkataan yang
baik."
Keutamaan
Sedekah di bulan Ramadan
Keutamaan
Bersedekah
Allah
SWT benar-benar memuliakan orang-orang yang bersedekah. Ia menjanjikan banyak
keutamaan dan balasan yang menakjubkan bagi orang-orang yang gemar bersedekah.
Terdapat ratusan dalil yang menceritakan keberuntungan, keutamaan, kemuliaan
orang-orang yang bersedekah. Maka, sungguh mengherankan bagi orang-orang yang
mengetahui dalil-dalil tersebut dan ia tidak terpanggil hatinya serta tidak
tergerak tangannya untuk banyak bersedekah. Diantara keutamaan bersedekah antara
lain:
1.
Sedekah dapat menghapus dosa
Rasulullah
SAW bersabda, “Sedekah dapat menghapus dosa sebagaimana air memadamkan api.”
(HR. Tirmidzi, di shahihkan Al Albani dalam Shahih At Tirmidzi, 614)
Diampuninya
dosa dengan sebab sedekah di sini tentu saja harus disertai taubat atas dosa
yang dilakukan. Tidak sebagaimana yang dilakukan sebagian orang yang sengaja
bermaksiat, seperti korupsi, memakan riba, mencuri, berbuat curang, mengambil
harta anak yatim, dan sebelum melakukan hal-hal ini ia sudah merencanakan untuk
bersedekah setelahnya agar „impas? tidak ada dosa. Yang demikian ini tidak
dibenarkan karena termasuk dalam merasa aman dari makar Allah, yang merupakan
dosa besar. Allah SWT berfirman, “Maka apakah mereka merasa aman dari azab
Allah? Tiada yang merasa aman dan azab Allah kecuali orang-orang yang merugi.”
(QS. Al A?raf: 99)
2.
Orang yang bersedekah akan mendapatkan naungan di hari akhir
Rasulullah
SAW menceritakan tentang 7 jenis manusia yang mendapat naungan di suatu, hari
yang ketika itu tidak ada naungan lain selain dari Allah, yaitu hari akhir.
Salah satu jenis manusia yang mendapatkannya adalah, “Seorang yang bersedekah
dengan tangan kanannya, ia menyembunyikan amalnya itu sampai-sampai tangan
kirinya tidak mengetahui apa yang disedekahkan oleh tangan kanannya.” (HR.
Bukhari no. 1421)
3.
Sedekah memberi keberkahan pada harta
Rasulullah
SAW bersabda, “Harta tidak akan berkurang dengan sedekah. Dan seorang hamba
yang pemaaf pasti akan Allah tambahkan kewibawaan baginya.” (HR. Muslim, no.
2588)
Apa
yang dimaksud hartanya tidak akan berkurang? Dalam Syarh Shahih Muslim, An
Nawawi menjelaskan: “Para ulama menyebutkan bahwa yang dimaksud disini mencakup
2 hal: Pertama, yaitu hartanya diberkahi dan dihindarkan dari bahaya. Maka
pengurangan harta menjadi „impas? tertutupi oleh berkah yang abstrak. Ini bisa
dirasakan oleh indera dan kebiasaan. Kedua, jika secara dzatnya harta tersebut
berkurang, maka pengurangan tersebut „impas? tertutupi pahala yang didapat, dan
pahala ini dilipatgandakan sampai berlipat-lipat banyaknya.”
4.
Allah melipatgandakan pahala orang yang bersedekah
Allah
SWT berfirman, “Sesungguhnya orang-orang yang bersedekah baik laki-laki maupun
perempuan dan meminjamkan kepada Allah pinjaman yang baik, niscaya akan
dilipat-gandakan (ganjarannya) kepada mereka; dan bagi mereka pahala yang
banyak.” (Qs. Al Hadid: 18)
5. Terdapat pintu surga yang hanya dapat
dimasuki oleh orang yang bersedekah
“Orang
memberikan menyumbangkan dua harta di jalan Allah, maka ia akan dipanggil oleh
salah satu dari pintu surga: “Wahai hamba Allah, kemarilah untuk menuju
kenikmatan”. Jika ia berasal dari golongan orang-orang yang suka mendirikan shalat,
ia akan dipanggil dari pintu shalat, yang berasal dari kalangan mujahid, maka
akan dipanggil dari pintu jihad, jika ia berasal dari golongan yang gemar
bersedekah akan dipanggil dari pintu sedekah.” (HR. Bukhari no.3666, Muslim no.
1027)
6.
Sedekah akan menjadi bukti keimanan seseorang
Rasulullah
SAW bersabda, “Sedekah adalah bukti.” (HR. Muslim no.223)
An
Nawawi menjelaskan: “Yaitu bukti kebenaran imannya. Oleh karena itu shadaqah
dinamakan demikian karena merupakan bukti dari (kebenaran imannya)”
7.
Sedekah dapat membebaskan dari siksa kubur
Rasulullah
SAW bersabda, “Sedekah akan memadamkan api siksaan di dalam kubur.” (HR.
Thabrani, di shahihkan Al Albani dalam Shahih At Targhib, 873)
8.
Sedekah dapat mencegah pedagang melakukan maksiat dalam jual-beli
Rasulullah
SAW bersabda, “Wahai para pedagang, sesungguhnya setan dan dosa keduanya hadir
dalam jual-beli. Maka hiasilah jual-beli kalian dengan sedekah.” (HR. Tirmidzi
no. 1208, ia berkata: “Hasan shahih”)
9. Orang yang bersedekah merasakan dada
yang lapang dan hati yang bahagia
Rasulullah
SAW memberikan permisalan yang bagus tentang orang yang dermawan dengan orang
yang pelit: “Perumpamaan orang yang pelit dengan orang yang bersedekah seperti
dua orang yang memiliki baju besi, yang bila dipakai menutupi dada hingga
selangkangannya. Orang yang bersedekah, dikarenakan sedekahnya ia merasa
bajunya lapang dan longgar di kulitnya. Sampai-sampai ujung jarinya tidak
terlihat dan baju besinya tidak meninggalkan bekas pada kulitnya. Sedangkan
orang yang pelit, dikarenakan pelitnya ia merasakan setiap lingkar baju besinya
merekat erat di kulitnya. Ia berusaha melonggarkannya namun tidak bisa.” (HR.
Bukhari no. 1443)
10.
Pahala sedekah terus berkembang
Pahala
sedekah walaupun hanya sedikit itu akan terus berkembang pahalanya hingga
menjadi besar. Rasulullah SAW bersabda, “Sesungguhnya Allah menerima amalan
sedekah dan mengambilnya dengan tangan kanan-Nya. Lalu Allah mengembangkan
pahalanya untuk salah seorang dari kalian, sebagaimana kalian mengembangkan
seekor anak kuda. Sampai-sampai sedekah yang hanya sebiji bisa berkembang
hingga sebesar gunung Uhud” (HR. At Tirmidzi 662, ia berkata: “hasan shahih”)
11.
Sedekah menjauhkan diri dari api neraka
Sesungguhnya
sedekah itu walaupun sedikit, memiliki andil untuk menjauhkan kita dari api
neraka. Semakin banyak sedekah, semakin jauh kita darinya. Rasulullah SAW
bersabda, “Jauhilah api neraka, walau hanya dengan bersedekah sebiji kurma.
Jika kamu tidak punya, maka bisa dengan kalimah thayyibah” (HR. Al Bukhari,
Muslim)
Bulan
Ramadhan tahun ini masih di tengah (pandemi) Covid-19 hal ini menjadi momentum
yang sangat bagus bagi orang yang diberi kelebihan rezeki oleh Allah SWT, untuk
berbagi kepada orang-orang yang kesusahan ataupun kekurangan
Untuk
itu marilah kita berlomba-lomba dan berusaha semaksimal mungkin untuk meraih
pahala yang berlipat ganda dengan cara bersedekah. Jangan biarkan bulan yang
penuh barokah dengan berbagai bonus yang melimpah ini berlalu begitu saja,
tanpa ada yang kita raih. Karena diantara kita tidak ada yang bisa menjamin
apakah Ramadhan yang akan datang kita masih bisa shaum.