5S, Kearifan Lokal yang Nyaris Terlupakan, tetapi Wajib Dilestarikan Upaya Mensinergikan Prokes 5M dengan Program 5S di Era Pandemi

Penulis: Ade Fathurahman

Dibaca: 767 kali

Ade Fathurahman

Oleh Ade Fathurahman

(Kesiswaan SMAN 1 Kota Sukabumi)

 

Perubahan kurikulum saat ini beserta kondisi de facto proses pemebelajaran di persekolahan mulai dari pra sekolah (PAUD dan TK) hingga SMA yang didominasi PJJ/daring memerlukan perhatian khusus dalam pelaksanaannya.

Perhatian yang dibutuhkan, bukan hanya pada suksesi ketuntasan pembelajaran yang tertera pada angka-angka yang tertera di buku laporan pendidikan dan ijazah saja, melainkan terlestarikannya kearifan lokal yang selayaknya tetap terjaga. Untuk kepentingan pelestarian kearifan lokal tersebut, maka setiap satuan pendidikan, selain mengikuti peringatan Hari Bahasa Ibu sepertinya memiliki momen tertentu yang sengaja dijadikan media pembiasaan bagi peserta didik beserta civitas akademika lainnya.

Di SMAN 1 Kota Sukabumi, sudah sejak bertahun-tahun lalu Program 5S (senyum, sapa, salam, sopan, dan santun) digiatkan. Program 5S ini menjadi ruh bagi seluruh proses pembelajaran pada aspek pengenalan diri semua civitas akademika sebagai makhluk budaya yang mendiami suatu komunitas budaya masyarakat Indonesia. Lebih khususnya bahwa SMAN 1 Kota Sukabumi, merupakan bagian dari masyarakat Sukabumi, Jawa Barat, bahkan Indonesia yang memiliki kearifan lokal yang harus dijaga. Salah satu di antaranya termaktub dalam moto dan senantiasa disosialisasikan dalam interaksi sosial di sekolah ini, yakni dalam Program 5S. Harapannya tentu saja program ini juga bersinergi dengan pola pembinaan yang ada di dalam keluarga inti masing-masing pribadi seluruh civitas akademika juga pranata sosial yang ada di masyarakat kita.

Berkenaan dengan dengan Profil Pelajar Pancasila yang menjadikan Sekolah Penggerak sebagai pilot project-nya, maka Program 5 S ini diharapkan memenuhi harapan yang termaktub dalam Profil Pelajar Pancasila yang salah satunya memiliki karakteristik “Beriman, Bertakwa kepada Tuhan YME, dan berakhlak Mulya”.

Aspek afektif yang senantiasa termaktub pada setiap kurikulum kita, walau sudah mengalami beberapa kali perubahan ini pun secara de facto dan de jure akan senantiasa menjadi perhatian sebagai orientasi proses pembelajaran pada satuan-satuan pendidikan, khususnya pada jenjang pendidikan pra sekolah, dasar, dan menengah. Sampai saat ini pun, dalam perumusan dari tingkat pusat hingga lokal, bahkan pada visi dan misi sekolah, nyaris orientasi pembelajaran yang dituju senantiasa berkenaan dengan aspek afektif ini. Artinya, aspek ini masih menjadi bagian yang tak terpisahkan sebagai standar ketuntasan pembelajaran.

SMAN 1 Kota Sukabumi sebagai salah satu Sekolah Penggerak pun menjadi agak terbantu untuk pemenuhan orientasi hasil belajar pada aspek apektif ini (baca: melahirkan siswa/i yang “Beriman, Bertakwa kepada Tuhan YME, dan berakhlak Mulya”), karena bersinergi dengan Program 5S yang sudah dan sedang serta diharapkan akan tetap menjadi bagian yang terintegrasi pada setiap proses pembelajaran yang kita laksanakan. Maksudnya semua civitas akademika di SMAN 1 Kota Sukabumi berupaya mensinergikan Prokes 5M yang bernuansi physical distancing dengan tetap bersemangat mensukseskan Program 5S yang dimodifikasi sesuai era pandemi.

Pada kajian yang lebih mendalam antara pembumian karakter berakhlak mulia, sesuai dengan Profil Pelajar Pancasila, seluruh civitas akademika tetap menganggap bahwa Senyum, Sapa, dan Salam serta Sopan dan Santun adalah proses pembelajaran pembiasaan yang harus tetap digalakkan pada keseluruhan proses pembelajaran yang di antaranya di dalam visi sekolah berorientasi pada kekinian, yang mewujudkan siswa/i yang berdaya saing global.

Siswa/i yang berdaya saing global yang dimaksud adalah siswa/i yang juga tetap berbudaya lingkungan, lingkungan yang tentu saja meliputi lingkungan fisik, maupun sosial. Mengejawantahkan Visi SMAN 1 Kota Sukabumi “Mewujudkan Insan yang Berakhlak Mulya, Pembelajar Sepanjang Hayat, Unggul, Berdaya Saing Global serta Berbudaya Lingkungan”. (sman1sukabumi.sch.id - SMA N 1 Sukabumi | Visi dan Misi).

Pada akhirnya tantangan untuk melahirkan solusi terbaik pada proses pembelajaran era pandemi yang bernuansi Pengetatan Prokes (5M) bersinergi dan saling melengkapi (komplementer) dengan Program Kesiswaan Bidang Afektif (akhlak mulya) yang dikemas dengan moto 5S.

Sukabumi, Akhir Februari 2022

Tag:
Nalar Lainnya
...
Dadan Supardan

Semangat Revitalisasi di Mata Angkie

Nalar Lainnya
...
ENDANG KOMARA

INDEPENDENSI ASN

...
Asep S. Muhtadi

Komunikasi Pembelajaran di Masa Pandemi

...
Prof. Dr Cecep Darmawan, S.Pd., S.IP., S.H.,M.H.,M.Si.

EKSISTING DAN PROBLEMATIKA PENDIDIKAN DI JAWA BARAT

...
...
...