LAB SCHOOL JAKARTA PJJ LAGI (Tulisan Siswa Rindukan PTM)

Penulis: Dr. H. Dedi Nurhadiat, M.Pd.

Dibaca: 208 kali

Dr. H. Dedi Nurhadiat, M.Pd.

Oleh Dr. H. Dedi Nurhadiat, M.Pd.

 

Walaupun bagaimana keadaannya, kita harus mengikuti aturan SKB 4 Menteri. Karena siswa kita, orangtua, dan para guru sudah tidak betah dengan keadaan ini. Diam di rumah itu sangat menjemukan sekali. Jika tidak disikapi, bisa sakit karena stres. Serta para siswa sangat haus akan ilmu yang disajikan secara normal. Kita akan terharu setelah membaca tulisan siswa labschool tentang kerinduan terhadap lingkungan sekolah. Seperti tulisan siswa yang linknya di-share oleh guru senior SMP Labschool di bawah ini.

Bukan terharu membaca tulisan Omjay di blog yang dishare berikut ini. Tapi saya sangat terharu membaca tulisan para siswa SMP Labschool yang linknya ada dalam naskah ini. Mereka curhat dalam bentuk tulisan begitu lugas dan bebas. Tanpa ada rasa takut salah dalam merangkai kata-kata. Tulisannya sangat panjang, seolah menandakan, mereka terbiasa menulis. Gambaran nyata bahwa tulisan ini dibuat dari dalam hati (motivasi intrinsik). Terungkap begitu rindunya siswa dengan PTM secara normal.

https://wijayalabs.blogspot.com/2022/01/akhirnya-kami-pjj-lagi.html

Tadinya hanya tertarik melihat judul besar tulisan. Lalu penasaran  untuk membaca pada alinea pertama saja. Itupun hanya berniat membaca sekilas di alinea pertama itu, Saya semula hanya menduga isinya berupa informasi biasa tentang latar belakang kembali belajar PJJ.  Hal ini, tampaknya hal biasa sesuai protokol kesehatan, karena sesuai aturan nasional SKB 4 Mentri.  Kehebatan Omjay diantaranya sering memuat link tulisan dengan  pelengkap bacaan. Keterharuan itu tiba, justru saat mendalami isi hati siswa dalam tulisan mereka itu. Seharusnya semua guru dan sekolah saat PJJ harus mengorek isi hati siswa seperti ini. Karena pertemuan dengan siswa begitu mahalnya, terlebih mengenali karakter dan kepribadian setiap individu siswa.

Akhirnya sayapun membaca tulisan Omjay hingga di ruang komentar. Begitu dahsyat komentar mereka. Tampaknya itu dari berbagai pelosok di NKRI karena berada di group penulis tingkat nasional. Pantas saja Omjay sebagai guru komputer senior di Labschool begitu rajin menulis. Diduga karena hampir setiap tulisan Omjay baik di kompasiana, di blog, di my.id atau di koran kompas, dst. Selalu banyak tanggapan dan komentar. Pantas sekali jika beliau pernah beberapa kali mendapat penghargaan menulis tingkat nasional.

Kadang tulisannya mengangkat hal sepele, seperti nuansa desa, saat bertamu, suasana di bandara, dst. Tampaknya tema tulisan tentang PJJ paling dibutuhkan masyarakat dewasa ini. Mengapa? Karena wabah ini, belum berakhir. Dan hal ini, jadi bahan pelajaran juga buat kami sekeluarga agar terus meningkatkan kewaspadaan. Karena keluarga besan kami di Bekasi, sekeluarga baru mau sembuh dari serangan virus. Sementara 100% PTM sedang gencar dilakukan. Hingga wakil gubernur Jawa Barat, terjun di Bekasi. Untuk mengantisifasi adanya kelalaian penyelenggara sekolah. Karena begitu ketatnya aturan di sekolah untuk bisa menjalankan PTM 100% itu. Hingga wakil gubernur harus berkeliling daerah.

Seberat apapun aturan bagi penyelenggara sekolah, tampaknya PJJ harus bisa berjalan, karena kebutuhan siswa. Mengapa harus PTM? Setelah saya terharu membaca tulisan siswa di SMP Labschool itu. Tak lain berkat link dari karya siswa yang ada di tulisan Omjay, kita jadi tahu jeritan hati siswa. Selama ini hanya info sekilas dalam senda gurau saja. Tidak terlalu mendalam seperti ungkapan dalam sebuah tulisan.

Ternyata siswa di Labschool ini, tampaknya dibiasakan menulis untuk di-share. Karena kebiasaan siswa mengeluarkan kata lewat tulisan, hingga irama kata-katanya ada yang menyentuh hati kita sebagai pendidik. Sebenarnya strategi ini, sebelumnya sudah saya sosialisasikan di SMA1 Setu, Bekasi. Dan semua guru di sana sudah dibagi webb gratis. Dan hal ini akan saya terapkan juga di SMAN2 Cikarang Barat yang baru saya pimpin beberapa minggu belakangan ini. Tentu belum banyak yang bisa diperbuat.

Untuk sementara, di SMAN2 Cikarang Barat yang belum banyak meluluskan siswa (hanya sekitar 2 angkatan). Mulai bulan ini, melangkah dengan tahapan-tahapan program. Pertama melalui pembagian web gratis dari my.id. Dalam beberapa hari saja sudah terlihat gairahnya. Seperti dapat kita buka di http://wagloputra.my.id. Diharapkan semester depan, semua guru dan siswa selalu menuliskan hal-hal yang dianggap bermanfaat. Tentu sesuai dengan bidang studi dan hasil evaluasinya.

Dalam rangka meniru Labschool, domain my.id saat ini sudah saya bagikan secara gratis bukan hanya untuk guru SMA. Tapi juga SMK, SMP, SD dan TK di seluruh Indonesia lewat organisasi. Hal ini dilakukan juga sejak saya memimpin SMA sebelum rotasi. Dengan demikian gerakan masal menulis, diharapkan akan mewarnai Indonesia. Dan sosialisasi nasional sudah dilakukan lewat acara nguping (Ngobrol Urusan Penting) di malam tahun baru 2022. Acara itu, diselenggarakan media SATUGURU bersama PANDI.

Labschool, Jakarta adalah tauladan buat pendidikan Indonesia. Sosialisasi dan tradisi menulis, telah terselenggara dan disaksikan peserta guru bloger Indonesia dengan peserta dari Sabang hingga Meroke. Di acara puncaknya adalah berupa pengumuman kejuaraan menulis tingkat nasional. Lewat tulisan guru senior Labschool mata dunia terbuka, strategi jitu menangani covid-19 begitu transparan di sekolah ini. Lewat tulisan mereka terus berbagi.

Tidak mudah bagi sekolah negeri di pelosok daerah, untuk meniru Labschool. Karena mungkin penulisnya jika mengangkat tema “kembali PJJ lagi” dianggap menebar aib. Dan sekolah tersebut dianggap pengelolaannya kurang bagus. Padahal penilaian masyarakat sangat positif. Karena masyarakat tahu persis kesigapan sekolah ini, dalam segala hal.

Gerakan mengajak kolega dan komunitas, meniru Labschool, tidak mudah. Apalagi ajakan menulis yang dipublikasikan media SATUGURU yang baru berdiri. Karena media ini, baru berbadan hukum dan lahir di akhir tahun 2021. Tampaknya mereka yang saya ajak bergabung di media SATUGURU, belum yakin benar tentang kesungguhannya media ini dibentuk. Padahal di dalamnya ada pengelola Labschool Jakarta. Yang rutin mengasuh guru bloger Indonesia.

Asosiasi Kepala Sekolah Indonesia telah banyak membantu media SATUGURU, dan Sekjen AKSI terjun langsung menulis di my.id. Padahal jika mereka tahu, pentolan media SATUGURU itu para tokohnya orang senior dan ternama di UI, ITB dan Unpad. Seperti dibahas pada acara Ngobrol Urusan Penting (NGUPING) di malam pergantian tahun, di bulan lalu.

Untuk itu, penulis di setiap ada pertemuan MKKS, pertemuan Asosiasi & Federasi (AKSI, APSI, FGII), penataran, atau pelatihan. Saya selalu membagikan domain my.id, secara gratis, setelah memberikan motivasi tentang menulis. Dan berbagi informasi media SATUGURU secara detile. Namun sementara ini, ada laporan kurang nyaman juga. Konon kata admin hanya sebagian kecil saja yang mulai menulis, secara rutin. Berbagai upaya sudah dilakukan untuk meyakinkan belum berbuah manis. Tapi dengan tulisan Omjay dari Labschool semangat itu bangkit kembali. Lab School memang layak jadi acuan.

Saya turut bangga dengan pembiasaan Omjay di SMP Labschool. Namun ada pertanyaan. Apakah itu program sekolah atau program Omjay? Dan pertanyaan itu langsung direspons.

[20/1 7:29 PM] Omjay: Menulis itu sdh menjadi budaya sekolah kami dan salah satu profil lulusan sekolah kami adalah membuat karya tulisan dan mempresentasikan hasil kartulnya di depan dewan guru. Kalau mereka tidak membuat kartul, maka mereka tidak diperkenankan naik kelas berikutnya. Semua siswa wajib membuat kartul

[20/1 7:32 PM] Omjay: Budaya menulis sudah menjadi budaya sekolah kami dan semua siswa diwajibkan membuat karya tulis sebagai salah satu profil lulusan sekolah labschool.

Begitu bangga saya bisa bergabung dengan pengelola guru bloger Indonesia di SATUGURU. Sehingga bisa belajar manajemen dari labschool. (DN)

Tag:
Nalar Lainnya
...
Dadan Supardan

Semangat Revitalisasi di Mata Angkie

Nalar Lainnya
...
ENDANG KOMARA

INDEPENDENSI ASN

...
Asep S. Muhtadi

Komunikasi Pembelajaran di Masa Pandemi

...
Prof. Dr Cecep Darmawan, S.Pd., S.IP., S.H.,M.H.,M.Si.

EKSISTING DAN PROBLEMATIKA PENDIDIKAN DI JAWA BARAT

...
...
...