Penulis: Neneng Fitri Ekasari, M.Pd
Neneng Fitri Ekasari, M.Pd
Oleh Neneng Fitri
Ekasari, M.Pd
(Kepala Sekolah
Penggerak SLB Cahaya Gemilang Pertiwi Kab. Cianjur)
Semua orang adalah
unik dan istimewa, tidak ada sifat-sifat yang sama persis sekalipun mereka
dilahirkan kembar. Begitupula halnya dengan peserta didik berkebutuhan khusus,
mereka memiliki keunikan tersendiri sesuai dengan hambatannya masing-masing.
Peserta didik dengan hambatan intelektual, berdampak pada perkembangan secara
keseluruhan. Hambatan dalam perkembangan fisik, sosial, emosi, bahasa, dan lain
sebagainya. Sedangkan peserta didik dengan hambatan pendengaran, mereka
mengalami hambatan mendengar dan berbahasa.
Peserta didik
berkebutuhan khusus di SLB Cahaya Gemilang Pertiwi pun demikian, dengan
hambatannya mereka mengalami kesulitan dalam mengekspresikan dirinya secara
lisan, tulisan, maupun gerak tubuhnya. Untuk hal-hal konkrit, tentu lebih mudah
diterjemahkan dan dipahami dibandingkan dengan sesuatu yang abstrak. Kesulitan
dalam mengekspresikan diri dan kesulitan memahami sesuatu yang abstrak akan
berdampak pada perkembangan sosial emosinya. Peserta didik menjadi mudah
tersinggung/marah, perasaaanya fluktuatif, tidak sabaran, dan tidak mudah
melakukan kerjasama. Oleh sebab itu diperlukan ruang untuk memfasilitasi agar
sosial emosi mereka menjadi terkendali atau bahkan dapat menghasilkan karya
yang indah.
SLB Cahaya
Gemilang Pertiwi menginisiasi pembuatan “pohon ekspresi” yaitu sebuah lukisan
pohon besar yang daunnya berasal dari tempelan tangan-tangan peserta didik,
guru, dan kepala sekolah yang telah diolesi cat tembok berwarna-warni.
Langkah-langkah
yang dilakukan untuk pembuatan lukisan “pohon ekspresi adalah sebagai berikut:
1. Persiapan
a. Kepala sekolah dan guru berdiskusi
tentang ruang kosong pada halaman yang belum dihiasi
b. Terdapat beberapa guru yang memiliki
kemampuan melukis
c. Berdiskusi dengan pelatih ahli tentang
rencana pembuatan mural
d. Mengombinasi mural dengan pembelajaran
sosial emosi bagi peserta didik berkebutuhan khusus di SLB Cahaya Gemilang
Pertiwi
e. Pembuatan konsep gambar/lukisan oleh
guru koordinator
f. Rancangan alat dan bahan yang
diperlukan dan aman bagi penggunanya
g. Pembuatan jadwal giliran peserta didik
saat menempelkan tangannya di pohon ekspresi
h. Penyiapan tempat
2. Pelaksanaan
a. Berdoa bersama
b. Dilaksanakan oleh kepala sekolah, guru,
dan peserta didik
c. Dilaksanakan secara bergiliran sesuai
kelas masing-masing
3. Penutup
Setelah selesai
menempelkan tangan pada pohon ekspresi, semua difoto dengan ekspresi
masing-masing, kemudian tangan dibersihkan kembali dengan air.
Alhamdulillah
peserta didik dapat mengekspresikan emosinya melalui lukisan pohon ekspresi,
menunjukkan kesabaran dalam mengantri giliran, mencuci tangan dengan bersih,
dan bekerja sama dengan semua peserta. Semua terlihat bergembira bersama dan
lingkungan pun terlihat lebih indah dari sebelumnya.