PEMBELAJARAN SOSIAL EMOSI MELALUI POHON EKSPRESI

Penulis: Neneng Fitri Ekasari, M.Pd

Dibaca: 362 kali

Neneng Fitri Ekasari, M.Pd

Oleh Neneng Fitri Ekasari, M.Pd

(Kepala Sekolah Penggerak SLB Cahaya Gemilang Pertiwi Kab. Cianjur)


Semua orang adalah unik dan istimewa, tidak ada sifat-sifat yang sama persis sekalipun mereka dilahirkan kembar. Begitupula halnya dengan peserta didik berkebutuhan khusus, mereka memiliki keunikan tersendiri sesuai dengan hambatannya masing-masing. Peserta didik dengan hambatan intelektual, berdampak pada perkembangan secara keseluruhan. Hambatan dalam perkembangan fisik, sosial, emosi, bahasa, dan lain sebagainya. Sedangkan peserta didik dengan hambatan pendengaran, mereka mengalami hambatan mendengar dan berbahasa.

Peserta didik berkebutuhan khusus di SLB Cahaya Gemilang Pertiwi pun demikian, dengan hambatannya mereka mengalami kesulitan dalam mengekspresikan dirinya secara lisan, tulisan, maupun gerak tubuhnya. Untuk hal-hal konkrit, tentu lebih mudah diterjemahkan dan dipahami dibandingkan dengan sesuatu yang abstrak. Kesulitan dalam mengekspresikan diri dan kesulitan memahami sesuatu yang abstrak akan berdampak pada perkembangan sosial emosinya. Peserta didik menjadi mudah tersinggung/marah, perasaaanya fluktuatif, tidak sabaran, dan tidak mudah melakukan kerjasama. Oleh sebab itu diperlukan ruang untuk memfasilitasi agar sosial emosi mereka menjadi terkendali atau bahkan dapat menghasilkan karya yang indah.

SLB Cahaya Gemilang Pertiwi menginisiasi pembuatan “pohon ekspresi” yaitu sebuah lukisan pohon besar yang daunnya berasal dari tempelan tangan-tangan peserta didik, guru, dan kepala sekolah yang telah diolesi cat tembok berwarna-warni.

Langkah-langkah yang dilakukan untuk pembuatan lukisan “pohon ekspresi adalah sebagai berikut:

1.         Persiapan

a.         Kepala sekolah dan guru berdiskusi tentang ruang kosong pada halaman yang belum dihiasi

b.         Terdapat beberapa guru yang memiliki kemampuan melukis

c.         Berdiskusi dengan pelatih ahli tentang rencana pembuatan mural

d.         Mengombinasi mural dengan pembelajaran sosial emosi bagi peserta didik berkebutuhan khusus di SLB Cahaya Gemilang Pertiwi

e.         Pembuatan konsep gambar/lukisan oleh guru koordinator

f.          Rancangan alat dan bahan yang diperlukan dan aman bagi penggunanya

g.         Pembuatan jadwal giliran peserta didik saat menempelkan tangannya di pohon ekspresi

h.         Penyiapan tempat

2.         Pelaksanaan

a.         Berdoa bersama

b.         Dilaksanakan oleh kepala sekolah, guru, dan peserta didik

c.         Dilaksanakan secara bergiliran sesuai kelas masing-masing

3.         Penutup

Setelah selesai menempelkan tangan pada pohon ekspresi, semua difoto dengan ekspresi masing-masing, kemudian tangan dibersihkan kembali dengan air.

Alhamdulillah peserta didik dapat mengekspresikan emosinya melalui lukisan pohon ekspresi, menunjukkan kesabaran dalam mengantri giliran, mencuci tangan dengan bersih, dan bekerja sama dengan semua peserta. Semua terlihat bergembira bersama dan lingkungan pun terlihat lebih indah dari sebelumnya.

Tag:
Nalar Lainnya
...
Dadan Supardan

Semangat Revitalisasi di Mata Angkie

Nalar Lainnya
...
ENDANG KOMARA

INDEPENDENSI ASN

...
Asep S. Muhtadi

Komunikasi Pembelajaran di Masa Pandemi

...
Prof. Dr Cecep Darmawan, S.Pd., S.IP., S.H.,M.H.,M.Si.

EKSISTING DAN PROBLEMATIKA PENDIDIKAN DI JAWA BARAT

...
...
...