BAGAIMANA MENGEMBANGKAN KOPENTENSI KEPRIBADIAN GURU?

Penulis: A. Rusdiana

Dibaca: 140 kali

A. Rusdiana

Oleh A. Rusdiana

 

KOMPETENSI KEPRIBADIAN, salahsatu  kompetensi yang berhubungan dengan karakter personal guru. Kompetensi ini menentukan bagaimana seorang guru dapat menjadi teladan yang baik bagi siswa dan juga orang-orang yang ada di sekitarnya. Terlebih dalam perubahan konsep pendidikan tentunya berlaku juga dalam hal perubahan kurikulum yang saat ini sedang hangat diperbincangkan dengan ditetapkan kurikulum merdeka belajar disatuan lembaga pendidiakan, hal ini yang menjadi masalah utama bagi para guru dan siswa yang sebagai objek dalam menjalankan sistem kurikulum merdeka belajar. Dalam hal ini sebagai seorang guru maka harus mempersiapkan kompetensi-kompetensi yang baik untuk menjalankan kurikulum ini supaya pembelajaran yang diberikan guru bermakna bagi siswa serta mendorong siswa untuk berfikir kreatif dan berinovasi. Agar dapat melaksanakan tugasnya dengan baik, profesional dan dapat dipertanggungjawabkan, guru harus memiliki kepribadian yang mantap, stabil dan dewasa. Hal ini penting karena banyak masalah pendidikan yang disebabkan oleh faktor kepribadian guru yang kurang mantap, kurang stabil dan kurang dewasa. Ada beberapa hal terkait dengan kompetensi kepribadian guru, diantaranya:

Pertama: Kompetensi kepribadian, maksudnya adalah gambaran dari seorang guru yang pada umumnya guru adalah tauladan bagi siswa, jadi dalam hal ini guru harus mempunyai jiwa kedisiplinan, berpenampilan yang baik, bertanggung jawab dan memiliki komitmen, kompetensi ini berkaitan dengan bagaimana seorang guru itu berinteraksi dengan orang lain, dan hal ini juga akan menjadi contoh bagi siswa untuk berinteraksi dengan teman sebaya ataupun orang disekitarnya.

Kartono (2005) menjelaskan bahwa kepribadian itu secara langsung berhubungan dengan kapasitas psikis seseorang; berkaitan dengan nilai-nilai etis atau kesusilaan dan tujuan hidup. Kepribadian itu manusia itu juga selalu mengandung unsur dinamis, yaitu ada kemajuan-kemajuan atau progress menuju suatu integrasi baru tapi sistem psikofisis tersebut tidak pernah akan sempurna bisa terintegrasi dengan sempurna. Kepribadian ini mencakup kemam-puan adaptasi (menyesuaikan diri) yang karakteristik terhadap lingkungan.

Kompetensi kepribadian membantu pengajaran, serta komunikasi antara guru dengan siswa bahkan meski tanpa ucapan. Dalam konteks pembelajaran, Khan dan Weiss (1973) menyatakan bahwa sikap siswa terhadap guru akan berdampak pada sikap siswa tersebut terhadap materi yang diajarkan. Kompetensi kepribadian, berdasarkan UU no. 14/2005, diartikan sebagai “kemampuan kepribadian yang mantap, berakhlak mulia, arif, dan berwibawa serta menjadi teladan peserta didik.”

Kedua: Karakteristik-karakteristik kepribadian guru akan termanifestasikan dalam bentuk sikapnya dalam berinteraksi dengan siswa di kelas. Guru yang baik dan efektif akan memperlihatkan sikapnya terhadap siswa sebagaimana dijelaskan (Burns,1990) berikut ini: 1) Kesediaan untuk menjadi lebih fleksibel; 2) kemampuan berempatik, peka terhadap kebutuhan-kebutuhan siswanya.3) kemampuan untuk mempersonalisasikan pengajaran mereka.4) sikap menguatkan yang apresiatif. 5) gaya mengajar yang hangat dan menyenangkan bagi siswanya. 6) mampu menata dan mengelola emosinya.

Kompetensi kepribadian terkait dengan penampilan sosok guru sebagai seseorang yang mempunyai kedisiplinan, berpenampilan baik, bertanggung jawab, memiliki komitmen, dan menjadi teladan. Kompetensi kepribadian tercemin dalam kepribadian yang stabil, dewasa, arif, berwibawa, dan beraklakul karimah. Syaiful Sagala (2009), kompetensi kepribadian meliputi: 1) kemampuan mengembangkan kepribadian. 2) kemampuan berinteraksi dan berkomunikasi. 3) kemampuan melaksanakan bimbingan dan penyuluhan

Kepribadian yang dimiliki oleh guru merupakan landasan utama bagi perwujudan diri sebagai guru yang efektif baik dalam melaksanakan tugas profesionalnya di lingkungan pendidikan maupun masyarakat. Hal ini memiliki makna bahwa seorang guru harus mampu mewujudkan pribadi yang efektif untuk dapat melaksanakan fungsi dan tanggung jawabnya sebagai guru. Untuk itu, ia harus mengenal dirinya sendiri dan mampu mengembangkannya daerarah terwujudnya pribadi sehat, cerdas dan manusiawi.

Ketiga: Bagaimana Pengembangan Kepribadian guru? Kepribadian guru akan mempengaruhi kualitas hubungan dengan peserta didik serta cara guru dalam mengajar. Untuk itu kepribadian guru pada dasarnya dapat dikembangkan sebagaimana dikemukakan Bastaman (1995). Ada beberapa cara untuk pe ahaman dan pengembangan pribadi, antara lain adalah sebagai berikut:

1.     Pembahasan: melakukan suatu perbuatan atau keterampilan tertentu terus menerus secara konsisten untuk waktu yang cukup lama, sehingga perbuatan dan keterampilan itu benar-benar dikuasai dan akhirnya menjadi suatu kebiasaan yang sulit ditinggalkan, dalam psikologi proses pembiasaan disebut condittioning. Proses ini akan menjelma menjadi kebiasaan (habit) dan kebiasaan (ability), akhirnya menjadi sifat-sifat pribadi (personal traits) yang terwujud dalam perilaku sehari-hari.

2.     Peneladanan: mencontoh pemikiran, sikap, sifat-sifat dan perilaku orang yang dikagumi, dan menjadikan itu sebagai sikap, sifat dan perilaku pribadi.

3.     Pemahaman, Penghayatan, dan Penerapan: secara sadar berusaha untuk mempelajari dan memahami (nilai-nilai, azas-azas dan perilaku) yang dianggap baik dan bermakna, kemudian berusaha mendalami dan menjiwainya, dan menerapkan dalam kehidupan sehari-hari.

4.     Ibadah: ibadah wajib, shalat, puasa, dan membiasakan dzikir, serta berbuat kebajikan niat karena Allah, secara sadar ataupun tidak disadari akan mengembangkan kualitas terpuji pada mereka yang melaksanakannya. “ ...Sesungguhnya shalat itu mencegah dari (perbuatan) keji dan mungkar. Dan ketahuilah mengingat Allah (shalat) itu lebih besar (keutamaannya dari ibadah lain)...”(QS.Al-Ankabut:45).

Kompetensi kepribadian sangat besar pengaruhnya terhadap pertumbuhan dan perkembangan pribadi peserta didik. Kompetensi kepribadian ini memiliki peran dan fungsi yang sangat penting dalam membentuk kepribadian anak, guna menyiapkan dan mengembangkan sumber daya manusia (SDM). Kepribadian yang mantap dari seorang guru akan memberikan teladan yang baik terhadap anak didik maupun masyarakat, sehingga guru akan tampil menjadi sosok yang patut ditiru sikap dan perilakunya.

Wallahu A'alam Bishowab.

______________

*) Tulisan ini, semula dijadikan Bahan Materi Penguatan Pada Perkuliahan Pendalaman Materi Pedagogik PPG dalam jabatan bagi Guru Madrasah dan PAI-LPTK Fakultas Tarbiyah Dan Keguruan UIN Sunan Gunung Djati Bandung. Tahun 2021/2022. Laporan Kinerja Pendalaman Materi Pedagogik dapat diakses pada https://etheses.uinsgd.ac.id/41405/1/LAPORAN%20PPG.pdf. Kalau memungkinkan dapat di publis di MO-beritadissdik.

Penulis:

Ahmad Rusdiana, Dosen/Tutor pada Perkuliahan Pendalaman Materi Pedagogik PPG dalam jabatan bagi Guru Madrasah dan PAI-LPTK Fakultas Tarbiyah Dan Keguruan UIN Sunan Gunung Djati Bandung. Tahun 2021-2022. Salah seorang Dewan pakar PERMAPENDIS Provinsi Jawa Barat Periode 2023-2007. Pemerhati Pendidikan, Pegiat Rumah Baca Tresna Bhakti, Penulis buku: Manajemen Pengembangan Kurikulum, Kebijakan Pendidikan; Pendidikan Profesi Keguruaan, Manajemen Penilaian Autententik; Manajemen Pelatihan; Inovasi Pendidikan, Manajemen, Manajemen Pendidikan Karakter, Manajemen Pendidikan nilai, Manajemen pendidikan Multikultural; Inovasi Pendidikan, Kepenpemim-pinan Pendidikan; Manjemen Perencanaan Pendidikan; Pengelolaan Pendidikan, Kewirausahaan Teori dan Praktek; Manajemen Evaluasi Program Pendidikan; Guru Besar Manajemen Pendidikan UIN Sunan Gunung Djati Bandung. Pendidik, Peneliti, dan Pengabdi; Pendiri dan Pembina Yayasan Sosial Dana Pendidikan Al Mishbah Cipadung Bandung yang mengembangkan pendidikan Diniah, RA, MI, dan MTs, sejak tahun 1984, serta garapan khusus Bina Desa, melalui Yayasan Pengembangan Swadaya Masyarakat Tresna Bhakti, yang didirikannya sejak tahun 1994 dan sekaligus sebagai Pendiri Yayasan, kegiatannya pembinaan dan pengembangan asrama mahasiswa pada setiap tahunnya tidak kurang dari 70 mahasiswa di Asrama Tresna Bhakti Cibiru Bandung. Membina dan mengembangkan Pusat Kegiatan Belajar Masyarakat (PKBM) TK TPA Paket A B C. Pegiat Rumah Baca Tresna Bhakti sejak tahun 2007 di Desa Cinyasag Kecamatan. Panawangan Kabupaten. Ciamis Jawa Barat. Karya Lengkap sd. Tahun 2022 dapat di akses melalui: (1) http://digilib.uinsgd.ac.id/view/creators. (2) https://www.google.com/ search? q=buku+a. rusdiana+shopee&source (3) https://play. google.com/ store/ books/author?id.

 

Tag:
Nalar Lainnya
...
Dadan Supardan

Semangat Revitalisasi di Mata Angkie

Nalar Lainnya
...
ENDANG KOMARA

INDEPENDENSI ASN

...
Asep S. Muhtadi

Komunikasi Pembelajaran di Masa Pandemi

...
Prof. Dr Cecep Darmawan, S.Pd., S.IP., S.H.,M.H.,M.Si.

EKSISTING DAN PROBLEMATIKA PENDIDIKAN DI JAWA BARAT

...
...
...