Penulis: Tatang Sunendar
Tatang Sunendar
Oleh Tatang Sunendar
(Widyaiswara BBGP Jabar/anggota KACI)
Stigma ganti menteri
ganti kurilukum ternyata terjadi di era mas Menteri Nadiem Makarim sebagai
Mendikbudristekdikti. Hal ini dibuktikan dengan mulai diberlakukannya kurikulum
merdeka yang sebelumnya disebut kurikulum prototipe. Lebih hebat lagi di era Mas
Menteri ini juga terjadi perubahan organisasi lembaga Pusat Pengembangan Pemberdayaan
Pendididik dan Tenaga Kependidikan (PPPPTK) seperti ditunjukkan dengan
terbitnya Permendikbud Nomor 14 Tahun 2022 tentang Struktur Organisasi Balai Besar
Guru Genggerak (BBGP) dan Balai Guru Penggerak (BGP). BBGP berada di enam
provinsi sedang Balai Guru Penggerak berada di 28 provinsi di Indonesia dan diberi nama sesuai
dengan provinsi masing-masing. Oleh karena
PPPPTK IPA berada di Provinsi Jawa Barat maka diberi nama BBGP
Jawa Barat.
Balai Besar Guru
Penggerak yang selanjutnya disingkat BBGP adalah unit pelaksana teknis
setingkat eselon dua. Mempunyai tugas bidang pengembangan dan pemberdayaan
guru, pendidik lainnya, tenaga kependidikan, calon kepala sekolah, kepala
sekolah, calon pengawas sekolah, dan pengawas sekolah sedangkan fungsinya
adalah pelaksanaan pemetaan kompetensi; pengembangan model peningkatan
kompetensi; pengembangan media pembelajaran, pelaksanaan peningkatan
kompetensi; pelaksanaan fasilitasi peningkatan kompetensi; pelaksanaan
supervisi peningkatan kompetensi; pelaksanaan pemantauan dan evaluasi
pengembangan dan pemberdayaan; pelaksanaan kemitraan di bidang pengembangan dan
pemberdayaan.
Salah satu alasan berdirinya
BBGP dan BGP sebagaimana diuraikan Dirjen GTK Iwan Syahril adalah untuk
mendekatkan pelayanan pemderdayaan guru sesuai dengan karakteritik daerah.
"Kita ingin pembelajaran guru relevan. Semisal guru di Kupang berbeda
tantangannya kalau misalkan di Bandung, artinya kami ingin ada ownership, bukan hanya konteks apa yang
bisa dilatih, tapi juga apa yang dilatih," ujarnya.
Bulan Mei ini merupakan bulan yang sangat istimewa bagi keluarga besar Pusat Pemberdayaan Pendidik dan Tenaga Kependidikan (PPPP TK) termasuk PPPPTK IPA karena di bulan ini mulai dilaksanakannya perubahan tugas dan fungsi baru BBGP menggantikan tugas dan fungsi PPPPTK IPA, sehingga seorang teman berseloroh di bulan ini terjadi metamorposis PPPPTK IPA menjadi BBGP Jawa Barat.
Proses perubahan tugas
dan fungsi diikuti dengan perubahan papan nama dari PPPPTK IPA menjadi BBGP Jabar.
Hal ini merupakan suatu momen yang sangat istimewa dan mengharukan bagi seluruh
komponen PPPPTK IPA. Selain itu juga dirasakan bagi pendidik dan tenaga
kependidikan maupun stakeholder yang sering berinterkasi serta pernah
mengikuti program diklat di PPPPTK IPA, terutama pendidik dan tenaga kependidikan
yang berada di luar Jawa Barat. Saat hari pergantian papan lembaga tidak
sedikit kami berfoto bersama di spot-spot yang dirasakan penuh kenangan dan
istimewa terkhusus spot yang ada papan nama PPPPTK IPA.
Proses pergantian
tugas dan fungsi lembaga kediklatan sudah beberapa kali terjadi namun
berdirinya BBGP Jawa Barat dengan payung Permendikbud Nomor 14 Tahun 2022
berlokasi PPPPTK IPA dirasakan sungguh berbeda di antaranya karena;
Pertama BBGP Jawa Barat merupakan gabungan dari PPPTK
IPA, PPPPTK LB, dan PPPPTK Penjas BK. Ini terjadi karena ketiga lembaga tersebut
berada di provinsi Jawa Barat namun tugas, fungsinya berbeda satu sama lain. Untuk
PPPPPTK IPA perubahan tugas dan fungsi dan nama lembaga sebelumnya telah terjadi
seperti 2002-2007 PPPG IPA, 2007-2022 PPPPTK IPA dan 2022- BBGP. Namun tidak
sampai dilakukan penggabungan. Proses penggabungan ini mengakibatkan sumber daya
manusia di BBGP berasal dari ketiga lembaga PPPPTK IPA, PPPPTK LB, dan PPPPTK
penjas BK.
Kedua BBGP Jawa Barat terjadi perubahan sasaran
pendidik dan tenaga kependidikan yang dilayani sebelumnya PPPPTK melayani pendidik
dan tenaga pendidikan yang dilayani adalah berlevel nasional, sehingga dalam
proses pengembangan programnya lintas provinsi dan pulau dan hal ini membawa
sensasi tersendiri namun sekarang yang dilayani PTK di provinsi Jawa Barat saja.
Ketiga BBGP Jawa Barat membuat hilangnya pengelolaan
konten materi pelajaran tertentu seperti sebelumnya PPPPTK IPA khusus menanganii
guru-guru IPA, PPPPTK TK LB guru TK dan PLB dan penjas penjas BK. Dengan
berubahnya menjadi BBGP tugas yang dilaksanakan semua mata pelajaran dan sekarang yang menjadi
fokus adalah program pelaksanaan guru penggerak, pelaksanaan program sekolah
penggerak serta implementasi kurikulum Merdeka.
Keempat dengan berdirinya BBGP serta BGP di
tingkat provinsi menjadikan forum yang bisa menghadirkan, guru, kepala sekolah
maupun pengawas nampaknya akan langsung ditangani oleh Dirjen GTK.
Dibentuknya BBGP merupakan
suatu keniscayaan sejalan dengan program sekolah penggerak, guru penggerak yang
sudah dikembangkan, berdasarkan survei menunjukkan hasil program Guru Penggerak
Kemendikbudristek dinilai berdampak baik bagi para guru. Hal ini tercermin dari
hasil survei Indikator Politik Indonesia pada akhir 2021 kepada 983 responden
yang menyambut Program Guru Penggerak (PGP) dengan positif. Sebanyak 99,9
persen guru (68,5 persen sangat setuju dan 31,4 persen setuju) menilai PGP
berhasil meningkatkan kemampuan guru berinovasi. Dengan hadirnya BBGP akan
menjadikan program PSP dan PGP mempunyai wadah yang permanen untuk mengawal kesinambungan
program PSP, PGP, dan IKM.
Proses
metamorposis BBGP merupakan legacy dari Mas Menteri Nadiem Makarim, sebagai upaya peningkatan mutu pendidikan Indonesia, saya meyakini langkah yang
dilakukan oleh Mas Menteri telah memperhitungkan berbagai aspek karena sebagaimana
beliau sampaikan sesaat dipanggil presiden Jokowi sebelum dilantik beliau mengatakan
bahwa saya pemilik dan yang tahu masa depan. Sebagai orang termasuk katagori kolonial
saya meyakini apa yang diucapkannya akan membuahkan hasil yang baik, walau
terbersit sebuah tanya di dalam hati apakah lembaga ini akan bertahan mengingat
masa kerjanya tinggal satu setengah tahun lagi. Kekhawatiran ini muncul mengingat
fenomena ganti menteri ganti kebijakan masih belaku di negara kita. Kita harus
meyakini segala sesuatu dalam hidup adalah sementara. Jika semuanya berjalan
baik, nikmatilah karena itu tidak akan bertahan selamanya. Jika keadaan menjadi
buruk, jangan khawatir karena itu juga tidak akan bertahan selamanya.
Sekali layar
terkembang surut kita berpantang. Kapal BBGP akan mengarungi bahtera Pendidikan
menuju merdeka belajar. Hal yang lazim suatu kendaraan akan lincah dan melaju
dengan kecepatan tinggi jika ditumpangi dengan jumlah penumpang yang
proposional. Nah BBGP Jabar yang notabene gabungan dari tiga lembaga
berpenumpang besar kurang lebih 400 orang akankah menjadi lembaga yang lincah
dan gesit? Mungkin di sini dibutuhkan langkah arif dan bijak, bagaimana menciptakan sebuah kapal
yang gesit dan lincah tanpa ada yang merasa dirugikan merujuk pada peribasa Sunda
caina herang laukna beunang. Hal ini
penting karena nampaknya semua SDM BBGP Jabar sudah merasa nyaman dengan tugas
dan fungsinya.
Proses
metamorposis perberdayaan guru telah dilakukan suatu langkah bijak akan
ditempuh oleh para pemangku kepentingan, dalam upaya menciptakan sebuah lembaga
yang mampu mengungkit mutu pendidikan yang menghasilkan siswa cerdas, kreatif
serta bersikap sesuai dengan profil pelajar Pancasila. Dengan memperhatikan potensi
SDM yang ada, kapal BBGP Jabar akan melaju dengan gesit dan lincah tanpa ada
yang harus turun dari kapal tersebut…. Semoga.