KURANGNYA KESADARAN SISWA DALAM PROSES PEMBELAJARAN

Penulis: Rika Rosalina

Dibaca: 1111 kali

Rika Rosalina

Oleh Rika Rosalina

 

Dalam sekolah kita mengenal proses belajar. Belajar merupakan proses dalam memperoleh perubahan baik dalam bentuk pengetahuan, keterampilan, sikap dan tingkah laku. Hasil dari proses belajar adalah mendapatkan pengetahuan atau ilmu yang sebelumnya tidak tahu menjadi tahu, dari yang tidak mampu menjadi mampu. Seringkali proses belajar ini dikaitkan dengan pendidikan dan sekolah yang sedari kecil sudah mulai diterapkan. Missal dari umir 7 tahun anak anak sudah mulai masuk Sekolah Dasar (SD) dilanjut dengan Sekolah Menengah Pertama (SMP) dan Sekolah Menengah Akhir (SMA).  

Dalam dunia pendidikan, sudah tidak asing lagi dengan kata guru. Guru adalah seseorang yang bertanggung jawab dalam mendidik para siswanya di dalam sekolah. Guru akan menjadi teladan bagi setiap anak murid yang diajarnya. Guru merupakan tokoh penting dalam sistem pendidikan karena hanya dengan guru yang baik maka dapat menghasilkan siswa siswa dengan pembelajaran yang maksimal.

Proses pembelajaran adalah adalah proses yang di dalamnya terdapat kegiatan antara guru dengan siswa dan komunikasi timbal balik yang berlangsung dalam situasi edukatif untuk mencapai tujuan belajar (Rustaman, 2001: 461). Proses pembelajaran ini memiliki tujuan yaitu agar siswa memperoleh pengetahuan dengan suatu cara yang dapat melatih kemampuan intelektual siswa dan merangsang keingintahuan serta memotivasi kemampuan mereka.

Kesadaran diri merupakan salah satu komponen yang sangat penting dalam proses pembelajaran bagi siswa. Karena kesadaran diri merupakan modal bagi siswa untuk memperoleh pengetahuan dan pendidikan. Kesadaran diri merupakan energi pokok yang luar biasa yang terletak pada pikiran yang berpengalaman secara sadar. Energi disini maksudnya adalah kemampuan untuk melakukan sesuatu dan kemampuan menciptakan sesuatu yang terjadi.

Dalam proses pembelajaran diharapkan siswa mampu aktif di kelas dengan bertanya, mengerjakan tugas, bisa berdiskusi, antusias dalam belajar senang mengikuti pelajaran dan lain sebagaianya. Namun ada hal hal negative yang mampu menrunkan keaktifan siswa di dalam kelas antara lain, tidak suka dengan guru mata pelajaran, tidak suka dengan mata pelajarannya, kurangnya motivasi.

Akhir akhir ini banyak para siswa kurang antusias dalam belajar di dalam kelas. Mengabaikan hal hal penting yang seharusnya dilakukan sebagai layaknya seorang siswa. sebagai contoh, memainkan gawai (gadget)  ketika guru di depan yang sedang menjelaskan. Fenomena ini adalah hal sederhana tapi acap kali ditemukan di setiap sekolah. Focus utamanya bukan lagi kepada guru di depan melainkan kepada handphone yang di pegang. Selain itu, beberapa artikel menyebutkan bahwa banyak anak sekolah memilih untuk  nongkrong (bolos)  dan balapan hingga tawuruan. Ini harus menjadi perenungan bagi guru dan siswa itu sendiri.. Tak sedikit pula banyak siswa yang terjadi kecelakaan imbas dari balapan motor liar dan tawuran disaat pembelajaran berlangsung Hal ini tak sedikit terjadi di sekolah Swasta maupun Negeri yang berimbas pada nama baik sekolah yang tercoreng.  Banyak hal negative lainnya yang timbul akibat dari kurangya kesadaran diri dalam proses pembelajaran sehingga membawa pengaruh buruk bagi nama sekolah itu sendiri.

Beberapa contoh di atas membuktikkan bahwa para siswa belum sadar akan perannya menjadi seorang siswa. Apabila seorang sesorang telah sadar akan perannya dan tugasnya menjadi seorang siswa di sekolah, maka segala pikiran dan tindakkan difokuskan untuk mendapatkan ilmu serta pengetahuan sebanyak-banyaknya dari guru.

Tag:
Nalar Lainnya
...
Dadan Supardan

Semangat Revitalisasi di Mata Angkie

Nalar Lainnya
...
ENDANG KOMARA

INDEPENDENSI ASN

...
Asep S. Muhtadi

Komunikasi Pembelajaran di Masa Pandemi

...
Prof. Dr Cecep Darmawan, S.Pd., S.IP., S.H.,M.H.,M.Si.

EKSISTING DAN PROBLEMATIKA PENDIDIKAN DI JAWA BARAT

...
...
...