Penulis: Dr. Dedi Nurhadiat, M.Pd.
Nagisa Nishikawa
(Hikmah Pergaulan)
Oleh
Dr. Dedi Nurhadiat, M.Pd.
Melengkapi tulisan
sebelumnya tentang makna yang bisa diambil oleh penulis di balik pergaulan dengan orang àsing, khususnya orang bule.
Kali ini hanya ingin mengambil contoh dari dua tokoh yaitu Diego Verges
(Spanyol) dan Nagisa Nishikawa (Jepang). Namun maaf semua ini hanyalah penemuan pribadi, berdasarkan hasil kajian
sederhana yang bisa menuai perdebatan panjang. Bisa saja tulisan ini dianggap
tidak semuanya akurat karena hanya penemuan pribadi dari hasil pergaulan
beberapa bulan saja.
Hikmah yang dapat
diambil dari Diego Verges adalah cara memperoleh piagam penghargaan dalam
bidang seni fotografi berkelas internasional, dan cara memanfaatkan piagam itu
untuk menembus pasar dunia. Dia mengakui hasil fotografi orang lndonesia dalam
sebuah pameran hasilnya bagus-bagus, tapi belum tentu bisa merebut pasar persaingan dunia. Khususnya majalah dan periklanan. Karena ada
kunci yang mereka tidak miliki. Dan kunci inilah yang akan dibahas pada tulisan
ini.
Adapun hikmah yang
akan diambil dari Nagisa Nishikawa adalah bersyukurnya jadi pemeluk agama
Islam. Karena ajarannya bisa melestarikan manusia dari kepunahan. Penduduk
Jepang berada di ambang kepunahan akibat rasa enggan membentuk keluarga.
Sebagai dampak perkembangan teknologi (boneka seks) dan
mahalnya biaya hidup sehari-hari. Warga Jepang banyak yang malas hidup
berkeluarga karena sulitnya membiayai kehidupan berkeluarga. Mengurus anak itu,
dianggap mengurangi kesempatan mencari nafkah.
Hasil pengamatan
penulis selama bergaul dengan Diego Verges (Spanyol). Berkat keahliannya dalam
bidang fotografi dia bisa merebut orderan periklanan di
Indonesia. Iklan rokok ternama Indonesia pernah dia raih setelah perkenalan
dengan guru fotografi di Indonesia lewat FB (face book), Dan dapat
diundang jadi bintang tamu di SMA untuk jadi bintang tamu dalam pelajaran
fotografi. Hanya bergaul dengan Diego Verges beberapa jam saja akan dengan
mudah mendapatkan ilmu fotografi dan ilmu pemasaran fotografi. Rangkuman
penulis dari rahasia suksesnya, di antaranya sebagai
berikut:
1). Karya
fotografinya bisa tembus di majalah internasional bermodalkan piagam
penghargaan. Yang jadi syarat untuk bisa diterima itu adalah pengakuan para
ahli fotografi dunia, berupa piagam internasional.
2). Cara memperoleh
piagam fotorafi berkelas internasional itu sangat mudah yaitu mengikuti lomba
lewat website resmi. Setiap negara punya
komunitas fotografi dan rutin menyelenggarakan lomba. Jika kita jadi juara ada
2 keuntungan a). Diundang panitia datang di negara tersebut, dengan biaya
ditanggung penyelenggara. b). Piagamnya bisa jadi modal hidup, agar bisa tembus ke perusahaan dan majalah ternama
dunia.
3). Diego Verges bisa
tertarik dan berkunjung ke Indonesia tahun 2015 karena TPA Bantar Gebang &
Masjid Waria di Jawa Tengah. Sekali lawatan langsung dapat orderan iklan rokok
ternana di Indonesia. Saat itu dia mengambil obyek iklan rokok tentang
"perahu diguncang badai" padahal foto itu diambilnya di sebuah kolam
renang.
Kisah menarik yang
dapat penulis ambil dari hasil pergaulan beberapa bulan dengan Nagisa Nishikawa, di antaranya penulis menjadi
paham tentang makna peranan agama dalam mempertahankan kelangsungan
kehidupan umat manusia. Karena menurut Nagisa Nishikawa:
1). Penduduk Jepang
diramal akan musnah dari muka bumi ini karena penduduknya tidak mau menikah.
Sulit mendapatkan keturunan.
2). Biaya hidup di
Jepang terlalu mahal. Hasil bekerja sehari-hari tidak cukup untuk membesarkan
anak secara hidup layak.
3). Untuk mendapatkan
kepuasan batin (pergaulan dewasa). Sangat mudah didapat secara hidup bebas,
karena asal suka sama suka. Sehingga menjadikan orang Jepang banyak yang malas
menikah.
4). Wanita yang
bersekolah mengenakan rok pendek tanpa mengenakan pakaian dalam. Tidak ada rasa
malu jika auratnya terlihat oleh pria. Bahkan seorang guru bisa meminta maaf
kepada siswanya, jika tak sengaja menemukan mereka sedang bercinta.
5). Pemerintah Jepang
membuka lebar kesempatan bagi warga negara lain, jika ingin menjadi warga
negaranya. Hal ini untuk mempertahankan kelangsungan hidup negaranya. Karena
sulitnya warga Jepang melakukan pernikahan dan membuahkan keturunan.
Sekali lagi, uraian
di atas ini hanya rangkuman pendapat pribadi penulis saja. Dengan beberapa
video tetang hal ini, telah diunggah ke chanell youtube milik pribadi. Tentu
saja para pembaca diperkenankan untuk membukanya. (DN)
Dokumentasi.
http://diegoverges.com/
https://youtu.be/oTxdn8ukLuM