Penulis Ahmad Rusdiana
Ahmad Rusdiana
SUKSES tidaknya atau berhasil tidaknya sebuah
organisasi sangat tergantung pada kemampuan timnya dalam menghadapi perubahan
yang cepat dan tidak terduga. Apalagi saat ini semua
organisasi/perusahaan dihapkan pada era penuh tantangan dan ketidakpastian yang
seringkali disebut sebagai VUCA (Volatility, Uncertainty, Complexity, dan
Ambiguity). Oleh karena itu, membangun tim sukses menjadi hal yang sangat
penting untuk menjamin keberhasilan organisasi di era ini. Salah satu model
yang dapat digunakan untuk membangun tim sukses adalah model Hackman's Model
of Team Effectiveness. merupakan teori tentang bagaimana membangun tim
yang efektif dan sukses.
Model ini dikembangkan oleh J. Richard Hackman, seorang
profesor psikologi di
Gambar: 1 Hackman's
Model of Team Effectiveness
Sumber: Foto oleh Atlassian
Gambar 1 Model Hackman atau Hackman's Model of Team Effectiveness mereprentasi
teori tentang bagaimana membangun tim yang efektif dan sukses. Model ini
dikembangkan oleh J. Richard Hackman, seorang profesor psikologi di
Pertama: Real Team. Sebuah tim yang
sukses harus terdiri dari individu yang memiliki keahlian, pengetahuan, dan
pengalaman yang berbeda, namun memiliki tujuan yang sama. Dalam hal ini,
seorang pemimpin harus mampu membentuk tim dengan memilih anggota yang memiliki
kemampuan yang saling melengkapi dan bisa bekerja sama secara efektif. Dalam
konteks suksesi kepemimpinan pada tahun 2023-2024, membangun sebuah tim sukses
yang solid dan terpercaya akan menjadi sangat penting bagi organisasi untuk
dapat melanjutkan visi dan misinya secara berkesinambungan.
Kedua: Compelling Direction. Sebuah tim harus memiliki visi dan tujuan
yang jelas, dan semua anggota tim harus memahami dan menerima tujuan tersebut.
Seorang pemimpin harus mampu menyampaikan tujuan organisasi dengan jelas dan
meyakinkan, sehingga setiap anggota tim memiliki motivasi dan semangat untuk
mencapai tujuan tersebut. Hal ini akan membantu tim untuk fokus dan bekerja
secara efektif dalam mencapai tujuan organisasi.
Ketiga:
Enabling Structure. Sebuah tim sukses memerlukan struktur dan sistem yang mendukung. Dalam hal
ini, pemimpin harus memastikan bahwa setiap anggota tim memiliki peran yang
jelas, tugas yang terdefinisi dengan baik, dan sumber daya yang cukup untuk
menyelesaikan tugas tersebut. Selain itu, struktur organisasi harus mendukung
kolaborasi dan komunikasi yang efektif antar anggota tim.
Keempat:
Supportive Context. Sebuah tim sukses memerlukan lingkungan kerja yang mendukung. Dalam hal
ini, pemimpin harus menciptakan lingkungan kerja yang kondusif untuk
pertumbuhan dan perkembangan anggota tim. Hal ini dapat dilakukan dengan
memberikan dukungan, memperhatikan kesejahteraan anggota tim, dan memastikan
bahwa tim memiliki akses ke sumber daya yang dibutuhkan untuk mencapai tujuan
organisasi.
Kelima Expert Coaching. Seorang pemimpin harus mampu memberikan arahan dan dukungan yang
diperlukan bagi anggota tim dalam mencapai tujuan organisasi. Dalam hal ini,
pemimpin harus memiliki pengetahuan dan keterampilan yang cukup dalam
memberikan bimbingan dan dukungan kepada anggota tim. Selain itu,
pemimpin juga harus mampu memberikan umpan balik yang konstruktif dan membantu
anggota tim untuk berkembang secara profesional.
Dengan menggunakan
Strategi mengatasi krisis model ini cukup berhasil tidak
terlepas dari beberapa faktor. utamanaya, kualitas moral-personal yang prima,
yang dapat disederhanakan menjadi empat sebagai sifat wajib bagi Rasul, yakni:
siddiq, amanah, tabligh, dan fahtanah: jujur, dapat dipercaya, menyampaikan apa
adanya, dan cerdas. Keempat sifat ini membentuk dasar keyakinan umat Islam
tentang kepribadian Rasul saw. Kehidupan Muhammad sejak awal hingga akhir
memang senantiasa dihiasi oleh sifat-sifat mulia ini. Bahkan sebelum diangkat
menjadi Rasul, ia telah memperoleh gelar al-Amin (yang sangat dipercaya) dari
masyarakat pagan Makkah.
Pentingnya kualitas moral yang prima ini kembali ia
tekankan setelah menjadi utusan Tuhan dalam haditsnya: "Dari Abu Hurairah,
Rasul saw. bersabda: Sesungguhnya aku diutus guna menyempurnakan kebaikan
akhlak. (H.R. Ahmad, 8595).
Endingnya: ibda’ binafsik (Solusi Praktis dalam
Mengatasi Krisis Multi Dimensional).
Wallahu A'lam Bishowab.
Penulis:
Ahmad
Rusdiana, Pegiat
Rumah Baca Tresna Bhakti, Pengampu mata kuliah manajemen Kewirausahaan
pendidikan; Penulis buku: Kewirausahaan Teori dan Praktek; Manajemen. Manajemen
Kewirausahaan Pendidikan; Guru Besar Manajemen Pendidikan UIN Sunan Gunung
Djati Bandung. Pendidik, Peneliti, dan Pengabdi; Pendiri dan Pembina Yayasan
Sosial Dana Pendidikan Al Misbah Cipadung Bandung yang mengembangkan pendidikan
Diniah, RA, MI, dan MTs, sejak tahun 1984, serta garapan khusus Bina Desa,
melalui Yayasan Pengembangan Swadaya Masyarakat Tresna Bhakti, yang
didirikannya sejak tahun 1994 dan sekaligus sebagai Pendiri Yayasan,
kegiatannya pembinaan dan pengembangan asrama mahasiswa pada setiap tahunnya
tidak kurang dari 70 mahasiswa di Asrama Tresna Bhakti Cibiru Bandung. Membina
dan mengembangkan Pusat Kegiatan Belajar Masyarakat (PKBM) TK TPA Paket A B C.
Rumah Baca Tresna Bhakti sejak tahun 2007 di Desa Cinyasag Kec.n. Panawangan
Kab.Ciamis Jabar. Karya lengkap dapat diakses melalui:
https:(1)//a.rusdiana.id(2)http://tresnabhakti.org/webprofil
(3)http://digilib.uinsgd.ac.id/view/creators
(4) https://www.google.com/search?q=buku+ a.rusdiana +shopee&source (5)
https://play.google.com/store/books/author?id.