MEMBANGUN TIM SUKSES DENGAN MODEL KATZENBACH DAN SMITH: Peluang Alternatif Menuju Keunggulan Kompetetitif di Era penuh tantangan dan ketidakpastian

Penulis Ahmad Rusdiana

Dibaca: 177 kali

Ahmad Rusdiana

Oleh Ahmad Rusdiana

 

Dalam era yang penuh tantangan dan ketidakpastian lingkungan saat ini, akan membuat para manajer perlu mempelajari perubahan lingkungan dan langkah penyesuaian atas perubahan. Elemen dari ketidakpastian lingkungan adalah ketidakpastian dan kompleksitas. Ketidakpastian adalah kondisi di mana pimpinan perusahaan tidak memiliki informasi yang cukup mengenai kondisi lingkungannya. Sedangkan kompleksitas adalah keragaman atau banyaknya elemen eksternal yang mempengaruhi organisasi.  Dalam kodisi demikian membangun tim sukses menjadi hal yang sangat penting bagi organisasi/perusahaan yang ingin bertahan dan berkembang. Salah satu model yang dapat digunakan untuk membangun tim sukses adalah model Katzembach dan Smith. Model ini dapat membantu organisasi atau perusahaan untuk mencapai keunggulan kompetitif di era penuh tantangan dan ketidakpastian. Model ini telah terbukti efektif dalam meningkatkan kinerja tim di berbagai organisasi.

Model Katzenbach dan Smith 1993 menawarka tiga alternatif yaitu komitmen, skill, dan akuntabilitas. Ketiga bagian ini sangat penting untuk menciptakan tim sukses yang efektif dan berkinerja tinggi, tampak pada gambar berikut:

Gambar: Model Katzenbach dan Smith 1993

Sumber: Foto oleh Atlassian

Gambar diatas, mengidentifikasi Model Katzenbach dan Smith 1993. Variabel ini digunakan agar bisa membuat tim memiliki performa dan hasil yang sesuai dengan target dan setiap individu di dalamnya bisa berkembang dari apa yang mereka lakukan sekarang. Berikut adalah penjelasan 3 variabel dalam model Katzenbach dan Smith:

Pertama dari model ini adalah komitmen, yang berkaitan dengan kesediaan setiap anggota tim untuk bekerja sama dan berkontribusi secara aktif dalam mencapai tujuan bersama. Komitmen ini juga mencakup dukungan yang diberikan oleh perusahaan dan pimpinan kepada tim sukses dalam membangun budaya kerja yang positif dan mendorong semangat tim. Pada bagian ini, penting bagi perusahaan untuk memastikan bahwa seluruh anggota tim memiliki pemahaman yang sama mengenai tujuan dan visi perusahaan serta berkomitmen untuk mencapai tujuan tersebut secara bersama-sama.

Kedua dari model ini adalah skill, yang mencakup keterampilan dan kompetensi teknis yang dibutuhkan untuk menyelesaikan tugas-tugas yang diberikan. Setiap anggota tim harus memiliki keterampilan dan pengetahuan yang cukup untuk menyelesaikan tugas dengan baik dan efektif. Pada bagian ini, perusahaan perlu memastikan bahwa anggota tim memiliki kompetensi dan keterampilan yang sesuai dengan tugas yang diberikan, serta memberikan pelatihan dan pengembangan keterampilan yang diperlukan bagi setiap anggota tim.

Bagian terakhir dari model ini adalah akuntabilitas, yang mencakup tanggung jawab setiap anggota tim untuk menyelesaikan tugas dan mencapai tujuan bersama. Akuntabilitas juga mencakup pengukuran kinerja dan penilaian terhadap setiap anggota tim, serta memberikan umpan balik yang jelas dan konstruktif terhadap kinerja anggota tim. Pada bagian ini, perusahaan perlu memastikan bahwa setiap anggota tim memiliki tanggung jawab yang jelas dan disertai dengan konsekuensi yang jelas pula.

Dalam keseluruhan model Katzenbach dan Smith 1993, komitmen, skill, dan akuntabilitas saling terkait dan mempengaruhi satu sama lain. Jika ketiga bagian ini dikelola dengan baik oleh perusahaan/orgsanisasi, maka akan membentuk tim sukses yang efektif dan berkinerja tinggi. Oleh karena itu, perusahaan perlu memperhatikan ketiga bagian tersebut dan memastikan bahwa tga karakteristik utama dari model ini diterapkan secara efektif dalam pengembangan tim sukses.

Dalam perspektif Islam, memiliki komitmen, skill, dan akuntabilitas menjadi satu kesatuan yang utuh dalam mencapai kesuksesan, dengan keyakinan bahwa:

-   Komitmen seseorang tercermin dalam aktivitas yang dilakukan. Komitmen dalam menjalankan kewajiban dan menjahui larangan Allah Swt merupakan wujud dari komitmen seorang manusia sebagai makhluk Tuhan. dalam Al-Qur'an Surat Al-Fath:10;  ditegaskan bahwa orang yang setia kepada seseorang maka setia kepada Allah dan barang siapa yang menepati janjinya maka akan mendapatkan pahala yang besar. Begitu juga sebaliknya, yang ia mengingkari janji artinya ia tidak hanya ingkar kepada orang yang ia beri janji tetapi juga kepada Allah, yang akan mendapatkan akibatnya sendiri. Oleh karena itu ada baiknya tetap menjalani hubungan baik dengan sesama salah satunya dengan menepati janji.

-   Memiliki skill: keterampilan dan kompetensi: Ajaran Islam memberikan motivasi bagi pendidik (guru) agar bekerja sesuai dengan keahlian. "Suatu pekerjaan yang dikerjakan oleh orang yang tidak profesional akan mengelami kegagalan. Sabda Rasulullah Saw".

-   Akuntabilitas yang sesuai dengan perspektif Islam adalah akuntabilitas berdasarkan dua peran manusia yaitu sebagai hamba Allah yang diwujudkan melalui “akun ketundukan” dan wakil Allah di bumi (Khalifatullah Fil Ardh) yang diwujudkan melalui “akun kreativitas”, Dalam (Q.S. An-Nisa: 58). Secara konsepsi, akuntabilitas di antara manusia mempunyai dua tujuan, yaitu (1) menciptakan keharmonisan sosial yang akan membawa kepada keadilan dan (2) menjaga keharmonisan dan keadilan membawa kemaslahatan masyarakat luas. Sehubungan dengan kejujuran, dalam Al-quran surat Al-Is'ra ayat 35 yaitu: “Dan sempurnakanlah takaran apabila kamu menakar, dan timbanglah dengan neraca yang benar. Itulah yang lebih utama (bagimu) dan lebih baik akibatnya.” 

Wallahu A'lam Bishowab.

 Penulis:

Ahmad Rusdiana, Pegiat Rumah Baca Tresna Bhakti, Pengampu mata kuliah manajemen Kewirausahaan pendidikan; Penulis buku: Kewirausahaan Teori dan Praktek; Manajemen. Manajemen Kewirausahaan Pendidikan; Guru Besar Manajemen Pendidikan UIN Sunan Gunung Djati Bandung. Pendidik, Peneliti, dan Pengabdi; Pendiri dan Pembina Yayasan Sosial Dana Pendidikan Al Misbah Cipadung Bandung yang mengembangkan pendidikan Diniah, RA, MI, dan MTs, sejak tahun 1984, serta garapan khusus Bina Desa, melalui Yayasan Pengembangan Swadaya Masyarakat Tresna Bhakti, yang didirikannya sejak tahun 1994 dan sekaligus sebagai Pendiri Yayasan, kegiatannya pembinaan dan pengembangan asrama mahasiswa pada setiap tahunnya tidak kurang dari 70 mahasiswa di Asrama Tresna Bhakti Cibiru Bandung. Membina dan mengembangkan Pusat Kegiatan Belajar Masyarakat (PKBM) TK TPA Paket A B C. Rumah Baca Tresna Bhakti sejak tahun 2007 di Desa Cinyasag Kec.n. Panawangan Kab.Ciamis Jabar. Karya lengkap dapat diakses melalui: https:(1)//a.rusdiana.id(2)http://tresnabhakti.org/webprofil

(3)http://digilib.uinsgd.ac.id/view/creators (4) https://www.google.com/search?q=buku+ a.rusdiana +shopee&source (5) https://play.google.com/store/books/author?id.

 

Tag:
Nalar Lainnya
...
Dadan Supardan

Semangat Revitalisasi di Mata Angkie

Nalar Lainnya
...
ENDANG KOMARA

INDEPENDENSI ASN

...
Asep S. Muhtadi

Komunikasi Pembelajaran di Masa Pandemi

...
Prof. Dr Cecep Darmawan, S.Pd., S.IP., S.H.,M.H.,M.Si.

EKSISTING DAN PROBLEMATIKA PENDIDIKAN DI JAWA BARAT

...
...
...