Penulis: A. Rusdiana
A. Rusdiana
Alur Tujuan
Pembelajaran adalah angkaian tujuan pembelajaran yang tersusun secara
sistematis dan logis di dalam fase secara utuh dan menurut urutan pembelajaran
sejak awal hingga akhir suatu fase. Susunan dalam ATP Kurikulum Merdeka ini
dibuat secara linear sesuai dengan urutan kegiatan pembelajaran yang dilakukan
dari hari ke hari untuk mengukur Capaian Pembelajaran. Alur Tujuan Pembelajaran
dalam Kurikulum Merdeka ini sebenarnya memiliki fungsi yang sama dengan
silabus, yaitu untuk perencanaan dan pengaturan pembelajaran dan asesmen secara
garis besar untuk jangka waktu satu tahun. Sesuai dengan kewenanggya bahwa
guru memiliki kebebasan dalam menyusun ATP Kurikulum Merdeka sendiri sehingga
alur yang dihasilkan antara satu guru dengan guru yang lain tentu berbeda,
meskipun keduanya sama-sama mengajar di fase yang sama.
Untuk mencapai
keberhasilan Pencapaian Pembelajaran IKM, Guru, para Peserta PPG (tidak menutup
kemungkinan bagi alumni PPG tahun 2020 kebelakang), ketika menyusun ATP terlebih
dahulu memahami bagaimana prinsip yang perlu diperhatikan, dan Bagaimana
prinsip menyusun Alur Pembelajaran? Sesuai dengan kewenagannya dalam menyusun Alur
Tujuan Pembelajaran, guru dapat merancang sendiri berdasarkan Capaian
Pembelajaran (CP), mengembangkan dan memodifikasi contoh yang disediakan, atau
menggunakan contoh yang disediakan pemerintah. Jika guru memilih
merancang sendiri Alur Tujuan Pembelajaran ini, maka ada tujuh prinsip yang
harus diperhatikan, yaitu:
Pertama:
Sederhana dan Informatif; Alur Tujuan Pembelajaran yang disusun
harus dapat dipahami oleh guru sebagai pihak yang merancang ATP maupun pembaca.
Oleh karena itu, agar ATP Kurikulum Merdeka lebih mudah dipahami, Bapak/Ibu
guru dapat menggunakan istilah atau terminologi yang umum digunakan, serta
tidak mengandung makna yang ambigu. Jika menggunakan istilah khusus, Bapak/Ibu
guru dapat mencantumkan penjelasannya dalam bentuk glosarium.
Kedua Esensial
dan Kontekstual; Alur Tujuan Pembelajaran juga
harus memuat aspek pembelajaran yang paling mendasar atau penting, yakni
kompetensi, konten, dan hasil pembelajaran. Ketersediaan pengalaman belajar
yang sejalan dengan lingkungan sekitar atau kehidupan di dunia nyata juga perlu
dipertimbangkan. Dengan begitu, siswa lebih mudah dalam mengimplementasikan
pembelajaran yang diperolehnya.
Ketiga: Berkesinambungan;
Berkesinambungan
artinya, adanya keterkaitan antarfase dan antar tujuan dan merupakan pencapaian
yang disusun secara berurutan, sistematis, dan berjenjang agar dapat memperoleh
Capaian Pembelajaran yang telah ditetapkan pada setiap mata pelajaran. Selain
itu, ATP juga harus disusun secara kronologis berdasarkan urutan pembelajaran
dari waktu ke waktu.
Keempat: Pengoptimalan tiga aspek
kompetensi; Ada tiga aspek kompetensi yang harus dioptimalkan pada siswa, yaitu
pengetahuan, keterampilan dan sikap. Pengoptimalan ketiga aspek kompetensi ini
harus selaras dengan tahapan kognitif siswa yang terdiri dari kemampuan
mengingat, memahami, mengaplikasi, menganalisis, mengevaluasi, dan mencipta,
serta dimensi pengetahuan (faktual – konseptual – prosedural – metakognitif). Tak
hanya aspek pengetahuan, keterampilan, dan sikap siswa saja, pengoptimalan juga
perlu dilakukan pada penumbuhan kecakapan hidup, seperti kemampuan berpikir
kritis, kreatif, komunikatif, dan kolaboratif, serta dimensi Profil Pelajar
Pancasila yang terdiri enam dimensi, yakni beriman, mandiri, bergotong-royong,
bernalar kritis, dan kreatif.
Kelima Merdeka
Belajar; Merdeka belajar adalah prinsip utama yang harus dipahami guru dalam
penyusunan ATP Kurikulum Merdeka. Merdeka belajar sendiri berarti: (1) Memerdekakan
siswa dalam berpikir dan bertindak pada ranah akademis dan bertanggung jawab
secara moral. (2) Memfasilitasi dan menginspirasi kreativitas siswa dengan
mempertimbangakn keunikan yang dimiliki setiap siswa, mulai dari kecepatan
belajar, gaya, dan minat siswa. (3) Mengoptimalkan peran dan kompetensi guru
dalam merumuskan perencanaan dan pelaksanaan pembelajaran.
Keenam Operasional
dan Aplikatif; Perumusan ATP harus dapat memvisualisasikan dan mendeskripsikan proses
pembelajaran serta penilaian secara utuh. Dengan begitu, ATP dapat menjadi
landasan operasional yang aplikatif dalam merancang modul ajar. Ketujuh Adaptif dan Fleksibel; Alur Tujuan
Pembelajaran yang disusun juga harus adaptif dan fleksibel. Ini artinya, ATP
dapat diterapkan sesuai dengan karakteristik mata pelajaran, siswa, dan satuan
pendidikan dengan mempertimbangkan alokasi waktu dan keterkaitan antarmata
pelajaran, serta ruang lingkup pembelajaran dalam Kurikulum Merdeka, yaitu
pembelajaran intrakurikuler, kokurikuler, dan ekstra kurikuler.
Selain 7 prinsip di
atas Guru juga yang harus memperhatikan pula 2 Prinsip yang esensial dalam penyusunan
ATP Kurikulum
Merdeka antara
lain: (1) Perumusan dan penyusunan Alur dan Tujuan Pembelajaran berfungsi
mengarahkan guru dalam merencanakan, mengimplementasi dan mengevaluasi
pembelajaran secara keseluruhan sehingga capaian pembelajaran diperoleh secara
sistematis, konsisten, terarah dan terukur. (2) Penggunaan kata kerja
operasional dalam rumusan tujuan pembelajaran memfasilitasi guru dalam
mengidentifikasi indikator atau kegiatan/aktivitas pembelajaran yang tentunya
sangat terkait dengan pemilihan materi ajar dan jenis evaluasi pembelajaran
baik formatif maupun sumatif.
Pada prinsipnya Guru harus bisa
menyusun alur tujuan pembelajaran yang tepat sesuai dengan kemampuan siswa
serta capaian pembelajaran yang harus dicapai siswa.Kinerja guru menjadi lembaga
pendidikan yang ikut berkontribusi dalam membangun pendidikan di Indonesia.
Tersedianya guru yang kompeten menjadi aset termahal bagi pendidikan
berkualitas. Melalui penguatan materi dengan topik-topik terkini dan support
system untuk mendukung kegiatan belajar mengajar di sekolah.
Wallahu A'alam Bishowab.
_______________
*) Tulisan ini, semula dijadikan Bahan Materi Penguatan Pada Perkuliahan
Lokakarya Review Perangkat Pembelajaran dan PTK- PPG dalam jabatan bagi Guru
Madrasah dan PAI-LPTK Fakultas Tarbiyah Dan Keguruan UIN Sunan Gunung Djati
Bandung Tahun 2023. Kalau memungkinkan dapat di publis di MO-beritadissdik.
Penulis:
Ahmad Rusdiana, dalam 3 Minggu ini, 22 Juni sd. 17
Bertugas sebagai Dosen/Tutor pada Perkuliahan Lokakarya Review Perangkat Pembelajaran
dan PTK-PPG dalam jabatan bagi Guru Madrasah dan PAI-LPTK Fakultas Tarbiyah Dan
Keguruan UIN Sunan Gunung Djati Bandung. Tahun 2023. Salah seorang Dewan pakar
PERMAPENDIS Provinsi Jawa Barat Periode 2023-2007. Pemerhati Pendidikan, Pegiat
Rumah Baca Tresna Bhakti, Penulis buku: Manajemen Pengembangan Kurikulum,
Kebijakan Pendidikan; Pendidikan Profesi Keguruaan, Manajemen Penilaian
Autententik; Manajemen Pelatihan; Inovasi Pendidikan, Manajemen, Manajemen
Pendidikan Karakter, Manajemen Pendidikan nilai, Manajemen pendidikan
Multikultural; Inovasi Pendidikan, Kepenpemim-pinan Pendidikan; Manjemen
Perencanaan Pendidikan; Pengelolaan Pendidikan, Kewirausahaan Teori dan
Praktek; Manajemen Evaluasi Program Pendidikan; Guru Besar Manajemen Pendidikan
UIN Sunan Gunung Djati Bandung. Pendidik, Peneliti, dan Pengabdi; Pendiri dan
Pembina Yayasan Sosial Dana Pendidikan Al Mishbah Cipadung Bandung yang
mengembangkan pendidikan Diniah, RA, MI, dan MTs, sejak tahun 1984, serta
garapan khusus Bina Desa, melalui Yayasan Pengembangan Swadaya Masyarakat
Tresna Bhakti, yang didirikannya sejak tahun 1994 dan sekaligus sebagai Pendiri
Yayasan, kegiatannya pembinaan dan pengembangan asrama mahasiswa pada setiap
tahunnya tidak kurang dari 70 mahasiswa di Asrama Tresna Bhakti Cibiru Bandung.
Membina dan mengembangkan Pusat Kegiatan Belajar Masyarakat (PKBM) TK TPA Paket
A B C. Pegiat Rumah Baca Tresna Bhakti sejak tahun 2007 di Desa Cinyasag
Kecamatan. Panawangan Kabupaten. Ciamis Jawa Barat. Karya Lengkap sd. Tahun
2022 dapat di akses melalui: (1) http://digilib.uinsgd.ac.id/view/creators. (2)
https://www.google.com/ search? q=buku+a. rusdiana+shopee&source (3)
https://play. google.com/ store/ books/author?id.