Penulis: Indar Cahyanto
Ilustrasi
Oleh Indar Cahyanto
(Guru SMAN 25
Jakarta)
Memasuki Peringatan Hari Kebangkitan Nasional yang ke- 117 tahun
Musyawarah Guru Mata Pelajaran Sejarah dibawah ketua Zia Ul Haq guru SMAN 42
Jakarta. Bersama guru Sejarah yang tergabung MGMP Sejarah, AGSI, Dinas
Pendidikan Provinsi DKI Jakarta, Direktorat Sejarah Kementrian Pendidikan
membuat suatu inovasi dalam membangun karakter peserta didik dalam ajang
penanam karakter nilai-nilai kesejahraan pada peserta didik.
Peserta yang terdiri dari 200 orang meliputi peserta didik dan guru
pendamping dari SMA, SMK, Madrasah Aliyah di wilayah Jakarta, Bekasi, Bogor,
Depok dan Tangerang. Mereka beradu wawasan dan ketrampilan dalam kompetisi
sejarah nasional. Adu ketangkasan dan wawasan dalam menjawab soal dalam lomba
cerdas cermat, adu gagasan dan wawasan dalam bidang debat sejarah serta
ketrampilan dalam ber cerita sejarah mengenai cerita kepahlawanan.
Kompetisi Sejarah Nasional yang di adakan pada tanggal 23-24 Mei 2025 di
Museum Kebangkitan Nasional. Kegiatan ini merupakan momentum dalam rangka
memperingati hari kebangkitan Nasional yang ke 117 tahun 2025. Sejarah mencatat
bahwa pada tanggal 20 Mei 1908, sebuah tonggak penting dalam sejarah Indonesia
tercatat dengan berdirinya organisasi modern bernama Boedi Oetomo. Organisasi
ini menjadi simbol awal kebangkitan dan kesadaran nasional serta semangat
persatuan yang kelak menginspirasi pergerakan menuju kemerdekaan Indonesia.
Dalam Memperingati Hari Kebangkitan Nasional tahun 2025 ini, Musyawarah
Guru Mata Pelajaran (MGMP) Sejarah DKI Jakarta, Asosiasi Guru Sejarah Indonesia
(AGSI) dan Museum kebangkitan Nasional bermaksud menjadikan peringatan hari
kebangkitan nasional ke-117 tahun. Dengan tema “ “Kebangkitan Nasional sebagai Momentum
Bangkit Bersama, Maju Bersatu: Energi Muda untuk Indonesia Jaya!".
Semangat kebangkitan nasional kami aktualisasikan melalui lomba-lomba yang
bersifat kompetitif yang membentuk karakter berkompetisi dan partiotisme bagi
bangsa Indonesia serta menciptakan generasi unggul dan berprestasi.
Menurut Zia Ul Haq Penangung Jawab kegiatan sebagai Ketua MGMP Sejarah
Jakarta menyatakan bahwa keinginan kami membuat acara tersebut juga disadari
untuk merawat kesadaran sejarah dan semangat kebangsaan. Serta menjadi
kompetisi ini sebagai pembelajaran sejarah yang menyenangkan bagi pelajar.
Harapan kami sifat patriotisme akan membentuk pilar-pilar kebangsaan dari
pelajar-pelajar Indonesia yang memiliki daya juang untuk mencipta bagi kemajuan
bangsa Indonesia. Sehingga nantinya pelajar-pelajar akan mencapai usia
Indonesia Emas di tahun 2045.
Kegiatan ini kami selenggarakan dengan nama Kompetisi Sejarah Nasional
merupakan program kerja dari MGMP Sejarah SMA DKI Jakarta dan menjadi program
pertama kami dalam kepengurusan yang baru. Pelaksanaa program ini baru pertama
kali kami selenggarakan dengan berkerjasama dengan Museum Kebangkitan Nasioal
sebagai tempat awal berdirinya organisasi Boedi Oteomo dan Aliansi Guru Sejarah
Indonesia (AGSI) Jakarta sebagai organisasi yang mendukung acara ini. Ujar
Bapak Zia Ul Haq.
Pada kesempatan lain Ketua Panitia dalam kegiatan ini Bapak Fadhil Lutfhi
mengatakan bahwa kegiatan merupakan memperkuat pembangunan sumber daya manusia
(SDM), sains, teknologi, pendidikan, kesehatan, prestasi olahraga, kesetaraan
gender, serta penguatan peran perempuan, pemuda, dan penyandang disabilitas.
Dasar hukum lain dalam penyelenggaraan lomba bagi peningkatan peserta didik ini
yaitu Peraturan Presiden Nomor 87 Tahun 2017 Tentang Penguatan Pendidikan
Karakter, Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 39 Tahun 2008 tentang
Pembinaan Kesiswaa dan Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 23
Tahun 2015 tentang Penumbuhan Budi Pekerti.
Pelaksanaan Lomba kompetsi Nasional yang didukung Juga oleh Direktorat
Sejarah Kementrian Kebudayaan Republik Indonesia, Dinas Pendidikan Provinsi DKI
Jakarta, Program Study Sejarah FKIP UHAMKA, Museum Kebangitan Nasional RI, Pasca
Sarjana IPS UHAMKA, UNINDRA, Penerbit Erlangga, PLN, serta semua pihak yang
telah membantu terselenggaranya acara Kompetisi Sejarah Nasional.
Kemudian juri yang diambil dari kegiatan kompetisi Sejarah Nasional
diambil dari kalangan akademisi baik itu dosen dari Prodi Sejarah UHAMKA, dan
Prodi Sejarah UNINDRA. Serta kalangan praktisi untuk cerita kepahlawan yang
tergabung dalam komunitas sastra serta dari dari Asosiasi Guru Sejarah. Juri
yang beragam dimaksudkan untuk memberikan kesan bahwa kegiatan merupakan
sesuatu hal yang bermakna bagi kemajuan pendidikan dan pengajaran sejarah.
Pada sisi yang lain dukungan dari juga muncul dari salah satu guru Sejarah
wilayah Bekasi, Bogor dan Tangerang yang berharap kegiatan KONSELNAS 2025 dapat
berlanjut pada tahun yang akan datang. Karena sebagai peningkatan mutu pembelajaran
sejarah dan kreatifitas pembelajaran di sekolah. Bisa juga sebagai ajang
silaturahmi kebangsaan antara anak bangsa baik itu guru, peserta didik, dewan
juri dalam memajukan pendidikan.
Pemenang dari lomba kompetisi Sejarah Nasional edisi pertama tahun 2025
berdasarkan keputusan dewan Juri adalah adalah Juara pertama dari SMAN 98
Jakarta, Juara kedua SMAN 2 JAKARTA, Juara 3 SMAN 8 Jakarta, Juara harapan 1
SMAN 82 Jakarta, Juara Harapan dua SMA Labchol Jakarta dan Juara harapan 3 MAN
16 Jakarta. Kemudian ada pemenang favorit yang diambil dari meeka membuat
konten dalam Instagram.
Banyak kekurangan dalam penyelenggaraan KONSELNAS edisi perdana pada tahun
2025. Izinkan saya mewakili teman2 panitia berterima kasih atas partisipasinya
di komsenas 2025. Saya berharap komsenas menjadi langkah awal tegaknya mata
pelajaran sejarah di sekolah khususnya SMA/SMK/MA. Dan semoga komsenas menjadi
agenda tahunan kita yg patut diperhitungkan setiap tahunnya Namun setiap
penyelenggaraan pasti ada yang kurang maupun ketidakpuasan. Apalagi tahun ini
merupakan tahun awal kami selalu panitia penyelenggara. Saya harap cerita
positif bisa bapak ibu guru siarkan kepada khalayak ramai. Dan jika cerita
negatif kami berharap bisa diceritakan kepada kami selaku panitia. Akhir kata saya hatur kan mohon maaf jika
masih ada kekurangan & juga berterima kasih kepada bapak ibu guru &
peserta. Ujar Ketua Panitia Penyelenggaran KONSELNAS Tahun 2025 melalui Group
Whatsapp peserta KONSELNAS 2025.
Banyak pembelajaran yang dipetik yaitu Menumbuhkan dan mengembangkan
minat, bakat, dan kreatifitas pelajar-pelajar SMA/SMK/MA dengan semangat
kompetitif, jujur dan adil. Serta mempererat tali persaudaraaan di kalangan
pelajar-pelajar SMA/SMK/MA seJabodetabek. Dan yang paling penting adalah
komitmen untuk menjaga nilai-nilai kebersamaan serta musyawarah dalam menjalin
kebersamaan. Pembelajaran dari kegiatan itu sangat menjaga kondusifitas itu
sangat penting dalam membangun kebersamaan dan kekompakan guru sejarah.