MODEL PENILAIAN AUTENTIK BERBASIS PROYEK

Penulis: A. Rusdiana

Dibaca: 534 kali

A. Rusdiana

Oleh A. Rusdiana

 

PENILAIAN PROYEK (project assessment) salah satu dari beberapa model penelilaian yang direkomendasikan dalam implementasi Kurikulum merdeka. Sebenarnya dalam kurikulum sebelumnya, yakni Kurikulum Satuan Tingkat Pendidikan (KTSP) sudah memberi ruang terhadap penilaian autentik, tetapi dalam implementasi di lapangan belum berjalan secara optimal. Pemendikbud RI.No.81/2013, menyebutkan, teknik penilaian autentik dapat dipilih secara bervariasi disesuaikan dengan karakteristik masing-masing pencapaian kompetensi yang hendak dicapai, dimana teknik penilaian yang dipilih salahsatunya Penilaian Proyek (project assessment).

Penilaian Proyek (project assessment) merupakan kegiatan penilaian terhadap tugas yang harus diselesaikan oleh peserta didik menurut periode/waktu tertentu. Penyelesaian tugas dimaksud berupa investigasi yang dilakukan oleh peserta didik, mulai dari perencanaan, pengumpulan data, pengorganisasian, pengolahan, analisis, dan penyajian data. Dengan demikian, penilaian proyek bersentuhan dengan aspek pemahaman, mengaplikasikan, penyelidikan, dan lainlain. Selama mengerjakan sebuah proyek pembelajaran, peserta didik memperoleh kesempatan untuk mengaplikasikan sikap, keterampilan, dan pengetahuannya. Yang jadi persoalan bagaimana munkin Guru dapat melakukan penilaian autentik melalui Penilaian Proyek (project assessment), dalam implementasi Kurikulum merdeka  belajar? Semestinya dibekali dengan

Pertama: Mengenal Apa itu Penilaian Proyek (project assessment)? Penilain proyek sebagai salah satu bentuk penilaian autentik yang mengedepankan kerja tim/kelompok memiliki berbagai manfaat, terutama bagi peserta didik yang cenderung pasif dalam kelas. (Kunandar 2013); Suwandi (2011) menyatakan bahwa penilaian proyek dilakukan mulai dari perencanaan, proses pengerjaan, sampai hasil akhir proyek. Untuk itu, guru perlu menetapkan hal-hal atau tahapan yang perlu dinilai, seperti penyusunan desain, pengumpulan data, analisis data, dan penyiapan laporan tertulis. Laporan tugas atau hasil penelitian juga dapat disajikan dalam bentuk poster. Pelaksanaan penialaian berupa daftar cek atau skala penilaian. Penilaian proyek dapat berupa tugas melakukan penelitian kecil-kecilan (tetapi besar buat peserta didik).

Kedua: Bagaimana Tujuan Penilaian Proyek? Mengacu pada Permendikbud Nomor 66 Tahun 2013 tentang Standar Penilaian Pendidikan. Standar penilaian bertujuan untuk menjamin: (1) perencanaan penilaian peserta didik sesuai dengan kompetensi yang akan dicapai dan berdasarkan prinsip-prinsip penilaian, (2) pelaksanaan penilaian peserta didik secara profesional, terbuka, edukatif, efektif, efisien, dan sesuai dengan konteks sosial budaya; dan (3) pelaporan hasil penilaian peserta didik secara objektif, akuntabel, dan informatif. Standar penilaian pendidikan ini disusun sebagai acuan penilaian bagi pendidikan, satuan pendidikan, dan pemertintah pada satuan pendidikan untuk jenjang pendidikan dasar dan menengah (Kunandar, 2013).

Ketiga: Bagaimana Tugas Proyek? Tugas proyek merupakan kegiatan investigasi sejak perencanaan, pengumpulan data, pengoerganisasian, pengolahan dan penyajian data (Depdiknas, 2006), sampai pembuatan laporan. Untuk melakukan tugas ini, peserta diidk diharapkan mampu bekerja bersama, pembagian tugas, berdiskusi dan pemecahan masalah yang semuanya merupakan usaha kolaboratif. Maka, tugas proyek dapat menunjukkan kemampuan peserta didik dalam hal penguasaan pengatahuan, peahaman, aplikasi, analisis, sintesis informasi/data, sampai dengan pemaknaan dan penyimpulan. Tugas proyek ini baik untuk dilaksanakan di sekolah, namun karena cukup banyak menyita waktu, dilaksanakan sekali dalam satu semester tampaknya sudah cukup memadai.

Kegiatan proyek harus dapat diselesaikan dalam jangka waktu tertentu (Nurgiyantoro, 2013).  Dalam penilaian proyek setidaknya ada 3 (tiga) hal yang perlu dipertimbangkan, yaitu kemampuan pengelolaan, relevansi, dan keaslian. Penilaian autentik (Authentic assessment) merupakan pengukuran yang bermakna secara signifikan atas hasil belajar peserta didik untuk ranah sikap, keterampilan, dan pengetahuan.

Penilaian projek atau penugasan dapat difokuskan pada dua bagian, yaitu aktivitas siswa selama proses berlangsung dan pada hasil akhir dari kegiatan tersebut. Aspek yang diakses dari bagian proses adalah:  kegiatan perencanaan dan pengelolaan; kerjasama dalam kelompok; kegiatan mandiri; dan kemampuan memecahkan masalah. Sementara itu, aspek yang diakses jika penilaian projek memfokuskan pada bagian hasil akhir adalah: kemampuan mengumpulkan data atau materi yang ditugaskan; kemampuan menafsirkan dan mengevaluasi data atau materi; dan kemampuan menyajikan atau mendisplay hasil pengumpulan data dan penafsirannya.

Keempat: Dalam menentukan kualitas kegiatan yang dilakukan, baik pada proses maupun pada hasil akhir siswa dapat mengakses secara mandiri. Hasil asesmen siswa ini kemudian divalidasi oleh guru ketika mengakses. Langkah-langkah yang ditempuh dalam penilaian projek ini antara lain:

1.     Guru menetapkan kompetensi dasar yang perlu diases melalui penilaian projek;

2.     Guru menetapkan projek yang harus dikerjakan siswa secara mandiri dan yang harus dikerjakan secara berkelompok;

3.     Guru menentukan kompetensi dasar yang harus diases selama kegiatan berlangsung (proses) atau diases hanya pada hasil akhir;

4.     Siswa merencanakan dan melakukan kegiatan projek selama kurun waktu yang ditentukan. Sewaktu-waktu guru dapat mengecek projek yang dikerjakan oleh siswa sebagai bentuk monitoring dan evaluasi.

5.     Selama atau setelah kegiatan projek dikerjakan, guru mengajak siswa untuk menakar diri (mengases secara mandiri) proses atau hasil akhir (produk) yang dikerjakan.

6.     Guru memvalidasi atau menilai ulang proses atau produk dari kegiatan yang dilakukan siswa. Nilai guru merupakan pembanding dari asesmen mandiri yang dilakukan siswa.

Pada prinsispnya penilaian proyek sebagai implementasi dari authentic assesment dapat menarik minat peserta didik dalam pembelajaran. Penilaian Proyek yang menuntut siswa aktif bergerak dengan kelompoknya juga dapat menjadi penarik motivasi peserta didik yang selama ini hanya mengikuti pembelajaran tanpa meninggalkan kesan. Untuk itu, diharapkan para pengajar agar bisa menerapkan secara tepat penilaian proyek ini.

 

Wallahu A'lam Bishowab

_____________

*) Tulisan ini, semula dijadikan sebagai bahan Materi Pembekalan Pada Perkuliahan Uji Komprehensif PPG dalam jabatan bagi Guru Madrasah dan PAI-LPTK Fakultas Tarbiyah Dan Keguruan UIN Sunan Gunung Djati Bandung Tahun 2023. Kalau memungkinkan dapat di publis di MO-beritadisdik.

Penulis:

Ahmad Rusdiana, dalam 4 Minggu, 22 Juni sd. 20 telah menyelesaikan tugas sebagai Dosen/Tutor pada Perkuliahan Lokakarya Review Perangkat Pembelajaran dan PTK-PPG dalam jabatan bagi Guru Madrasah dan PAI-LPTK Fakultas Tarbiyah Dan Keguruan UIN Sunan Gunung Djati Bandung. Tahun 2023. Salah seorang Dewan pakar PERMAPENDIS Provinsi Jawa Barat Periode 2023-2007. Pemerhati Pendidikan, Pegiat Rumah Baca Tresna Bhakti, Penulis buku: Manajemen Pengembangan Kurikulum, Kebijakan Pendidikan; Pendidikan Profesi Keguruaan, Manajemen Penilaian Autententik; Manajemen Pelatihan; Inovasi Pendidikan, Manajemen, Manajemen Pendidikan Karakter, Manajemen Pendidikan nilai, Manajemen pendidikan Multikultural; Inovasi Pendidikan, Kepenpemim-pinan Pendidikan; Manjemen Perencanaan Pendidikan; Pengelolaan Pendidikan, Kewirausahaan Teori dan Praktek; Manajemen Evaluasi Program Pendidikan; Guru Besar Manajemen Pendidikan UIN Sunan Gunung Djati Bandung. Pendidik, Peneliti, dan Pengabdi; Pendiri dan Pembina Yayasan Sosial Dana Pendidikan Al Mishbah Cipadung Bandung yang mengembangkan pendidikan Diniah, RA, MI, dan MTs, sejak tahun 1984, serta garapan khusus Bina Desa, melalui Yayasan Pengembangan Swadaya Masyarakat Tresna Bhakti, yang didirikannya sejak tahun 1994 dan sekaligus sebagai Pendiri Yayasan, kegiatannya pembinaan dan pengembangan asrama mahasiswa pada setiap tahunnya tidak kurang dari 70 mahasiswa di Asrama Tresna Bhakti Cibiru Bandung. Membina dan mengembangkan Pusat Kegiatan Belajar Masyarakat (PKBM) TK TPA Paket A B C. Pegiat Rumah Baca Tresna Bhakti sejak tahun 2007 di Desa Cinyasag Kecamatan. Panawangan Kabupaten. Ciamis Jawa Barat. Karya Lengkap sd. Tahun 2022 dapat di akses melalui: (1) http://digilib.uinsgd.ac.id/view/creators. (2) https://www.google.com/ search? q=buku+a. rusdiana+shopee&source (3) https://play. google.com/ store/ books/author?id.

 

Tag:
Nalar Lainnya
...
Dadan Supardan

Semangat Revitalisasi di Mata Angkie

Nalar Lainnya
...
ENDANG KOMARA

INDEPENDENSI ASN

...
Asep S. Muhtadi

Komunikasi Pembelajaran di Masa Pandemi

...
Prof. Dr Cecep Darmawan, S.Pd., S.IP., S.H.,M.H.,M.Si.

EKSISTING DAN PROBLEMATIKA PENDIDIKAN DI JAWA BARAT

...
...
...