NILAI-NILAI RELIGIUS SERTA AMANAT DALAM NOVEL PUDARNYA PESONA CLEOPATRA KARYA HABIBURRAHMAN EL SHIRAZY DAN IMPLIKASINYA TERHADAP PEMBELAJARAN SASTRA DI SMK

Penulis: Tri Haryani, S.Pd.

Dibaca: 746 kali

Tri Haryani, S.Pd.

Oleh Tri Haryani, S.Pd.

(Guru Bahasa Indonesia SMK Negeri 1 Bulakamba)

 

Salah satu bentuk karya sastra yang menggambarkan tokoh di dalam cerita secara mendalam adalah novel. Pengertian novel dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI, 2007:899) adalah karangan prosa yang panjang mengandung rangkaian cerita kehidupan seseorang dengan orang-orang di sekitarnya dengan menonjolkan watak dan sifat pelaku.

Karya sastra memuat berbagai macam nilai yang ingin disampaikan pengarang kepada pembaca. Hal itu sejalan dengan tujuan adanya karya sastra yang menyampaikan nilai-nilai sebagai pedoman dalam kehidupan. Nilai-nilai karya sastra itu salah satunya adalah nilai-nilai islami. Nilai islami masih jarang disentuh dalam proses pembelajaran di sekolah, sehingga diperlukan adanya sumber yang bisa dijadikan bahan pembelajaran guna mencapai pendidikan sesuai tujuan.

Dunia pendidikan terutama penerapan dalam pembelajaran sastra di SMK, analisis karya sastra sangat berguna. Hal tersebut dikarenakan fungsi karya sastra itu sendiri antara lain menambah pengetahuan tentang kehidupan manusia, memperluas wawasan, dan mempertajam pandangan, serta menumbuhkan kreativitas siswa.

Hasil penelitian menunjukkan bahwa di Novel Pudarnya Pesona Cleopatra Karya Habiburrahman El Shirazy dan Implikasinya Terhadap Pembelajaran Sastra di SMK. Oleh karena itu, hasil penelitian yang telah diperoleh dijabarkan guna tercapainya tujuan penelitian yang penulis harapkan.

NILAI-NILAI RELIGIUS

1.         Nilai Keibadahan atau Syariah

1)         Salat

Salat asal makna menurut bahasa Arab berarti doa, kemudian yang dimaksud adalah ibadah yang tersusun dari beberapa perkataan dan beberapa perbuatan yang dimulai dengan takbir disudahi dengan salam.

“Maafkan Hana, kalau membuat Mas kurang suka tapi Mas belum salat isya”. Lirih hanya yang belum melepas mukenahnya. Dia mungkin baru saja salat malam. (PPC, 2008:15).

Kutipan di atas terdapat adanya perintah tentang salah yaitu Raihana membangunkan tokoh ‘aku’ untuk mengerjakan salat isya. Hal ini terdapat pada kutipan “Kau belum salat isya”. Seorang muslim hendaknya melaksanakan perintah atau ajaran agama terutama salah, karena salat adalah tiang agama.

2)         Puasa

Puasa dari segi bahasa berarti menahan atau mencegah. Sedangkan dari segi istilah puasa berarti menahan makan dan minum serta mencegah dari segi hal yang membatalkanya dari terbit fajar sampai tenggelam matahari.

“Ya Rabbi, tanpa sepegetahuanku, selama dua bulan sebelum aku mengantarnya ke rumah Ibu mertua ia bahkan sering berpuasa demi meredam hasrat biologisnya yang tidak kupahami. Ia kuatkan berpuasa demi mensucikan dirinya dari jerat kehinaan. Nyaris ia putus asa menanti cairnya cintaku. (PPC, 2008:41)

Kutipan data di atas menggambarkan tokoh Raihana (istri tokoh ‘aku’) yang sering berpuasa hanya untuk meredam hasrat biologisnya. Hal ini terlihat pada kutipan ‘“Ya Rabbi, tanpa sepegetahuanku, selama dua bulan sebelum aku mengantarnya ke rumah Ibu mertua ia bahkan sering berpuasa demi meredam hasrat biologisnya yang tidak kupahami”. Hal ini menunjukkan puasa yang dilakukan Raihana bermaksud untuk menahan hasrat demi mensucikan dirinya dari jerta kehinaan.

3)         Pernikahan

Nikah merupakan jalan yang paling bermanfaat, Paling afdhal dalam upaya merealisasikan dan menjaga kehormatan, karena dengan nikah inilah seseorang bisa terjaga dirinya dari apa yang diharamkan Allah. Oleh karena itu, Rasulullah SAW mendorong untuk mempercepat nikah untuk mempermudah jalan untuknya dan memberantas kendala-kendalanya.

“Dan percayalah pada Ibu, Anakku. Ibu selalu memilihkan yang terbaik untukmu. Ibu tahu persis kesalehan kedua orangtuanya, “tambahnya untuk meyakinkan diriku. Mbak Raihana itu orangnya baik kok, Kak. Dia ramah halus, budi pekerti, sarjana pendidikan, penyabar, berjilbab dan hafal Al Quran lagi. Pokoknya cocok deh buat Kakak, “komentar adikku, si Aida tentang calon isteriku.’’ (PPC, 2008: 11-12).

Kutipan data di atas menceritakan bahwa seseorang ibu memilih jodoh untuk anaknya berdasarkan agamanya bukan hartanya. Ditambah dengan pendapat dari Aida atau adik dari tokoh utama ‘aku’ bahwa perempuan yang akan dijodohkan dengan kakanya adalah wanita yang berbudi baik dan salihah.

2.         Nilai Kesusilaan atau Ahlak

Kata ahlak berasal dari bahasa Arab yaitu “Al-Khulk” yang berarti tabiat, perangkai, tingkah laku, kebiasaan. Menurut istilahnya ahlak ialah sifat yang tertanam di dalam diri seorang manusia yang bisa mengeluarkan sesuatu dengan senang dan mudah tanpa adanya suatu paksaan.

?         Munafik

Orang munafik yaitu seseorang jika berbicara berdusta, jika membuat janji tidak menepatinya, jika berselisih melampau batas, dan jika melakukan perjanjian mengkhianatinya.

Apakah aku telah menjadi orang munafik karena mendustai diri sendiri dan banyak orang? Duhai Tuhan mohon ampunan. Aku yang terbiasa, membaca ayat-ayat-Nya kenapa bisa sedemikian dustanya? Kenapa? Pertanyaan-pertanyaan itu menebas leher kemanusiaanku (PPC, 2008:7).

Kutipan di atas tercermin ahlak dari tokoh ‘aku’ yaitu memiliki sifat yang munafik walau ia sering membaca ayat-ayat al quran tetapi tidak bisa mengamalkannya.

?         Penyabar

Sabar berasal dari kata “sobaro-yasbiru” yang artinya menahan. Menurut istilah,sabar adalah menahan diri dari kesusahan dan menyikapinya sesuai syariah dan akal.

“Ya Allah, dengan rahmat –Mu Hamba memohon janganlah Engkau murkai dia karenat kelalaiannya. Cukup hamba saja yang menderita. Biarlah hamba saja yang menanggung nestapa”.

Kutipan data di atas menggambarkan bahwa dalam pernikahan Raihana dengan suaminya tidak begitu bahagia. Ia telah disia-siakan oleh suaminya. Tetapi ia telah memanfaatkan segala dan kekhilafan suaminya, dan berdoa agar diampuni Allah.

3.         Nilai Keimanan atau Akidah

Keimanan sering disalahpahami dengan ‘percaya’ keimanan dalam Islam diawali dengan usaha-usaha memahami kejadian dan kondisi lama sehingga timbul dari sana pengetahuan akan adanya Yang Maha Mengaturalam semesta ini, dari pengetahuan tersebut kemudian akan akan berusaha memahami esensi dari pengetahuan yang didapatkan.

?         Iman kepada Kitab-Kitab Allah

Pengertian iman kepada kitab-kitab Allah adalah mempercayai dan meyakini sepenuh hati bahwa Allah SWT telah menurunkan kitab-kitabnya kepada para nabi atau rasul yang berisi wahyu Allah untuk disampaikan kepada seluruh umat manusia. Dapat dilihat pada kutipan berikut.

“Aku menyantap bubur kacang hijau itu dengan lahap. Lalu merebahkan diri di tempat tidur, menelusup di bawah hangatnya selimut. Kenyamanan mulai menjalar ke seluruh tubuhku. Raihana duduk di kursi tak jauh dariku. Ia khusuk mengulang hafalan Al Qurannya.” (PPC, 2008:12).

Kutipan di atas menggambarkan bagaimana Raihana menemani suaminya ketika sedang sakit dengan mengulang hafalan alquran dengan khusuk. Hal ini terlihat pada kutipan “Ia khusuk mengulang hafalan Al Qurannya”. Al Quran merupakan pedoman wajib setiap umat muslim. Al Quran merupakan pembeda yang hak dengan yang bathil, pembeda haram dan halal serta petunjuk bagi umat manusia.

?         Iman kepada Qada dan Qadar

Iman kepada Allah adalah mempercayai adanya ketetapan Allah sejak zaman azali. Percaya adanya takdir Allah baik yang bisa di ubah maupun tidak. Takdir Allah yang bisa diubah seperti rezeki dan tidak bisa diubah adalah kematian serta kelahiran. Berikut data yang menujukkan hal tersebut.

“Isterimu telah meninggal, satu minggu lalu. Dia terjatuh di kamar mandi. Kami membawanya ke rumah sakit. Dia dan bayinya tidak selamat. Sebelum meninggal dia berpedan untuk memintakan maaf kepadamu atas segala kekurangan dan kekhilafan selama menyertaimu. Dia minta maaf karena telah tidak sengaja membuatmu menderita. Dia minta kau meridhainya”. (PPC, 2008:44)

Kutipan data di atas menceritakan kejadian meninggalnya Raihana serta bayi yang ada di dalam kandungannya. Raihana meninggal karena jatuh dari kamar mandi.

AMANAT

Banyak hikmah yang dapat diambil dari novel psikologi Islam pembangun jiwa Pudarnya Pesona Cleopatra, diantaranya adalah bakti seorang anak pada ibu yang telah melahirkan kita. Seorang suami seharusnya berusaha sekuat mungkin memuliakan, mengayomi, mengasihi dan menyayangi seorang isteri.

PEMBELAJARAN SASTRA INDONESIA DI SMK

Pembahasan sastra di berbagai jenjang pendidikan selama ini sering dianggap kurang penting. Hal ini menyebabkan mata pelajaran yag ideal menarik dan besar manfaatnya bagi para siswa disajkan hanya sekadar memnuhi tuntunan kurikulum. Tak heran jika pelajaran menjadi kurang hidup dan cenderung mendapat tempat di hati siswa. Tujuan pengajaran sastra di sekolah untuk menumbuhkan keterampilan, rasa cinta,dan penghargaan para siswa terhadap sastra Indonesia sebagai bagian budaya warisan leluhur.

Pembelajaran sastra terutama novel layak diberikan kepada peserta didik di SMK. Novel yang baik yaitu novel yang mengandung nilai pendidikan moral, sosial, religius, maupun novel-novel yang sifatnya mengubah menjadi baik atau positif. Diantara nilai-nilai positif itu adalah nilai religius. Pendidikan agama dapat membentuk peserta didik menjadi manusia beriman, bertakwa dan berahlak mulia. Pembelajran sastra harus dilakukan lebih serius lagi di sekolah dan dibutuhkan juga terobasan dalam upaya mendekatkan sastra kepada peserta didik.

 

Tag:
Nalar Lainnya
...
Dadan Supardan

Semangat Revitalisasi di Mata Angkie

Nalar Lainnya
...
ENDANG KOMARA

INDEPENDENSI ASN

...
Asep S. Muhtadi

Komunikasi Pembelajaran di Masa Pandemi

...
Prof. Dr Cecep Darmawan, S.Pd., S.IP., S.H.,M.H.,M.Si.

EKSISTING DAN PROBLEMATIKA PENDIDIKAN DI JAWA BARAT

...
...
...