Penulis: Ahmad Rusiana
Ahmad Rusiana
Oleh Ahmad Rusiana
Pemerintah telah menetapkan kurikulum merdeka sejak 11 Februari 2022, melalui
Kepmendikbudristek Nmor 56 tahun 2022, berlaku mulai jenjang usia dini sampai sekolah menengah untuk
dilaksanakan oleh satuan pendidikan dalam mengembangan karakter pelajar
Pancasila. Pengembangan
profil pelajar Pancasila tentu membutuhkan strategi yang sesuai dengan
kebutuhan dan tujuan pendidikan.
Strategi layanan bimbingan dan konseling perlu
bertransformasi diri dari layanan sebelum kurikulum merdeka menuju strategi
yang sesuai kurikulum merdeka. didasarkan pada pemikiran Ki Hadjar Dewantara,
yang menekankan interaksi dengan lingkungan agar pelajar lebih peduli dalam
menyelesaikan masalah-masalah, hal ini sejalan dengan pentingnya pembelajaran
kontekstual yang bernuansa lokal (Unesco, 2017). Demikian juga pendekatan berbasis proyek
dapat mengasah kompetensi umum dan karakter pelajar. Sebagaimana (Kemendikbud-Ristek, 2021) yang menggunakan pembelajaran proyek yang
memungkinkan layanan menjadi nyaman, fleksibel, kegiatan lebih interaktif, peserta dapat melakukan investigasi, memecahkan
masalah dan mengambil pilihan-pilihan hidupnya.
Transformasi layanan bimbingan dan konseling perlu dilakukan guru BK
dari layanan sebelumnya menuju layanan yang sesuai kebutuhan pendidikan secara
berkesinambungan. Perubahan ini membutuhkan kesiapan guru BK, peserta didik maupun sumber daya bimbingan
dan konseling. Strategi layanan Bimbingan Konseling dapat bervariasi,
sebagaimana penelitian yang telah dilaksanakan (Elia Firda Mufidah, 2022) yang
mengadopsi model proyect based learning. Dengan strategi yang tepat dan
sesuai kebutuhan, peran bimbingan dan konseling dalam pengembangan profil
pelajar Pancasila secara bertahap dapat meningkat.
Peran Guru Bimbingan Konseling, sebagai pengelola
program pengembangan profil pelajar Pancasila membimbing peserta didik secara
optimal. Guru BK juga sebagai penilai potensi dan hasil tes untuk pengembangan
peserta didik. Sebagai konselor guru BK membantu penyelesaian masalah,
penyembuhan, perbaikan dan pencegahan masalah. Guru BK sebagai konsultan juga
memberikan informasi pengembangan profil pelajar Pancasila. Guru BK sebagai
koordinator dalam pengembangan peserta didik pertu bekerja sama dengan
stakehotder tainnya (Kemendikbudristek, 2022).
Implementasi
kurikulum merdeka dalam layanan bimbingan dan konseling untuk mengembangkan profil pelajar Pancasila, menurut Agus Akhmadi (2022) dapat
dilakukan oleh guru BK dengan empat langkah:
Pertama, Analisis
data dan asesmen. a) analisis data rapor pendidikan khususnya berkaitan dengan
karakter profil pelajar Pancasila. b) melakukan asesmen diagnostik non kognitif
dalam empat bidang layanan BK. b) melakukan
asesmen diagnostik non kognitif dalam empat bidang
layanan BK. c) menganalisis kondisi dan data berkaitan dengan kesejahteraan psikologis peserta
didik. d)
menyusun, mengolah, data hasil asesmen
berdasarkan capaian layanan BK.
Kedua,
perencanaan. a) menentukan tujuan layanan BK berdasarkan
asesmen kebutuhan berbasis capaian layanan BK (profil pelajar Pancasila). b) menyusun program layanan BK berdasarkan tujuan layanan BK yang telah ditentukan yang mengacu pada capaian layanan BK. c) menyusun modul layanan BK terkait penguatan profil pelajar Pancasila.
Ketiga,
pelaksanaan layanan diarahkan pada capaian pengembangan profil pelajar Pancasila atau Standar Kompetensi Kemandirian Peserta Didik (SKKPD):
1. Layanan dasar dilakukan: a) membangun pola pikir berkembang dan pembiasaan perilaku positif sesuai tujuan layanan. b) menjadi bagian dari fasilitator proyek penguatan profil pelajar Pancasila dan pencapaian student wellbeing, c) Aktifitas layanan yang dinamis, inklusif dan menggunakan berbagai moda untuk layanan BK berdiferensiasi. d) menggunakan media layanan yang memfasilitasi berbagai platform digital.
2. Layanan peminatan dan perencanaan individual
dilakukan dengan a) penggalian data profil siswa secara akademik dan non
akademik. b) mendeteksi minat, bakat, potensi serta pemahaman diri siswa
khususnya untuk menentukan mata pelajaran pilihan di fase F, c) merumuskan
rencana aksi akademik dan non akademik dengan siswa secara kolaboratif wali
murid, wali kelas dan guru. d) melakukan pendampingan dan monitoring dari
rencana aksi siswa.
3. Layanan responsif dilakukan: a) identifikasi data
berdasarkan hasil asesmen, pengamatan, informasi warga madrasah. b)
menganalisis peserta didik yang kemungkinan menghadapi potensi masalah atau
hambatan berdasarkan hasil asesmen, pengamatan, informasi, c) melakukan layanan
yang bersifat segera agar peserta didik memahami hakekat dan ruang lingkup
masalah, mengeksplorasi dan mencari pemecahan masalah melalui proses interaksi
yang unik. d) melakukan refleksi apakah terjadi perubahan pikiran, perasaan,
kehendak atau perilaku pribadi, sosial, belajar dan karir, e). melakukan tindak
lanjut layanan yang diperlukan untuk mengembangkan kompetensi kemandirian
peserta didik.
4. Layanan dukungan sistem dilakukan dengan dukungan
efektifitas dan efisiensi BK, pengembangan jejaring, manajemen, dan
pengembangan keprofesian.
Keempat, Evaluasi, pelaporan
dan tindak lanjut terakhir (Saepuloh, 2022). Pengembangan peran Bimbingan dan
konseling mengarah pada kesejahteraan psikologis dan memfasilitasi fase
perkembangan peserta didik diharapkan mampu mengaktualisasikan potensi diri
mencapai pekembangan profil pelajar Pancasila.
Pengembangan profil pelajar Pancasila dapat dicapai melalui layanan
pendidikan, pembelajaran serta bimbingan dan konseling. Pencapaian tujuan
tersebut dapat dilaksanakan guru bimbingan dan konseling dengan layanan BK.
Menuntut kompetensi guru BK perlu ditingkatkan agar proses dan hasil layanan BK
optimal. Peningkatan kompetensi guru BK dalam pengembangan profil pelajar
Pancasila dapat dilakukan dengan bimbingan teknis implementasi kurikulum,
pelatihan dan peningkatan sumber daya yang dibutuhkan.
Wallahu
A'lam Bishowab
Penulis:
Ahmad Rusdiana, Pemerhati Pendidikan, Pegiat Rumah Baca
Tresna Bhakti, Pengampu mata kuliah manajemen pendidikan; Penulis buku:
Manajemen Pendidikan Karakter, Manajemen Pendidikan nilai, Manajemen pendidikan
Multikultural; Inovasi Pendidikan, Manajemen Kurikulum, Kepenpemimpinan
Pendidikan; Manjemen Perencanaan Pendidikan; Pengelolaan Pendidikan,
Kewirausahaan Teori dan Praktek; Manajemen Evaluasi Program Pendidikan; Guru
Besar Manajemen Pendidikan UIN Sunan Gunung Djati Bandung. Pendidik, Peneliti,
dan Pengabdi; Pendiri dan Pembina Yayasan Sosial Dana Pendidikan Al Mishbah
Cipadung Bandung yang mengembangkan pendidikan Diniah, RA, MI, dan MTs, sejak
tahun 1984, serta garapan khusus Bina Desa, melalui Yayasan Pengembangan
Swadaya Masyarakat Tresna Bhakti, yang didirikannya sejak tahun 1994 dan
sekaligus sebagai Pendiri Yayasan, kegiatannya pembinaan dan pengembangan
asrama mahasiswa pada setiap tahunnya tidak kurang dari 70 mahasiswa di Asrama
Tresna Bhakti Cibiru Bandung. Membina dan mengembangkan Pusat Kegiatan Belajar
Masyarakat (PKBM) TK TPA Paket A B C. Pegiat Rumah Baca Tresna Bhakti sejak
tahun 2007 di Desa Cinyasag Kecamatan. Panawangan Kabupaten. Ciamis Jawa Barat.
Karya Lengkap sd. Tahun 2022 dapat di akses melalui: (1)
http://digilib.uinsgd.ac.id/view/creators. (2) https://www.google.com/ search?
q=buku+a. rusdiana+shopee&source (3) https://play. google.com/ store/
books/author?id.