PEMBINAAN KETERAMPILAN KEWIRAUSAHAAN: Menuju Entrepreneurial Passion di Sekolah/Madrasah

Penulis Ahmad Rusdiana

Dibaca: 188 kali

Ahmad Rusdiana

Oleh Ahmad Rusdiana

 

Pembinaan keterampilan merupakan lapisan terluar dari struktur prioritas pembinaan kewirausahaah. Banyak pihak berpendapat bahwa dengan berbekal penguasaan keterampilan, seseorang pasti bisa menjdi enterpreuneur yang berhasil. Namun demikian, kalau kita mau meneliti lebih jauh ternyata keberhasilan-keberhasilan itu sebenarnya bukan disebabkan oleh keterampilan semata melainkan lebih oleh jiwa kepemimpinan yang dimiliki si pengusaha. Keterampilan hanyalan sarana, sehingga tidak cukup untuk mengantar orang ke jenjang kehidupan yang sukses, terutama kehidupan dalam dunia usaha. Ada tiga hal yang memungkinkan seseorang baik terampil maupun tidak, untuk bisa tampil sebagai tokoh yang sukses atau orang berkecukupan, yaitu:

Pertama; Memanfaatkan Leadership yang berasal dari diri sendiri: Seseorang harus bisa mengendalikan dirinya sendiri jika ingin membangun kepemimpinan diri. Bagaimanapun juga, jiwa kepemimpinan seseorang akan keluar jika dilatih dengan tepat.  Berikut ada beberapa cara untuk melatih jiwa kepemimpinan dalam diri: (1)dengan percaya diri, maka lebih banyak potensi dan kelebihan yang akan terlihat. (2)ketika seseorang berpikir secara positif, maka ia akan tenang dalam membuat keputusan dan keputusan tersebut adalah yang memiliki dampak buruk terkecil, dan (3)bertanggung jawab; Artinya, seseorang harus berani mengambil resiko. Dengan ini, seseorang jadi belajar bagaimana cara mengambil keputusan dan apa dampaknya di kemudian hari.

Kedua Memanfaatkan Leadership orang lain (Team Leadership); Dikutip dari Asana, secara spesifik team leader bertugas untuk: mengorganisir pekerjaan; mengkomunikasikan tujuan; mendelegasikan tugas; menjadi teladan bagi anggota tim; mengalokasikan dan mengelola sumber daya; mengelola progess dari project yang dikerjakan; melaporkan progess kepada stakeholders; membimbing anggota tim untuk meningkatkan skills; memotivasi anggota tim untuk mencapai tujuan mereka, dan mewakili dan mengadvokasi kebutuhan tim.

Skills yang Wajib dimiliki; Sama halnya dengan sebuah profesi pada umumnya, seorang team leader juga perlu memiliki skills set yang mampu menunjang kegiatannya sebagai seorang pemimpin dalam tim, menurut Indeed ada beberapa team leader skills diantaranya yaitu: (1)keterampilan dalam berkomunikasi untuk mencegah terjadinya kesalahpahaman dalam mengatur dan mengelola aktivitas kerja dalam sebuah tim, (2)dapat mendekatkan timnya dengan mendorong kolaborasi dan memfasilitasi hubungan kerja yang sehat antar anggota tim, (3)dalam membuat keputusan penting, terkadang dengan waktu yang sangat singkat, maka mereka wajib menimbang dan memahami keputusan yang akan mereka pilih dengan tegas (4)pemimpin harus bisa memberikan dan juga mendapatkan kepercayaan dari anggota timnya (5)tetap diperlukan tanggung jawab yang tinggi. Rasa tanggung jawab ini termasuk saat mereka sendiri melakukan kesalahan dan berani mengakuinya kemudian bertindak untuk mencari solusinya. (6)dapat dengan baik mengambil pendekatan inovatif untuk pemecahan masalah dengan penyelesaian masalah dari perspektif baru dan tidak konvensional; dan (7) leader yang baik harus memotivasi anggota tim mereka dan mendorong produktivitas, termasuk juga membimbing dan mengapresiasi prestasi dan kerja keras yang dilakukan oleh anggotanya.

Ketiga Faktor keberuntungan (luck and hoki).

Semua disiplin ilmu tidak memperhitungkan adanya factor keberuntungan, demikian juga dengan ilmu kewiraswastaan. Rata-rata orang besar dan tokoh wiraswastaan sejati mengandalkan sepenuhnya pada jiwa kepeloporan yang dimiliki oleh diri sendiri sehingga mencapai tingkat kemapanan. Keberuntungan pun terkadang harus dibantu dengan persiapan dan perjuangan sehingga Dewi keberuntungan bersedia mampir. Tetapi, kebanyakan dari mereka akan menceritakan bagaimana susah payahnya mereka mempersiapkan ‘pintu kesempatan’ tersebut sehingga pada saat ketika Dewi Fortuna mengetuk pinta kesempatannya, mereka pun dengan semangat menyonsong kebentungan tersebut.

Sebagai contoh yang lain adalah pada saat seorang penambang di Afrika yang menemukan sebuah berlian terbesar. Saat itu, diceritakan hari telah sore dan rata-rata merasa sudah cukup untuk sore itu dan bersiap untuk pulang. Tetapi, si penambang ini masih ingin terus dan berkata, “Saya coba lagi!”. Orang-orang pun berkata, betapa hokinya orang tersebut. Maka, belajar dari si penambang ini kita bisa mengatakan bahwa ada beberapa karakter dari Dewi Fortuna ini: (1)Ia mengetuk kapan saja tetapi tidak pernah ada yang tahu kapan ia akan mengetuk. Bahkan, ketika ia mengetuk pun kita sulit mengenalinya. Tugas kita adalah adalah mencoba setiap pintu kesempatan yang ada dan tetap bersemangat. (2)Kita tidak boleh pasif menunggu Dewi Fortuna datang. Kitapun punya tugas membangun pintu kesempatan itu sehingga mempermudah Dewi Fortuna untuk datang menghampiri kita. (3)Kadang Dewi Fortuna bersembunyi dan tidak mendekat hingga kita sendiri yang mengambil langkah pertamanya dulu. Setiap malam selama bertahun-tahun ia pun meratapi Tuhan yang tidak mau menolongnya. Dikisahkan, akhirnya Tuhan pun bersuara kepadanya, “Setidak-tidaklah, cobalah mulai dengan membeli loterenya!”.

Pembaca, memang kita tidak mau bicara soal berjudi disini yang banyak dikaitkan dengan keberuntungan. Tetapi, saya bicara soal kemenangan dan kesuksesan dalam hidup kita. Kita pun harus membantu Tuhan memberikan keberuntungan dalam hidup kita dengan mengambil langkah pertamanya. Untuk mendapatkan keberuntungan masuk ke sekolah favorit tentu saja Anda harus ambil formulirnya. Untuk sukses dalam bisnis, tentu saja Anda harus mulai menginvestasikan. Kita tidak bisa menunggu hoki yang jatuh langit. Intinya, kebertuntungan bisa diciptakan. Atau dengan kata lain, dipancing dengan usaha dan persiapan kita. Orang berutung dijelaskan Allah SWT dalam Alquran: ???????????????. (Muflihuun). “Merekalah yang mendapat petunjuk dari Tuhannya, dan mereka itulah orang-orang yang beruntung.” (QS.Al-Baqarah[2]:5). Semoga Anda termasuk orang yang akhirnya beruntung dengan segala usaha dan jerih payah yang Anda berikan.

Wallahu A'lam Bishowab.

Penulis:

Ahmad Rusdiana, Pegiat Rumah Baca Tresna Bhakti, Pengampu mata kuliah manajemen Kewirausahaan pendidikan Penulis buku: Manajemen Pengembngan Human Capital; Pengembangan Orgasisasi Lembaga Pendidikan. Kewirausahaan Teori dan Praktek; Manajemen Kewirausahaan Pendidikan; Perencanaan Pendidikan; Manajemen SDM Pendidikan. .Guru Besar Manajemen Pendidikan UIN Sunan Gunung Djati Bandung. Pendidik, Peneliti, dan Pengabdi; Pendiri dan Pembina Yayasan Sosial Dana Pendidikan Al Misbah Cipadung Bandung yang mengembangkan pendidikan Diniah, RA, MI, dan MTs, sejak tahun 1984, serta garapan khusus Bina Desa, melalui Yayasan Pengembangan Swadaya Masyarakat Tresna Bhakti, yang didirikannya sejak tahun 1994 dan sekaligus sebagai Pendiri Yayasan, kegiatannya pembinaan dan pengembangan asrama mahasiswa pada setiap tahunnya tidak kurang dari 70 mahasiswa di Asrama Tresna Bhakti Cibiru Bandung. Membina dan mengembangkan Pusat Kegiatan Belajar Masyarakat (PKBM) TK TPA Paket A B C. Pegiat Rumah Baca Tresna Bhakti sejak tahun 2007 di Desa Cinyasag Kecamatan. Panawangan Kabupaten. Ciamis Jawa Barat. Karya Lengkap sd. Tahun 2022 dapat di akses melalui: (1) http://digilib.uinsgd.ac.id/view/creators. (2) https://www.google.com/search? q=buku+a.rusdiana+shopee&source (3) https://play. google.com/store/books/author?id.

 

 

 

 

 

Tag:
Nalar Lainnya
...
Dadan Supardan

Semangat Revitalisasi di Mata Angkie

Nalar Lainnya
...
ENDANG KOMARA

INDEPENDENSI ASN

...
Asep S. Muhtadi

Komunikasi Pembelajaran di Masa Pandemi

...
Prof. Dr Cecep Darmawan, S.Pd., S.IP., S.H.,M.H.,M.Si.

EKSISTING DAN PROBLEMATIKA PENDIDIKAN DI JAWA BARAT

...
...
...