Penulis: A. Rusdiana
A. Rusdiana
Oleh A. Rusdiana
Salah satu tahapan yang harus
dipersiapkan satuan Pendidikan dalam pelaksanaan proyek penguatan profil
pelajar Pancasila adalah pemilihan tema umum. Pemilihan tema umum dapat
berdasarkan pada: (1) Tahap kesiapan satuan pendidikan dan pendidik dalam
menjalankan projek. (2) Kalender belajar nasional, atau perayaan nasional atau
internasional, misalnya Tema ’Gaya Hidup Berkelanjutan’ dilak-sanakan menjelang
Hari Bumi, atau tema ‘Bhinneka Tunggal Ika’ dilaksanakan menjelang Hari Kemer-dekaan
Indonesia. (3) Isu atau topik yang sedang hangat terjadi atau menjadi fokus
pembahasan atau prioritas satuan pendidikan. Dalam hal ini, isu atau topik dapat dicari kesesuaian atau keterkaitannya
dengan 7 tema yang sudah ditentukan (4) Tema yang belum dilakukan di tahun
sebelumnya dan dapat mengulang siklus setelah semua tema sudah dipilih.
Untuk memastikan semua tema
dapat dijalankan, sangat penting untuk satuan pendidikan memastikan terjadinya
pendokumentasian dan pencatatan portofolio projek dalam skala satuan
pendidikan. Kemendikbud-Dikti
menentukan tema untuk setiap projek yang diimplementasi dalam satuan pendidikan
yang dapat berubah setiap tahunnya. Mulai tahun ajaran 2021/2022, ada tujuh
tema yang dikembangkan berdasarkan isu prioritas yang dinyatakan dalam
"Peta Jalan Pendidikan Nasional 2020?2035, Sustainable Development
Goals, dan dokumen lain yang relevan". Mengutip dari laman ditsmp.
kemdikbud.go.id tentang tujuh tema yang dapat dijalankan oleh satuan pendidikan
dalam satu tahun ajaran berdasarkan isu yang relevan di lingkungan peserta
didik dapat dijelaskan sebagai berikut:
1.
Gaya Hidup Berkelanjutan (SD/MI?SMA/MA-SMK/MAK); Tema ini dimaksudkan untuk memahami dampak dari
aktivitas manusia, baik jangka pendek maupun panjang, terhadap kelangsungan
kehidupan di dunia maupun lingkungan sekitarnya. Hal yang ditekankan di sini
adalah membangun kesadaran untuk bersikap dan berperilaku ramah lingkungan
serta mencari jalan keluar untuk masalah lingkungan. Untuk contoh kegiatan yang
bisa dilakukan oleh peserta didik misalnya seperti kerja bakti membersihkan
lingkungan ataupun penanaman pohon guna penghijauan lahan.
2.
Kearifan Lokal (SD/MI?SMA/MA-SMK/MAK);
Saat ini Indonesia sedang dilanda krisis identitas diri yang disebabkan oleh
lunturnya budaya dan juga kearifan lokal masyarakat. Maka dari itu tema ini
dipilih agar dapat membangun rasa ingin tahu dan kemampuan inkuiri melalui eksplorasi
tentang budaya dan kearifan lokal masyarakat sekitar atau daerah tersebut,
serta perkembangannya. Untuk kegiatannya bisa disesuaikan dengan kearifan lokal
masing-masing.
3.
Bineka Tunggal Ika (SD/MI?SMA/MA-SMK/MAK); Intoleransi dan radikalisme menjadi isu yang cukup
menjadi sorotan belakangan ini. Oleh karena itu, Kemendikbudristek merasa perlu
mengangkat tema bineka tunggal ika dalam Proyek Penguatan Profil Pelajar
Pancasila. Peserta didik diajak untuk mengenal belajar membangun dialog penuh
hormat tentang keberagaman kelompok agama dan kepercayaan yang dianut oleh
masyarakat sekitar dan di Indonesia serta nilai-nilai ajaran yang dianutnya.
4.
Bangunlah Jiwa dan Raganya (SMP/MTS?SMA/MA-SMK/MAK); Selain intoleransi dan radikalisme, perundungan
juga menjadi perhatian khusus, terutama di lingkungan sekolah. Tema ini
diperuntukkan bagi satuan pendidikan guna membangun kesadaran dan keterampilan
peserta didik untuk memelihara kesehatan fisik dan mental, baik untuk dirinya
maupun orang sekitarnya. Satuan pendidikan bisa membuat kegiatan hari anti-bullying dan
sebagainya untuk menekan kasus perundungan di lingkungannya.
5. Suara Demokrasi (SMP/MTs?SMA/MA-SMK/MAK); Indonesia
merupakan negara demokrasi di mana setiap keputusan sebisa mungkin diambil
secara musyawarah. Hal ini diangkat dalam Proyek Penguatan Profil Pelajar
Pancasila untuk menumbuhkan jiwa-jiwa demokrasi peserta didik melalui
kegiatan-kegiatan tertentu. Misalnya kegiatan pemilihan raya ketua OSIS.
6. Berekayasa
dan Berteknologi Untuk Membangun NKRI (SD/MI?SMA/MA-SMK/MAK);Pemanfaatan
teknologi yang maksimal bisa menandakan majunya kualitas SDM sebuah bangsa.
Maka dari itu, implementasi rekayasa dan teknologi terus didorong agar peserta
didik dapat berkolaborasi dalam melatih daya pikir kritis, kreatif, inovatif,
sekaligus kemampuan berempati untuk berekayasa membangun produk berteknologi
yang memudahkan kegiatan dirinya dan juga sekitarnya. Satuan pendidikan dapat
membuat proyek yang mendorong peserta didik membuat desain inovatif sederhana
dengan menerapkan teknologi yang dapat menjawab permasalahan yang ada di
sekitar sekolah.
7. Kewirausahaan
(SD/MI?SMA/MA-SMK/MAK); Tema ini diusung dalam
rangka menumbuhkan jiwa-jiwa kewirausahaan bagi peserta didik.
Peserta didik nantinya akan mengidentifikasi potensi ekonomi dan peluang usaha
di tingkat lokal dan masalah yang ada dalam pengembangan potensi dan
pengembangan usaha tersebut, serta kaitannya dengan aspek lingkungan, sosial
dan kesejahteraan masyarakat. Contoh kegiatannya adalah peserta didik
bisa membuat produk dengan konten lokal yang memiliki daya jual.
Untuk mengetahui lebih detail tentang pelaksanaan proyek penguatan profil
pelajar pancasila di jenjang pendidikan dasar dan menengah (SD/MI, SMP/MTs,
SMA/MA); dapat dilihat pada laman berikut ini: (1) Panduan P-5 (2)Panduan P5 PPRA.
Pemerintah Daerah dan satuan pendidikan dapat mengembangkan tema menjadi
topik yang lebih spesifik, sesuai dengan budaya serta kondisi daerah dan satuan
pendidikan. Satuan pendidikan diberikan kewenangan untuk menentukan tema yang
diambil untuk dikembangkan, baik untuk setiap kelas, angkatan, maupun fase.
Untuk satuan pendidikan SD/MI wajib memilih minimal 2 tema untuk dilaksanakan
per tahun, sedangkan untuk tingkat SMP/MTs dan SMA/MA wajib memilih minimal 3
tema per tahun.
Wallahu A'lam Bishowab.
______________+
*) Tulisan ini, semula dijadikan Bahan Materi Penguatan Pada Perkuliahan
Lokakarya Review Perangkat Pembelajaran dan PTK-PPG dalam jabatan bagi Guru
Madrasah dan PAI-LPTK Fakultas Tarbiyah Dan Keguruan UIN Sunan Gunung Djati
Bandung Tahun 2023. Kalau memungkinkan dapat di publis di MO-beritadissdik.
Penulis:
Ahmad Rusdiana, dalam 3 Minggu ini, 22 Juni sd. 17
Bertugas sebagai Dosen/Tutor pada Perkuliahan Lokakarya Review Perangkat
Pembelajaran dan PTK-PPG dalam jabatan bagi Guru Madrasah dan PAI-LPTK Fakultas
Tarbiyah Dan Keguruan UIN Sunan Gunung Djati Bandung. Tahun 2023. Salah seorang
Dewan pakar PERMAPENDIS Provinsi Jawa Barat Periode 2023-2007. Pemerhati
Pendidikan, Pegiat Rumah Baca Tresna Bhakti, Penulis buku: Manajemen
Pengembangan Kurikulum, Kebijakan Pendidikan; Pendidikan Profesi Keguruaan,
Manajemen Penilaian Autententik; Manajemen Pelatihan; Inovasi Pendidikan,
Manajemen, Manajemen Pendidikan Karakter, Manajemen Pendidikan nilai, Manajemen
pendidikan Multikultural; Inovasi Pendidikan, Kepenpemim-pinan Pendidikan;
Manjemen Perencanaan Pendidikan; Pengelolaan Pendidikan, Kewirausahaan Teori
dan Praktek; Manajemen Evaluasi Program Pendidikan; Guru Besar Manajemen
Pendidikan UIN Sunan Gunung Djati Bandung. Pendidik, Peneliti, dan Pengabdi;
Pendiri dan Pembina Yayasan Sosial Dana Pendidikan Al Mishbah Cipadung Bandung
yang mengembangkan pendidikan Diniah, RA, MI, dan MTs, sejak tahun 1984, serta
garapan khusus Bina Desa, melalui Yayasan Pengembangan Swadaya Masyarakat
Tresna Bhakti, yang didirikannya sejak tahun 1994 dan sekaligus sebagai Pendiri
Yayasan, kegiatannya pembinaan dan pengembangan asrama mahasiswa pada setiap
tahunnya tidak kurang dari 70 mahasiswa di Asrama Tresna Bhakti Cibiru Bandung.
Membina dan mengembangkan Pusat Kegiatan Belajar Masyarakat (PKBM) TK TPA Paket
A B C. Pegiat Rumah Baca Tresna Bhakti sejak tahun 2007 di Desa Cinyasag
Kecamatan. Panawangan Kabupaten. Ciamis Jawa Barat. Karya Lengkap sd. Tahun
2022 dapat di akses melalui: (1) http://digilib.uinsgd.ac.id/view/creators. (2)
https://www.google.com/ search? q=buku+a. rusdiana+shopee&source (3)
https://play. google.com/ store/ books/author?id.