PROGRAM REMEDIAL KURIKULUM MERDEKA

Penulis: A. Rusdiana

Dibaca: 5153 kali

A. Rusdiana

"Banyak tenaga, energi dan waktu yang harus dikeluarkan kembali untuk memualia lagi dari awal. Bulatkan tekad, di masa depan saya tak ingin remedial lagi".


Oleh A. Rusdiana

 

REMEDIAL merupakan suatu proses yang esensial dari kegiatan pembelajaran Kurikulum Merdeka, dilakukan oleh seseorang yang menghasilkan suatu perubahan tingkah laku yang baru sebagai hasil interaksi saat belajar. Dari hasil belajar kita juga dapat mengukur kemampuan siswa. Hasil belajar siswa dapat diukur dari rapor, ulangan dan lain-lain. Namun pada dasarnya untuk memperoleh hasil yang baik dalam belajar tidak akan pernah lepas dari usaha siswa itu sendiri. Gegne dalam Suyono&Hariyanto (2011), menyatakan pembelajaran terjadi proses penerimaan informasi, untuk diolah sehingga menghasilkan keluaran dalam bentuk hasil belajar.  Hasil belajar sebagai tingkat penguatan suatu pengetahuan yang dicapai oleh siswa dalam mengikuti program pembelajaran sesuai dengan tujuan pendidikan yang ditetapkan. (Solihatin Etin, 2012). Remedial dilakukan oleh guru berdasar pada Hasil penilaian belajar baik itu pengetahuan atau ketrampilan setalah pendidik menganalisi dan di peroleh informasi capaian kompetensi siswa yang sudah mencapai KKM (keriteria Ketuntasan Minimal) suatu Kompetensi Dasar (KD)/muatan pelajaran. jika terdapat siswa yang memperoleh nilai di bawah KKM, guru harus memberikan program remedial, sedangkan bagi siswa yang telah mencapai KKM KD, pendidik memberikan pengayaan. Bagi sebagian siswa, "remedial dianggap satu hal yang menakutkan". Mengapa...? Siapa peserta PPG yang mau Remedial...? Untuk itu, sebelum lebih jauh pada pelaksanan rememedial maka terlebih dahulu guru maupun siswa perlu konsep dan operasional yang berkaitan dengan remedial, diantaranya:

Pertama Apa itu Program Remedial? Istilah pembelajaran remedial pada mulanya adalah kegiatan mengajar untuk anak luar biasa yang mengalami berbagai hambatan (sakit). Namun, dewasa ini pengertian ini sudah berkembang, sehingga anak yang normal pun memerlukan pelayanan pembelajaran remedial (Remedial Teaching). (Guntur Tarigan, 2009). Program Remedial ialah kegiatan memberikan tindak lanjut kepada siswa yang belum mencapai KKM KD/Muatan Pelajaran.

Kedua tujuan dan Fungsi Program Remedial?; Secara umum pembelajaran perbaikan/remedial mempunyai tujuan dan fungsi yang tidak berbeda dengan pembelajaran biasa yaitu dalam mencapai tujuan belajar yang telah ditetapkan. Secara khusus pembelajaran perbaikan bertujuan agar siswa yang mengalami kesulitan belajar dapat mencapai hasil belajar yang diharapkan sekolah melalui proses perbaikan. Adapun tujuan pembelajaran remedial adalah: (1) Agar siswa dapat memahami dirinya khususnya prestasi belajarnya; (2) Dapat memperbaiki atau mengubah cara belajarnya ke arah yang lebih baik; (3) Dapat memilih mater dan fasilitas belajar secara cepat; (4) Dapat mengembangkan sikap dan kebiasaan yang dapat mendorong tercapai hasil yang lebih baik; (5) Dapat melaksanakan tugas-tugas belajar yang diberikan kepadanya. (Zalyana, 2024).

Adapun fungsi pelaksanaan pembelajaran remedial menurut Warkitri dalam Kunandar (2009) sebagai berikut: (1) Korektif, yaitu pembetulan atau perbaikan tentang perumusan tujuan, penggunaan metode, cara-cara belajar, materi dan alat pelajaran, evaluasi dan segi-segi pribadi dan sebagainya; (2) Pemahaman, artinya dari pihak guru, siswa atau pihak lain memahami siswa. (3) Penyusaian, artinya siswa dapat belajar sesuai dengan kemampuan dirinya sehingga peluang untuk mencapai hasil lebih baik lebih besar. Tuntutan disesuaikan dengan jenis, sifat, dan latar belakang kesulitan belajar sehingga mendorong untuk lebih belajar.

Ketiga; Langkah-langkah Pelaksanaan Pembelajaran Remedial; Ischak dan Warji menyarankan langkah-langkah pelaksanaan pembelajaran remedial dapat dilakukan dengan bentuk-bentuk sebagai berikut:

1.     Mengajarkan kembali (re-teaching); Maksudnya adalah kegiatan perbaikan dilaksanakan dengan jalan mengajarkan kembali bahan yang sama kepada para siswa yang memerlukan bantuan dengan cara menyajikan yang berbeda dalam hal-hal sebagai berikut: a) Kegiatan belajar mengajar dalam situasi kelompok yang telah dilakukan b) Melibatkan siswa dalam kegiatan belajar mengajar c) Memberikan dorongan (motivasi) atau penggalakan kepada siswa pada kegiatan belajar

2.     Bimbingan individu atau kelompok

3.     Memberikan pekerjaan rumah

4.     Menyuruh siswa mempelajarai bahan yang sama dari buku-buku pelajaran, buku paket atau sumber-sumber bacaan yang lain.

Selain itu, Menurut Arnie Langkah-langkah pembelajaran remedial dapat berupa: 1) Tes ulang; 2) Pemberian tugas tambahan; 3) Pembelajaran ulang (penjelasan-penjelasan ulang); 4) Belajar mandiri kemudian tes;  5) Belajar kelompok dengan bimbingan guru. Belajar kelompok dengan bimbingan siswa yang telah tuntas belajarnya.(Arnie Fajar, 2004).

Kalau memang, ternyata belum berhasilnya dalam melampaui tantangan, faktor penyebabnya ada pada diri saya sendiri. Banyak alasan yang dibuat sebenarnya menjadi penghalang yang harus disingkirkan. Ternyata remedial saat melampaui tantangan tidak mengenakan. Banyak tenaga, energi dan waktu yang harus dikeluarkan kembali untuk memualia lagi dari awal. Bulatkan tekad, di masa depan saya tak ingin remedial lagi.

Wallahu A'lam Bishowab

_____________

*) Tulisan ini, semula dijadikan Bahan Materi Penguatan Pada Perkuliahan Komprehensif PPG dalam jabatan bagi Guru Madrasah dan PAI-LPTK Fakultas Tarbiyah Dan Keguruan UIN Sunan Gunung Djati Bandung Tahun 2023. Kalau memungkinkan dapat di publis di MO-beritadissdik.

 

Penulis:

Ahmad Rusdiana, dalam 3 Minggu ini, 22 Juni sd. 17 Bertugas sebagai Dosen/Tutor pada Perkuliahan Lokakarya Review Perangkat Pembelajaran dan PTK-PPG dalam jabatan bagi Guru Madrasah dan PAI-LPTK Fakultas Tarbiyah Dan Keguruan UIN Sunan Gunung Djati Bandung. Tahun 2023. Salah seorang Dewan pakar PERMAPENDIS Provinsi Jawa Barat Periode 2023-2007. Pemerhati Pendidikan, Pegiat Rumah Baca Tresna Bhakti, Penulis buku: Manajemen Pengembangan Kurikulum, Kebijakan Pendidikan; Pendidikan Profesi Keguruaan, Manajemen Penilaian Autententik; Manajemen Pelatihan; Inovasi Pendidikan, Manajemen, Manajemen Pendidikan Karakter, Manajemen Pendidikan nilai, Manajemen pendidikan Multikultural; Inovasi Pendidikan, Kepenpemim-pinan Pendidikan; Manjemen Perencanaan Pendidikan; Pengelolaan Pendidikan, Kewirausahaan Teori dan Praktek; Manajemen Evaluasi Program Pendidikan; Guru Besar Manajemen Pendidikan UIN Sunan Gunung Djati Bandung. Pendidik, Peneliti, dan Pengabdi; Pendiri dan Pembina Yayasan Sosial Dana Pendidikan Al Mishbah Cipadung Bandung yang mengembangkan pendidikan Diniah, RA, MI, dan MTs, sejak tahun 1984, serta garapan khusus Bina Desa, melalui Yayasan Pengembangan Swadaya Masyarakat Tresna Bhakti, yang didirikannya sejak tahun 1994 dan sekaligus sebagai Pendiri Yayasan, kegiatannya pembinaan dan pengembangan asrama mahasiswa pada setiap tahunnya tidak kurang dari 70 mahasiswa di Asrama Tresna Bhakti Cibiru Bandung. Membina dan mengembangkan Pusat Kegiatan Belajar Masyarakat (PKBM) TK TPA Paket A B C. Pegiat Rumah Baca Tresna Bhakti sejak tahun 2007 di Desa Cinyasag Kecamatan. Panawangan Kabupaten. Ciamis Jawa Barat. Karya Lengkap sd. Tahun 2022 dapat di akses melalui: (1) http://digilib.uinsgd.ac.id/view/creators. (2) https://www.google.com/ search? q=buku+a. rusdiana+shopee&source (3) https://play. google.com/ store/ books/author?id.

 

 

 

Tag:
Nalar Lainnya
...
Dadan Supardan

Semangat Revitalisasi di Mata Angkie

Nalar Lainnya
...
ENDANG KOMARA

INDEPENDENSI ASN

...
Asep S. Muhtadi

Komunikasi Pembelajaran di Masa Pandemi

...
Prof. Dr Cecep Darmawan, S.Pd., S.IP., S.H.,M.H.,M.Si.

EKSISTING DAN PROBLEMATIKA PENDIDIKAN DI JAWA BARAT

...
...
...