PROYEKSI LEUWILIANG MENJADI DOB (DAERAH OTONOMI BARU) DI KABUPATEN BOGOR

Penulis: Wilda Fitriya

Dibaca: 896 kali

Wilda Fitriya

Oleh Wilda Fitriya

 

Pemerintah kabupaten (pemkab) Bogor melakukan pemeriksaan laporan akhir pemekaran wilayah Daerah Otonomi Baru (DOB) Bogor Barat. Hasilnya kecamatan Rumpin dan Leuwiliang menjadi calon ibukota kabupaten Bogor Barat nanti. Berdasarkan hasil penilaian dari para konsultan, Burhanudin selaku Sekretaris Daerah Kabupaten Bogor mengatakan “Kecamatan Rumpin dan Leuwiliang memiliki potensi untuk menjadi ibukota kabupaten Bogor Barat.

Hal itu dinilai dari aspek geologi, orbitasi, dan infrastruktur. Itu menjadi faktor pendukung bahwa kecamatan Leuwiliang berpotensi untuk menjadi daerah baru lahan pekerjaan. Hal tersebut dapat diwujudkan melalui pemanfaatan dan pengembangan tata guna lahan, yang digunakan sebagai: agrobisnis, agrowisata, lokawisata serta sentra pendidikan bagi masyarakat kabupaten Bogor.

Pada website kecamatan Leuwiliang menjelaskan bahwa kecamatan ini terletak di daerah dataran tinggi antara kecamatan Dramaga dan kecamatan Jasinga. Secara geografis Leuwiliang memiliki suhu 27?, angin arah barat daya dengan kecepatan 3km/h, dan kelembapan 92%. Dan memiliki luas daerah 297,000,000 (ha) dengan klasifikasi tataguna lahan salah satunya perkebunan dengan luas 466,500 (ha). Tentu Bogor Barat sudah memiliki aset lahan yang komersil. Kecamatan Leuwiliang ini contohnya, Leuwiliang menjadi salah satu daerah wisata yang kaya akan keindahan alam di kabupaten Bogor Barat. Selain itu Leuwiliang juga dikenal sebagai sentra ekonomi kabupaten Bogor yang di dalamnya terdapat Pasar Leuwiliang sebagai pasar terbesar di wilayah Bogor Barat.

Tidak hanya itu Leuwiliang juga memiliki terminal antar kota yang menjadi titik pertemuan antara penumpang dan barang yang memasuki serta meninggalkan suatu sistem transportasi. Terminal bukan saja menjadi komponen fungsional utama dari sistem transportasi tetapi menjadi prasarana pada suatu daerah. Untuk aspek kesehatan pun Leuwiliang menjadi pusat institusi pelayanan kesehatan yang dipilih oleh pemerintah daerah, yang bernama RSUD Leuwiliang. Itu bukti bahwa Leuwiliang ini memiliki letak geografis yang strategis dibanding daerah lain. Sehingga Leuwiliang digunakan menjadi pusat pelayanan masyarakat dari berbagai fasilitas aspek kehidupan.

Seperti yang sudah dijelaskan sebelumnya tentang klasifikasi tata guna lahan Leuwiliang. Adapun faktor potensial lahan pekerjaan baru yang ada di kecamatan Leuwiliang. Berikut faktor potensial lahan pekerjaan baru, kecamatan Leuwiliang:

1.         Letak geografis yang strategis

2.         Sarana sentral ekonomi, kesehatan dan terminal Kabupaten Bogor Barat

3.         Leuwiliang menjadi salah satu daerah terpilih sebagai DOB (daerah otonomi baru).

Di tengah himpitan ekonomi yang semakin besar dan lapangan pekerjaan yang semakin sempit, kewirausahaan dirasakan sebagai jalan yang paling efektif untuk membangkitkan kembali kehidupan perekonomian masyarakat. Menurut David mcclelland, suatu negara dapat menjadi makmur jika sedikitnya memiliki dua persen wirausahawan dari jumlah penduduknya. Untuk itu Indonesia perlu secara serius mempersiapkan lahirnya generasi wirausahawan sebab para wirausahawan inilah yang akan menjadi penggerak pembangunan ekonomi Indonesia. Untuk menjadi seorang wirausahawan yang handal dipelukan motivasi berwirausaha yang tinggi.

Setiap daerah setiap tempat pasti memiliki nilai potensial untuk sebuah peluang. Namun hal itu terkadang sulit terprediksi oleh orang yang tidak melihat dan membaca peluang. Rasa malas selalu mendominasi ruang gerak seseorang. Sehingga terkadang seseorang itu sulit menemukan apa yang ada di dalam dirinya, salah satunya peluang. Berawal dari mengenali diri sendiri, peluang akan beriringan berjalan bersama tujuan.

Dalam kamus besar Bahasa Indonesia, peluang adalah ruang gerak, baik yang konkret maupun yang abstrak, yang memberikan kemungkinan bagi suatu kegiatan untuk memanfaatkannya dalam usaha mencapai tujuan; kesempatan. Jika dikaitkan dengan membaca peluang lahan pekerjaan di Leuwiliang tentu banyak peluang yang dapat dimanfaatkan atau dikembangkan menjadi sebuah usaha. Tinggal bagaimana menemukan sumber peluangnya.

Sumber peluang dapat berasal dari faktor internal maupun eksternal. Pada sumber peluang usaha yang berasal dari faktor internal merupakan peluang usaha yang datang dari dalam lingkungan bisnis seperti; wawasan atau pengetahuan, pengalaman, dan kreativitas. Sedangkan sumber peluang usaha yang berasal dari faktor eksternal adalah peluang usaha yang datang dari luar lingkungan bisnis seperti; masalah atau fenomena yang terjadi di sekitar yang dapat dimanfaatkan menjadi peluang untuk mengembangkan bisnis seperti contoh masa pandemi, permintaan pasar dapat ditinjau dari kebutuhan pasar, melakukan upgrading produk untuk menciptakan hal baru. Setelah menemukan sumber peluang, langkah selanjutnya adalah mengembangkan ide seperti:

1.         Melakukan riset

2.         Membuat rencana bisnis

3.         Melakukan pemasaran

4.         Menjaga hubungan baik dengan konsumen atau target pasar

5.         Beradaptasi dengan pasar

6.         Mengelola peluang dengan modal usaha yang baik

Langkah tersebut bisa dijadikan follow up dari sumber peluang yang sudah ada. Pemerintahan kabupaten Bogor dapat merevitalisasi infrastruktur yang ada di kecamatan Leuwiliang dengan arsitektur yang lebih estetik sehingga menjadi daya tarik masyarakat untuk mengunjungi. Ambilah contoh arsitektur kota Bogor yang didesain dengan arsitektur klasik, sehingga ada daya tarik tersendiri bagi masyarakat lokal atau pun pendatang untuk mengunjungi dan menjadikan kota Bogor sebagai destinasi lokawisata. Tentu kabupaten Bogor, khususnya daerah Bogor Barat dapat didesain dengan arsitektur-arsitekur yang sekeren mungkin. Apalagi Bogor Barat memliki poin plus tersendiri pada view atau pemandangan yang terdapat di Bogor Barat. Hal tersebut tidak banyak dimiliki oleh daerah daerah lain.

Jika sudah dibuat infrastruktur yang rapi dengan arsitekur yang keren, maka Bogor Barat akan menjadi destinasi lokawisata dengan keindahan alam yang dekat dari kota ketiga setelah Puncak dan Sentul. Lokawisata tersebut dapat menjadi langkah awal dalam pemasaran dan rebranding untuk kabupaten Bogor Barat. Sehingga mempermudah dalam menemukan peluang-peluang yang baru untuk pengembangan sumber daya yang ada.

Secara agrobisnis dan agrowisata di kabupaten Bogor Barat sudah cukup potensial. Sehingga cukup dikembangkan baik dari kualitas produk, segi pemasaran dan targeting yang tepat. Tentu hal itu perlu dilakuakn dengan orang yang tepat. Ini dapat diupayakan melalui pembekalan edukasi kepada masyarakat yang terlibat untuk menjadi sumber daya manusia (SDM) dalam membantu proses tersebut. Peran pemerintah sangat dibutuhkan dalam hal materi maupun sebagai educator. Dapat dilakukan kolaborasi dengan pihak pihak terkait, antara pemerintahan dengan pelajar, mahasiswa atau akademisi, petani dan profesi lainnya. Dengan meregulasi tugas dan peran dari masing-masing kolaborator. Jika hal tersebut sudah berjalan dengan baik, maka masyarakat lokal dapat diberdayakan sebagai pelaksana atau eksekutor lapangan dalam hal pemasaran melalui platfrom digital seperti tiktok, Instagram dan lainnya.

Dalam proyeksi Leuwiliang menjadi Daerah Otonomi Baru di Kabupaten Bogor, semoga ke depannya tercipta sebuah masa depan yang cerah dan penuh harapan bagi warga setempat. Semoga dengan status DOB, Leuwiliang dapat mengelola sumber daya secara mandiri dan mengembangkan potensi wilayahnya dengan baik. Para pemangku kepentingan, termasuk pemerintah daerah, masyarakat, dan komunitas lokal dapat bekerja sama dalam membangun Leuwiliang yang lebih maju dan berkembang. Agar dapat menciptakan lapangan kerja yang berkelanjutan, pendidikan yang berkualitas, serta fasilitas publik yang memadai untuk kesejahteraan masyarakat.

Sebagai saran, penting bagi pemerintah daerah untuk melibatkan aktif warga Leuwiliang dalam proses pengambilan keputusan terkait pembangunan dan pengelolaan wilayah. Partisipasi aktif masyarakat dapat memastikan keberlanjutan dan keberhasilan proyeksi menjadi DOB ini.

Harapannya pemerintah daerah dapat memberikan perhatian khusus pada pelestarian lingkungan hidup dan keberlanjutan ekonomi lokal. Dengan menjaga keindahan alam dan memperhatikan aspek keberlanjutan, Leuwiliang dapat menjadi destinasi wisata yang menarik dan berkelanjutan.

Sebagai penulis, kami berpendapat bahwa proyeksi Leuwiliang menjadi DOB adalah langkah yang positif dan strategis dalam pembangunan Kabupaten Bogor. Dengan semangat gotong royong dan kerja sama yang kuat, Leuwiliang memiliki potensi besar untuk menjadi daerah yang berkembang, sejahtera, dan harmonis. Semoga cita-cita dan impian kita untuk Leuwiliang sebagai DOB dapat terwujud. Mari kita jaga dan kawal bersama perjalanan menuju masa depan yang lebih baik untuk Leuwiliang dan Kabupaten Bogor.

Biodata penulis

Namanya Wilda Fitriya, anak kelahiran Jakarta yang memutuskan untuk tinggal di Bogor dan menjadi mahasiswi di salah satu kampus swasta Kabupaten Bogor. Tepatnya di Jurusan Komunikasi Penyiaran Islam (KPI). Menjadi penyanyi dan dikenal banyak orang adalah impiannya. Kemampuannya sebagai konseptor menjadikannya ia lebih inovatif dan kreatif dalam mengahadapi kehidupan.

Tag:
Nalar Lainnya
...
Dadan Supardan

Semangat Revitalisasi di Mata Angkie

Nalar Lainnya
...
ENDANG KOMARA

INDEPENDENSI ASN

...
Asep S. Muhtadi

Komunikasi Pembelajaran di Masa Pandemi

...
Prof. Dr Cecep Darmawan, S.Pd., S.IP., S.H.,M.H.,M.Si.

EKSISTING DAN PROBLEMATIKA PENDIDIKAN DI JAWA BARAT

...
...
...