Penulis: Wilda Fitriya
Wilda Fitriya
Pemerintah
kabupaten (pemkab) Bogor melakukan pemeriksaan laporan akhir pemekaran wilayah
Daerah Otonomi Baru (DOB) Bogor Barat. Hasilnya kecamatan Rumpin dan Leuwiliang
menjadi calon ibukota kabupaten Bogor Barat nanti. Berdasarkan hasil penilaian
dari para konsultan, Burhanudin selaku Sekretaris Daerah Kabupaten Bogor mengatakan
“Kecamatan Rumpin dan Leuwiliang memiliki potensi untuk menjadi ibukota
kabupaten Bogor Barat.
Hal itu
dinilai dari aspek geologi, orbitasi, dan infrastruktur. Itu menjadi faktor
pendukung bahwa kecamatan Leuwiliang berpotensi untuk menjadi daerah baru lahan
pekerjaan. Hal tersebut dapat diwujudkan melalui pemanfaatan dan pengembangan
tata guna lahan, yang digunakan sebagai: agrobisnis, agrowisata, lokawisata
serta sentra pendidikan bagi masyarakat kabupaten Bogor.
Pada website kecamatan Leuwiliang
menjelaskan bahwa kecamatan ini terletak di
daerah dataran tinggi antara kecamatan Dramaga dan kecamatan Jasinga. Secara
geografis Leuwiliang memiliki suhu 27?, angin arah barat daya dengan kecepatan 3km/h, dan kelembapan 92%.
Dan memiliki luas daerah 297,000,000 (ha) dengan klasifikasi tataguna lahan
salah satunya perkebunan dengan luas 466,500 (ha). Tentu Bogor Barat sudah
memiliki aset lahan yang komersil. Kecamatan Leuwiliang ini contohnya,
Leuwiliang menjadi salah satu daerah wisata yang kaya akan keindahan alam di kabupaten
Bogor Barat. Selain itu Leuwiliang juga dikenal sebagai sentra ekonomi
kabupaten Bogor yang di dalamnya terdapat Pasar Leuwiliang sebagai pasar
terbesar di wilayah Bogor Barat.
Tidak
hanya itu Leuwiliang juga memiliki terminal antar kota yang menjadi titik
pertemuan antara penumpang dan barang yang memasuki serta meninggalkan suatu sistem
transportasi. Terminal bukan saja menjadi komponen fungsional utama dari sistem
transportasi tetapi menjadi prasarana pada suatu daerah. Untuk aspek kesehatan
pun Leuwiliang menjadi pusat institusi pelayanan kesehatan yang dipilih oleh
pemerintah daerah, yang bernama RSUD Leuwiliang. Itu bukti bahwa Leuwiliang ini
memiliki letak geografis yang strategis dibanding daerah lain. Sehingga Leuwiliang
digunakan menjadi pusat pelayanan masyarakat dari berbagai fasilitas aspek
kehidupan.
Seperti yang sudah dijelaskan sebelumnya tentang klasifikasi tata guna
lahan Leuwiliang. Adapun faktor potensial lahan pekerjaan baru yang ada di
kecamatan Leuwiliang. Berikut faktor potensial lahan pekerjaan baru, kecamatan Leuwiliang:
1. Letak geografis yang strategis
2. Sarana sentral ekonomi, kesehatan dan
terminal Kabupaten Bogor Barat
3. Leuwiliang menjadi salah satu daerah
terpilih sebagai DOB (daerah otonomi baru).
Di tengah
himpitan ekonomi yang semakin besar dan lapangan pekerjaan yang semakin sempit,
kewirausahaan dirasakan sebagai jalan yang paling efektif untuk membangkitkan
kembali kehidupan perekonomian masyarakat. Menurut David mcclelland, suatu
negara dapat menjadi makmur jika sedikitnya memiliki dua persen wirausahawan
dari jumlah penduduknya. Untuk itu Indonesia perlu secara serius mempersiapkan
lahirnya generasi wirausahawan sebab para wirausahawan inilah yang akan menjadi
penggerak pembangunan ekonomi Indonesia. Untuk menjadi seorang wirausahawan
yang handal dipelukan motivasi berwirausaha yang tinggi.
Setiap daerah
setiap tempat pasti memiliki nilai potensial untuk sebuah peluang. Namun hal
itu terkadang sulit terprediksi oleh orang yang tidak melihat dan membaca
peluang. Rasa malas selalu mendominasi ruang gerak seseorang. Sehingga
terkadang seseorang itu sulit menemukan apa yang ada di dalam dirinya, salah
satunya peluang. Berawal dari mengenali diri sendiri, peluang akan beriringan
berjalan bersama tujuan.
Dalam
kamus besar Bahasa Indonesia, peluang adalah ruang gerak, baik yang konkret
maupun yang abstrak, yang memberikan kemungkinan bagi suatu kegiatan untuk
memanfaatkannya dalam usaha mencapai tujuan; kesempatan. Jika dikaitkan dengan
membaca peluang lahan pekerjaan di Leuwiliang tentu banyak peluang yang dapat
dimanfaatkan atau dikembangkan menjadi sebuah usaha. Tinggal bagaimana
menemukan sumber peluangnya.
Sumber
peluang dapat berasal dari faktor internal maupun eksternal. Pada sumber
peluang usaha yang berasal dari faktor internal merupakan peluang usaha yang
datang dari dalam lingkungan bisnis seperti; wawasan atau pengetahuan,
pengalaman, dan kreativitas. Sedangkan sumber peluang usaha yang berasal dari
faktor eksternal adalah peluang usaha yang datang dari luar lingkungan bisnis
seperti; masalah atau fenomena yang terjadi di sekitar yang
dapat dimanfaatkan menjadi peluang untuk mengembangkan bisnis seperti contoh
masa pandemi, permintaan pasar dapat ditinjau dari kebutuhan pasar, melakukan
upgrading produk untuk menciptakan hal baru. Setelah menemukan sumber peluang, langkah
selanjutnya adalah mengembangkan ide seperti:
1. Melakukan riset
2. Membuat rencana bisnis
3. Melakukan pemasaran
4. Menjaga hubungan baik dengan konsumen
atau target pasar
5. Beradaptasi dengan pasar
6. Mengelola peluang dengan modal usaha
yang baik
Langkah
tersebut bisa dijadikan follow up dari sumber peluang yang sudah ada.
Pemerintahan kabupaten Bogor dapat merevitalisasi infrastruktur yang ada di kecamatan
Leuwiliang dengan arsitektur yang lebih estetik sehingga menjadi daya tarik
masyarakat untuk mengunjungi. Ambilah contoh arsitektur kota Bogor yang didesain
dengan arsitektur klasik, sehingga ada daya tarik tersendiri bagi masyarakat
lokal atau pun pendatang untuk mengunjungi dan menjadikan kota Bogor sebagai
destinasi lokawisata. Tentu kabupaten Bogor, khususnya daerah Bogor Barat dapat
didesain dengan arsitektur-arsitekur yang sekeren mungkin. Apalagi Bogor Barat memliki
poin plus tersendiri pada view atau pemandangan yang terdapat di Bogor
Barat. Hal tersebut tidak banyak dimiliki oleh daerah daerah lain.
Jika sudah
dibuat infrastruktur yang rapi dengan arsitekur yang keren, maka Bogor Barat akan
menjadi destinasi lokawisata dengan keindahan alam yang dekat dari kota ketiga
setelah Puncak dan Sentul. Lokawisata tersebut dapat menjadi langkah awal dalam
pemasaran dan rebranding untuk kabupaten Bogor Barat. Sehingga mempermudah
dalam menemukan peluang-peluang yang baru untuk pengembangan sumber daya yang
ada.
Secara
agrobisnis dan agrowisata di kabupaten Bogor Barat sudah cukup potensial.
Sehingga cukup dikembangkan baik dari kualitas produk, segi pemasaran dan
targeting yang tepat. Tentu hal itu perlu dilakuakn dengan orang yang tepat.
Ini dapat diupayakan melalui pembekalan edukasi kepada masyarakat yang terlibat
untuk menjadi sumber daya manusia (SDM) dalam membantu proses tersebut. Peran
pemerintah sangat dibutuhkan dalam hal materi maupun sebagai educator. Dapat dilakukan kolaborasi dengan pihak pihak terkait, antara
pemerintahan dengan pelajar, mahasiswa atau akademisi, petani dan profesi
lainnya. Dengan meregulasi tugas dan peran dari masing-masing kolaborator. Jika
hal tersebut sudah berjalan dengan baik, maka masyarakat lokal dapat diberdayakan
sebagai pelaksana atau eksekutor lapangan dalam hal pemasaran melalui platfrom
digital seperti tiktok, Instagram dan lainnya.
Dalam proyeksi Leuwiliang menjadi Daerah
Otonomi Baru di Kabupaten Bogor, semoga ke depannya tercipta sebuah masa depan
yang cerah dan penuh harapan bagi warga setempat. Semoga dengan status DOB,
Leuwiliang dapat mengelola sumber daya secara mandiri dan mengembangkan potensi
wilayahnya dengan baik. Para pemangku kepentingan, termasuk pemerintah daerah,
masyarakat, dan komunitas lokal dapat bekerja sama dalam membangun Leuwiliang
yang lebih maju dan berkembang. Agar dapat menciptakan lapangan kerja yang berkelanjutan,
pendidikan yang berkualitas, serta fasilitas publik yang memadai untuk
kesejahteraan masyarakat.
Sebagai saran, penting bagi pemerintah
daerah untuk melibatkan aktif warga Leuwiliang dalam proses pengambilan
keputusan terkait pembangunan dan pengelolaan wilayah. Partisipasi aktif
masyarakat dapat memastikan keberlanjutan dan keberhasilan proyeksi menjadi DOB
ini.
Harapannya pemerintah daerah dapat
memberikan perhatian khusus pada pelestarian lingkungan hidup dan keberlanjutan
ekonomi lokal. Dengan menjaga keindahan alam dan memperhatikan aspek
keberlanjutan, Leuwiliang dapat menjadi destinasi wisata yang menarik dan
berkelanjutan.
Sebagai penulis, kami berpendapat bahwa
proyeksi Leuwiliang menjadi DOB adalah langkah yang positif dan strategis dalam
pembangunan Kabupaten Bogor. Dengan semangat gotong royong dan kerja sama yang
kuat, Leuwiliang memiliki potensi besar untuk menjadi daerah yang berkembang,
sejahtera, dan harmonis. Semoga cita-cita dan impian kita untuk Leuwiliang
sebagai DOB dapat terwujud. Mari kita jaga dan kawal bersama perjalanan menuju
masa depan yang lebih baik untuk Leuwiliang dan Kabupaten Bogor.
Biodata penulis
Namanya Wilda
Fitriya, anak kelahiran Jakarta yang memutuskan untuk tinggal di Bogor dan
menjadi mahasiswi di salah satu kampus swasta Kabupaten Bogor. Tepatnya di Jurusan
Komunikasi Penyiaran Islam (KPI). Menjadi penyanyi dan dikenal banyak orang
adalah impiannya. Kemampuannya sebagai konseptor menjadikannya ia lebih
inovatif dan kreatif dalam mengahadapi kehidupan.