Penulis: A. Rusdiana
A. Rusdiana
PERTANYAAN PEMMATIK salah satu materi yang terdapat dalam
modul pengembangan Modul Ajar Platform Merdeka Mengajar yang telah
dikeluarkan oleh Kemendikbudristek yaitu tentang bagaimana mengembangkan
pemahaman bermakna dan pertanyaan pemantik dalam proses kegiatan belajar. Dalam
mengembangkannya guru bisa berkolaborasi dengan guru-guru lain yang mengajar di
fase yang sama. Hal ini didasari oleh optimalisasi peran guru yang dituntut
untuk bisa semaksimal mungkin membuat peserta didiknya bisa memahami materi
pembelajaran dengan baik dan bisa merasakan manfaat dari pembelajaran tersebut
di kehidupan sehari-harinya. Lantas, apa sih manfaat pertanyaan pemantik saat
pembelajaran di kelas?
Pertama Apa itu Pertanyaan
Pemantik? “Pemantik”
yang maksud bukanlah “Pemantik” yang sering kita dalam kehidupan sehari-hari
berupa alat untuk menghidupkan api seperti arti kata pemantik dalam kamus besar
Bahasa Indonesia. “Pemantik” dalam kamus besar Bahasa Indonesia berasal dari
kata dasar pantik. ”Pemantik” memiliki arti dalam kelas nomina atau kata benda
sehingga “Pemantik” dapat menyatakan nama dari seseorang, tempat, atau semua
benda dan segala yang dibendakan. Satu kata yang memiliki banyak makna dan
pengaruh terutama dalam perjalanan Progam Pendidikan Guru Penggerak. “Pemantik”
menjadi “power” yang luar biasa. Kita tinggalkan dulu kata “Pemantik” dalam
kamus besar Bahasa Indonesia yang mengiringi perjalanan guru penggerak. (Lestari,
2023). Pertanyaan pemantik dalam konteks ini, adalah rangkaian pertanyaan yang
dibuat guru mengenai beberapa hal paling penting yang terdapat di dalam suatu
topik pembelajaran. Pada umumnya, pertanyaan tersebut akan diturunkan dari
pemahaman bermakna, kemudian akan didiskusikan bersama peserta didik sebelum
memulai proses kegiatan pembelajaran di kelas.
Kedua: Bagaimana Cara
Membuat Pertanyaan Pemantik dapat Melahirkan Pemahaman Bermakna? Berikut adalah beberapa tahapan yang bisa
dilalui dalam hal in:
Tahap 1. Menuliskan Ide
yang Terlintas di Pikiran Terkait Topik Pembelajaran Pada kesempatan ini, guru akan menuliskan
beberapa ide yang muncul dari topik atau materi yang sedang dibahas.
Tahap 2. Merumuskan
Pertanyaan Pemantik dari Ide-ide yang Ditemukan dalam Tahap 1: Pertanyaan pemantik harus memiliki
beberapa kriteria seperti berikut: (1) Bentuk pertanyaan terbuka dan penting
untuk diperdebatkan di kelas bersama siswa tanpa harus melakukan proses mencari
tahu sebelumnya.(2) Inti dari topik pembelajaran. (3) Pertanyaan yang dibuat
dapat melahirkan beberapa pertanyaan baru di benak siswa dan memikat
ketertarikan siswa untuk mempelajari materi atau topik pembelajaran. (4) Pertanyaan
yang dibuat membahas hal yang konseptual atau memiliki pemahaman yang
filosofis.
Tahap 3. Menyusun Pemahaman Bermakna Pada kesempatan ini,
guru dapat menyusun pemahaman bermakna. Tahap ini bisa dilakukan dengan
menjawab beberapa pertanyaan berikut, yaitu antara lain.(1) Setelah mempelajari
materi ini, apa yang bisa dipahami siswa? (2) Setelah memahami materi ini, siswa
diharapkan bisa melakukan apa?
Ketiga; Bagaima Menyusun pemahaman bermakna dan pertanyaan
pemantik tentu tidak semudah yang dibayangkan? Hal ini
dikarenakan pada beberapa topik yang akan dibahas guru membutuhkan bantuan
untuk merumuskan pemahaman bermakna dan pemantik. Oleh karena itu, Anda dapat
berkolaborasi dengan orang tua, institusi atau pihak lainnya yang dapat
memberikan pemahaman bermakna bagi siswa. Kemudian, apa manfaat pertanyaan
pemantik saat pembelajaran di kelas? Adapun manfaat dari memberikan pertanyaan
pemantik dalam proses kegiatan belajar di kelas, yaitu antara lain: (1) Dapat
Merangsang Aktivitas Berpikir Siswa; Dengan memberikan pertanyaan pemantik guru
dapat menghasilkan atmosfer kelas yang kondusif dan menyenangkan, yang mana
siswa akan bersikap aktif dalam bertindak dan berpikir. Selain itu, pertanyaan
pemantik ini juga dapat mengembangkan kemampuan berpikir kritis siswa. (2) Dapat
Memfasilitasi Komunikasi Siswa;Melalui pertanyaan pemantik guru dapat
mengkomuni-kasikan elemen-elemen atau topik penting yang harus dibahas siswa.
Dengan menjawab pertanyaan pemantik yang diberikan guru, siswa dapat
meningkatkan pemahaman dan pandangan mereka terhadap topik yang sedang dibahas.
Selain itu, siswa juga dapat memainkan pemikiran logis mereka untuk menjawab
pertanyaan yang diajukan guru. (3) Dapat Memperkuat Konseptualisasi; Dalam
penerapannya, pertanyaan pemantik ini dapat membantu guru untuk mengetahui
tingkat pemahaman siswa terhadap materi atau topik yang sedang dipelajari.
Selain dapat membantu guru, pertanyaan pemantik ini juga dapat membantu siswa
untuk membentuk konsep pembelajaran yang baru dengan melakukan identifikasi
pengetahuan awal mereka melalui beberapa pertanyaan yang diberikan guru di
kelas.(4) Dapat Menilai Proses Kegiatan Pembelajaran di Kelas
Pada akhirnya manfaat lain dari
memberikan pertanyaan pemantik dalam proses kegiatan belajar di kelas yaitu
dapat menilai kegiatan pembelajaran siswa. Dengan beberapa pertanyaan yang
diajukan tersebut guru bisa mengetahui apakah peserta didiknya benar-benar
memahami pembelajaran atau tidak. Ini adalah hal umum yang sering dilakukan
guru untuk menilai hasil kegiatan belajar di kelas. Berdasarkan penjelasan di
atas dapat dilihat bahwa pertanyaan pemantik memiliki peran penting dalam menstimulus
kemampuan kognitif dan afektif siswa;menguji kemampuan siswa;mengkomunikasikan
ide; memperkuat konseptualisasi; danmengevaluasi suatu perbuatan yang telah
dilakukan. Dalam pelaksanaannya, guru harus menguasai dan mampu memberikan
pertanyaan pemantik yang tepat. Pada umumnya, pertanyaan pemantik akan
dilakukan para awal kegiatan belajar. Hal ini dilakukan dengan tujuan untuk mengingatkan siswa dengan topik atau
materi yang akan dipelajari. Dalam penerapannya, guru harus memerhatikan
kriteria-kriteria yang terdapat di atas untuk membuat pertanyaan pemantik. Hal
ini dikarenakan tidak semua pertanyaan bisa termasuk kategori pertanyaan
pemantik.
Wallahu A'lam Bishowab
_____________
*) Tulisan ini, semula dijadikan Bahan Materi Penguatan Pada Perkuliahan Komprehensif
PPG dalam jabatan bagi Guru Madrasah dan PAI-LPTK Fakultas Tarbiyah Dan
Keguruan UIN Sunan Gunung Djati Bandung Tahun 2023. Kalau memungkinkan dapat di
publis di MO-beritadissdik.
Penulis:
Ahmad Rusdiana, dalam 3 Minggu ini, 22 Juni sd. 17 Bertugas
sebagai Dosen/Tutor pada Perkuliahan Lokakarya Review Perangkat Pembelajaran
dan PTK-PPG dalam jabatan bagi Guru Madrasah dan PAI-LPTK Fakultas Tarbiyah Dan
Keguruan UIN Sunan Gunung Djati Bandung. Tahun 2023. Salah seorang Dewan pakar
PERMAPENDIS Provinsi Jawa Barat Periode 2023-2007. Pemerhati Pendidikan, Pegiat
Rumah Baca Tresna Bhakti, Penulis buku: Manajemen Pengembangan Kurikulum,
Kebijakan Pendidikan; Pendidikan Profesi Keguruaan, Manajemen Penilaian
Autententik; Manajemen Pelatihan; Inovasi Pendidikan, Manajemen, Manajemen
Pendidikan Karakter, Manajemen Pendidikan nilai, Manajemen pendidikan
Multikultural; Inovasi Pendidikan, Kepenpemim-pinan Pendidikan; Manjemen
Perencanaan Pendidikan; Pengelolaan Pendidikan, Kewirausahaan Teori dan Praktek;
Manajemen Evaluasi Program Pendidikan; Guru Besar Manajemen Pendidikan UIN
Sunan Gunung Djati Bandung. Pendidik, Peneliti, dan Pengabdi; Pendiri dan
Pembina Yayasan Sosial Dana Pendidikan Al Mishbah Cipadung Bandung yang
mengembangkan pendidikan Diniah, RA, MI, dan MTs, sejak tahun 1984, serta
garapan khusus Bina Desa, melalui Yayasan Pengembangan Swadaya Masyarakat
Tresna Bhakti, yang didirikannya sejak tahun 1994 dan sekaligus sebagai Pendiri
Yayasan, kegiatannya pembinaan dan pengembangan asrama mahasiswa pada setiap
tahunnya tidak kurang dari 70 mahasiswa di Asrama Tresna Bhakti Cibiru Bandung.
Membina dan mengembangkan Pusat Kegiatan Belajar Masyarakat (PKBM) TK TPA Paket
A B C. Pegiat Rumah Baca Tresna Bhakti sejak tahun 2007 di Desa Cinyasag
Kecamatan. Panawangan Kabupaten. Ciamis Jawa Barat. Karya Lengkap sd. Tahun
2022 dapat di akses melalui: (1) http://digilib.uinsgd.ac.id/view/creators. (2)
https://www.google.com/ search? q=buku+a. rusdiana+shopee&source (3)
https://play. google.com/ store/ books/author?id.