SINERGISITAS ANTARA KPPD DAN ORGANISASI GURU HAL URGEN

Penulis: Tatang Sunendar

Dibaca: 519 kali

Tatang Sunendar

Oleh Tatang Sunendar


Jawa Barat merupakan Provinsi dengan jumlah sekolah sebanyak 62.488 ribu sekolah dan dipastikan jumlah guru pun banyak sekali yaitu sekitar 475.908 orang. Mereka terhimpun dalam organisasi seperti Persatuan Guru Republik Indonesia (PGRI), Ikatan Guru Indonesia (IGI). Persatuan Guru Seluruh Indonesia (PGSI), Federasi Serikat Guru Indonesia (FSGI), Persatuan Guru Nahdlatul Ulama (Pergunu), Forum Aksi Guru Indinesia (FAGI), Persatuan Guru Honorer (PGH) dll. Mereka bergerak sesuai dengan visi, misi dan tujuan organisasinya.

Adalah Balai Besar Guru Penggerak sebagai rumah para guru mempunyai fungsi pelaksanaan kemitraan di bidang pengembangan dan pemberdayaan guru dan pendidik lainnya, sebagaimana tercantum di Permendikbud Nomor 14 Tahun 2022 tentang Struktur Organisasi Balai Besar Guru Genggerak (BBGP) dan Balai Guru Penggerak (BGP). Fungsi tersebut sebagai penjabaran melaksanakan tugas BBGP dalam bidang pengembangan dan pemberdayaan guru, pendidik lainnya, tenaga kependidikan, calon kepala sekolah, kepala sekolah, calon pengawas sekolah, dan pengawas sekolah.

Banyaknya organisasi guru dan fungsi BBGP menjalin kemitraan merupakan suatu modal dalam untuk peningkatan kompetensi guru di Provinsi Jawa Barat, apalagi BBGP telah merintis sebuah inovasi dengan pembentukan Komunitas Penggerak Pendididikan Daerah (KPPD) yang kepengurusannya didominasi oleh guru-guru penggerak. Pertanyaannya apakah organisasi guru  tersebut telah bersinergi dengan KPPD yang dikembangkan oleh Balai Besar Guru Penggerak?

Jika merujuk konsep penta-helix atau multipihak yang merupakan suatu strategi kerja sama idealnya terjalin kerja sama antara KPPD dengan organisasi guru untuk bersatu padu berkoordinasi serta berkomitmen untuk mengembangkan sebuah program dan inovasi dalam peningkatan kompetensi guru. Strategi ini diasumsikan cocok mengingat BBGP sebagai rumahnya para guru hendaknya mendorong KPPD untuk bersinergi dengan organisasi guru. Ada sejumlah alasan mengapa KPPD harus bersinergi dengan organisasi guru di antaranya:

Pertama Pendidikan adalah fondasi kemajuan suatu bangsa. Di era di mana pengetahuan dan teknologi berkembang dengan cepat, tantangan dalam meningkatkan mutu pendidikan semakin kompleks. Dalam menghadapi tantangan ini, sinergisitas antara KPPD dan organisasi guru menjadi penting untuk dapat mengatasi berbagai tantangan pendidikan yang mendesak secara kolaboratif antara semua elemen guru dan organisasinya.

Kedua Pendidikan menghadapi beragam tantangan, mulai dari kesenjangan dalam akses pendidikan, kualitas pembelajaran yang heterogen, hingga adaptasi terhadap perkembangan teknologi. Di tengah revolusi industri 4.0, di mana kebutuhan akan keterampilan baru semakin mendesak, pendidikan harus mampu merespons dengan cepat dan tepat, implementasi kurikulum merdeka yang belum  terimplementasi disemua sekolah tepatnya baru 80% menjadi tantangan tersendiri.

Ketiga KPPD yang diinisiasi oleh BBGP merupakan wadah di mana guru dapat saling berbagi pengetahuan, pengalaman, dan sumber daya untuk meningkatkan pembelajaran. Melalui KPPD, guru dapat terus mengembangkan keterampilan, memperdalam pemahaman tentang metode pembelajaran yang efektif, dan mengakses sumber daya pendukung. Dan ini bisa disinkronkan dengan program yang ada di organisasi guru sehingga semua kebijakan terkait dengan pendidikan terinformasi ke semua elemen guru.

Keempat keberhasilan KPPD di Kab/Kota serta person in contact (PIC) e-kinerja mengawal pelaksanaaan evaluasi kinerja guru dan kepala sekolah menjadi poin tersendiri dalam mengakselerasi program, sehingga dalam waktu relatif singkat bisa terpenuhi target yang telah ditetapkan. Dan alangkah eloknya jika organisasi guru pun bisa berkontibusi dalam program yang dikembangkan BBGP.

Kelima menjadi jembatan untuk BBGP dalam mensosialisasikan seluruh kebijakan dan program yang dikembangkan oleh Kemdikbudristek serta menjadi saluran aspirasi secara bottom up dari organisasi guru melalui KPPD yang diteruskan oleh BBGP ke jenjang yang lebih tinggi.

Keenam Organisasi guru memiliki peran penting dalam mengadvokasi kepentingan para pendidik, memperjuangkan hak-hak mereka, dan menyediakan platform untuk berbagi informasi dan pengalaman. Organisasi guru juga berperan dalam menyusun standar profesi, mengembangkan kurikulum, dan menyediakan pelatihan/pendampinhgan yang relevan bagi para pendidik.

Dengan keenam alasan tersebut maka upaya mengatasi tantangan pendidikan, sinergisitas antara KPPD dan organisasi guru menjadi kunci. Kolaborasi antara keduanya dapat menghasilkan sinergi yang kuat, di mana para pendidik dapat saling mendukung dan memperkuat satu sama lain. Berikut adalah beberapa langkah untuk membangun sinergi tersebut:

Pertama pelatihan dan pengembangan profesional berkelanjutan: KPPD dapat menjadi platform untuk pelatihan dan pengembangan profesional berkelanjutan bagi para guru. Organisasi guru dapat bekerja sama dengan KPPD untuk memfasilitasi pelatihan yang relevan dengan kebutuhan saat ini.Pelatihan mandiri di PMM bisa dijadikan pintu masuk anggota KPPD untuk memberi keterampilan bagi  anggota organisasi  guru  karena anggota KPPD sudah sangat pamiliar dengan aplikasi PMM

Kedua pertukaran pengalaman dan praktik terbaik: melalui sinergi antara KPPD dan organisasi guru, para guru dapat secara aktif bertukar pengalaman dan praktik terbaik. Hal ini dapat meningkatkan kualitas pembelajaran di berbagai lembaga pendidikan. Anggota organisasi guru dan anggota KPPD berbagi pengalaman terkait dengan program dan kegiatan yang  telah dikembangkan oleh masing masing anggotanya.

Ketiga Advokasi dan Perubahan Kebijakan: Organisasi guru dapat menggunakan dukungan dari KPPD untuk mengadvokasi perubahan kebijakan yang mendukung peningkatan mutu pendidikan. Dengan bersama-sama, mereka dapat menjadi suara yang lebih kuat dalam mengubah sistem pendidikan yang tidak efektif. Hal ini penting untuk memberikan kenyamanan anggota orgasisasi guru agar aspirasinya dapat disalurkan dengan berbagai moda salah satunya melalui KPPD, karena harus disadarai bahwa tidak ada kebijakan yang dirancang Kemdikbudristek yang membebani guru, yang ada kurang pemahaman dan informasi. Dengan adanya kegiatan advokasi maka akan menjadi jalan terang bagi guru.

Keempat Dukungan Institusional: Dukungan dari institusi Pendidikan seperti dinas Pendidikan Kab/Kota dan Dinas Pendidikan Provinsi    sangat penting dalam memfasilitasi sinergi antara KPPD dan organisasi guru. Ini termasuk alokasi sumber daya dan kebijakan yang mendukung kolaborasi. Mereka perlu menyadari pentingnya kolaborasi untuk meningkatkan mutu Pendidikan di daerahnya masing-masing.

Dengan langkah yang diuraikan di atas maka menghadapi tantangan pendidikan masa kini, sinergisitas antara KPPD dan organisasi guru menjadi kunci untuk mencapai kemajuan yang signifikan. Kolaborasi yang erat antara kedua entitas ini dapat menghasilkan inovasi dalam pembelajaran, meningkatkan kualitas guru, dan mengubah paradigma pendidikan menuju arah yang lebih inklusif dan progresif. Dengan sinergi yang kuat, pendidikan dapat menjadi motor utama dalam memajukan masyarakat dan menghadapi tantangan global yang kompleks.

Lebih lanjut hadirnya BBGP Jawa Barat merupakan suatu energi khusus bagi peningkatan mutu Pendidikan di provinsi Jawa Barat, dengan program unggulannya dan SDM yang cukup akan bisa mendongkrak mutu Pendidikan Jawa Barat. Semoga BBGP menjadi pusat keunggulan (center of execelence) dan menjadi rujukan bagi stakeholder Pendidikan dalam melakukan pemberdayaan pendidik dan tenaga kependidikan. KPPD sebagai inovasi BBGP sudah barang tentu akan berhasil dengan terjalinnya kerja sama yang harmonis  antara KPPD dengan   organisasi guru maupun stakeholder Pendidikan yang ada di provinsi Jawa Barat.

Sinergisitas antara KPPD dan orgasisasi guru di kab/kota dan provinsi merupakan suatu keniscayaan dalam upaya mengawal program sekolah penggerak, program guru penggerak, pelaksanaan implementasi kurikulum merdeka, masalah bullying, intoleransi serta kekerasan seksual (tiga dosa besar Pendidikan) perencanaan berbasis data dll di Provinsi Jawa Barat. Dengan sinergisitas yang solid upaya mewujudkan siswa yang mampu melaksanakan profil pelajar Pancasila yang dipadukan dengan program Jabar Masagi maka diharapkan jabar juara  dan sekolah juara bisa lebih optimal sehingga bisa melahirkan siswa di Jawa Barat yang cerdas, terampil dan berkarakter dapat secepatnya terwujud di bumi parahiangan ini...sing bisa, kudu bisa, sabisa-bisa dan pasti bisa …semoga.

Tag:
Nalar Lainnya
...
Dadan Supardan

Semangat Revitalisasi di Mata Angkie

Nalar Lainnya
...
ENDANG KOMARA

INDEPENDENSI ASN

...
Asep S. Muhtadi

Komunikasi Pembelajaran di Masa Pandemi

...
Prof. Dr Cecep Darmawan, S.Pd., S.IP., S.H.,M.H.,M.Si.

EKSISTING DAN PROBLEMATIKA PENDIDIKAN DI JAWA BARAT

...
...
...